Anda di halaman 1dari 17

Perdagangan

Internasional
Anggota Kelompok
Kayll
a Izzah

Prima Uzma
16 Shant 33
i
26 32
29
PETA KONSEP
Perdagangan
Internasional Pengertian

Manfaat
Faktor Pendorong
dan Faktor
Teori Penghambat

Neraca Alat Pembayaran


Perdagangan
Kebijakan
Devisa
Tujuan
Perdagangan internasional adalah transaksi bisnis yang melibatkan lebih dari Pengertian
satu negara.

Menurut Serlika dan Rio, perdagangan internasional memiliki


hubungan yang erat dengan keuangan.

Menurut Huala Adolf, perdagangan internasional merupakan aktivitas


dari tukar menukar atau bahkan aktivitas dari jual beli yang terjadi antar negara
sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan manfaat maupun keuntungan dari
aktivitas tersebut.

Menurut Lestari dan Setiawan mendefinisikan perdagangan


internasional sebagai aktivitas dari perdagangan yang dilakukan oleh suatu
penduduk yang berada dalam suatu negara dengan negara-negara lain dengan
kesepakatan yang disepakati oleh bersama.

Menurut pandangan Basri dan Munandar, perdagangan internasional


merupakan perdagangan yang terjadi karena ada negara yang memiliki sebuah
sumber daya yang berbeda dengan negara yang diajak kerja sama.
Manfaat

1. Terbentuknya hubungan persahabatan antar-negara

2. Menciptakan efisiensi dan spesialisasi

3. Meningkatkan kemakmuran

4. Berkurangnya pengangguran

5. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) .

6. Menstabilkan harga

7. Meningkatkan kualitas konsumsi


Faktor Pendorong
a. Perbedaan Sumber Daya Alam
Untuk mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan dan tidak dimiliki suatu negara itu, diperlukan
pertukaran antarnegara. Pertukaran antarnegara tersebut menyebabkan terjadinya perdagangan internasional.

b. Selera
Indonesia mengimpor apel dari Australia, meskipun buah apel juga ada di Indonesia. Buah apel Indonesia
berasal dari Malang dan tempat lainnya. Namun, orang Indonesia banyak yang menyukai apel dari Australia
sehingga perlu diimpor.

c. Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi)


Banyak ahli Indonesia yang mampu membuat mobil yang canggih. Akan tetapi, industri mobil lokal belum
berkembang, biaya produksi dan pemasarannya menjadi mahal.

d. Perbedaan Teknologi
Negara yang menggunakan teknologi maju dapat menjual barang dengan harga murah pada negara yang
teknologinya sederhana. Misalnya, Indonesia mengimpor mobil dari Jepang dan Amerika Serikat (AS) karena
Jepang dan AS telah lebih maju dalam teknologi pembuatan mobil.
Faktor Penghambat

a. Tidak Amannya Suatu Negara


Jika suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang lebih aman. Faktor
keamanan memengaruhi para pedagang untuk melakukan perdagangan internasional.

b. Kebijakan Ekonomi Internasional oleh Pemerintah


Ada beberapa kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran perdagangan
internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi,
perizinan yang berbelit-belit.

c. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing


Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami
kesulitan untuk menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut berdampak pula terhadap harga
penawaran maupun permintaan dalam perdagangan.
Teori 1. Teori Keunggulan Mutlak atau Ablosut (Absolute Advantage)

Adam Smith berpendapat bahwa teori keunggulan mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana
suatu negara dapat menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa lebih banyak
dibandingkan dengan para pesaingnya dengan mengeluarkan biasa yang lebih rendah dalam
produksinya sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar. serta negara tersebut dapat
menghasilkan sesuatu yang tidak dapat dihasilkan negara lain. Sebagai contoh Jepang adalah
negara yang memproduksi mobil dalam jumlah besar dengan merk-merk ternama seperti
Honda, Suzuki, dan lain-lain.
Dari tabel di atas diketahui bahwa
Indonesia mampu memproduksi
beras lebih baik daripada China.
Dapat dikatakan Indonesia
memiliki keunggulan absolut
pada beras. Akan tetapi China
lebih unggul dalam hal produksi
barang-barang elektronik
sehingga memiliki keunggulan
absolut pada barang-barang
elektronik.
Teori 2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)

Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama David Ricardo. Menurutnya, negara yang tidak
memiliki keunggulan absolut tetap dapat berkontribusi dalam perdagangan internasional
dengan cara melakukan spesialisasi pada produk-produk yang dihasilkan di negara tersebut.
Selain itu, keunggulan komparatif akan muncul ketika negara dapat memproduksi barang atau
jasa dengan mengeluarkan biaya tenaga kerja yang lebih murah dibandingkan dengan negara
lain.
Dari tabel di samping, China unggul
pada produksi beras dan barang-
barang elektronik. China memiliki
keunggulan terbesar pada barang-
barang elektronik. Sedangkan
Indonesia lemah pada kedua
produksi, namun kelemahan paling
kecil ada di produksi beras.
Seharusnya Indonesia berspesialisasi pada beras dan China pada barang-barang elektronik
sehingga apabila kedua negara melakukan perdagangan internasional, akan saling
menguntungkan satu sama lain. Maka dari itu, walau Indonesia memiliki kelemahan
absolut, namun tetap dapat berkontribusi melalui ekspor beras yang lebih baik daripada
China.
Kebijakan (Impor)
Kuota : kuota yang dimaksud adalah jumlah total suatu barang yang bisa diimpor dalam
satu periode tertentu. Kuota impor ini sudah diprediksikan sebelumnya, sehingga
seharusnya tidak mengganggu industri dalam negeri. Meskipun demikian, jika suatu
negara sedang memberlakukan perdagangan bebas, maka kebijakan kuota tidak bisa
dipakai lagi karena bisa menghambat proses perdagangan internasionalnya.

Tarif : Sesuai dengan namanya, kebijakan tarif ini berarti ada penerapan tarif yang tinggi
untuk impor barang-barang tertentu. Kebijakan tarif ini diharapkan bisa membantu barang
produksi dalam negeri meningkatkan daya saingnya di pasar.

Subsidi : Kebijakan subsidi ini bertujuan untuk menekan harga barang produksi lokal.
Jadinya produk lokal bisa lebih murah deh dibanding produk impor.

Larangan Impor : Kebijakan larangan impor dilakukan jika suatu negara diharuskan
untuk menghemat devisanya. Selain itu, barang-barang yang dianggap berbahaya juga
akan dikenakan kebijakan larangan impor.
Kebijakan (Ekspor)
Diskriminasi harga adalah penetapan harga barang yang berbeda untuk masing-masing negara. Oleh karena itu,
harga barang yang sama di negara A akan berbeda dengan harga barang di negara B. Padahal barangnya sama
persis. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan perjanjian untuk memenangkan persaingan serta untuk memperoleh
keuntungan yang besar.

Pemberian Premi : Kebijakan premi merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk memajukan
ekspor dengan memberikan premi kepada badan usaha atau industri yang melakukan ekspor yakni berupa
bantuan biaya produksi serta pemberian pajak dan fasilitas lain, dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya
saing di luar negeri.

Dumping : adalah penetapan harga barang ekspor lebih murah dibandingkan harga barang tersebut di dalam
negeri. dapat dilakukan jika pasar dalam negeri berada di dalam kendali pemerintah. Tapi kebijakan dumping ini
sudah dilarang karena bisa mematikan persaingan penjual lain.

Politik dagang bebas merupakan suatu kondisi ketika masing-masing Pemerintah memberi kebebasan dalam
ekspor dan impor. Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan seperti mutu barang
yang tinggi dan harga yang relatif murah.

Larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu keluar negeri.
Tujuan Kebijakan

• Melindungi kepentingan industri dan produksi dalam negeri

• Melindungi kondisi ekonokmi nasional dan menghindarkannya

dari pengaruh buruk

• Melindungi lapangan pekerjaan

• Menjaga nilai tukar agar tetap stabil

• Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi


Alat Pembayaran
1. Letter of Credit (L/C) 2. Konsinyasi
Di dalam perdagangan internasional Produsen akan menitipkan barang
importir dapat mengajukan dagangannya dan mendapatkan
peminjaman pada bank dan jika bank bayarannya sesuai dengan
setuju dengan permohonan yang banyaknya barang yang laku
dilakukan importir maka akan terjual disebut dengan konsinyasi.
dikeluarkan Letter of Credit (L/C). Namun, dalam perdagangan
internasional, konsinyasi juga
dipilih menjadi alat pembayaran
internasional.
3. Kompensasi Pribadi
Kompensasi pribadi adalah pembayaran internasional yang
dilakukan oleh warga negara pada suatu negara dengan warga
negara lainnya. bersifat praktis karena bisa pembayaran ini bisa
diterapkan secara tidak langsung dan tanpa harus berpindah
tempat (negara) atau bisa dilakukan di negara masing-masing.
5. Emas : Hal yang perlu 4. Paypal merupakan alat pembayaran
diperhatikan ketika internasional dalam bentuk rekening
melakukan pembayaran virtual yang paling banyak digunakan
internasional adalah berat oleh banyak warga negara. Penggunaan
emas harus sama dengan “Paypal” bisa dikatakan aman karena
nilai barang yang dijual. tingkat keamanannya cukup baik serta
jaringan yang ada di “Paypal” sudah
Salah satu keuntungan dari tersebar di berbagai negara.
pembayaran internasional
dengan emas ialah emas
7. Pembayaran Kemudian
tidak mudah untuk dirusak
Pembayaran kemudian bisa dilakukan atau
dan tidak akan diganggu
diterapkan ketika eksportir dan importir susah
dengan inflasi.
saling kenal satu sama lain.Pembayaran kemudian
sangat disenangi oleh importir karena yang
6. Cek merupakan alat pembayaran menanggung risiko pengiriman ialah eksportir.
internasional yang bisa digunakan. Adapun Bisa dikatakan bahwa pembayaran kemudian
cara yang perlu diperhatikan ketika merupakan metode pembayaran yang dilakukan
melakukan pembayaran dengan cek, yaitu ketika barang sudah sampai dan diterima oleh
importir akan memberikan cek kepada importir.
eksportir dengan bank yang sudah dipilih di
negara eksportir.
Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan atau balance of trade (BoT) ialah perbedaan antara nilai semua barang dan jasa yang
diekspor dan diimpor dari suatu negara dalam periode waktu tertentu.

Neraca perdagangan positif atau biasa disebut neraca perdagangan negatif atau defisit
surplus perdagangan merupakan nilai ekspor perdagangan adalah jika nilai impor melebihi nilai
melebihi nilai impor. ekspor

Neraca Perdagangan Seimbang merupakan kondisi yang menunjukkan nilai transaksi ekspor dan impor dari
suatu periode dalam posisi seimbang. Artinya, negara tidak mengalami untung maupun rugi. Namun, kondisi
neraca perdagangan seperti ini cukup jarang terjadi

INDONESIA ? per Maret 2023 telah mengalami penurunan dari bulan sebelumnya dimana neraca
perdagangan menunjukkan angka 2 907,300 miliar US$ Sedangkan pada bulan sebelumnya menunjukkan
angka 5 462,400 miliar US$. Akan tetapi, kondisi ini masih bisa di maklumi karena tidak sampai defisit
DEVISA
Devisa adalah kumpulan valuta asing (valas) yang Jenis Devisa
berfungsi sebagai perantara transaksi perdagangan Berdasarkan Macamnya : Valuta Asing, Ema,Surat
dengan negara lain dalam suatu perdagangan berharga
internasional.
Berdasarkan Sumbernya : Devisa kredit, Devisa
Neraca pembayaran adalah daftar yg umum
memberikan gambaran ringkas semua transaksi
ekonomi internasional yg dilakukan oleh Bedasarkan Wujudnya : Devisa kartal, Devisa giral
masyarakat dan pemerintah suatu negara dalam
kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun. Surplus : Devisa meningkat dan nilai mata uang
semua transaksi ekonomi dalam skala dalam negeri menguat
internasional akan mengakibatkan penerimaan
devisa dan pengeluaran devisa dalam suatu negara. Defisit: Selisih dibayar dengan devisa, sehingga
terjadi pengurangan alat pembayaran dan menaikkan
kurs valuta asing
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai