Gomgom Solehuddin
A.1811032
Agribisnis
Perdagangan antar wilayah atau daerah adalah perdagangan yang dilakukan dalam
suatu wilayah tertentu yang telah disepakati bersama. Perdagangan antar wilayah juga
salah satu bentuk kegiatan distribusi yang menyalurkan barang atau jasa dari
produsen kepada konsumen atau produsen lain antara wilayah yang satu dengan
wilayah yang lain didalam wilayah yang sama untuk mendapatkan keuntungan.
Ada kalanya sebuah daerah tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan dari
permintaan konsumen wilayahnya sendiri sehingga wilayah tersebut melakukan
perdagangan antar daerah dan sebaliknya suatu daerah kelebihan memproduksi
kebutuhan konsumen di wilayah tersbut. Dan beberapa faktor yang mendorong
terjadinya perdagangan antar wilayah antara lain:
Apabila suatu daerah atau bangsa, tingkat scarcitynya lebih rendah dari pada daerah
lain, maka dari wilayah ini akan mengalir barang-barang ke wilayah lain di mana
tingkat kejarangannya lebih tinggi. Perdagangan antar daerah dan perdagangan
wilayah akan terus berlangsung selama adanya perbedaan tingkat kelangkaan
(scarcity) ini.
Perbedaan faktor produksi antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, akan
menyebabkan daerah-daerah itu menjadi daerah surplus dan daerah yang minus.
Perbedaan-perbedaan faktor produksi itu pada kelanjutannya akan menimbulkan
perbedaan tingkat produktivitas tiap daerah yang mungkin dicapai.
Selama ada perbedaan komparatif harga-harga barang, selama itu pula akan timbul
arus ekonomi yang mengalir antar daerah atau bangsa. Perbedaan harga komparatif
(Perbedaan harga yang diperbandingkan) adalah perbandingan harga barang A
dengan harga barang B di suatu daerah, diperbandingkan dengan harga barang A dan
B di daerah lain.
Ada kalanya suatu daerah tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang
menjadi kebutuhan penduduk, sehingga untuk memenuhinya suatu daerah perlu
mengimpor barang dan jasa tersebut dari luar wilayah atau pulau . Dengan demikian
kebutuhan produk dapat dipenuhi.
Perbedaan sumber daya alam mendorong setiap daerah menghasilkan produk yang
berbeda. Hal ini mendorong terjadinya perdagangan di antara wilayah yang memiliki
produk berbeda.
Kemampuan sumber daya manusia antara wilayah satu dengan wilayah yang lain
berbeda. Contoh ada daerah yang sudah mampu dan ada yang belum mampu untuk
memproduksi padi dengan cepat dengan menggunakan bantuan mesin dan daerah lain
masi menggunakan tenaga manusia atau kerbau dalam membajak sawah, sedangkan
hampir seluruh wilayah membutuhkannya untuk makanan pokok.
2. MANFAAT PERDAGANGAN ANTAR DAERAH
Dengan semakin banyaknya daerah yang menjadi tempat penjualan, maka tentunya
produksi barang juga akan semakin besar. Hal ini tentu akan mendorong untuk
membuka lapangan pekerjaan baru lagi lantaran kebutuhan akan tenaga kerja yang
lebih besar.
d. Meningkatkan Keuntungan
Disamping memperoleh hasil produksi yang tidak dapat diproduksi oleh sebuah
daerah, tujuan dari perdagangan antardaerah adalah untuk memperoleh keuntungan
yang lebih bagi seorang produsen. Dimana, akan berbeda keuntungan yang diperoleh
ketika produsen hanya memasarkan hasil produksinya di satu daerah dibandingkan
dengan produsen yang menjual dan memasarkan produksinya diberbagai daerah.
Dalam hal ini krisis yang dimaksud adalah krisis hasil produksi. Ketika sebuah daerah
dilanda bencana alam, yang menjadikan daerah tersebut tidak mampu menghasilkan
hasil produksi untuk sementara waktu akibat bencana alam yang terjadi akan
memaksa daerah tersebut untuk membeli hasil produksi di daerah lain sebagai
kebutuhan utama untuk memenuhi kebutuhan hidup di daerahnya .
Misalnya ketika daerah A mengalami kerusakan lahan pertanian akibat banjir yang
melanda daerah tersebut dan menjadikan daerah tersebut tidak mampu menanam dan
mengolah tanaman padi menjadi beras sebagai kebutuhan pokok, maka daerah
tersebut akan membeli beras didaerah B untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
KEUNTUNGAN SPESIALISASI
Keuntungan spesialisasi adalah keuntungan yang diperoleh suatu wilayah dalam
perdagangan wilayah akibat adanya suatu kelebihan dari kemampuan sumber
dayanya yang menyebabkan wilayah tersebut sangat efisien dalam menghasilkan
suatu produk tertentu.
Ada teori yang menjelaskan bagaimana perdagangan wilayah antar wilayah dapat
terlaksana dengan saling menguntungkan. teori ini menekankan pada keunggulan
yang harus dimiliki wilayah agar memperoleh keuntungan dari perdagangannya yaitu
teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.
Ekonom bernama Adam Smith menjelaskan tentang Teori keunggulan mutlak dalam
bukunya berjudul “Wealth of Nations” yang diterbitkan pada tahun 1776. Teori ini
biasa disebut teori murni perdagangan.
Teori ini menjelaskan bahwa suatu wilayah dikatakan memiliki keunggulan mutlak
jika mampu memproduksi suatu barang dengan biaya yang lebih rendah dibanding
wilayah lain. Barang hasil produksinya secara mutlak mempunyai keunggulan.
Kelebihan produksi yang tidak dikonsumsi di dalam negeri kemudian diekspor ke
wilayah lain.
Teori ini menjelaskan bahwa efisiensi penggunaan faktor produksi tenaga kerja
menjadi sangat menentukan keunggulan atau daya saing dari wilayah bersangkutan.
Keunggulan mutlak bisa diartikan sebagai keunggulan yang dimiliki suatu wilayah
karena memiliki keistimewaan. Contohnya suatu wilayah memiliki kekayaan alam
dan keahlian penduduk sehingga dapat memproduksi barang tertentu dengan biaya
lebih murah dibanding wilayah lain terhadap produk yang sama.
Contoh berikut merupakan ilustrasi bagaimana keunggulan mutlak dapat berlaku pada
perdagangan wilayah antara wilayah A dan Wilayah B.
Perdagangan antar wilayah terjadi ketika wilayah A mengekspor bahan pangan dan
mengimpor mesin dari wilayah B. Sebaliknya, wilayah B mengekspor mesin ke
wilayah A dan mengimpor bahan pangan dari wilayah A.
Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo. Teori ini merupakan
pelengkap dan perbaikan terhadapa teori keunggulan mutlak. Teori keunggulan
komparatif menekankan bahwa spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi produksi.
Faktor yang dilihat adalah seberapa jauh produktivitas tenaga kerja dalam
memproduksi suatu barang. Bila dua wilayah melakukan spesialisasi dalam
memproduksi suatu barang yang mempunyai keunggulan produktivitas, maka
keduanya akan mendapatkan keuntungan dari perdagangan tersebut.
Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa perdagangan masih bisa terjadi dan
menguntungkan antara dua wilayah meskipun hanya satu wilayah yang mempunyai
keunggulan mutlak pada kedua jenis barang.
Pertukaran akan terjadi dan tetap menguntungkan bila masing-masing wilayah punya
keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif adalah keunggulan yang dimiliki
suatu wilayah karena memiliki keunggulan lebih besar pada satu barang dibanding
barang lain, sedangkan wilayah lain memiliki kelemahan yang lebih kecil pada
barang lainnya.
Agar terjadi perdagangan yang saling menguntungkan, maka dapat dilakukan dengan
mengkomparasi harga antara produk-produk tersebut. Dengan membagi bahan
pangan terhadap produk mesin, maka dapat ditulis ulang menjadi seperti berikut:
Mesin Bahan
Pangan
Wilayah 1 5
A
Wilayah 1 10
B
Harga mesin di wilayah A adalah sama dengan 5 bahan pangan. Sementara di
wilayah B, satu mesin dihargai dengan 10 bahan pangan. Jadi, mesin di wilayah A
relatif lebih murah dibandingkan harga mobil di wilayah B jika dihargai oleh bahan
pangan.
Komparasi berikutnya adalah 5 bahan pangan di wilayah A sama dengan 1 mesin. Ini
artinya 5 bahan pangan dihargai dengan satu mesin. Atau satu mesin hanya dapat
untuk membeli 5 bahan pangan. Sementara di wilayah B, satu mesin dapat membeli
10 bahan pangan. Dengan demikian harga satu bahan pangan di wilayah A lebih
mahal dibanding di wilayah B.
Jadi perdagangan wilayahnya adalah wilayah A membeli atau impor bahan pangan
dan ekspor mesin ke wilayah B. Sedangakan wilayah B membeli atau impor mesin
dan ekspor bahan pangan ke wilayah A.
Suatu wilayah menspesilisasikan diri pada ekspor produk tertentu bila wilayah itu
memiliki keunggulan komparatif terbesar dan akan impor produk tertentu bila
wilayah tersebut memiliki kerugian komparatif atau keunggulan komparatif terendah.