Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT

Fakultas Ekonomi

Nama : Sabrina Salsabila Azzahra


NIM : 52002040030
Prodi : Akuntansi
Kelas : 2AK-A1
TUGAS

Mata Kuliah : Perpajakan


Materi : Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Dosen : Toto Heru Dwihandoko, SE, MM, Ak, CA.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kerjakan soal latihan di bawah ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM)?
JAWAB:
• Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari
barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. Sedangkan,
• PPnBM atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak yang dikenakan
pada suatu Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong mewah.

2. Apa pengertian dari Barang Kena Pajak (BKP), Jasa Kena Pajak (JKP), dan Pengusaha Kena Pajak
(PKP)?
JAWAB:
1) Barang kena Pajak (BKP) adalah barang berwujud yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa
barang bergerak/barang tidak bergerak, dan barang tidak berwujud yang dikeanakan pajak
berdasarkan UU PPN.
2) Jasa kena Pajak (JKP) adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan surat perikatan atau perbuatan
hukum yang menyebabkan suatu barang/fasilitas/kemudahan/hak tersedia untuk dipakai, termasuk
jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang pesanan/permintaan dengan bahan dan atau petunjuk
dari pemesan yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN.
3) Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP
yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN.

3. Jelaskan subjek dan objek dari PPN!


JAWAB:
• Subjek PPN
Subjek pajak PPN adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP) yaitu pengusaha yang melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak.
• Objek PPN
PPN dikenakan atas:

1
1) Penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha. Penyerahan barang
yang dikenakan pajak harus memenuhi syarat:
a. Barang berwujud yang diserahkan merupakan BKP
b. Barang tidak berwujud yang diserahkan merupakan BKP tidak berwujud
c. Penyerahan dilakukan di daerah pabean
d. Penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha/ pekerjaan
2) Impor BKP
3) Penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yg dilakukan oleh pengusaha; penyerahan jasa yang
terutang pajak harus memenuhi syarat syarat:
a. Jasa yang dikenakan merupakan JKP
b. Penyerahan dilakukan di dalam Daerah Pabean
c. Penyerahan dilakukan dalam, kegiatan usaha/pekerjaan
4) Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
5) Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
6) Ekspor BKP oleh PKP
7) Kegiatan membangun sendiri yang tidak dilakukan dalam kegiatan usaha/pekerjaan oleh orang
pribadi/ badan
8) Penyerahan aktiva oleh PKP yang menurut tujuan semula aktiva tersebut tidak untuk
diperjualbelikan, sepanjang PPN yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan

4. Pengusaha Kena Pajak “D” mengimpor Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong mewah dengan Nilai
Impor sebesar Rp5.000.000. Barang Kena Pajak yang tergolong mewah tersebut selain dikenakan PPN
juga dikenakan PPnBM dengan tarif 20%.
Pada masa pajak yang sama, PKP “D” menggunakan dan menjual BKP yang diimpor tersebut sebagai
bagian dari suatu BKP yang atas penyerahannya dikenakan PPN 10% dan PPnBM dengan tarif 35%
kepada PKP “X” dengan harga jual Rp 9.000.000.
Pertanyaan :
a. Hitunglah PPN Masukan dan PPnBM terutang atas impor BKP yang tergolong mewah tersebut
oleh PKP “D”!
b. Hitunglah PPN Keluaran dan PPnBM yang harus dipungut oleh PKP “D” atas penjualan BKP yang
tergolong mewah tersebut ke PKP “X”!
c. Hitunglah PPN yang harus disetor ke kas Negara oleh PKP “D” pada masa pajak tersebut!
Dianggap pada masa tersebut hanya terjadi dua transaksi itu.
JAWAB:

a. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = Rp 5.000.000


• PPN yang terutang = DPP x tarif PPN
= Rp 5.000.000 x 10%
= Rp 500.000
Jadi, PPN Masukan sebesar Rp 500.000
• PPnBm = DPP x tarif PPnBm
= Rp 5.000.000 x 20%
= Rp 1.000.000
Jadi, PPnBm yang terutang sebesar Rp 1.000.000

b. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = Rp 9.000.000


• PPN yang terutang = DPP x tarif PPN

2
= Rp 9.000.000 x 10%
= Rp 900.000
Jadi, PPN Keluaran sebesar Rp 900.000
• PPnBm = DPP x tarif PPnBm
= Rp 9.000.000 x 35%
= Rp 3.150.000
Jadi, PPnBm yang terutang sebesar Rp 3.150.000

c. PPN disetor = PPN Keluaran – PPN Masukan


= Rp 900.000 – Rp 500.000
= Rp 400.000
Jadi, PPN yang harus disetor ke kas negara adalah sebesar Rp 400.000

Anda mungkin juga menyukai