Anda di halaman 1dari 14

PPN & PPNBM

Disusun Oleh :
Andhita Julinda Yormarisa 1715100019
Karina Yolanda 171510042
Siti Hariyati 1715100029
Pengertian PPN Dan PPnBM

PPN merupakan pajak yang dikenakan terhadap pertambahan nilai yang muncul
karena pemakaian faktor-faktor produksi oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
yang menyiapkan, menghasilkan dan memperdagangkan Barang Kena Pajak (BKP)
dan Jasa Kena Pajak (JKP).
PPnBM merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang masuk golongan barang
mewah. Pengenaan PPnBM dibebankan pada produsen atau PKP yang menghasilkan
atau mengimpor barang mewah.
7 Karakteristik PPN yang Perlu Anda Tahu
1. Merupakan pajak tidak langsung.
2. Merupakan pungutan yang sifatnya objektif.
3. Multi stage tax..
4. Dihitung dengan metode indirect substraction.
5. Merupakan pajak atas konsumsi umum dalam negeri.
6. Bersifat netral.
7. Tidak menimbulkan pajak berganda.
4 Karakteristik PPnBM
1. Merupakan pungutan tambahan..
2. Hanya dikenakan satu kali.
3. Tidak dapat dikreditkan.
4. Jika diekspor, PPnBM yang dibayar pada saat perolehan dapat diminta kembali. Meski PPnBM tidak
dapat dikreditkan, tetapi apabila BKP yang tergolong mewah diekspor, maka PPnBM yang dibayar
berkaitan dengan perolehan BKP yang tergolong mewah yang berhubungan langsung dengan BKP,
dapat diajukan permintaan restitusi.
Perbedaan PPN dan PPnBM
Berdasarkan masing-masing karakteristiknya, secara garis besar terdapat tiga poin
perbedaan PPN dan PPnBM, yakni:
1. Jenis pungutan. Pada PPN, jenis pungutan yang dibebankan adalah pungutan atas
nilai tambah barang. Sementara, PPnBM merupakan pungutan tambahan yang
dikenakan selain PPN kepada barang yang sifatnya mewah.
2. Pengenaan Pajak. PPN dikenakan di setiap mata rantai jalur produksi maupun
jalur distribusi, mulai dari tingkat pabrikan, tingkat pedagang besar hingga tingkat
pedagang pengecer. Sementara, PPnBM hanya dikenakan satu kali, yakni saat
impor atau saat penyerahan BKP di dalam negeri oleh pabrikan yang
menghasilkannya.
3. Pengkreditan. PPN dapat dikreditkan melalui mekanisme pajak masukan dan
pajak keluaran. Sementara, PPnBM tidak dapat dikreditkan dengan PPN atau
PPnBM lainnya.
Pengertian Barang Mewah dalam PPnMB
Menurut undang-undang, yang termasuk dalam barang mewah dan wajib pajak PPnBM adalah barang
yang tergolong dalam kategori berikut:
 Barang tersebut tidak termasuk bahan kebutuhan pokok.
 Barang tersebut hanya dikonsumsi oleh golongan masyarakat tertentu.
 Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status kekayaan semata.
 Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat dengan pendapatan tinggi.
Jadi jika Anda merasa membeli barang yang sesuai dengan salah satu atau lebih dari kategori di atas,
maka Anda diwajibkan membayar PPnBM. Menurut Undang-Undang PPN, untuk menghitung besaran
PPnBM dibutuhkan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yang meliputi:
1. Harga jual: nilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta penjual karena adanya barang kena
pajak (BKP).
2. Biaya penggantian: nilai berupa uang termasuk semua biaya penyerahan, ekspor jasa kena pajak
(JKP) atau ekspor BKP tidak berwujud dan tidak termasuk dalam PPN.
3. Nilai impor: nilai berupa uang yang diambil dari bea masuk, pungutan lain yang sudah terkena pajak,
dan cukai impor BKP.
4. Nilai ekspor: nilai berupa uang termasuk semua biaya yang dipungut oleh pihak eskportir.
5. Nilai lainnya: nilai berupa uang dengan jumlah yang ditetapkan sebagai DPP sesuai keputusan
menteri keuangan.
Rumus Perhitungan PPnBM dan PPN di Indonesia

Untuk melakukan perhitungan PPnBM, sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu
tentang tarif PPN dan PPnBM di Indonesia. Tarif PPN saat ini sebesar 10% yang meliputi:
Ekspor BKP berwujud.
Ekspor BKP tidak berwujud.
Ekspor JKP.
Sedangkan untuk PPnBM, tarifnya diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori yaitu:
Tarif 10% untuk kendaraan bermotor kategori tertentu, alat rumah tangga, hunian mewah, alat
pendingin, televisi, minuman non-alkohol.
Tarif 20% untuk kendaraan bermotor kategori tertentu, peralatan olahraga impor, berbagai
jenis permadani, alat fotografi dan barang sanitary.
Tarif 25% untuk kendaraan bermotor berat dan berbahan bakar solar, misalnya minibus, combi,
pick up.
Tarif 35% untuk minuman bebas alkohol, batu kristal, barang berbahan kulit impor, barang
pecah belah, bus.
Nah, setelah mengetahui tarif PPN dan PPnBm di atas, selanjutnya mari kita mempelajari cara
perhitungan PPnBM. Salah satu rumus mudah untuk menghitung PPN adalah:
PPN = Tarif PPN x (Harga Barang – PPnBM)
Untuk memudahkan pemahaman wajib pajak mengenai jenis pajak satu ini, mari kita lihat
beberapa contoh soal di bawah ini:
Contoh 1
Bapak Ahmad merupakan seorang pengusaha di bidang produksi film, pada suatu saat beliau
membeli sebuah mobil sport mewah dengan harga Rp900.000.000. Berdasarkan DPP, mobil
tersebut terkena tarif PPnBM sebesar 40%. Lalu, berapakah nilai uang yang harus dibayarkan
Bapak Ahmad untuk membawa masuk mobilnya ke Indonesia?
PPN = Tarif PPN x (Harga Barang – PPnBM)
PPN = 10% x (Rp900.000.000 – (Rp900.000.000 x 40%))
PPN = 10% x (Rp900.000.000 – 360.000.000)
PPN = 10% x Rp540.000.000 =Rp54.000.0000
Berarti total harga mobil yang harus dibayarkan Bapak Ahmad adalah:
Harga Mobil + PPN + PPnBM = Rp1.314.000.000
 Contoh 2
PT Irsyadin Jaya merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai macam
barang elektronik mewah seperti AC dan lemari pendingin. Barang yang diproduksi
di sini termasuk dalam kategori barang mewah dengan tarif PPnBM sebesar 20%.
Pada bulan Desember tahun 2017, PT Irsyadin Jaya menjual lemari pendingin ke
Toko Ahmad dengan sebanyak 30 unit dengan harga jual per barang sekitar
Rp6.000.000. Lalu, berapakah nilai PPN dan PPnBm yang harus dipungut dan
dibayarkan PT Irsyadin Jaya ke pemerintah?
PPN = Tarif PPN x (harga barang – PPNBM)
PPN = 10% x ((30 x Rp6.000.000) – (harga barang total x 40%))
PPN = 10 % x (Rp180.000.000 – (Rp180.000.000 x 40%))
PPN = 10% x 108.000.000 = Rp10.800.000
Artinya, total pajak yang harus dibayar PT Irsyadin Jaya adalah Rp10.800.000.
Pajak Masukan

Pajak masukan merupakan pajak


pertambahan nilai (PPN) yang dikenakan
ketika pengusahaa kena pajak (PKP)
melakukan pembelian terhadap barang
atau jasa kena pajak (BKP/JKP).
Pajak Keluaran

Pajak keluaran adalah PPn terutang


yang wajib dipungut oleh PKP yang
melakukan penyerahan BKP ,
penyerahan JKP, atau ekspor BKP.
Contoh Soal

 PT. Vanno melakukan penyerahan BKP Rp.10.000.000 secara tunai pada


tanggal 27 Juni 2012 yang sebelumnya telah melakukan pembelian
sebesar Rp.8.000.000 pada tanggal 9 Juni 2012. Sistem pencatatan yang
dipakai adaalh sistem periodik. Tarif PPN10% dan berikut perhitungan
pembukuan yang dilakukan oleh PT. Vanno .
Tanggal Keterangan Debit Kredit
9 Juni 2012 Pembelian 8.000.000
Pajak Masukan 800.000
Kas/Bank 8.800.000
27 Juni 2012 Kas/Bank 11.000.000
Penjualan 10.000.000
Pajak keluaran 1.000.000
22 Juli 2012 Pajak Keluaran 1.000.000
Pajak Masukan 800.000
PPN yang masih harus dibayar 200.000
PPN yang massih harus dibayar 200.000
Kas/Bank 200.000
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai