PERPAJAKAN PERTEMUAN 1
NIA VIOLITA/201011250174
PERPAJAKAN PERTEMUAN 1
NIA VIOLITA/201011250174
Sedangkan payung hukum tentang pajak penghasilan ini termaktub dalam UU Pajak
penghasilan no 7 Tahun 1983. Undang-undang tentang pajak ini telah mengalami
perubahan sebanyak empat kali yaitu:
Sedangkan pengaturan terbaru terkait pajak penghasilan ini tertuang dalam UU Cipta
Kerja No. 11 Tahun 2020. Selain itu, terdapat UU Harmonisasi yaitu UU HPP atau
Peraturan Perpajakan yang disahkan pada bulan Oktober 2021.
Pajak penghasilan atau PPh dibagi dalam beberapa jenis yang perlu diketahui oleh para
wajib pajak:
PERPAJAKAN PERTEMUAN 1
NIA VIOLITA/201011250174
warisnya. Namun, apabila warisan telah terbagi, kewajiban para ahli waris untuk
membayar pajak.
1) Fungsi Budgetair Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk
membiayai pengeluaran negara baik rutin maupun pembangunan.
2) Fungsi Regulerend Fungsi mengatur ini berarti bahwa pajak sebagai alat bagi
pemerintah untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik dalam bidang ekonomi, moneter,
sosial, kultural maupun dalam bidang politik.
Mengenai tata cara pemungutan perpajakan, terdiri dari stelsel pajak, asas pemungutan
pajak, dan sistem pemungutan pajak:
PERPAJAKAN PERTEMUAN 1
NIA VIOLITA/201011250174
Asas Domisili
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak
yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari
dalam maupun dari luar negeri. Asas ini berlaku untuk wajib pajak dalam
negeri.
Asas Sumber Negara
berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di
wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
Asas Kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.
3) Sistem pemungutan pajak
a. Official Assesment System Official
assesment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan
besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
b. Self Assesment System
Self assesment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri
besarnya pajak terutang
c. Withholding System
Withholding system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberikan wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus bukan
wajib pajak yang bersangkutan) untuk memotong atau memungut
pajak yang terutang oleh wajib pajak.
PERPAJAKAN PERTEMUAN 1
NIA VIOLITA/201011250174
Apabila anda yang berada di Serpong memiliki permasalahan pajak, dan membutuhkan
bantuan dari konsultan pajak Serpong, anda dapat menghubungi kami di halaman
ini untuk melakukan konsultasi pajak secara online. Agar pembayaran pajak bisnis anda
optimal dan tidak mahal.
PERPAJAKAN PERTEMUAN 1
NIA VIOLITA/201011250174
PERPAJAKAN PERTEMUAN 1
NIA VIOLITA/201011250174
Namun, dalam ayat 3 disebutkan ada beberapa pengecualian yang dinyatakan sebagai
bukan objek pajak penghasilan, di antaranya:
1. Bantuan atau sumbangan, termasuk di dalamnya zakat. Selain itu, ada juga harta hibahan
dari keluarga sedarah, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan usaha kecil.
Beberapa yang disebutkan di atas termasuk bukan objek pajak sepanjang tidak ada
hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak
yang bersangkutan.
2. Harta warisan juga tidak termasuk objek pajak penghasilan, namun Anda perlu
melaporkannya di dalam SPT Tahunan sebelum harta warisan tersebut dibagikan.
3. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh subjek pajak badan sebagai pengganti
saham atau sebagai pengganti penyertaan modal.
4. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah,
kecuali yang diberikan oleh bukan wajib pajak, wajib pajak yang dikenakan pajak secara
final atau wajib pajak yang menggunakan norma penghitungan khusus (deemed profit)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 UU Pajak Penghasilan.
PERPAJAKAN PERTEMUAN 1
NIA VIOLITA/201011250174
Imbalan dalam bentuk natura di atas bukan dalam bentuk uang dan bisa berbentuk barang.
Sedangkan untuk kenikmatan, penjelasannya lebih mengacu kepada hal-hal yang
digunakan seperti fasilitas mobil, pengobatan, rumah, dan lain sebagainya.
5. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi
kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa.
6. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai wajib
pajak dalam negeri, koperasi, BUMN, atau BUMD dari penyertaan modal pada badan
usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia.
Dividen harus memiliki persyaratan, di antaranya berasal dari cadangan laba yang ditahan
dan bagi perseroan terbatas, BUMN, dan BUMD, kepemilikan sahamnya paling rendah
25% dari jumlah modal yang disetor.
7. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun. Ini bisa dianggap sebagai bukan objek
pajak penghasilan jika pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar
oleh pemberi kerja maupun pegawai.
PERPAJAKAN PERTEMUAN 1
NIA VIOLITA/201011250174
PERPAJAKAN PERTEMUAN 1