3. Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berubah menjadi
paling rendah 5% (lima persen) dan paling tinggi sebesar 15% (lima belas
persen) sebagaimana diatur oleh Peraturan Pemerintah.
= 11% x Rp 10.000.000
= Rp 1.100.000
= 10% x Rp 15.000.000
= Rp 1.650.000
PPN yang dipungut melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
adalah:
= 11% x Rp 20.000.000
= Rp 2.200.000
= Rp 0
PPN sebesar Rp 0 ini merupakan pajak keluaran yang dibayar oleh PKP D.
Menghitung PPnBM
Pengenaan tarif Barang Kena Pajak tergolong mewah digolongkan ke dalam
beberapa kategori sebagai berikut ini:
1. Tarif 10% untuk kendaraan umum kategori tertentu, alat rumah tangga, alat
pendingin, hunian mewah, televisi, dan minuman non-alkohol.
2. Tarif 20% untuk kendaraan bermotor kategori tertentu, alat fotografi, berbagai jenis
permadani, peralatan olahraga impor, dan barang.
3. Tarif 25% untuk kendaraan bermotor berat dan berbahan bakar solar, misalnya combi,
pick up, dan minibus.
4. Tarif 35% untuk minuman bebas alkohol, bahan berbahan kulit impor, batu kristal,
bus, dan barang pecah belah.
Cara Menghitung PPnBM
Nah, setelah mengetahui tarif PPN dan PPnBm di atas, selanjutnya mari kita mempelajari
cara perhitungan PPnBM. Salah satu rumus mudah untuk menghitung PPN adalah:
Untuk memudahkan pemahaman wajib pajak, mari kita lihat contoh yang ada dibawah
ini:
Andi merupakan seorang pengusaha di bidang tekstil, pada suatu saat Andi membeli sebuah
mobil sport mewah 2.500cc dengan harga Rp2.000.000.000. Berdasarkan DPP, mobil
tersebut terkena tarif PPnBM sebesar 40%. Lalu, berapakah nilai uang yang harus dibayarkan
Bapak Ahmad untuk membawa masuk mobilnya ke Indonesia?
=Rp2.000.000.000+Rp120.000.000+Rp800.000.000
=Rp2.920.000.000