Anda di halaman 1dari 5

MATERI 2:

PERDAGANGAN ANTARDAERAH/ANTARPULAU
DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Pada materi sebelumnya kalian telah memahami tiap-tiap daerah memiliki keunggulan dan keterbatasan sumber daya.
Bagaimana dampak kondisi tersebut terhadap hubungan antardaerah? Coba diskusikan bersama teman sekelas: Setelah
menemukan jawabannya, sampaikan pendapatmu di depan kelas.
Keunggulan dan keterbatasan yang dimiliki tiap-tiap daerah mendorong terjadinya penawaran dan permintaan antardaerah.
Penawaran dan permintaan antardaerah ini diwujudkan dalam bentuk perdagangan antardaerah. Tidak hanya daerah yang
memiliki keunggulan dan keterbatasan, tetapi tiap-tiap negara juga memiliki keunggulan dan keterbatasan berbeda-beda. Kondisi
ini mendorong adanya kegiatan perdagangan internasional.

A. Perdagangan Antardaerah/Antarpulau
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Tiap-tiap pulau di Indonesia memiliki keunggulan dan
keterbatasan berbeda-beda. Kondisi ini mendorong terjalinnya hubungan antardaerah atau antarpulau di Indonesia.
Kegiatan tersebut bertujuan mencukupi kebutuhan tiap-tiap daerah atau pulau di Indonesia.
1. Pengertian Perdagangan dan Perdagangan Antarpulau
Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar-menukar barang dan/atau jasa berdasarkan kesepakatan bersama.
Perdagangan antardaerah atau antarpulau adalah perdagangan yang dilakukan antardaerah atau pulau dalam satu batas
wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama.
2. Tujuan Perdagangan Antarpulau
Kegiatan perdagangan pada zaman modern saat ini sangat mudah. Adanya perdagangan berbasis online (e-dagang)
memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas perdagangan. Aktivitas perdagangan yang dilakukan tidak hanya
dalam satu daerah, tetapi antardaerah maupun antarpulau. Bahkan, aktivitas perdagangan yang dilakukan mencakup
antarnegara. Perdagangan antarpulau yang dilakukan oleh beberapa pelaku ekonomi memiliki tujuan berikut.
a. Memperoleh Keuntungan
Apa tujuan utama pelaku usaha melakukan kegiatan perdagangan? Tujuan utama pelaku usaha melakukan kegiatan
perdagangan adalah memperoleh keuntungan. Begitu juga tujuan utama kegiatanperdagangan antarpulau yaitu
memperoleh keuntungan. Keuntungan diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli.
b. Memperluas Jangkauan Pasar
Jika produk yang dijual merupakan produk sendiri, keuntungan yang diperoleh berasal dari selisih antara harga jual
dan biaya produksi. Perdagangan antarpulau juga bertujuan memperluas jangkauan pasar. Jangkauan pasar yang
dimaksud adalah jumlah konsumen yang mengonsumsi produk yang diperdagangkan semakin banyak dan tersebar
di berbagai daerah. Semakin luas jangkauan pasar, keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Sebagai contoh,
garam dari Pulau Madura dijual ke wilayah Kalimantan. Kegiatan per dagangan tersebut menyebabkan konsumen
garam Madura tidak hanya masyarakat Madura. Masyarakat wilayah Kalimantan juga menjadi konsumen garam dari
Madura. Kondisi ini menyebabkan para produsen garam dari Madura mampu menjual produknya lebih banyak
sehingga meningkatkan keuntungannya.
3. Faktor Pendorong dan Manfaat Perdagangan
Antarpulau/Antardaerah Perdagangan antarpulau/antardaerah dipengaruhi beberapa faktor pendorong. Adapun faktor
pendorong perdagangan antarpulau/antardaerah sebagai berikut.
a. Perbedaan Faktor Produksi yang Dimiliki
Setiap daerah memiliki faktor produksi berbeda-beda. Kondisi
ini menyebabkan tiap-tiap daerah tidak bisa mencukupi
kebutuhannya sendiri. Untuk mencukupi kebutuhan, tiap-tiap
daerah akan melakukan perdagangan antardaerah.
Contohnya, daerah pegunungan memiliki tanah yang subur
sehingga mampu memproduksi sayuran. Sementara itu,
daerah pantai dekat dengan laut yang kaya akan ikan.
Perbedaan hasil produksi tersebut akan mendorong
terjadinya perdagangan antara daerah pegunungan dan
Sumber: https://kumparan.com
pantai. Masyarakat pegunungan membutuhkan ikan dari Gambar 1 Perbedaan faktor produksi antardaerah
masyarakat pantai. Begitu juga masyarakat pantai yang mem mendorong terjadinya perdagangan antardaerah
butuhkan sayuran dari masyarakat pegunungan. Kondisi inilah
yang mendorong terjadinya perdagangan antardaerah.
b. Perbedaan Tingkat Harga Antardaerah
Perbedaan produk yang dihasilkan suatu daerah akan
memengaruhi perbedaan tingkat harga antardaerah. Kondisi ini mendorong terjadinya perdagangan antardaerah.
Para pedagang akan menjual produk di daerah yang memiliki tingkat harga tinggi. Contohnya, harga sayuran di
daerah pegunungan akan lebih murah dibandingkan dengan harga sayuran di daerah perkotaan. Kondisi ini
menyebabkan sayuran yang diproduksi di daerah pegunungan tidak hanya dijual di daerah pegunungan. Sayuran
tersebut juga akan dijual di daerah perkotaan.

Terjalinnya perdagangan antarpulau/antardaerah di Indonesia memberikan manfaat bagi masyarakat. Adapun manfaat
perdagangan antarpulau/antardaerah sebagai berikut.
a. Menyediakan Alternatif Alat Pemuas Kebutuhan bagi Konsumen

Halaman 1
Setiap daerah di Indonesia memiliki kondisi alam berbeda-beda. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan tiap-tiap
daerah berbeda-beda. Dengan adanya pedagangan antardaerah/antarpulau, konsumen dapat menikmati produk
yang tidak diproduksi di daerahnya. Daerah lain juga dapat mencukupi produk daerah yang belum tercukupi.
b. Meningkatkan Produktivitas
Adanya perdagangan antardaerah/antarpulau menyebabkan daerah pemasaran semakin luas. Daerah pemasaran
yang semakin luas me nyebabkan permintaan dan pemesanan terhadap produk meningkat. Kondisi ini mendorong
para produsen untuk meningkatkan produksinya sehingga produktivitas barang semakin meningkat.
c. Memperluas Kesempatan Kerja bagi Masyarakat
Peningkatan jumlah produksi mendorong produsen menambah jumlah pekerja. Perdagangan antardaerah juga akan
memunculkan unit-unit usaha baru seperti jasa pengiriman dan perluasan transportasi. Kondisi ini menyebabkan
kesempatan kerja bagi masyarakat semakin luas.

B. Perdagangan Antarnegara
Coba perhatikan barang-barang yang kalian gunakan saat ini! Apakah semua barang yang kamu gunakan berasal dari
Indonesia? Sebagian barang yang kamu gunakan juga berasal dari negara lain. Kondisi tersebut menunjukkan terjadinya
perdagangan internasional. Pada zaman modern saat ini jarak tidak menjadi penghalang bagi seseorang atau badan usaha
untuk melakukan perdagangan. Dalam perdagangan antamegara terdapat aktivitas ekspor dan impor
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Perdagangan Antarnegara/Internasional
Perdagangan antarnegara atau perdagangan internasional merupakan perdagangan barang dan/ atau jasa antarnegara
yang dapat diwakili penduduk atau badan (lembaga) suatu negara dan penduduk atau badan (lembaga) negara lain
berdasarkan kesepakatan atau perjanjian antarnegara yang bersangkutan. Setiap negara yang terlibat dalam kegiatan
perdagangan internasional mengharapkan keuntungan. Ruang lingkup perdagangan antamegara berkaitan dengan
beberapa kegiatan sebagai berikut.
• Perpindahan barang dan/atau jasa dari suatu negara ke negara lain.
• Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.
• Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain.
• Perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain.
• Penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar.

Beberapa pakar mengemukakan teori yang berhubungan dengan perdagangan antarnegara. Teori tersebut
mendeskripsikan beberapa pandangan yang berbeda mengenai perdagangan antarnegara. Teori tersebut sebagai
berikut.
a. Teori Keunggulan Mutlak
Keunggulan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh suatu negara karena mengkhususkan kegiatan produksi
barang dengan efisien yang lebih tinggi daripada negara lain. Teori ini dikembangkan oleh Adam Smith. Menurut
Adam Smith, kemakmuran suatu negara dapat dicapai melalui perdagangan. Teori ini memaparkan bahwa suatu
negara akan mengekspor barang yang memiliki keunggulan mutlak yang tidak dimiliki oleh negara lain. Perhatikan
tabel berikut!

Tabel 1 Produksi Seorang Pekerja per Tahun


Negara Jagung (kg) Kedelai (kg)
A 7.000 3.500
B 2.500 8.000
Apa yang dapat kamu pahami dari tabel di atas? Tabel tersebut menunjukkan produksi seorang pekerja dalam
waktu satu tahun. Dalam waktu satu tahun, seorang tenaga kerja di negara A mampu menghasilkan 7.000 kg jagung
dan 2.500 kg kedelai. Sementara itu, tenaga kerja di negara B mampu memproduksi 3.500 kg jagung dan 8.000 kg
kedelai per tahun.
Dari data tersebut dapat diketahui negara A memiliki keunggulan mutlak dalam produk jagung. Sementara itu,
negara B memiliki keunggulan mutlak dalam produksi kedelai. Negara A mampu memproduksi jagung lebih banyak
daripada negara B. Negara 8 mampu memproduksi kedelai lebih banyak daripada negara A. Padahal, faktor produksi
tenaga kerja yang dimiliki oleh kedua negara sama. Kondisi tersebut mendorong terjadinya perdagangan antara
negara A dan B. Negara A dapat menjual jagung kepada negara B, sementara negara B dapat menjual kedelai
kepada negara A. Dengan demikian, keunggulan mutlak yang dimiliki kedua negara dapat mendorong terjadinya
perdagangan antamegara.
b. Teori Keunggulan Komparatif
Keunggulan komparatif adalah keuntungan yang diperoleh negara karena melakukan spesifikasi (pengkhususan)
dengan memproduksi barang yang memiliki harga relatif atau dasar tukar domestik lebih rendah dari negara lain.
Teori ini dikembangkan oleh David Ricardo dan John Stuart Mill. Agar lebih jelas mengenal teori tersebut,
perhatikan tabel berikut!

Tabel 2 Produksi Seorang Pekerja per Tahun


Negara Produk Televisi Produksi Laptop Dasar Tukar Dalam Negeri
A 5.000 unit 10.000 unit 1 unit televisi = 0,5 unit laptop atau 1 unit laptop = 2 unit
televisi.
B 10.000 unit 15.000 unit 1 unit televisi = 0,67 unit laptop atau 1 unit laptop = 1,5
unit televisi.
Berdasarkan tabel di atas negara A tidak memiliki keunggulan mutlak karena semua keunggulan mutlak dimiliki
negara B. Akan tetapi, jika negara A menjual televisi kepada negara B, negara A akan mendapatkan keuntungan

Halaman 2
sebesar 0,5 laptop (2-1,5) setiap 1 unit televisi yang dijual. Jika negara B mengekspor laptop ke negara A, negara B
akan mendapat keuntungan sebesar 0,17 televisi (0,67-0,5) setiap 1 unit laptop yang dijual kepada negara A. Kedua
negara tetap dapat melakukan perdagangan dan memperoleh keuntungan karena tiap-tiap negara memiliki
keunggulan komparatif. Negara A memiliki keunggulan komparatif jika memproduksi dan mengekspor televisi ke
negara B. Negara B memiliki keunggulan komparatif jika memproduksi dan mengekspor laptop ke negara A.

2. Aktivitas Perdagangan Antarnegara


Dalam kegiatan perdagangan antarnegara dikenal istilah ekspor dan impor. Hampir seluruh negara di dunia melakukan
kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor dan impor memberikan berbagai keuntungan. Apakah pengertian ekspor
dan impor? Apa saja keuntungannya? Untuk mengetahui jawabannya, kalian dapat mempelajarinya dalam uraian
berikut.
a. Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan memasarkan barang dan/atau jasa dalam negeri ke wilayah pabean luar negeri.
Kegiatan ekspor dilakukan oleh seseorang atau badan usaha. Orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan
ekspor disebut eksportir. Tujuan kegiatan ekspor adalah memperoleh keuntungan dan memasarkan produk dalam
negeri di pasar luar negeri. Kegiatan ekspor yang dilakukan suatu negara akan mendatangkan devisa bagi negara
tersebut. Devisa meliputi emas, perak, valuta asing, dan wesel asing. Negara yang memiliki banyak devisa berarti
memiliki cadangan mata uang asing dalam jumlah besar. Devisa dibedakan menjadi devisa umum dan kredit.
1) Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari perdagangan internasional, baik melalui kegiatan ekspor,
penjualan jasa, maupun bunga modal. Devisa umum tidak menimbulkan kewajiban bagi negara untuk
mengembalikannya.
2) Devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari pinjaman atau bantuan luar negeri untuk disalurkan kepada
masyarakat. Devisa kredit menimbulkan kewajiban bagi negara untuk mengembali kannya sesuai kesepakatan.
b. Impor
Impor merupakan kegiatan mendatangkan barang dan/atau jasa luar negeri ke pasar dalam negeri. Orang atau
badan usaha yang melakukan kegiatan impor disebut importir. Para importir wajib memiliki surat izin impor berupa
Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT). Komoditas impor Indonesia sebagai berikut.
1) Barang konsumsi, yaitu barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Contoh barang
konsumsi yang diimpor Indonesia antara lain makanan kemasan, minuman kemasan, susu, mentega, buah,
beras, terigu, kacang kedelai, dan daging.
2) Bahan baku dan bahan penolong, yaitu barang-barang yang diperlukan untuk kegiatan industri berupa bahan
baku maupun bahan pendukung. Contoh bahan baku yang diimpor oleh Indonesia antara lain kapas, bahan-
bahan kimia, obat-obatan, dan pupuk.
3) Barang modal, yaitu barang yang digunakan sebagai modal dalam industri. Contoh barang modal yang diimpor
oleh Indonesia antara lain mesin, suku cadang, komputer, dan alat-alat berat.
4) Barang tambang, yaitu barang tambang yang sudah diproduksi lebih lanjut seperti premium, avtur, pertamax,
dan bensol.
5) Barang industri, yaitu barang hasil olahan bahan baku menjadi barang jadi. Contoh barang industri yang diimpor
Indonesia antara lain barang-barang elektronik, kendaraan bermotor, dan peralatan rumah tangga.

Barang-barang impor ini kadang menjadi saingan barang-barang yang diproduksi oleh pengusal dalam negeri. Oleh
karena itu, dalam kegiatan impor ini pemerintah melakukan berbagai kebijaka untuk melindungi industri dalam
negeri. Kebijakan tersebut yaitu kebijakan tarif impor, larange impor, devaluasi, penyempurnaan tata niaga impor
patokan harga, pembinaan kepada import serta pembatasan nilai impor. Dengan adanya kebijakan tersebut
diharapkan kegiatan impor dapa diarahkan untuk melaksanakan pembangunan nasional dan melindungi industri
dalam negeri.

3. Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Ekspor


Pemerintah Indonesia hingga saat ini masih terus berupaya meningkatkan nilai ekspornya. Upaya tersebut dilakukan
dengan berbagai kebijakan untuk mendorong ekspor. Berbagai kebijakan tersebut sebagai berikut.
a. Memberi Kemudahan kepada Produsen Barang Ekspor
Untuk meningkatkan nilai ekspor, pemerintah Indonesia memberikan kemudahan bagi para produsen barang
ekspor. Kebijakan ini berupa kemudahan dalam mengurus perizinan dan memberikan fasilitas kepada produsen
barang ekspor. Fasilitas yang diberikan berupa pemberian teknologi, pelatihan inovasi produk, dan bantuan kredit
dengan bunga rendah. Berbagai kemudahan tersebut akan mendorong semangat produsen untuk meningkatkan
produksinya. Dengan demikian, diharapkan nilai ekspor Indonesia akan meningkat.
b. Menjaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah
Kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain sangat memengaruhi tinggi atau rendahnya nilai ekspor. Nilai
tukar rupiah yang stabil akan mempermudah para eksportir menghitung biaya produksi produk ekspornya. Dengan
demikian, tingkat keraguan eksportir untuk melakukan ekspor pada produk mereka akan berkurang. Para eksportir
akan yakin untuk menjual produknya di luar negeri serta memperoleh keuntungan.
c. Membuat Perjanjian Dagang Internasional
Perjanjian dagang internasional telah dilakukan banyak negara di dunia. Perjanjian dagang internasional mencakup
ketersediaan tiap-tiap negara untuk menjadi pembeli dan penjual suatu barang. Tujuan dari perjanjian ini adalah
tiap-tiap negara yang terlibat dalam perjanjian memperoleh keuntungan. Eksportir juga memperoleh keuntungan
dari adanya perjanjian dagang internasional. Keuntungan yang diperoleh adalah eksportir memperoleh pasar
dengan perlindungan istimewa dari perjanjian tersebut. Selain itu, pembeli memperoleh keuntungan yaitu
memperoleh barang dengan kualitas yang baik.
d. Meningkatkan Promosi
Halaman 3
Promosi merupakan kegiatan pengenalan produk kepada konsumen. Dengan adanya promosi produk ekspor yang
dimiliki Indonesia dapat dilihat masyarakat luar negeri. Dengan mengenal produk Indonesia, mereka akan tertarik
membeli produk Indonesia. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan pameran dagang, festival olahraga, seni,
maupun kegiatan lainnya yang berfungsi sebagai promosi. Promosi dagang dapat dilakukan oleh individu, lembaga
swasta, maupun pemerintah. Untuk mempermudah promosi produk Indonesia di luar negeri, pemerintah Indonesia
membentuk Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). Organisasi ini mengusahakan agar produk-produk Indonesia
dikenal di luar negeri.
e. Memberikan Subsidi dan Premi
Tujuan permerintah memberikan subsidi dan premi (hadiah atau insentif) adalah membantu produsen dalam negeri
agar produknya mampu bersaing dengan produk negara lain. Subsidi tersebut dapat berwujud modal, mesin
produksi, subsidi harga, atau keringanan pajak. Selain subsidi, suatu negara memberi premi kepada produsen dalam
negeri. Premi merupakan kebijakan yang diterapkan pemerintah dengan cara memberikan hadiah atau insentif
kepada produsen dalam negeri. Misalnya pemerintah memberi penghargaan atas kualitas barang yang bagus dan
peresmian ekspor perdana oleh pemerintah.

4. Faktor Pendorong Ekspor


Tinggi atau rendahnya nilai ekspor suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor faktor pendorong
ekspor sebagai berikut.
a. Keadaan Pasar Luar Negeri
Permintaan dan penawaran barang di pasar luar negeri akan memengaruhi harga pasar dunia. Apabila jumlah
pemintaan lebih tinggi dibandingkan jumlah penawaran, harga cenderung naik. Sebaliknya, apabila jumlah
permintaan lebih kecil, harga cenderung turun. Keadaan ini akan memengaruhi eksportir untuk meningkatkan atau
menurunkan ekspornya. Ketika harga naik, eksportir akan meningkatkan ekspornya. Akan tetapi, ketika harga turun
eksportir akan menurunkan ekspornya.
b. Keuletan Eksportir untuk Menangkap Peluang Pasar
Agar memperoleh keuntungan tinggi, seorang eksportir harus pandai dalam menangkap dan memanfaatkan
peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, eksportir dapat memperoleh daerah pemasaran yang luas. Dengan
daerah pemasaran yang luas seorang eksportir akan mudah memasarkan produknya. Dengan demikian, eksportir
akan memperoleh keuntungan yang tinggi.
c. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Politik Suatu Negara
Kondisi sosial, ekonomi, dan politik suatu negara akan memengaruhi nilai ekspornya. Kondisi negara yang stabil
akan memudahkan eksportir dalam menjalankan usaha. Dengan demikian, eksportir akan terus meningkatkan
ekspornya. Sementara itu, kondisi negara yang tidak stabil akan menghambat eksportir menjalankan usaha.
Keadaan ini menyebabkan nilai ekspor mengalami penurunan.

5. Manfaat Perdagangan Antarnegara


Perdagangan antarnegara memberikan banyak manfaat bagi suatu negara. Manfaat yang dirasakan suatu negara dari
perdagangan antarnegara sebagai berikut.
a. Memperoleh Keuntungan
Manfaat utama dari perdagangan antarnegara adalah memperoleh keuntungan. Dengan adanya spesialisasi yaitu
produk unggul yang khas di tiap-tiap negara, produsen dapat menghasilkan produk dengan efisien. Perdagangan
antarnegara menyebabkan produsen bersemangat mengoptimalkan produktivitasnya karena produsen dapat
menjual ke luar negeri.
b. Memperoleh Barang yang Tidak Dapat Diproduksi di Dalam Negeri
Sumber daya alam yang dimiliki oleh tiap-tiap negara berbeda-beda. Kondisi ini menyebabkan hasil produksi tiap-
tiap negara berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi geografi, iklim, dan
penguasaan teknologi. Dengan adanya perdagangan antarnegara setiap negara dapat saling bertukar produk.
Dengan demikian, produk yang tidak dapat diproduksi akan didatangkan dari negara lain.
c. Menjalin Persahabatan Antarnegara
Pada era globalisasi saat ini persahabatan antarnegara merupakan hubungan yang sangat penting. Dengan adanya
perdagangan antarnegara, hubungan antarnegara akan semakin dekat. Kondisi tersebut memudahkan tiap-tiap
negara melakukan berbagai kerja sama termasuk perdagangan.
d. Melakukan Transfer Teknologi Modern
Untuk memudahkan proses produksi, produsen membutuhkan peralatan dengan teknologi modern. Kualitas
sumber daya manusia Indonesia saat ini tergolong masih rendah. Keadaan ini menyebabkan Indonesia belum dapat
menghasilkan peralatan dengan teknologi modern. Untuk memenuhi kebutuhan peralatan dengan teknologi
modern, produsen dapat melakukan impor. Selain itu, dengan adanya impor peralatan teknologi modern, para
pekerja Indonesia dapat mempelajari teknologi dari negara lain. Kondisi ini disebabkan dalam perdagangan biasanya
terjadi pertukaran informasi. Dari pertukaran informasi tersebut, para pekerja dapat belajar teknik produksi baru
dan pemanfaatan teknologi modern.
e. Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia
Adanya kegiatan perdagangan internasional memudahkan produsen untuk memasarkan produknya. Kondisi ini
disebabkan daerah pemasaran hasil produksi para produsen tidak hanya di dalam negeri. Akan tetapi, daerah
pemasarannya juga di pasar luar negeri. Dengan demikian, daerah pemasaran hasil produksi produsen menjadi
semakin luas. Kondisi ini akan memudahkan produsen untuk memasarkan hasil produksinya.
f. Menambah Devisa Negara
Salah satu kegiatan dalam perdagangan internasional adalah ekspor. Kegiatan ekspor merupakan kegiatan menjual
barang yang diproduksi dalam negeri ke luar negeri. Dengan adanya kegiatan ekspor para eksportir akan melakukan

Halaman 4
perdagangan dengan para pembeli luar negeri. Transaksi perdagangan ini akan menghasilkan devisa bagi negara.
Kondisi ini menyebabkan penerimaan devisa negara bertambah dan negara semakin kaya.

6. Faktor Pendorong Perdagangan Antarnegara


Perdagangan antarnegara terjadi atas dasar hubungan saling menguntungkan. Keberlangsungan perdagangan
antarnegara juga dipengaruhi berbagai faktor berikut.
• Perbedaan sumber daya alam dan keadaan geografis suatu negara.
• Penghematan biaya produksi.
• Pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
• Perbedaan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
• Perkembangan sistem komunikasi dan sarana transportasi.
• Keinginan memperluas pasar produk dalam negeri.
• Persamaan selera masyarakat terhadap produk tertentu.
• Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan.
• Meningkatkan kerja sama antarnegara.

7. Perbedaan Perdagangan Antarpulau dan Perdagangan Antarnegara


Dari uraian di atas kalian telah memahami perdagangan antarpulau dan perdagangan antarnegara. Dari pemahamanmu
tersebut dapatkah kamu menjelaskan perbedaan antara perdagangan antarpulau dan perdagangan antarnegara?
Diskusikan dengan teman sekelas. Terdapat tiga perbedaan antara perdagangan antarpulau dan perdagangan
antarnegara. Adapun ketiga perbedaan tersebut sebagai berikut.
a. Peluang Perdagangan yang Lebih Luas
Dengan melakukan perdagangan antarnegara, masyarakat di suatu negara dapat melakukan kegiatan jual-beli
barang dan jasa dari negara lain. Sementara itu, dalam perdagangan antarpulau, masyarakat hanya dapat
melakukan perdagangan antardaerah atau antarpulau dalam lingkup satu negara. Tanpa adanya perdagangan
antarnegara masyarakat Indonesia mungkin tidak dapat memiliki mobil buatan Jepang. Begitu juga masyarakat
Jepang mungkin tidak dapat menikmati rempah rempah dari Indonesia.
b. Adanya Kedaulatan Bangsa
Dalam melakukan perdagangan antarnegara, tiap-tiap negara dapat mengatur aliran barang dan/atau jasa, tenaga
kerja, dan keuangan sendiri tanpa ada campur tangan negara lain. Dengan demikian, negara tersebut menunjukkan
kedaulatannya dengan negara lain di dunia. Sementara itu, aliran perdagangan dalam perdagangan antarpulau
berjalan secara bebas tanpa regulasi dari pemerintah.
c. Penggunaan Kurs Tukar
Ketika melakukan perdagangan antarnegara, tiap-tiap negara menggunakan nilai kurs yang berbeda-beda.
Sementara itu, perdagangan antarpulau hanya menggunakan satu kurs tukar atau satu mata uang. Perdagangan
antarnegara membutuhkan sistem keuangan antarnegara yang dapat memastikan kelancaran aliran mata uang
antarnegara. Penguatan paspor dalam perdagangan antarnegara dapat menguatkan nilai tukar rupiah.

Perdagangan antardaerah dan perdagangan antarnegara menunjukkan tiap-tiap daerah membutuhkan daerah lain
untuk mencukupi kebutuhannya. Oleh karena itu, hubungan antardaerah perlu dijaga agar tiap-tiap daerah dapat saling
bekerja sama dalam mencukupi kebutuhannya. Selain untuk mencukupi kebutuhan, hubungan antardaerah dapat
memberikan manfaat. Misalnya, dalam perdagangan antarnegara yang memberikan manfaat dalam transfer teknologi.
Manfaat tersebut dapat mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di suatu negara.

Halaman 5

Anda mungkin juga menyukai