Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT

Fakultas Ekonomi
TUGAS

Nama : Sabrina Salsabila Azzahra


NIM : 52002040030
Kelas : 2AK-A1
Mata Kuliah : Perpajakan
Materi : KonsepPerpajakan, KUP, SPT, PPh
Dosen pengampu : Toto Heru Dwihandoko, SE, MM, Ak, CA.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kerjakan soal latihan di bawah ini dengan benar!

1. Apa pengertian dan fungsi pajak?


JAWAB:
Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Prof. Dr. H. Rochmat
Soemitro SH)
Fungsi Pajak antara lain:
a) Fungsi Anggaran
Yaitu melakukan pembangunan nasional seperti menyediakan fasilitas kesehatan,
pendidikan, infrastruktur dan pelayanan publik lainnya.
b) Fungsi Mengatur
Fungsi pajak ini mencerminkan kebijakan perekonomian suatu negara.
c) Fungsi Stabilitas
Fungsi ini berperan penting dalam keseimbangan perekonomian suatu negara seperti
mengatasi inflasi maupun deflasi.
d) Fungsi Retribusi Pendapatan
Pemanfaatan pajak untuk membuka lapangan pekerjaan.

2. Apa perbedaan pajak dan retribusi?


JAWAB:
• Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Sedangkan, retribusi adalah pungutan yang harus dibayarkan oleh
pengguna fasilitas kepada pemilik atau pengelola sebagai syarat menggunakan fasilitas
tersebut.
• Balas jasa pada pajak bersifat tidak langsung sedangkan pada retribusi bersifat langsung dan
nyata kepada individu tersebut.

1
3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat jenis pajak di Indonesia?
JAWAB:
a) Pajak Penghasilan (PPh)
PPh merupakan pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan
yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak.
b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
PPN merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak
di dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia).
c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah adalah: Barang tersebut
bukan merupakan barang kebutuhan pokok; atau Barang tersebut dikonsumsi oleh
masyarakat tertentu; atau Umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat
berpenghasilan tinggi; atau Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status; atau
Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu
ketertiban masyarakat.
d) Bea Materai
Bea materai merupakan pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat
perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat
jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan.
e) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tertentu
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau
bangunan.
f) Pajak Daerah
Antara lain: Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Rokok.
g) Pajak Daerah Kabupaten atau Kota
Antara lain: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan
Jalan, Pajak Parkir, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang
Burung Walet, PBB Pedesaan dan Perkotaan.

4. a. Apa yang dimaksud dengan wajib pajak, subjek pajak dan objek pajak?
b. Siapa subjek dan apa objek pajak penghasilan?
JAWAB:
a. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Objek pajak adalah sumber penghasilan atau pendapatan yang dikenakan pajak.

2
b. Subjek Pajak Penghasilan terdiri dari tiga yaitu orang pribadi, badan dan warisan. Kemudian
subjek pajak tersebut juga digolongkan menjadi dua yaitu subjek pajak dalam negeri dan
subjek pajak luar negeri.
Objek Pajak Penghasilan merupakan setiap penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib
pajak.

5. Apa perbedaan wajib pajak orang pribadi (WPOP) dan wajib pajak badan (WP Badan)?
JAWAB:
Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) adalah orang pribadi yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Sedangkan, Wajib Pajak Badan (WP Badan)
adalah badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai
hak dan kewajiban perpajakan sesuai peraturan perundang-undangan perpajakan atau memiliki
kewajiban subjektif serta telah mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP).

6. Apa kegunaan dari NPWP dan SPT?


JAWAB:
▪ NPWP berguna sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
▪ SPT berguna sebagai sarana untuk melaporkan seluruh kewajiban perpajakan wajib pajak.
Serta sebagai alat bagi direktorat jenderal pajak untuk mengetahui kewajiban perpajakan
wajib pajak.

7. SPT ada 2 jenis yaitu SPT Masa dan SPT Tahunan. Berikan contoh masing-masing serta batas
waktu pelaporan dan sanksi terlambat lapor!
JAWAB:
➢ SPT Masa
Contoh:

3
Batas Waktu Pelaporan:
Paling lama 20 (dua puluh) hari setelah akhir Masa Pajak. Khusus SPT Masa PPN disampaikan
paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.
Sanksi Terlambat Lapor:
Sanksi pidana dan sanksi administrasi (dapat berupa denda, bunga atau kenaikan).
➢ SPT Tahunan
Contoh:

Batas Waktu Pelaporan:


Untuk SPT Tahunan PPh WP OP, paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak. Dan
untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan, paling lama 4 (empat) bulan
setelah akhir Tahun Pajak.
Sanksi Terlambat Lapor:
Sanksi pidana dan sanksi administrasi (dapat berupa denda, bunga atau kenaikan).

8. Dalam menghitung penghasilan kena pajak (PKP) orang pribadi, penghasilan neto dikurangi
dengan PTKP. Berapa besaran PTKP yang berlaku saat ini?
JAWAB: Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 , tarif PTKP yang
ditetapkan hingga saat ini adalah sebagai berikut:
▪ Besar PTKP wajib orang pribadi sejumlah Rp 54.000.000.
▪ Tambahan wajib pajak yang sudah menikah sebesar Rp 4.500.000.
▪ PTKP istri yang pendapatannya digabung dengan suami sebanyak Rp 54.000.000.
▪ Tambahan maksimal 3 orang untuk tanggungan keluarga sedarah dalam satu garis
keturunan, semenda, atau anak angkat, sejumlah Rp 4.500.000.

9. Berapa tarif pajak penghasilan untuk orang pribadi dan badan yang berlaku saat ini?
JAWAB:
o Wajib Pajak Orang Pribadi
Berdasarkan pasal 17 ayat 1 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan, maka tarif potongan pajak penghasilan pribadi adalah sebagai berikut:

4
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Rp 0 s.d Rp 50.000.000 5%
˃Rp 50.000.000 s.d Rp 250.000.000 15%
˃Rp 250.000.000 s.d Rp 500.000.000 25%
˃Rp 500.000.000 30%
o Wajib Pajak Badan
UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 17 ayat (1) bagian b menyatakan
bahwa tarif pajak yang dikenakan secara umum kepada WP Badan adalah sebesar 25%.

10. Berapa besarnya PTKP untuk wajib pajak orang pribadi (WPOP) dengan status :
a. K/3
b. TK/0
c. K/0
d. TK/1
JAWAB:
a. K/3 (kawin, 3 tanggungan) = Rp 72.000.000
b. TK/0 (tidak kawin, tanpa tanggungan) = Rp 54.000.000
c. K/0 (kawin, tanpa tanggungan) = Rp 58.500.000
d. TK/1 (tidak kawin, 1 tanggungan) = Rp 58.500.000

Anda mungkin juga menyukai