PERTEMUAN 4
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Subjek Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Perpajakan 2 35
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
wajib menjadi Pengusaha Kena Pajak. Wajib Pajak dengan peredaran atau
peredaran bruto dalam satu tahun buku mencapai Rp. 4,8 miliar diperlukan untuk
menjadi Pengusaha Kena Pajak. Sementara itu, wajib pajak dengan omzet di
bawah Rp. 4,8 miliar diperbolehkan memilih menjadi Pengusaha Kena Pajak.
Setelah mengajukan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP), calon Pengusaha Kena Pajak akan lulus survei yang dilakukan oleh
Kantor Pelayanan Pajak dalam proses persetujuan dan penetapan pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak. Mengapa Wajib Pajak yang peredarannya di bawah
ambang batas Pengusaha Kena Pajak diperbolehkan memilih menjadi
Pengusaha Kena Pajak.
Dari sisi Ditjen Pajak, Ditjen Pajak memiliki keuntungan bahwa peningkatan
Pengusaha Kena Pajak akan menyebabkan peningkatan pemungut Pajak
Pertambahan Nilai dan secara otomatis akan meningkatkan peluang untuk
meningkatkan penerimaan pajak dari Pajak Pertambahan Nilai. Sementara itu,
dari sisi calon Pengusaha Kena Pajak, calon Pengusaha Kena Pajak juga
diuntungkan karena dapat mengkredit Pajak Masukan yang telah dibayar dengan
Pajak Keluaran. Bagi masyarakat awam yang belum mengenal istilah Pajak
Masukan dan Pajak Keluaran, Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai
yang telah disetorkan kepada penjual, sedangkan Pajak Keluaran adalah pajak
yang dikenakan kepada pembeli. Apabila Wajib Pajak menjadi Pengusaha Kena
Pajak, ia akan mendapatkan fasilitas untuk dapat mengkredit Pajak Masukan
yang telah ia bayarkan kepada penjual sebelumnya atas pembelian Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan Pajak Keluaran yang dipungutnya
kepada pembeli Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak. dikenakan pajak.
Secara tidak langsung, Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak ini tidak perlu lagi
menanggung Pajak Pertambahan Nilai atas barang dan/atau jasanya.
Penanggung Pajak Pertambahan Nilai ini adalah konsumen akhir. Seperti kita
ketahui, ke depan tuntutan penerimaan negara akan semakin tinggi, ditambah
pandemi Covid-19 sejak 2020 telah melemahkan perekonomian. Banyak
pegawai yang di PHK, banyak perusahaan baik kecil maupun besar yang tutup,
banyak pengusaha yang gulung tikar, yang semuanya berdampak pada
penurunan penerimaan negara dari sektor pajak. Sebagai rencana ke depan,
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak bertekad untuk
mengoptimalkan penerimaan pajak pada tahun 2021.
Perpajakan 2 36
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Perpajakan 2 37
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Perpajakan 2 38
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Perpajakan 2 39
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP biasanya adalah
pengusaha yang memiliki kegiatan usaha dengan tiga pihak sebagai berikut:
Perpajakan 2 40
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
C. LATIHAN
D. DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai. Sekertariat Negara. Jakarta
Perpajakan 2 41
Universitas Pamulang Akuntansi S-1
Perpajakan 2 42