Anda di halaman 1dari 9

KONSEP PERDAGANGAN ANTAR 2 WILAYAH DENGAN

HUBUNGAN KONSEP KEUNTUNGAN KOMPARATIF DAN


KEUNTUNGAN ABSLUTE

Gomgom Solehuddin
A.1811032
Agribisnis

Perdagangan antar wilayah mempunyai peran penting dalam perekonomian


masyarakat karena menggambarkan rangkaian jalur perpindahan suatu barang mulai
dari satu wilayah ke wilayah lain. Ketersediaan dan kebutuhan komoditas di setiap
provinsi yang berbeda-beda serta fluktuasi dan disparitas harga barang pokok antar
daerah yang cukup tinggi menjadi faktor pendorong terjadinya perdagangan antar
wilayah (BPS.go.id)

PERDAGANGAN ANTAR WILAYAH

Perdagangan antar wilayah atau daerah adalah perdagangan yang dilakukan dalam
suatu wilayah tertentu yang telah disepakati bersama. Perdagangan antar wilayah juga
salah satu bentuk kegiatan distribusi yang menyalurkan barang atau jasa dari
produsen kepada konsumen atau produsen lain antara wilayah yang satu dengan
wilayah yang lain didalam wilayah yang sama untuk mendapatkan keuntungan.

Perdagangan daerah juga di bedakan menjadi 2 yaitu :

1. perdagangan lokal antar wilayah dalam satu pulau

2. perdagangan interinsuler yang dilakukan dari satu pulau ke pulau lain. 


1. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG TIMBULNYA
PERDAGANGAN ANTAR DAERAH .

Ada kalanya sebuah daerah tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan dari
permintaan konsumen wilayahnya sendiri sehingga wilayah tersebut melakukan
perdagangan antar daerah dan sebaliknya suatu daerah kelebihan memproduksi
kebutuhan konsumen di wilayah tersbut. Dan beberapa faktor yang mendorong
terjadinya perdagangan antar wilayah antara lain:

a. Perbedaan tingkat kejarangan (scarcity)

Apabila suatu daerah atau bangsa, tingkat scarcitynya lebih rendah dari pada daerah
lain, maka dari wilayah ini akan mengalir barang-barang ke wilayah lain di mana
tingkat kejarangannya lebih tinggi. Perdagangan antar daerah dan perdagangan
wilayah akan terus berlangsung selama adanya perbedaan tingkat kelangkaan
(scarcity) ini.

Perbedaan faktor produksi

Perbedaan faktor produksi antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, akan
menyebabkan daerah-daerah itu menjadi daerah surplus dan daerah yang minus.
Perbedaan-perbedaan faktor produksi itu pada kelanjutannya akan menimbulkan
perbedaan tingkat produktivitas tiap daerah yang mungkin dicapai.

Perbedaan komparatif dari harga barang

Selama ada perbedaan komparatif harga-harga barang, selama itu pula akan timbul
arus ekonomi yang mengalir antar daerah atau bangsa. Perbedaan harga komparatif
(Perbedaan harga yang diperbandingkan) adalah perbandingan harga barang A
dengan harga barang B di suatu daerah, diperbandingkan dengan harga barang A dan
B di daerah lain.

b. Suatu daerah tidak mampu memproduksi semua barang


yang dibutuhkan masyarakatnya

Ada kalanya suatu daerah tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang
menjadi kebutuhan penduduk, sehingga untuk memenuhinya suatu daerah perlu
mengimpor barang dan jasa tersebut dari luar wilayah atau pulau . Dengan demikian
kebutuhan produk dapat dipenuhi.

c. Perbedaan sumber daya alam

Perbedaan sumber daya alam mendorong setiap daerah menghasilkan produk yang
berbeda. Hal ini mendorong terjadinya perdagangan di antara wilayah yang memiliki
produk berbeda.

d. Perbedaan kemampuan sumber daya manusia

Kemampuan sumber daya manusia antara wilayah satu dengan wilayah yang lain
berbeda. Contoh ada daerah yang sudah mampu dan ada yang belum mampu untuk
memproduksi padi dengan cepat dengan menggunakan bantuan mesin dan daerah lain
masi menggunakan tenaga manusia atau kerbau dalam membajak sawah, sedangkan
hampir seluruh wilayah membutuhkannya untuk makanan pokok.
2. MANFAAT PERDAGANGAN ANTAR DAERAH

Sebuah daerah melakukan perdagangan atau pertukaran hasil produksi yang


dihasilkan dengan daerah lain ditujukan untuk memperoleh manfaat/keuntungan
tambahan. Dalam melakukan perdagangan, kedua belah pihak harus merasakan
dampak positif dan tidak merasa dirugikan dengan dilakukannya perdagangan
antardaerah tersebut. Jadi, dorongan atau motif melakukan perdagangan adalah
adanya kemungkinan diperolehnya manfaat tambahan tersebut (gains from trade).
Adapun beberapa tujuan yang dapat kami jelaskan mengapa sebuah wilayah
melakukan perdagangan antardaerah adalah sebagai berikut:

a. Memperluas Jangkauan Pasar

Perdagangan antardaerah memungkinkan pemberian kesempatan bagi produsen untuk


memperluas daerah pemasaran produknya. Bagi produsen, untuk mencapai
keuntungan yang optimum diperlukan daerah pemasaran yang luas pula untuk
memperkenalkan produk dan menjual produksinya. Maka perdagangan antardaerah
menjadikan pemasaran yang luas bagi produsen.

Sebuah daerah memiliki potensi yang berbeda-beda dalam menghasilkan hasil


produksi. Maka dari itu peran perdagangan antardaerah sangat diperlukan. Misalnya,
daerah Sidikalang terkenal dengan kopi Sidikalang karena memang daerah tersebut
dikenal baik dalam mengolah tanaman kopi sehingga menghasilkan produksi kopi
yang berkualitas. Sementara, daerah Sidamanik terkenal dengan perkebunan teh dan
pabrik teh yang beroperasi di wilayah tersebut dan sangat baik pula dalam
menghasilkan produk olahan daun teh menjadi bubuk teh yang baik dan berkulitas.
Maka dalam hal ini, daerah Sidikalang dan Sidamanik bisa melakukan pertukaran
hasil olahan dari daerahnya masing-masing dan melakukan perdagangan antardaerah.
b. Menambah Kemakmuran Suatu Daerah

Perdagangan antardaerah dalam negeri juga mampu menambah kemakmuran daerah


tertentu karena produksi barang yang tidak ada di daerah lain pun mampu di pasok.

c. Membuka Lapangan Pekerjaan

Dengan semakin banyaknya daerah yang menjadi tempat penjualan, maka tentunya
produksi barang juga akan semakin besar. Hal ini tentu akan mendorong untuk
membuka lapangan pekerjaan baru lagi lantaran kebutuhan akan tenaga kerja yang
lebih besar.

d. Meningkatkan Keuntungan

Disamping memperoleh hasil produksi yang tidak dapat diproduksi oleh sebuah
daerah, tujuan dari perdagangan antardaerah adalah untuk memperoleh keuntungan
yang lebih bagi seorang produsen. Dimana, akan berbeda keuntungan yang diperoleh
ketika produsen hanya memasarkan hasil produksinya di satu daerah dibandingkan
dengan produsen yang menjual dan memasarkan produksinya diberbagai daerah.

Dalam hal ini krisis yang dimaksud adalah krisis hasil produksi. Ketika sebuah daerah
dilanda bencana alam, yang menjadikan daerah tersebut tidak mampu menghasilkan
hasil produksi untuk sementara waktu akibat bencana alam yang terjadi akan
memaksa daerah tersebut untuk membeli hasil produksi di daerah lain sebagai
kebutuhan utama untuk memenuhi kebutuhan hidup di daerahnya .

Misalnya ketika daerah A mengalami kerusakan lahan pertanian akibat banjir yang
melanda daerah tersebut dan menjadikan daerah tersebut tidak mampu menanam dan
mengolah tanaman padi menjadi beras sebagai kebutuhan pokok, maka daerah
tersebut akan membeli beras didaerah B untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. 

KEUNTUNGAN SPESIALISASI
Keuntungan spesialisasi adalah keuntungan yang diperoleh suatu wilayah dalam
perdagangan wilayah akibat adanya suatu kelebihan dari kemampuan sumber
dayanya yang menyebabkan wilayah tersebut sangat efisien dalam menghasilkan
suatu produk tertentu.

Adapun jenis Keuntungan spesialisaasi diantaranya adalah:


keuntungan Mutlak (Absolute Advantages).
keuntungan komparatif (Comparative Advatages).

Ada teori yang menjelaskan bagaimana perdagangan wilayah antar wilayah dapat
terlaksana dengan saling menguntungkan. teori ini menekankan pada keunggulan
yang harus dimiliki wilayah agar memperoleh keuntungan dari perdagangannya yaitu
teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.

1). Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantages)

Ekonom bernama Adam Smith menjelaskan tentang Teori keunggulan mutlak dalam
bukunya berjudul “Wealth of Nations” yang diterbitkan pada tahun 1776. Teori ini
biasa disebut teori murni perdagangan.

Teori ini menjelaskan bahwa suatu wilayah dikatakan memiliki keunggulan mutlak
jika mampu memproduksi suatu barang dengan biaya yang lebih rendah dibanding
wilayah lain. Barang hasil produksinya secara mutlak mempunyai keunggulan.
Kelebihan produksi yang tidak dikonsumsi di dalam negeri kemudian diekspor ke
wilayah lain.

Teori ini menjelaskan bahwa efisiensi penggunaan faktor produksi tenaga kerja
menjadi sangat menentukan keunggulan atau daya saing dari wilayah bersangkutan.

Wilayah yang melakukan perdagangan wilayah akan memproduksi dan mengekspor


barang-barang yang memiliki keunggulan mutlak (atau absolut advantage).
Sebaliknya wilayah hanya mengimpor barang-barang yang tidak memiliki
keunggulan mutlak (atau absolute disadvantage).

Keunggulan mutlak bisa diartikan sebagai keunggulan yang dimiliki suatu wilayah
karena memiliki keistimewaan. Contohnya suatu wilayah memiliki kekayaan alam
dan keahlian penduduk sehingga dapat memproduksi barang tertentu dengan biaya
lebih murah dibanding wilayah lain terhadap produk yang sama.

Contoh Perhitungan Keunggulan Mutlak

Contoh berikut merupakan ilustrasi bagaimana keunggulan mutlak dapat berlaku pada
perdagangan wilayah antara wilayah A dan Wilayah B.

Mesin/tahun Produk Pangan/tahun


Wilayah A 100 1000
Wilayah B 200 100

Wilayah A menghasilkan lebih banyak bahan pangan dibandingkan dengan wilayah


B. Wilayah A memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi bahan pangan
dibanding wilayah B. Dilain pihak, wilayah B menghasilkan unit mesin lebih banyak
dibandingkan dengan wilayah A. Wilayah B memiliki keunggulan mutlak dalam
memproduksi mesin.

Perdagangan antar wilayah terjadi ketika wilayah A mengekspor bahan pangan dan
mengimpor mesin dari wilayah B. Sebaliknya, wilayah B mengekspor mesin ke
wilayah A dan mengimpor bahan pangan dari wilayah A.

2). Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantages)

Teori keunggulan mutlak mempunyai kelemahan yaitu tidak mampu memberikan


argumen dala menjelaskan mengapa suatu wilayah yang sama sekali tidak memiliki
keunggulan mutlak atas suatu produk, namun tetap bisa menjual (atau mengekspor)
produknya ke wilayah lain.

Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo. Teori ini merupakan
pelengkap dan perbaikan terhadapa teori keunggulan mutlak. Teori keunggulan
komparatif menekankan bahwa spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi produksi.

Wilayah dianjurkan untuk melakukan spesialisasi produksi dan mengekpor produk


yang mempunyai keunggulan komparatif dan mengimpor produk yang tidak memiliki
keunggulan komparatif.
Dengan spesialisasi pada beberapa produk berarti tidak memproduksi barang yang
lain. Sehingga perdagangan antar wilayah menjadi sangat esensial. Wilayah atau
perusahaan sebaiknya memfokuskan pada produksi komoditas yang mempunyai
keunggulan komparatif dibandingkan wilayah lain.

Faktor yang dilihat adalah seberapa jauh produktivitas tenaga kerja dalam
memproduksi suatu barang. Bila dua wilayah melakukan spesialisasi dalam
memproduksi suatu barang yang mempunyai keunggulan produktivitas, maka
keduanya akan mendapatkan keuntungan dari perdagangan tersebut.

Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa perdagangan masih bisa terjadi dan
menguntungkan antara dua wilayah meskipun hanya satu wilayah yang mempunyai
keunggulan mutlak pada kedua jenis barang.

Pertukaran akan terjadi dan tetap menguntungkan bila masing-masing wilayah punya
keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif adalah keunggulan yang dimiliki
suatu wilayah karena memiliki keunggulan lebih besar pada satu barang dibanding
barang lain, sedangkan wilayah lain memiliki kelemahan yang lebih kecil pada
barang lainnya.

Contoh Perhitungan Keunggulan Komparatif

Contoh berikut merupakan ilustrasi bagaimana keunggulan komparatif dapat berlaku


pada perdagangan wilayah antara wilayah A dan Wilayah B

Mesin/tahun Bahan Pangan/tahun


Wilayah 200 1000
A
Wilayah 50 500
B
Wilayah A memiliki keunggulan mutlak terhadap dua jenis produk (baik mesin dan
pangan) karena keduanya diproduksi lebih efisien di wilayah A dibanding di wilayah
B. Nanum demikian tidak berarti wilayah A dapat mengekspor mesin dan bahan
pangan ke wilayah B. Dan tidak berarti wilayah B harus impor kedua produk dari
wilayah A.

Agar terjadi perdagangan yang saling menguntungkan, maka dapat dilakukan dengan
mengkomparasi harga antara produk-produk tersebut. Dengan membagi bahan
pangan terhadap produk mesin, maka dapat ditulis ulang menjadi seperti berikut:
Mesin Bahan
Pangan
Wilayah 1 5
A
Wilayah 1 10
B
Harga mesin di wilayah A adalah sama dengan 5 bahan pangan. Sementara di
wilayah B, satu mesin dihargai dengan 10 bahan pangan. Jadi, mesin di wilayah A
relatif lebih murah dibandingkan harga mobil di wilayah B jika dihargai oleh bahan
pangan.

Komparasi berikutnya adalah 5 bahan pangan di wilayah A sama dengan 1 mesin. Ini
artinya 5 bahan pangan dihargai dengan satu mesin. Atau satu mesin hanya dapat
untuk membeli 5 bahan pangan. Sementara di wilayah B, satu mesin dapat membeli
10 bahan pangan. Dengan demikian harga satu bahan pangan di wilayah A lebih
mahal dibanding di wilayah B.

Jadi perdagangan wilayahnya adalah wilayah A membeli atau impor bahan pangan
dan ekspor mesin ke wilayah B. Sedangakan wilayah B membeli atau impor mesin
dan ekspor bahan pangan ke wilayah A.

Keunggulan komparatif terbesar wilayah A adalah mampu memproduksi mesin lebih


murah, dan ini yang dijual ke wilayah B. Keunggulan komparatif terbesar wilayah B
adalah mampu memproduksi bahan pangan lebih murah, dan ini yang dijual ke
wilayah A.

Suatu wilayah menspesilisasikan diri pada ekspor produk tertentu bila wilayah itu
memiliki keunggulan komparatif terbesar dan akan impor produk tertentu bila
wilayah tersebut memiliki kerugian komparatif atau keunggulan komparatif terendah.

Anda mungkin juga menyukai