Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

DI SUSUN OLEH:

 Aiiwa Wahyuningrum
 Maissya Walifah H.S
 Ayu Tantri Budiyawan
 Fathiya Alsyah Putri Langi
 Ali Akbar Soleh
 Arjuna Thoha Al Kanz
 Arco Putra Nada

MTsN 1 NEGERI KOTA BEKASI

0
KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan


Rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kita masih dalam keadaan sehat. Dan
khususnya, kami (penyusun) bisa menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya
bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan point - point di makalah ini, sesuai
dengan pengetahuan yang kami peroleh, baik dari buku maupun sumber - sumber
yang lain. Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita. Bila ada kesalahan
tulisan atau kata - kata di dalam makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar -
besarnya.

Bekasi, 7 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Pengaruhnya
Terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia
dan ASEAN...................................................................................... 1
A. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Pengaruhnya
Terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia
dan ASEAN .............................................................................. 1
B. Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau dan Perdagangan
Internasional ............................................................................. 4
C. Penguatan Ekonomi dan Agrikultur di Indoensia .................... 7
D. Pendistribusian Kembali (Redistribusi) Pendapatan Nasional.. 12
BAB II Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan
Tumbuhnya Semangat Kebangsaan ................................................ 16
A. Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia ...................... 16
B. Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Saat Masa Penjajahan .... 17
C. Tumbuh dan Berkembang Semangat Kebangsaan ................... 22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 37

ii
BAB I
Keunggulan dan Keterbatasan Antaruang Pengaruhnya
Terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya
di Indonesia dan Asean

A. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Pengaruhnya terhadap


Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia dan ASEAN
1. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dalam Permintaan,
Penawaran, dan Teknologi.
Interaksi antarruang dapat terjadi karena adanya kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki suatu daerah terhadap daerah lain. Dapat
dikatakan daerah tersebut adalah ruang-ruang yang saling memiliki
kelebihan dan kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
antarruang tersebut, manusia harus melakukan produksi. Produksi bisa
digunakan sendiri maupun dijual kepada yang membutuhkan.
a. Keunggulan dan keterbatasan antarruang dalam permintaan
Permintaan adalah keinginan yang disertai oleh kemampuan
untuk membeli barang atau jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu
Tindakan atau perilaku seseorang dalam mengalokasikan sumber daya
yang ada juga akan dipengaruhi oleh ruang atau tempat yang mereka
naungi. Dilihat dari fungsinya sebagai konsumen, masyarakat kota
akan lebih banyak membeli barang dan jasa karena ditunjang
pendapatan yang tinggi dan munculnya pasar-pasar modern, seperti
supermarket. Hal ini merupakan contoh dari keunggulan antarruang
dalam permintaan jasa dan barang siap konsumsi pada masyarakat
kota. Hal itu berbeda dengan perilaku masyarakat di daerah pedesaan
atau pegunungan yang pendapatannya masih rendah dan masih
memiliki akses jalan yang kurang baik, sehingga menghambat
pendistribusian barang atau jasa. Akibatnya, masyarakat desa atau
pegunungan akan lebih sedikit membeli barang dan jasa. Ini
merupakan contoh dari keterbatasan antarruang dalam permintaan
barang dan jasa pada masyarakat desa.

1
b. Keunggulan dan keterbatasan antarruang dalam penawaran
Penawaran adalah jumlah keseluruhan barang/jasa yang
tersedia dipasar untuk ditawarkan pada tingkat harga & waktu
tertentu. Penawaran akan muncul bila suatu produk memiliki potensi
penjualan kepada pihak lainnya. contoh penawaran yang dipengaruhi
keterbatasan antarruang adalah wilayah yang mampu memproduksi
bawang yang lebih akan menawarkan kebeberapa wilayah yang
mmembutuhkan.
Tiga unsur penawaran, yaitu:
 keinginan penjual untuk menjual barang
 kesediaan penjual untuk menjual barang dagangannya pada
tingkat harga & waktu tertentu
 kemampuan penjual dalam menawarkan barang dagangannya

c. Teknologi
Secara tradisional, bentang alam akan memengaruhi teknologi
yang diciptakan oleh manusia. Sedangkan secara umum keseluruhan
sarana (baik berupa barang, ide atau metode)
1) Peran kemajuan teknologi terhadap permintaan
 Kemudahan dalam memenuhi kebutuhan.
 Pendapatan masyarakat meningkat
2) Pernah kemajuan teknologi terhadap penawaran
 Biaya produksi turun dan peningkatan hasil produksi
 Distribusi menjadi lebih cepat
3) Dampak Positif Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Bidang
Ekonomi
 Pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi
 Terjadinya industrialisasi
4) Dampak negatif teknologi informasi dan komunikasi dibidang
ekonomi

2
 Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi
menyebabkan banyaknya terjadi kasus penipuan dalam
perdagangan online
 Cybercrime adalah kejahatan yang dilakukan seseorang
dengan sarana internet didunia maya

2. Pengertian Pelaku Ekonomi


Pelaku ekonomi adalah seorang individu, kelompok, atau lembaga
yang terlibat dalam kegiatan perekonomian baik konsumi, distribusi atau
produksi.

3. Peran Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian


Pelaku ekonomi memiliki peran yang besar bagi roda
perekonomian suatu negara. Mereka adalah pihak yang menggerakkan
roda itu hingga membuat perekonomian terus bertumbuh. Tanpa kehadiran
pelaku kegiatan ekonomi, mustahil masyarakatnya dapat hidup sejahtera.
a. Peran rumah tangga keluarga/rumah tangga konsumen
1. sebagai konsumen terhadap barang dan jasa guna memenuhi
kebutuhan hidup.
2. Sebagai penyedia faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja,
tanah, bahan baku, modal dan pengusaha (kewirausahaan).
b. Peran rumah tangga perusahaan/rumah tangga produsen
1. Meproduksi barang dan jasa yang diperoleh dari faktor-faktor
produksi.
2. Berkewajiban membayar pajak pemerintah.
c. Peran rumah tangga pemerintah
1. Pemerintah sebagai produsen
2. Pemerintah sebagai konsumen
3. Pemerintah sebagai pengatur kegiatan ekonomi
d. Peran rumah tangga luar negeri
1. Masyarakat luar negeri sebagai konsumen, produsen, investor.
2. Sumber tenaga kerja ahli.

3
B. Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau dan Perdagangan
Internasional
Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang
atau jasa atau keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan
pemaksaan.
1. Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau
Perdagangan antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan
yang dilakukan oleh penduduk/ lembaga suatu daerah atau pulau dengan
penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau lain dalam satu batas wilayah
negara atas dasar kesepakatan bersama. Contoh perdagangan antarpulau
yaitu : perdagangan antara Pulau Sumatra dan Pulau Jawa, perdagangan
antara Pulau Jawa ke Pulau Papua, perdagangan dari Pulau Kalimantan
ke Pulau Papua.
a. Tujuan perdangan antardaerah/antarpulau adalah sebagai berikut :
1) Memperoleh keuntungan
2) Memperluas jangkauan pasar
b. Faktor pendukung perdagangan antardaerah/antarpulau :
1) Perbedaan tingkat kejarangan (scarcity)
2) Perbedaan faktor produksi
3) Perbedaan tingkat harga
c. Dampak perdagangan terhadap konsumsi masyarakat
1) Dampaknya terhadap produksi (production effect)
Dampak perdagangan terhadap produksi dapat
diklarifikasikan kedalam empat kelompok, yaitu :
a) Spesialisasi produksi
b) Kenaikan surplus investasi
c) Vent for surplus
d) Kenaikan produktivitas
2) Dampaknya terhadap distribusi pendapatan (distribution effect)
Kegiatan perdagangan antardaerah dapat menimbulkan efek
pemeratan pendapatan antarnegara atau daerah. Hal ini

4
desebabkan karena kegiatan perdagangan menimbulkan
tumbuhnya kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.

2. Perdagangan Internasional
Perdagangan internasioal merupakan proses tukar-menukar
barang atau jasa antara negara yang satu dengan negara yang lain.
a. Adapun dua aktivitas yang sering dilakukan dalam suatu
perdagangan internasional adalah :
1) Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean.
2) Impor
Proses impor umumnya adalah kegiatan memasukan barang
atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri.

b. Manfaat perdagangan internasional


1) Memenuhi kebutuhan dalam negeri
2) Menambah kemakmuran suatu negara.
3) Menambah lapangan pekerjaan
4) Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
5) Pemasukan devisa negara
6) Efisiensi produk

c. Faktor-faktor yang mendorong perdagangan internasional


1) Perbedaan sumber daya alam
2) Perbedaan iklim dan kesuburan tanah
3) Perbedaan kebudayaan dan gaya hidup
4) Perbedaan iptek
5) Perbedaan sumber daya manusia
6) Selera (kesukaan)
7) Penghematan biaya produksi

5
d. Perbedaan perdagangan antarpulau dengan perdagangan
internasional
1) Jangkauan wilayah
2) Cara pembayaran
3) Sistem distribusi
4) Peraturan yang berlaku
5) Tingkat persaingan
6) Satuan ukuran dalam berat, panjang, dan isi
7) Biaya angkutan
8) Tatap muka langsung penjual dan pembeli

3. Pembayaran internasional
Adapun cara untuk melakukan pembayarab internasional antara lain
sebagai berikut :
1) Pembayaran dengan surat wesel dagang (commercial bill of
exchange atau commercial draft atau trade bill)
2) Kompensasi pribadi (private compensation)
3) Pembayaran tunai (cash payment)
4) Pembayaran dengan letter of credit (L/C)
5) Rekening terbuka (open account)
6) Pembayaran dengan konsinyasi (consignment)

4. Alat pembayaran internasional


Alat pembayaran internasional atau alat pembayaran luar negeri
disebut devisa. Berdasarkan sumber perolehannya, devisa dibedakan
menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa khusus.
a) Devisa umum
Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor
barang atau dari penjualan jasa dan transfer.
b) Devisa kredit
Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari pinjaman luar
negeri.

6
C. Penguatan Ekonomi dan Agrikultur di Indonesia
Guna mengingkatkan ketersediaan komonditas sektor ini unggulan
yang dimiliki Indonesia. Upaya peningkatan meliputi potensi maritim
Indonesia ,hambatan pembangunan ekonomi maritim dan upaya
pembangunan ekonimi maritim di Indonesia.
1. Penguatan ekonomi maritim Indonesia
Indonesia adalah negara maritim dan negara kepulauan,memiliki
17.508 pulau,luasnya menycapai 8 juta kilo meter persegi dan dua pertiga
wilayah Indonesia wilayah perairan.
a. Potensi ekonomi maritim Indonesia
Ekonomi kelautan [MERINE ECONOMY] merupakan kegiatan
ekonomi yang dilakuan di pesisir dan lautan serta daratan yang
mengunakan sumber daya alam dan jasa.
b. Kondisi ekonomi maritim di Indonesia dan negara-negara ASEAN
1) Potensi perikanan
Potensi perikanan adalah yangpaling besar di dunia ,baik
perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Sisanya 56,8
juta ton/tahunan dalah potensi perikanan budiadaya, budidaya
laut, budidaya perairan payu,maupun tawar.
2) Potensi wisata bahari
Wisata bahari adalah kegiatan wisata yang memenfaatkan
potensi alam bahari sebagai daya tarik wisata.
3) Potensi pertambangan dan energi pesisir laut
Indonesia memiliki cadang minyak dan gas dan bahan
tambang yang besar. Sehingga diperlukan teknologi yang maju
untuk mengmebangkan potensi tersebut.
4) Potensi transportasi laut
Transportasi laut adalah alat transportasi yang brpotensi di
laut. Tergantung transportasi itu sendiri. Namunbisa untuk
mengangkut barang dan berpergian ke luar pulau.
5) Potensi industri maritim

7
Industri maritim merupakan suatu kegiatan industri
bersekala besar terdiri atas sektor:-desain kapal.
 Konstruksi kapal.
 Manufaktur bidang kelautan
6) Potensi bangunan kelautan
Sektor bangunan kelautan merupakan potens ekonomi
maritim dan kelutan yang diantaranya berasal dari kegiatan
penyiapan.
7) Potensi jasa kelautan
Jumlah kelautan merpakan salah satu faktor yang
berpotensi menjadi sumber devisi negara melalui beberapa
kegiatan yang bersifat menunjang.
c. Strategi dan kebijakanpengembangan ekonomi maritim di Indonesia
Berikut setrategi kebijakan ekonimi maritim Indonesia:
1) Diverifikasikan sumber daya pertambangan
Pertambangan sebagai salah satu sektor andalan dalam
pembangunankelautan mempunyai potensi yangcukup besar.
Potensi inimemerlukan tindak lanjut melalui eksplovasi agar
bisa di cadagkan karena suatu saat akan habis.
2) Pembangunan wisata bahari
Sektor wisata bahri merupakan sektor yang paling efisien
dalam bidang kelautan berbagai objek daya tarik wisata yang
dapat dimanfaatkan adalah pantai dan kergaman flora dan fauna.
3) Pembangunan perikanan
Salah satu persoalan mendasar pembangunan perikanan
adalah lemahnya akurasi.
4) Pemerdaya ekonomi masyarakat pesisir
Aspek ini mempengaruhi sifatdan kerakritis masyarakan
nelayan dan petani ikan. Sifat dan karekritis di pengaruhi oleh
jenis kegiatan usaha.

8
Faktor-faktor sebagai berikut:
 Kehidupan masyarakat nelayan dna petani ikan menjadi
tergantung pada ingkungan.
 Kehidupan masyarakat nelayan sangat bergantung pada
musim.
 Persoalan lain dari kelompok lain adalah ketergantungan
terhadap pasar.
5) Armada angkatan laut menjadi tamu di negera sendiri
Pemerintah dan dunia swasta harus segera mengantisipasi
globalisasi perdagangan membangun armada lautasional,
apabila Indonesia ingin mengembangakn perekonomian dan
membangun jati dirinya.
6) Pelabuhan umum dan perikanan: pintu masuk yang mahal
Pelabuhan adalah pasar aktivitas perekonomian keluatan
kebeadaya sangat diperlukan.
7) Pengembangan indutri maritim
Industri merupakan slah satu industri strategis yang di pilih
sebgai bagian industri berbasis teknologi dan sterategi
globalisasi.
8) Bangunan kelautan: design with the nature
Kondisi ekosistem dan fisik bangunan kelautan berbeda
dengan daratan, pembangunan konstruksi di pesisir dan laut
memerlukan rekayasa yang sesuai agar tidak menimbulkan
bencana yang berdampak pada manusia dan lingkungan.
9) Jasa kelautan
Jasa kelautan yang terdiri atas segala jenis yang bersifat
menunjang dan mempelancar kegiatan.

2. Kegiatan Agrikultur di Indonesia


Indonesia merupakan salah satu negara agaris terbesar di dunia,
Indonesia memiliki 70.000 ribu desa yang potensi petani cukup baik.

9
a. Potensi Agrikultur di Indonesia
Berikut potensi pertanian di Indonesia.
1) Keanekaragaman hayati dan agroekosistem
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam, termasuk
plasma nutfah, yang melimpah (mega biodiversity). Biodiversity
darat Indonesia merupakan terbesar nomor dua setelah Brasil.
2) Lahan pertanian
Lahan pertanian adalah lahan yang di tunjukan atau cocok
ntuk di jadikan lahan usaha tani untuk memporiduksi tanaman
pertanian ataupun hewan.
b. Peran Agrikultur di Indonesian
Sektor pertanian memiiki beberapa peran yang bermanfaat
diantaranya:
1. Petani sebagai penjaga ketahanan pangan
Adanya sektor pertanian, ketahanan pangan nasional dapat
dipenuhi ketahanan pangan tersebut meliputi kecukupan pangan,
keragaman pangan, keragaman tanaman .
2. Petani sebagai penyedia jasa lingkungan
Pertanian dengan lingkungan mempunyai keterkaitan yang
sangat bepengaruh. Misalnya tanpa lingkungan yang mendukung,
petani tidak akan ada dan tanpa petani tidak akan berkembang.
3. Pertanian sebagai penyedia lapangan kerja
Adanya lahan yang luas sktor pertanian dapat mengurangi
angka perpindahan penduk ke kota yang sekarang ini terjadi.
4. Pertanian sebagai penyangga
Sektor pertanian bisa menjadi jalan pada masa sekarang
ini. Dengan begitu sektor pertanian dapat digunakan sebagai
sarana untuk menganggulangi kemiskinan.
5. Pertanian sebagai peningkat devisi
Pertanian juga mmepunyai kontribusi yangbesar terhadap
peningkatan devisa yaitu lewat pengingkat terhadap importasi
komoditas pertanian.

10
6. Pertanian sebagai solusi kegiatan BBM
Pada zaman sekarang manusia cenderung menggunakan
kendran ,namun bahan bakar semakin menipis,alternatif lain
adalah tanaman jarakyang dapat di olah menjadi biodiesel.
7. Pertanian sebagai penyedia bahan bahan obat
Artinya pertanian ini sellau menjadi bahan baku
industri.sektor pertanian memiliki peran berupa penyedian bahan
pangan.
8. Petani sebagai penyedia baham baham sandang,pangan,dan papan
Adalah petanian yang paling berpengaruh,bagi aspek
kehidupan sebagai penyedia pangan. Juga menjadi penyedia
bahan bahan sandng dan pangan.

c. Hambah pengembangan agrikultur di Indonesia


Upaya mewujudkan pembanguna pertanian tidak terlepas pada
macam masalah, sebagai berikut:
 Penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian
 Terbatasnya spek keterbatasan instruktur penunjang pertanian
 Adanya kelemahan dalam sistem alih teknologi
 Terbatasnya akses layanan usaha terutama di permodalan
 Masih panjang nyamata rantai agrikultur di Indonesia

3. Stretegi Pengembangan Agrikultur Di Indonesia


Berikut berbagai stretegi yang dapat dapat di lakukan guna
mengembangkan agrikultur di Indonesia.
a. Eco Farming
Stretegis eco farming peningkatan sumber daya di sektor suberdya
yang ramah lingkungan dan terintigasi dengan kerifan lokal di setiap
daera di Indonesia .
b. Distribudi Pupuk Secara Merata
Langkah yang ditempuh adalah petani diminta menjumlahkan
kebutuhan pupuk untuk kembutuhan tanahnya perhektar selama 1

11
tahun dengan cara ini pemerintah akan menegetahui jumlah kebutuhan
pupuk dan akan meneydiakan stok pupuk.
c. Pertanian Irigasi
Pertanian yang berhasil tidak lepas dari baik nya sistem irigasi
yang di terapkan oleh karena itu, pemerintah mengusahakan
keterjaminan ketersdiaan air untuk prtaniandengan perbaikan atau
pengedaan irigasi yang baik.

D. Pendistribusian Kembali ( Redistribusi ) Pendapatan Nasional


1. Pengertian redistribusi pendapat
Redistribusi pendapatan adalah usaha yang dilakukan oleh
pemerintah agar pendapat masyarakat terbagi merata diantara warga
masyarakat.
Tujuan pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan
hasil pembangunan dan petumbuhan ekonomi yang tinggi untuk
menciptakan kemakmuran bersama yang merupakan tujuan
pembangunan yang ingin dicapai.
Tujuan pemrataan pendapatn adalah agar tidak terjadi ketimpanagn
pendapatan dalam masyarakat sehinga menimbulkan keresahan dan
kecemburuan sosial yang pada akhirnya dapat menggagu stabilitas
nasional.
a. Bentuk - bentuk Redistribusi
Bentuk redistribusi pendapat dibagi njadi dua, yaitu :
1) Redistribusi Horizontal
Redistribusi Horizontal dilakukan orang perorang atau satu
kelompok masyarakat kepada kelompok masyarakat lain yang
mmpunyai tingkat sosial atau taraf hidup yang sama.
2) Redistribusi Vertikal
Redistribusi Vertikal merupakan bentuk transfer materi/ uang
yang berasal dari orang yang kaya kepada orang yang lebih
miskin. Dalam hal ini yang mempunyai ekonomi lebih tinggi

12
dapat membantu warga yang ekonomi lebih rendah, sehingga
diharapkan bisa mengurangi kesenjangan sosial.
b. Ukuran pokok distribution of income
Dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) The size distribution pf income
Pengukuran yang dilakukan oleh ahli ekonomi. Caranya
masing - masing individu darurat penghasilannya prtahun dari9
sejumlah individu yang diteliti secara sampling.
2) The functional distribution of income
Pendapatan yang diterima oleh setiap faktor produksi.

2. Program Redistribusi untuk pemerataan distribusi pendapat di


Indonsia
a. Program pemberian jaminan akses kbutuhan dasar bagi rakyat bawah
1) Upaya pmnuhan kebutuhan masyarakat merupakan praktik dari
teknik redistribusi ” transfer uang dan barang “.
2) Upaya pemenuhan akses kesehatan
Berkaitan dengan pemenuhan akses kesehatan masyarakat
pemrintahan menrapkanprogram BPJS kesehatan yang merupakan
program bantuan sosial untuk pelayanan akses pendidikan.
3) Upaya pemenuhan akses pendidikan
Pemerintah terus mengupayakan perluasan dan pemerataan
kesempatan bagi semua masyarakat untuk memperoleh pendidikan
dan meningkatkan kemampuan akademik serta pemdidikan yang
bermutu tinggi.

b. Program kredit lunak dan perjaminan kredit berbasis komunitas


Kredit usaha rakyat ( kur ) adalah salah satu program yang di berikan
oleh pemerintah termaksud dalam kelompok program penanggulangan
kemiskinan berbasis pembrdayaan usaha ekonomi mikro dan kcil.

13
Tujuan program KUR adalah :
1) Mempercepat pembangunan sektor riil dan pemerdayaan usaha
Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK).
2) Meningkatkan akses pembiyaan dan mengembangkan UMKM dan
koperasi kepada lembaga keuangan.
3) Sebagai uapaya penganggulangan/pengntasan kemiskinan dan
perluasan kesempatan kerja.

c. Pembanguan usaha atau indruksi kecil


UKM merupakan salah satu bagian pnting dari perekonomian suatu
negara maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia UKM ini
memiliki peranan penting dalam lajunya prekonomian masyarakat.
Manfaat dari adanya usaha/indruksi kecil, yaitu :
1) Usaha kecil menyerap banyak tenaga krja.
2) Pemerataan dalam distribusi pembangunan.
3) Pemerataan dalam distribusi pendapatan.

d. Pemerintah bekerja sama dengan swasta lokal dan asing menjalankan


program corporate social responsibility (CSR)
CSR (Corporate Social responsibility) adalah suatu konsp atau tindakan
yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tangung jawab perusahaan
terhadap sosial maupun lingkungan sekitar di mana perusahaan itu
berada.
Contohnya, Melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, Membrikan
beawasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dll.

e. Pemerintah konsisten dalam mewujudkan kebijakan pengakan hukum


dan keadilan ekonomi
Hukum pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan ketertiban,
kepastian hukum serta rasa keadilan dalam masyarakat sehingga
masyarakat merasa pendapatan pengayoman dan perlindungan akan hak
- haknya tanpa memandang suatu golongan tertentu.

14
3. Beberapa alternatif praktik redistribusi pendapaan di Indonesia
a. Subsidi
Subsidi perintah menjadi sebuah jaringan penting dalam sebuah negara.
Landasan pokok dalam penerapan subsidi :
1) Suatu bantuan bermanfaat dibrikan oleh pmrintah kepada kelompok
- kelompok
atau individu - individu niasanya dalam bentuk cash payment atau
potongan pajak.
2) Diberikan dengan maksud untuk mengurangi beberapa beban dan
fokus pada keuntungan atau manfaat bagi masyarakat.
3) Subsidi didaat dari pajak. Jadi, uang yang di pungut oleh
pemerintah akan kembali lagi k tangan masyarakat melalui
pemberin subsidi.

b. Pengenaan pajak
Pengolahan hasil pemugutan pajak digunakan untuk
pembangunan negara.
Sistem pajak dapat di bedakan kepada tiga jenis : pajak progresif,
pajak regresif, dan pajak tetap. Pajak progresif adalah sistem pajak di
mana tingkat pajak yang harus di bayar menjadi bertamba besar
apabilapendapatan menjadu bertambah tinggi. Sistem pajak regresif
adalah kebalikan dari sistem pajak progrsif, yaitu makin tinggi
pendapatan makin kecil tingkat pajaknya.

15
BAB II
Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan
Tumbuhnya Semangat Kebangsaan

A. Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia


1. Latar belakang kedatangan bangsa barat.
Kedatangan bangsa barat ke indonesia dilatarbelakangi oleh
peristiwa jatuh nya konstantinopel ke tangan turki.
a. Daya tarik Indonesia bagi bangsa-bangsa Barat.
Sejak dulu wilayah Indonesia telah terkenal kaya akan rempah-
rempah yang merupakan salah satu komoditi perdagangan di Eropa.
b. Motivasi 3G ( gold,gospel,dan glory )
Ketika bangsa eropa melakukan ekspedisi mengarungi luasnya
samudra,mereka telah memiliki suatu pendoman/prinsip yg tujuan nya
adalah mewujudkan semangat 3G.
1) Gold
Gold ( keinginan mencari kekayaan) sebagai lambang
kekayaan,emas sudah disejajarkan dengan rempah-rempah,karena
menguasai daerah penghasil rempah-rempah.
2) Gospel
Gospel ( menyebarkan agama nasional ) sebagai utusan resmi
kerajan,para penjelajah wajib mengemban agama raja untuk
disebarkan di daerah kekuasaan,sehingga rabi dengan al-kitab
( gospel ) selalu menyertai.
3) Glory
Glory ( memperoleh kejayan ) kejayaan sebagai suatu bangsa
ditunjukan dengan kemampuannya menaklukan wilayah lain dan
luas nya daerah jajahan.
c. Revolusi industri

16
Revolusi industri di kawasan Benua Eropa bermula di negara
inggris.kemudian pada awal abad ke 19,mulai menyebar ke negara-
negara eropa lainya dan negara-negara di Benua Amerika.
2. Kedatangan bangsa-bangsa barat ke indonesia
Hindia Timur atau Indonesia telah lama dikenal sebagai daerah
penghasil rempah-rempah seperti vanili,lada,dan cengkih.rempah-rempah
ini digunakan untuk mengawetkan makanan,bumbu masakan,bahkan
obat.
a. Kedatangan bangsa Portugis di Maluku
Ekspedisi pertama untuk mencari jalan langsung ke Indonesia di
rintis oleh bangsa Portugis dan Spanyol, bangsa-bangsa lain seperti
Inggris, Perancis, dan Belanda baru melakukan jalan ke Indonesia.
b. Ekspedisi bangsa Inggris
Setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan Maluku,
perdagangan rempah-rempah makin meluas.
c. Kedatangan bangsa Belanda di Jayakarta ( Jakarta )
Belanda tiba di Indonesia pada tahun 1595 dipimpin Cornelis de
Hautman dan Pieter Keyzer. Latar belakang Belanda pergi ke dunia
timur adalah karena ia tidak boleh berdagang di Lisabon pusat
rempah-rempah di Eropa.

3. Faktor yang menyebabkan Indonesia mudah dijajah


Adapun faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia mudah dijajah
adalah sebagai berikut.
a. Masyarakat Indoneia yang cenderung ramah dan terbuka terhadap
kedatangan orang Barat.
b. Adanya politik adu dombayang dilakukan oleh pihak asing.
c. Rendahnya kualitas sumber daya manusia pada saat itu.

B. Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Saat Masa Penjajahan


Kondisi masyarakat Indonesia pada masa penjajahan mengalami
perubahan dalam berbagai bidang. Pemerintah kolonial Belanda menerapkan

17
banyak kebijakan yang merugikan bangsa Indonesia. Akibatnya tidak heran
bangsa Indonesia sering kali melakukan perlawanan untuk mengusir penjajah.

1. Pengaruh Monopoli dalam Perdagangan


Pengertian monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh
satu atau sedikit perusahaan (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 206). Bagi
pelaku perusahaan, monopoli sangat menguntungkan karena mereka dapat
menentukan harga beli dan harga jual. Namun sangat merugikan bagi
perusahaan-perusahaan lain termasuk bagi para konsumen atau masyarakat
umum.

2. Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa


Melakukan pekerjaan karena dipaksa juga akan membuat
seseorang menderita. Hal itulah yang dialami bangsa Indonesia pada masa
penjajahan dahulu. Pemerintah Belanda menginginkan keuntungan
sebanyak-banyaknya dari bumi Indonesia sehingga menerapkan kebijakan
kerja paksa. Rakyat Indonesia bekerja tanpa fasilitas yang memadai dan
tidak memperoleh penghasilan yang layak. Para pekerja rodi juga tidak
diperhatikan asupan makanannya, dan melakukan pekerjaan di luar batas-
batas kemanusiaan.
Berikut salah satu kerja paksa yang dilakukan:
Pembangunan Jalan Anyer-Panarukan (Jalan Raya Pos)
Gubernur Jenderal Daendels, yang memerintah tahun 1808-1811,
melakukan berbagai kebijakan seperti pembangunan militer, jalan raya,
perbaikan pemerintahan, dan perbaikan ekonomi. Salah satu kebijakan
yang terkenal dan buktinya dapat disaksikan hingga masa sekarang adalah
pembangunan jalan Anyer-Panarukan (Jalan Raya Pos).

3. Pengaruh Sistem Sewa Tanah

18
Salah satu kebijakan terkenal pada masa Raffles adalah sistem
sewa tanah atau landrent-system atau landelijk stelsel. Sistem tersebut
memiliki ketentuan, antara lain sebagai berikut.
a. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah
tersebut.
b. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.
c. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala (Tim Kemdikbud,
2017, hlm. 213).

4. Pengaruh Sistem Tanam Paksa


Pada tahun 1830 Johannes van den Bosch menerapkan sistem
tanam paksa (cultuur stelsel). Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda
menghadapi kesulitan keuangan akibat perang Jawa atau Perang
Diponegoro (1825-1830) dan Perang Belgia (1830- 1831).
Menurut ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib
hanya 1/5 dari tanah yang dimiliki rakyat. Namun kenyataannya, selalu
lebih bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang dimiliki rakyat.
Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan.
Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang
memadai. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan
pajak. Korban Tanam Paksa Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan
Tanam Paksa ini dapat dilihat dari jumlah angka kematian rakyat
Indonesia yang tinggi akibat kelaparan dan penyakit kekurangan gizi.Pada
tahun 1848-1850, karena paceklik, 9/10 penduduk Grobogan, Jawa Tengah
mati kelaparan. Dari jumlah penduduk yang semula 89.000 orang, yang
dapat bertahan hanya 9.000 orang.Penduduk Demak yang semula
berjumlah 336.000 orang hanya tersisa sebanyak 120.000 orang.

5. Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Imperialisme


Selama masa penjajahan, rakyat Nusantara secara aktif mencoba
menentang dan mengusir penjajah. Meskipun sering kali mengalami

19
kegagalan, berbagai perlawanan ini muncul terus-menerus, baik kepada
Portugis, persekutuan dagang VOC, maupun pemerintah Hindia Belanda.
a. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang
1) Sultan Baabullah Mengusir Portugis
Pada tahun 1575, Kerajaan Tidore dibawah pimpinan Sultan
Baabullah bersama dengan rakyat Maluku berhasil mengusir
Portugis berhasil diusir dari Ternate. Selanjutnya, Portugis melarikan
diri dan menetap di Ambon. Pada tahun 1605, Portugis berhasil
diusir oleh VOC dari Ambon. Portugis kemudian menyingkir ke
Timor Timur/Timor Leste dan melakukan kolonisasi di tempat itu.
2) Perlawanan Aceh
Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639),
armada Aceh telah disiapkan untuk menyerang kedudukan Portugis
di Malaka. Saat itu, Aceh telah memiliki armada laut yang mampu
mengangkut 800 prajurit. Pada tahun 1629, Aceh mencoba
menaklukkan Portugis, tetapi penyerangan yang dilakukan Aceh ini
belum berhasil mendapat kemenangan. Meskipun demikian, Aceh
masih tetap berdiri sebagai kerajaan yang merdeka.
3) Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur”
Suatu ketika, Kerajaan Gowa yang dipimpin Sultan
Hasanuddin atau yang dijuluki “Ayam Jantan dari Timur” oleh
Belanda, berselisih paham dengan kerajaan Bone (Arung Palaka).
Hal ini dimanfaatkan VOC dengan mengadu domba kedua kerajaan
tersebut. VOC memberikan dukungan, sehingga Bone menang saat
perang dengan Gowa tahun 16664).
4) Serangan Mataram terhadap VOC
Perselisihan antara Mataram dan Belanda terjadi karena nafsu
monopoli Belanda. Raja Mataram Sultan Agung segera
mempersiapkan penyerangan terhadap kedudukan VOC di Batavia.
Serangan pertama dilakukan pada tahun 1628. Pasukan Mataram
dipimpin Tumenggung Baurekso, yang tiba di Batavia tanggal 22
Agustus 1628.

20
b. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda
Perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda terjadi di
berbagai daerah di Indonesia. Abad XIX merupakan puncak perlawanan
rakyat Indonesia di berbagai daerah menentang Pemerintah Hindia
Belanda. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 222) berikut adalah
proses perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintah Hindia
Belanda pada abad XIX.
1) Perang Saparua di Ambon
Pattimura memimpin perlawanan di Saparua dan berhasil
merebut benteng Belanda serta membunuh Residen van den Berg.
Dalam perlawanan tersebut, turut serta pula seorang pahlawan
wanita bernama Christina Martha Tiahahu yang merupakan putri
tunggal dari Paulus Tiahahu, teman dari Kapten Pattimura.
2) Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838)
Perlawanan kaum Padri dengan sasaran utama Belanda
meletus tahun 1821. Kaum Padri dipimpin Tuanku Imam Bonjol (M
Syahab), Tuanku nan Cerdik, Tuanku Tambusai, dan Tuanku nan
Alahan. Perlawanan kaum Padri berhasil membuat Belanda terpojok.
Di saat yang sama, Belanda juga sedang menghadapi perlawanan
Pangeran Diponegoro (1825-1830).
3) Perang Diponegoro (1825-1830)
Perang Diponegoro merupakan salah satu perang besar yang
dihadapi Belanda. Perlawanan Pangeran Diponegoro tidak lepas dari
kegelisahan dan penderitaan rakyat akibat penindasan yang
dilakukan pemerintah Hindia Belanda.
4) Perang Aceh
Traktat London tahun 1871 menyebut Belanda menyerahkan
Sri Lanka kepada Inggris, dan Belanda mendapat hak atas Aceh.
Berdasarkan traktat tersebut, Belanda mempunyai alasan untuk
menyerang istana Aceh.
5) Perlawanan Sisingamangaraja, Sumatra Utara

21
Perlawanan terhadap Belanda di Sumatra Utara dilakukan
oleh Sisingamangaraja XII. Perjuangan perlawanan ini disebut juga
denganPerang Batak, dan berlangsung selama 29 tahun. Pertempuran
diawali dari Bahal Batu, yang menjadi pusat pertahanan Belanda
tahun 1877.

6) Perang Banjar
Perang Banjar berawal ketika Belanda campur tangan dalam
urusan pergantian raja di Kerajaan Banjarmasin. Belanda memberi
dukungan kepada Pangeran Tamjidillah yang tidak disukai rakyat.
7) Perang Jagaraga di Bali
Perang Jagaraga berawal ketika Belanda dan Kerajaan di Bali
bersengketa tentang hak tawan karang. Hak tawan karang
menyatakan bahwa setiap kapal yang kandas di perairan Bali
menjadi hak penguasa di daerah tersebut. Pemerintah Belanda
memprotes raja Buleleng yang menyita 2 (dua) kapal milik Belanda.
Raja Buleleng tidak menerima tuntutan Belanda untuk
mengembalikan kedua kapalnya.

C. Tumbuh dan Berkembang Semangat Kebangsaan


1. Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia
Indonesia telah dijajah oleh bangsa barat sejak abad 17, namun
kesadaran nasional sebagai sebuah bangsa baru muncul pada abad 20.
Kesadaran itu muncul sebagai akibat dari system pendidikan yang
dikembangkan oleh pemerintah kolonial. Melalui Pendidikan muncul
kelompok terpelajar atau intelektual yang menjadi motor penggerak
nasionalisme Indonesia.Ada beberapa faktor internal yang
melatarbelakangi pergerakan nasional.
a. Perluasan Pendidikan
Politik kolonial liberal yang memeras rakyat Indonesia
menimbulkan keprihatinan sebagian masyarakat Belanda. C. Theodore
van Deventer menuangkan kritiknya mengenai perlakuan Belanda

22
selama itu dalam sebuah majalah de Gids berjudul Een
Eereschuld yang berarti “Hutang Budi/Hutang Kehormatan”.Berikut
isi politik etis sebagai berikut.
1) Irigasi (Pengairan)
Membangun dan memperbaiki pengairan-pengairandan
bendungan untuk keperluan pertanian.

2) Emigrasi
Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi.
3) Edukasi
Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan
Pendidikan.
Dampak pelaksanaan politik etis bagi bangsa Indonesia sebagai
berikut.
1) Pembangunan infrastruktur seperti pembangunan rel kereta api
yang memperlancar perpindahan barang dan manusia.
2) Pembangunan infrastruktur pertanian dalam hal ini bendungan
yang nantinya bermanfaat bagi pengairan
3) Berdirinya sekolah-sekolah antara lain (HIS) setingkat SD untuk
kelas atas dan yang untuk kelas bawah dibentuk sekolah kelas
dua, (MULO) setingkat SMP, (AMS) setingkat SMU, Sekolah
Guru, untuk kaum bumi putra dan Sekolah Tinggi Teknik,
(STOVIA)sekolah kedokteran.

b. Kegagalan perjuangan di berbagai daerah


1) Perjuangan bersifat kedaerahan.
2) Kurangnya rasa Persatuan dan Kesatuan.
3) Kurangnya rasa Nasionalisme.
4) Lemahnya Persenjataan.
5) Politik pecah belah.
6) Perencanaan yang lemah.
7) Kurangnya tingkat Pendidikan.

23
c. Rasa senasib sepenanggungan
Perluasan kekuasaan Barat di Indonesia telah memengaruhi
perubahan politik, ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia. Tekanan
pemerintah Hindia Belanda pada bangsa Indonesia telah
memunculkan perasaan kebersamaan rakyat nusantara sebagai bangsa
terjajah.
Hal itu kemudian mendorong tekad bersama untuk menghimpun
kebersamaan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia. Rasa senasib
sepenanggungan tumbuh di nusantara dan menjadi tonggak utama
untuk bersatu dan berjuang bersama agar dapat keluar dari
keterpurukan penjajahan.

d. Perkembangan organisasi etnis, kedaerahan, dan keagamaan


Organisasi pergerakan nasional tidak muncul begitu saja.
Awalnya, organisasi yang berdiri di Indonesia adalah organisasi etnis,
kedaerahan, dan keagamaan. Berbagai organisasi tersebut sering
melakukan pertemuan hingga akhirnya muncul ide untuk mengikatkan
diri dalam organisasi yang bersifat nasional.Organisasi etnis banyak
didirikan para pelajar daerah yang merantau di kota-kota besar.
Mereka membentuk perkumpulan berdasarkan latar belakang
etnis. Beberapa contohnya antara lain:Serikat Pasundan serta
Perkumpulan Kaum Betawi yang dipelopori oleh M Husni Thamrin.
Selain organisasi etnis, muncul juga beberapa organisasi kedaerahan,
seperti Trikoro Dharmo (1915), Jong Java (1915), dan Jong
Sumatranen Bond (1917).Berbagai organisasi keagamaan yang
muncul pada awal abad 20 juga sangat memengaruhi perkembangan
rasa kebangsaan Indonesia. Beberapa organisasi keagamaan yang
muncul pada masa awal abad 20 antara lain Jong Islamiten Bond,
Muda Kristen Jawi, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS
(Persatuan Umat Islam), dan Al-Jamiatul Washiyah.
Kaum wanita juga aktif berperan dalam berbagai organisasi baik
organisasi sosial maupun politik. Peran serta perempuan dalam
memperjuangkan kemerdekaan telah ada sejak dahulu. Beberapa

24
tokoh pejuang wanita zaman dulu adalah RA Kartini, Dewi Sartika,
dan Maria Walanda Maramis.RA Kartini adalah putri Bupati Jepara
Jawa Tengah yang memperjuangkan emansipasi (persamaan derajat)
antara laki-laki dan perempuan. Salah satu bentuknya adalah beliau
mendirikan sekolah khusus untuk perempuan agar dapat bersaing
dengan laki-laki di masa itu.
e. Berkembangnya berbagai paham baru
Berkembangnya berbagai paham – paham baru yaitu sebagai
berikut.
1) Liberalisme
2) Nasionalisme
3) demokrasi
4) Sosialisme
5) Pan-Islamisme

f. Peristiwa dan Pengaruh dari luar negeri


1) Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905.
2) Pergerakan kebangsaan india
3) Gerakan kebangsaan filiphina
4) Gerakan nasionalis Rakyat China
5) Pergerakan Turki muda(1908)
6) Pergerakan Nasionalisme Mesir.

2. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia


Organisasi-organisasi pergerakan nasional Indonesia adalah
pemicu utama bangkitnya semangat pergerakan nasional menuju
kemerdekaan di Indonesia. Organisasi-organisasi apa saja yang turut
membakar semangat kebangsaan Indonesia? Berikut adalah
pemaparannya.
a. Budi Utomo
Pada awal abad 20 di Indonesia sudah mulai banyak
mahasiswa di kota-kota besar, terutama di Pulau Jawa. Mahasiswa
mulai banyak berogranisasi dengan mendirikan suatu perkumpulan.

25
Salah satunya adalah para mahasiswa Sekolah kedokteran bernama
STOVIA (School tot Opleideing van Inlandsche Artsen) yang
berlokasi di Batavia (Jakarta).
Para tokoh mahasiswa kedokteran itu sepakat untuk
memperjuangkan nasib rakyat Indonesia dengan memajukan
pendidikan rakyat dengan cara mendirikan organisasi Budi Utomo
(BU) pada tanggal 20 Mei 1908 dan memilih dr. Sutomo sebagai
ketuanya. Tokoh lain pendiri Budi Utomo adalah Gunawan, Cipto
Mangunkusumo, dan RT Ario Tirtokusumo.

b. Sarekat Islam (SI)


Pada masa penjajahan, terdapat Pasar Klewer di Solo atau
Surakarta yang diramaikan oleh para pedagang Indonesia, Arab, dan
Tiongkok. Akibat persaingan yang tidak sehat antara pedagang
pribumi dan pedagang Tiongkok, pada tahun 1911 didirikan Serikat
Dagang Islam (SDI) oleh KH Samanhudi dan RM Tirtoadisuryo di
Solo.
Awalnya tujuan serikat itu adalah untuk melindungi
kepentingan pedagang pribumi dari ancaman pedagang Tiongkok.
Saat itu, para pedagang Tiongkok menguasai perdagangan di pasar,
menggeser para pedagang lokal yang kurang pendidikan dan
pengalaman.
Sarekat Islam (SI). Perubahan nama dimaksudkan agar
kegiatan organisasi lebih Dalam Kongres di Surabaya tanggal 30
September 1912, SDI berubah menjadi terbuka ke bidang-bidang lain,
tidak hanya perdagangan.
Pada tahun 1913, SI dipimpin oleh Haji Umar Said
Cokroaminoto. Perjuangan SI sangat menarik rakyat karena
kegiatannya yang membela rakyat. Pada tahun 1915, jumlah anggota
SI mencapai 800.000. Pada tahun 1923, SI berubah nama menjadi
Partai Sarekat Islam (SI) yang bersifat nonkooperatif terhadap
Belanda.

26
c. Indische Partij (IP)
Indische Partij (IP) adalah partai politik pertama di Indonesia.
IP didirikan oleh tiga serangkai, yakni E.F.E. Douwes Dekker
(Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr Cipto
Mangunkusumo. Indische Partij dideklarasikan tanggal 25 Desember
1912.
Tujuan Indische Partij sangat jelas, yakni mengembangkan
semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Keanggotaannya pun
terbuka bagi semua golongan tanpa memandang suku, agama, dan ras.

d. Perhimpunan Indonesia (PI)


Semula bernama Indische Vereeniging, Perhimpunan
Indonesia (PI) didirikan oleh orang-orang Indonesia di Belanda pada
tahun 1908. Pada tahun 1922, Indische Vereeniging berubah nama
menjadi Indonesische Vereeniging dengan kegiatan utama politik.
Pada tahun 1925 berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Nama
majalahnya Hindia Putra, yang kemudian berubah menjadi Indonesia
Merdeka.
Tujuan utama PI adalah mencapai Indonesia merdeka,
memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab
kepada seluruh rakyat. Tokoh-tokoh PI adalah Mohammad Hatta, Ali
Sastroamijoyo, Abdulmajid Joyoadiningrat, Iwa Kusumasumantri,
Sastro Mulyono, Sartono, Gunawan Mangunkusumo, dan Nazir Datuk
Pamuncak.

e. Partai Nasional Indonesia (PNI)


Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan tanggal 4 Juli 1927
di Bandung, dipimpin Ir Soekarno. Tujuan PNI adalah Indonesia
merdeka, dengan ideologi nasionalisme. PNI mengadakan kegiatan
konkret baik politik, sosial, maupun ekonomi.Organisasi ini terbuka
dan revolusioner, sehingga PNI cepat meraih anggota yang banyak.
Pengaruh Soekarno sangat meresap dalam lapisan masyarakat.

27
Keikutsertaan Hatta dalam kegiatan politik Soekarno semakin
membuat PNI sangat kuat.
Kegiatan politik PNI dianggap mengancam pemerintah
Belanda, sehingga para tokoh PNI ditangkap dan diadili tahun 1929.
Soekarno, Maskoen, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata diadili
Belanda. Pembelaan Soekarno di hadapan pengadilan diberi judul
“Indonesia Menggugat”. Sukarno dan kawan-kawan dihukum penjara.
Tahun 1931, PNI dibubarkan. Selanjutnya Sartono membentuk
Partindo. Adapun Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir mendirikan
organisasi Pendidikan Nasional Indonesia. Para tokoh partai tersebut
kemudian ditangkap Belanda dan diasingkan ke Boven Digul, Papua.

3. Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang


Selain dijajah oleh Belanda, Indonesia juga sempat jatuh ke tangan
kekuasaan Jepang. Romusha atau kerja paksa “ala Jepang” merupakan
salah satu bukti penderitaan rakyat Indonesia pada masa pendudukan
Jepang. Kapan dan bagaimana Jepang menguasai Indonesia? Bagaimana
kondisi bangsa Indonesia pada masa penjajahan Jepang? Berikut adalah
pemaparannya.
a. Proses Penguasaan Indonesia oleh Jepang
Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk
kepentingan ekonomi dan politik. Jepang merupakan negara industri
yang sangat maju dan sangat besar. Jepang sangat menginginkan
bahan baku industri yang tersedia banyak di Indonesia untuk
kepentingan ekonominya.
Untuk menyamakan jalur pelayaran bagi bahan-bahan mentah
dan bahan baku dari ancaman Sekutu serta memuluskan ambisinya
menguasai wilayah-wilayah baru, Jepang menggalang kekuatan
pasukannya serta mencari dukungan dari bangsa-bangsa Asia.
Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang melakukan
penyerangan terhadap pangkalan militer AS di Pearl Harbour.
Setelah memborbardir Pearl Harbour, Jepang masuk ke negara-

28
negara Asia dari berbagai pintu.Pada tanggal 11 Januari 1942,
Jepang mendaratkan pasukannya di Tarakan, Kalimantan Timur.
Jepang menduduki kota minyak Balikpapan pada tanggal 24 Januari.
Selanjutnya, Jepang menduduki kota-kota lainnya di Kalimantan.
Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16
Februari 1942. Setelah menguasai Palembang, Jepang menyerang
Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan
Belanda.Batavia (Jakarta) sebagai pusat perkembangan Pulau Jawa
berhasil dikuasai Jepang pada tanggal 1 Maret 1942. Setelah
melakukan berbagai pertempuran, Belanda akhirnya menyerah tanpa
syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang-
Jawa Barat.
Surat perjanjian serah terima kedua belah pihak ditandatangani
oleh Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima Angkatan Perang
Belanda) dan diserahkan kepada Letnan Jenderal Imamura
(pimpinan pasukan Jepang). Sejak saat itulah seluruh Indonesia
berada di bawah kekuasan Jepang.

b. Kebijakan Pemerintah Militer Jepang


Pada saat kependudukannya di Indonesia, Jepang melakukan
pembagian tiga daerah pemerintahan militer di Indonesia, yakni:
1. Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XXV) untuk Sumatra,
dengan pusat di Bukittinggi.
2. Pemerintah Angkatan Darat (Tentara XVI) untuk Jawa dan
Madura dengan pusat di Jakarta.
3. Pemerintahan Angkatan Laut (Armada Selatan II) untuk daerah
Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusat di Makassar.
Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A”
(Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya
Asia) untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Selain itu, Jepang
menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam melakukan
ibadah, mengibarkan bendera merah putih yang berdampingan
dengan bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan

29
menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” bersama lagu
kebangsaan Jepang “Kimigayo”.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh Jepang
hanyalah janji manis saja. Sebagai penjajah, Jepang justru lebih
kejam dalam menjajah bangsa Indonesia. Jepang melakukan
beberapa kebijakan terhadap negara jajahan Indonesia. Program
yang paling mendesak bagi Jepang adalah mengerahkan seluruh
sumber daya yang ada di Indonesia untuk tujuan perang.
Beberapa kebijakan pemerintah Jepang lainnya adalah sebagai
berikut.
1) Membentuk Organisasi- Organisasi Sosial
Organisasi-organisasi sosial yang dibentuk oleh Jepang di
antaranya Gerakan 3A, Pusat Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai, dan
Masyumi. Gerakan 3A Dipimpin oleh Mr. Syamsudin, dengan tujuan
meraih simpati penduduk dan tokoh masyarakat sekitar. Dalam
perkembangannya, gerakan ini kurang berhasil sehingga Jepang
membentuk organisasi yang lebih menarik.
2) Pembentukan Organisasi Semi Militer
Jepang menyadari pentingnya mengerahkan rakyat Indonesia
untuk membantu perang menghadapi Sekutu. Oleh karena itu,
Jepang membentuk berbagai organisasi semimiliter, seperti
Seinendan, Fujinkai, Keibodan, Heiho, dan Pembela Tanah Air
(Peta).
Organisasi-organisasi semi militer yang dibentuk pemerintah
Jepang meliputi:
1. Organisasi Barisan Pemuda (Seinendan)
dibentuk pada 9 Maret 1943. Tujuannya adalah memberi bekal
bela negara agar siap mempertahankan tanah airnya. Dalam
kenyataannya, tujuan itu hanya untuk menarik minat rakyat
Indonesia. Maksud sesungguhnya adalah untuk membantu
menghadapi tentara Sekutu.

30
2. Fujinkai merupakan himpunan kaum wanita di atas 15 tahun
untuk terikat dalam latihan semimiliter. Keibodan merupakan
barisan pembantu polisi untuk laki-laki berumur 20-25 tahun.
3. Heiho yang didirikan tahun 1943 merupakan organisasi prajurit
pembantu tentara Jepang. Pada saat itu, Jepang sudah
mengalami kekalahan di beberapa front pertempuran.
4. Adapun Peta yang didirikan 3 Oktober 1943 merupakan pasukan
bersenjata yang memperoleh pendidikan militer secara khusus
dari Jepang. Kelak, para eks-Peta memiliki peranan besar dalam
pertempuran melawan Jepang dan Belanda.
4. Pengerahan Romusha
Jepang melakukan rekruitmen anggota romusha dengan tujuan
mencari bantuan tenaga yang lebih besar untuk membantu perang dan
melancarkan aktivitas Jepang. Anggota-anggota romusha dikerahkan oleh
Jepang untuk membangun jalan, kubu pertahanan, rel kereta api, jembatan,
dan sebagainya.
Jumlah Romusha paling besar berasal dari Jawa, yang dikirim ke
luar Jawa, bahkan sampai ke Malaya, Myanmar, dan Thailand. Sebagian
besar romusha adalah penduduk yang tidak berpendidikan. Mereka
terpaksa melakukan kerja rodi karena takut kepada Jepang.
Pada saat mereka bekerja sebagai romusha, makanan yang mereka
dapat tidak terjamin, kesehatan sangat minim, sementara pekerjaan sangat
berat. Ribuan rakyat Indonesia meninggal akibat romusha.
Mendengar nasib romusha yang sangat menyedihkan, banyak
pemuda Indonesia meninggalkan kampungnya. Mereka takut akan
dijadikan romusha. Akhirnya, sebagian besar desa hanya didiami oleh
kaum perempuan, orang tua, dan anak-anak.
Penjajahan Jepang yang sangat menyengsarakan adalah pemaksaan
wanita-wanita untuk menjadi Jugun Ianfu. Jugun Ianfu adalah wanita yang
dipaksa Jepang untuk menjadi wanita penghibur Jepang di berbagai pos
medan pertempuran. Banyak gadis-gadis desa diambil paksa tentara

31
Jepang untuk menjadi Jugun Ianfu. Sebagian mereka tidak kembali
walaupun Perang Dunia II telah berakhir.
a. Eksploitasi Kekayaan Alam
Jepang tidak hanya menguras tenaga rakyat Indonesia.
Pengerukan kekayaan alam dan harta benda yang dimiliki bangsa
Indonesia jauh lebih kejam daripada pengerukan yang dilakukan oleh
Belanda. Semua usaha yang dilakukan di Indonesia harus menunjang
semua keperluan perang Jepang.Jepang mengambil alih seluruh aset
ekonomi Belanda dan mengawasi secara langsung seluruh usahanya.
Usaha perkebunan dan industri harus mendukung untuk keperluan
perang, seperti tanaman jarak untuk minyak pelumas.Rakyat wajib
menyerahkan bahan pangan besar-besaran kepada Jepang. Jepang
memanfaatkan Jawa Hokokai dan intansi-instansi pemerintah lainnya.
a) Menyita perkebunan-perkebunan milik belanda dan bebagai fasilitas
vital lainnya, seperti perusahaan listrik, telekomunikasi,
transportasi, dan lain-lain.
b) Rakyat dipaksa untuk bekerja di perkebunan yang memberikan hasil
bumi menguntungkan demi membiayai perang.
c) Rakyat juga diwajibkan menyetor padi,jagung,dan ternak dalam
jumlah besar, demi memenuhi kebutuhan logistic di medan perang.
d) Menanam pohon jarak untuk diambil minyaknya dan di produksi
sebagai pelumas mesin – mesin perang.

b. Sikap Kaum Pergerakan menghadapi Jepang


Propaganda Jepang sama sekali tidak memengaruhi para tokoh
perjuangan untuk percaya begitu saja. Bagaimanapun, mereka sadar
bahwa Jepang adalah penjajah. Bahkan, mereka sengaja memanfaatkan
organisasi-organisasi pendirian Jepang sebagai ‘batu loncatan’ untuk
meraih Indonesia merdeka.
Beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang adalah sebagai
berikut.
1. Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang

32
Kelompok ini sering disebut kolaborator karena mau bekerja
sama dengan penjajah. Sebenarnya, cara ini bentuk perjuangan
diplomasi. Tokoh-tokohnya adalah para pemimpin Putera, seperti
Sukarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas
Mansyur. Mereka memanfaatkan Putera sebagai sarana komunikasi
dengan rakyat.
Akhirnya, Putera justru dijadikan para pemuda Indonesia
sebagai ajang kampanye nasionalisme. Pemerintah Jepang menyadari
hal tersebut dan akhirnya membubarkan Putera dan digantikan Barisan
Pelopor. Sama seperti Putera, Barisan Pelopor yang dipimpin Sukarno
ini pun selalu mengampanyekan perjuangan kemerdekaan.
2. Gerakan Bawah Tanah
Larangan berdirinya partai politik pada zaman Jepang
mengakibatkan sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah
tanah. Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan melalui kegiatan-
kegiatan tidak resmi, tanpa sepengetahuan Jepang (gerakan sembunyi-
sembunyi).
Dalam melakukan perjuangan, mereka terus melakukan
konsolidasi menuju kemerdekaan Indonesia. Mereka menggunakan
tempat-tempat strategis, seperti asrama pemuda untuk melakukan
pertemuan-pertemuan. Penggalangan semangat kemerdekaan dan
membentuk suatu negara terus mereka kobarkan.
Tokoh-tokoh yang masuk dalam garis pergerakan bawah tanah
adalah Sutan Sjahrir, Achmad Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana,
Chairul Saleh, dan Amir Syarifuddin. Mereka terus memantau Perang
Pasifik melalui radio-radio bawah tanah. Kelompok bawah tanah inilah
yang sering disebut golongan radikal/ keras karena mereka tidak
mengenal kompromi dengan Jepang.
3. Perlawanan Bersenjata
Di samping perjuangan yang dilakukan dengan memanfaatkan
organisasi bentukan Jepang dan gerakan bawah tanah, ada pula

33
perlawanan-perlawanan bersenjata yang dilakukan bangsa Indonesia di
antaranya sebagai berikut.
4. Perlawanan Rakyat Aceh
Dilakukan oleh Tengku Abdul Djalil, seorang ulama di Cot
Plieng Aceh, menentang peraturan-peraturan Jepang. Pada tanggal 10
November 1942, ia melakukan perlawanan. Dalam perlawanan tersebut
ia tertangkap dan ditembak mati.
5. Perlawanan Singaparna, Jawa Barat
Dipelopori oleh K.H. Zainal Mustofa, yang menentang seikerei
yakni menghormati Kaisar Jepang. Pada tanggal 24 Februari 1944,
meletus perlawanan terhadap tentara Jepang. Kiai Haji Zainal Mustofa
dan beberapa pengikutnya ditangkap Jepang, lalu dihukum mati.

6. Perlawananan Indramayu, Jawa Barat


Pada bulan Juli 1944, rakyat Lohbener dan Sindang di
Indramayu memberontak terhadap Jepang. Para petani dipimpin H.
Madrian menolak pungutan padi yang terlalu tinggi. Akan tetapi, pada
akhirnya perlawanan mereka dipadamkan Jepang.
7. Perlawanan PETA
Merupakan perlawanan terbesar yang dilakukan rakyat
Indonesia pada masa penjajahan Jepang. PETA ini dipimpin Supriyadi,
seorang Shodanco (Komandan pleton). Peta tanggal 14 Februari 1945,
perlawanan dipadamkan Jepang. Para pejuang Peta yang berhasil
ditangkap kemudian diadili di mahkamah militer di Jakarta.
Kebanyakan di antaranya dihukum mati, seperti dr. Ismail, Muradi,
Suparyono, Halir Mangkudidjaya, Sunanto, dan Sudarmo. Supriyadi,
sebagai pemimpin perlawanan tidak diketahui nasibnya. Kemungkinan
ia dihukum mati bahkan sebelum sempat diadili.

5. Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan


Terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia
menyebabkan berbagai perubahan masyarakat Indonesia baik aspek

34
geografis, ekonomi, budaya, pendidikan, maupun politik. Perubahan apa
saja yang terjadi pada masyarakat Indonesia pada masa kolonial? Berikut
adalah pemaparannya.
a. Perubahan pada Masa Kolonial Barat
1) Perluasan lahan
Pada masa pemerintah kolonial Hindia Belanda, banyak
perusahaan asing yang menanamkan investasi di Indonesia.
Berhektare-hektare hutan dibuka untuk pembukaan lahan
perkebunan.
2) Persebaran penduduk dan urbanisasi
Pemerintah Belanda melakukan transmigrasi untuk
menyebarkan tenaga kerja murah di berbagai perkebunan di
Sumatra dan Kalimantan.
3) Pengenalan tanaman baru
Pengaruh pemerintah kolonial Barat di satu sisi memiliki
pengaruh positif dalam mengenalkan berbagai tanaman dan
teknologi dalam pertanian dan perkebunan.
4) Penemuan tambang-tambang
Pembukaan lahan pada masa kolonial Barat juga dilakukan
untuk mencari dan membuka pertambangan minyak bumi, batu
bara, dan logam.
5) Transportasi dan komunikasi
Pada zaman penjajahan Belanda, banyak dibangun jalan raya,
rel kereta api, dan jaringan telepon.
6) Perkembangan kegiatan ekonomi
Kegiatan produksi dalam pertanian dan perkebunan semakin
maju dengan ditemukannya berbagai teknologi pertanian yang
bervariasi. Rakyat mulai mengenal tanaman yang tidak hanya
untuk dipanen semusim. Masyarakat juga mulai mengenal kegiatan
ekspor dan impor.
7) Mengenal uang

35
Pada masa kekuasaan kolonial Barat, uang mulai dikenalkan
sebagai alat pembayaran jasa tenaga kerja. Keberadaan uang
sebagai barang baru dalam kehidupan masyarakat menjadi daya
tarik tersendiri karena dianggap lebih mudah untuk digunakan.
8) Perubahan dalam pendidikan
Pusat-pusat kekuasaan Belanda di Indonesia di berbagai kota
di Indonesia menjadi pusat pertumbuhan berbagai sekolah di
Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda juga telah berkembang
perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan
Institut Pertanian Bogor (IPB).
9) Perubahan dalam aspek politik
Kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa sebelum kedatangan
bangsa Barat satu per satu mengalami kemerosotan bahkan
keruntuhan. Pada masa kerajaan, rakyat diperintah oleh raja yang
merupakan bangsa Indonesia. Pada pemerintahan kolonial Barat,
rakyat diperintah oleh bangsa asing.

10) Perubahan dalam aspek budaya


Seni bangunan dengan gaya Eropa kini dapat ditemukan di
berbagai kota di Indonesia. Kebiasaan dansa dan minum-minuman
yang dikenalkan para pejabat Belanda berpengaruh pada perilaku
sebagian masyarakat Indonesia.

b. Perubahan pada Masa Penjajahan Jepang


1) Perubahan dalam Aspek Geografi
Lahan perkebunan yang ada pada masa Hindia Belanda
merupakan lahan yang menghasilkan untuk jangka waktu yang
lama, namun jepang mengubahnya menjadi tanaman yang
dibutuhkan Jepang dalam jangka pendek, seperti tanaman jarak
untuk kebutuhan minyak alat perang.
2) Perubahan dalam aspek ekonomi

36
Putusnya hubungan dengan perdagangan dunia mempersempit
kegiatan perekonomian di Indonesia saat di bawa penjajahan
jepang.
3) Perubahan dalam aspek pendidikan,
Pada masa Jepang kegiatan pendidikan dan pengajaran menurun.
4) Perubahan dalam aspek politik,
Dengan alasan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari
penjajahan Belanda, Jepang mulai mendapat simpati rakyat.
5) Perubahan dalam aspek budaya,
Jepang berusaha “menjepangkan” Indonesia, ajaran Shintoisme
diajarkan pada masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

BSE. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Internet.

37

Anda mungkin juga menyukai