Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TEORI EKONOMI

KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN ANTARRUANG SERTA


PERAN PELAKU EKONOMI DALAM PEREKONOMIAN

Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Jun Surjanti, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
1. Mirwan Syah ( 23041344097 )
2. Abdul Qohar ( 23041344113 )
3. Mohammad Wahyuddin ( 23041344130 )

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSUTAS NEGERI SURABAYA
2024
i.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah "Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Serta Peran Pelaku Ekonomi dalam Suatu
Perekonomian ".

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata Teori Ilmu Ekonomi yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

ii.
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………..…………………... i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang.................................................................................................................... 1

BAB II RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN………………………………………….. 2

A. Rumusan Masalah………………………………………………………………………… 2

B. Tujuan………………………………………………………………………………….….. 2

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………….…… 3

A. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang………….………………………………..…… 3

B. Pengertian Pelaku Ekonomi………………………………………………………….….….5

C. Peran Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian………………………………………….…...5

BAB IV METODE PENELITIAN…….……………………………………………….……. 9

MODUL AJAR………………………………………………………………………………..9
BAB V KESIMPULAN……………………………………………………….……………..13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..14

iii.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi dan integrasi ekonomi yang berkembang dengan pesat, pemahaman
terhadap konsep keunggulan dan batasan antar ruang serta peran para pelaku ekonomi
sangatlah penting. Ruang sebagai suatu wilayah geografis atau ekonomi tertentu mempunyai
karakteristik yang mempengaruhi kemampuannya dalam memproduksi barang dan jasa
secara efisien. Kelebihan dan keterbatasan ruang tidak hanya mempengaruhi kinerja
perekonomian suatu negara, namun juga berdampak signifikan terhadap hubungan
perdagangan internasional.

Dalam makalah ini, kita akan mengulas secara mendalam tentang konsep keunggulan dan
keterbatasan antarruang. Selain itu, kita juga akan menganalisis peran yang dimainkan oleh
pelaku ekonomi, mulai dari individu, perusahaan, hingga pemerintah, dalam membentuk,
memperluas, dan memanfaatkan keunggulan antarruang. Pemahaman yang mendalam tentang
keunggulan dan keterbatasan antarruang serta peran pelaku ekonomi akan membantu kita
mengenali potensi ekonomi yang dapat ditingkatkan dan tantangan yang perlu diatasi.
Dengan demikian, upaya membangun perekonomian yang berkelanjutan, inklusif, dan
kompetitif dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

1.
BAB II

RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN

A. Rumusan Masalah

1.1 Jelaskan bagaimana keunggulan dan keterbatasan antarruang dalam permintaan,


penawaran, dan Teknologi?

1.2 Apa pengertian pelaku ekonomi?

1.3 Jelaskan cara mengidentifikasi peran pelaku ekonomi dalam perekonomian?

B. Tujuan

1.1 Menjelaskan bagaimana keunggulan dan keterbatasan antarruang dalam permintaan,


penawaran, dan Teknologi

1.2 Dapat menjelaskan pengertian pelaku ekonomi

1.3 Dapat mengidentifikasi peran pelaku ekonomi dalam perekonomian

2.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang

Keunggulan adalah hasil produksi suatu daerah atau suatu negara yang lebih unggul banyak
atau dari negara lain. Contoh Thailand banyak menghasilkan beras, Malaysia banyak
menghasilkan timah. Sedangkan keterbatasan antarruang adalah wilayah suatu daerah atau
suatu negara sangat terbatas sehingga membutuhkan produk daerah lain atau negara lain.

Interaksi antarruang bisa terjadi karena adanya keunggulan dan juga keterbatasan yang
dimiliki oleh masing-masing ruang. Berikut adalah hubungan dari permintaan, penawaran,
dan juga teknologi dengan adanya keunggulan dan keterbatasan pada masing-masing ruang:

a. Permintaan

Dengan adanya keunggulan yang ada pada suatu ruang, maka tingkat permintaan terhadap
keunggulan yang ada pada ruang tersebut akan meningkat karena keunggulan tersebut juga
ingin dimiliki oleh ruang lainnya. Alasan dari inginnya suatu ruang mendapatkan keunggulan
tersebut adalah untuk memenuhi keterbatasan yang ada pada ruang tersebut.

permintaan adalah keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli barang atau jasa
pada tingkat harga dan waktu tertentu. Hukum permintaan berlaku terbalik dengan harga
barang. Di mana harga barang naik, maka permintaan barang akan turun. Sebaliknya, jika
harga turun maka permintaan barang tersebut akan mengalami kenaikan. Contoh permintaan
yang dipengaruhi keterbatasan antarruang adalah suatu wilayah yang tidak dapat
memproduksi bawang dengan jumlah banyak, maka wilayah tersebut melakukan permintaan
pada kota yang mampu memproduksi bawang dalam jumlah yang tinggi. Faktor yang
memengaruhi permintaan, yaitu: Harga barang, harga barang pengganti, ketersediaan
subtitusi, selera, dan jumlah kebutuhan.

3.
b. Penawaran

Dengan adanya keunggulan yang ada pada suatu ruang, hal ini akan mendorong ruang
tersebut untuk melakukan penawaran terhadap keunggulannya kepada ruang-ruang lain yang
ada di sekitarnya. Kegiatan ini akan dilakukan untuk meningkatkan tingkat keuntungan dari
ruang pemilik keunggulan tersebut.

Penawaran merupakan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen kepada konsumen.
Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Semakin tinggi harga barang,
maka jumlah barang yang ditawarkan banyak. Semakin kecil harga barang, maka jumlah
barang yang ditawarkan sedikit. Contoh penawaran yang dipengaruhi keterbatasan antarruang
adalah wilayah yang mampu memproduksi bawang yang lebih akan menawarkan ke beberapa
wilayah yang membutuhkan. Terdapat tiga unsur penawaran, yaitu: Keinginan penjual untuk
menjual barang, Kesediaan penjual untuk menjual barang dagangannya pada tingkat harga
dan waktu tertentu, dan Kemampuan penjual dalam menawarkan barang dagangannya.

c. Teknologi

Persebaran sumber daya alam antara satu daerah dengan daerah lain memang berbeda-beda.
Suatu daerah dapat dikenal sebagai penghasil barang tambang. Sementara daerah lain dapat
dikenal sebagai penghasil hasil hutan atau pertanian. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan
keadaan geografis masing-masing daerah.

Perbedaan potensi tersebut menyebabkan setiap daerah memiliki keunggulannya masing-


masing. Namun perbedaan potensi daerah juga bisa terjadi karena perbedaan teknologi.
Sebagai contoh, Jawa Barat terkenal dalam memproduksi teh, sedangkan Jawa Timur karena
memproduksi Gula.

Jawa Barat dapat memproduksi Teh secara efisien dan murah karena teknologinya sudah
mumpuni. Demikian pula, Jawa Timur dapat memproduksi gula secara efisien karena
pengolahan gulanya sudah cukup maju. Dengan demikian, Jawa Barat memiliki keunggulan
komparatif dalam memproduksi teh dan Jawa Timur memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi gula. Dalam ilmu ekonomi, perdagangan kedua daerah akan saling
menguntungkan jika bersedia bertukar teh dan gula.

4.
Keuntungan dari pertukaran sumber daya seperti itulah yang menyebabkan terjadinya
interaksi dalam dan antarruang berupa kegiatan perdagangan. Masing-masing daerah tidak
hanya dapat memenuhi kebutuhan, tetapi juga mendapat keuntungan dari produksi yang
menjadi unggulan daerahnya.

B. Pengertian Pelaku Ekonomi

Pelaku Ekonomi adalah seorang individu, kelompok, atau lembaga yang terlibat dalam
kegiatan perekonomian baik konsumsi, distribusi, maupun produksi. Mereka memainkan
peran penting dalam menentukan arah dan dinamika perekonomian suatu negara atau
wilayah. Hal ini tidak hanya mencakup individu yang membeli barang dan jasa, namun juga
perusahaan yang memproduksi dan menjual barang, serta pemerintah yang terlibat dalam
kebijakan ekonomi dan distribusi sumber daya. Selain itu, organisasi non-pemerintah seperti
badan amal dan yayasan juga dapat menjadi pelaku ekonomi dengan memberikan layanan
dan mempengaruhi distribusi sumber daya di masyarakat. Secara Umum, Pelaku Ekonomi
dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu Rumah Tangga Keluarga, Masyarakat,
Perusahaan, Pemerintah, dan Negara. Setiap pelaku ekonomi tersebut memiliki peran
tersendiri dalam kegiatan konsumsi, distribusi, dan Produksi.

C. Peran Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian

1. Rumah Tangga Keluarga

a. Rumah Tangga Keluarga sebagai produsen

Rumah tangga keluarga sebagai produsen dalam kegiatan ekonomi merupakan rumah
tangga yang dapat menghasilkan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Dalam menghasilkan produksi, Rumah tangga keluarga sebagai produsen, mereka
memiliki tanah, tenaga kerja, modal, keahlian untuk dimanfaatkan. Hasil yang
diperoleh rumah tangga keluarga sebagai produsen adalah uang. Penghasilan tersebut
dapat diperoleh dari : Usaha sendiri, Bekerja pada pihak lain, Menyewakan faktor-
faktor produksi.

5.
b. Rumah Tangga Keluarga Sebagai Distribusi

Rumah Tangga keluarga dapat berperan sebagai distributor dengan membuka toko
atau warung, menjadi pedagang, dll. Tujuan dari kegiatan distribusi tersebut juga
untuk mendapatkan penghasilan.

c. Rumah Tangga Keluarga sebagai Konsumen

Perang rumah tangga keluarga sebagai konsumen merupakan hal yang pasti. Setiap
pelaku ekonomi ini pasti melakukan kegiatan konsumsi dari hasil pendapatan yang
diperoleh, oleh karena itu, kegiatan ekonomi utama dalam rumah tangga keluarga
adalah konsumsi. Beberapa faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya konsumsi
rumah tangga keluarga adalah : Jumlah Pendapatan Keluarga, Jumlah Anggota
Keluarga, Status Sosial Ekonomi Keluarga, Harga barang atau jasa yang dibutuhkan.

2. Masyarakat

a. Masyarakat sebagai Produsen

Masyarakat sebagai produsen merupakan anggota kelompok yang menghasilkan


pendapatan dengan menjual produksi produk barang/jasa, misalnya berdagang,
membuat kerajinan, hewan ternak, dan lain lain .

b. Masyarakat Sebagai Distributor

Peran Masyarakat sebagai distributor terwujud apabila masyarakat menjadi penyalur


bahan produksi dari produsen ke konsumen.

c. Masyarakat sebagai konsumen

Kelompok masyarakat pasti membutuhkan barang dan jasa untuk kelangsungan usaha
dan hidupnya. Sehingga mereka menjadi konsumen dari produsen lain. Masyarakat
merupakan pengguna produk-produk umum, seperti jalan raya, sekolah, dll. Apabila
masyarakat tersebut tidak memiliki penghasilan, atau hanya berperan sebagai
konsumen saja, maka mereka disebut pengangguran. Kebanyakan dari pengangguran
tersebut memiliki status ekonomi yang sangat rendah. Oleh karena itu, sangat penting
bagi kita untuk produktif, tidak hanya bisa mengkonsumsi.

6.
3. Perusahaan

Perusahaan adalah suatu badan usaha yang menjalankan suatu kegiatan untuk
menghasilkan produk barang/jasa dengan tujuan utama memperoleh keuntungan.
Perusahaan sering dikaitkan dengan rumah tangga. Namun terdapat perbedaan yang
sangat besar antara perusahaan dan rumah tangga, yaitu dari segi tujuannya. Tujuan
Utama dari Rumah Tangan Keluarga adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
sedangkan tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan. Peran
perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah:

a. Perusahaan sebagai Produsen

Seperti penjelasan di atas, Peran utama dari perusahaan adalah untuk produksi
sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Sesuai dengan peran dan Tujuannya
tersebut, maka pastilah sebuah perusahaan akan berperan sebagai produsen. Beberapa
hal yang perlu dilakukan perusahaan sebelum menjalankan aktivitasnya
adalah :Menentukan Barang/jasa yang akan diproduksi, Menentukan proses
pengelolaan produksi barang/jasa tersebut, Memastikan barang dan jasa yang
diproduksi dibutuhkan konsumen

b. Perusahaan sebagai Distributor

Apabila produknya tidak laku maka suatu perusahaan akan mengalami kerugian, oleh
karena itu mereka harus berperan sebagai distributor agar produknya sampai ke
konsumen. Umumnya kegiatan distribusi yang dilakukan adalah : Membuka cabang
perusahaan, Membuat kegiatan promosi, Mengadakan kegiatan perdagangan,
Memiliki armada angkatan

c. Perusahaan sebagai Konsumen

Kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan berkaitan erat dengan kegiatan


produksi, antara lain adalah : Pengadaan bahan pokok, Pengadaan Alat dan Bahan,
Pendanaan upah karyawan

7.
4. Pemerintah

a. Pemerintah sebagai Produsen

Pemerintah harus ikut berperan sebagai produsen untuk mewujudkan sebesar-


besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 pasal 33
ayat 2 yang berbunyi : Cabang - Cabang yang penting bagi negara dan menguasai
hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Sedangkan pelaksanaannya sebagai
produsen diwujudkan hampir dalam seluruh bidang perekonomian. Sebagai pelaksana
kegiatan produksi pemerintah membuat Badan Usaha Miliki Negara (BUMN), fungsi
BUMN antara lain adalah : Memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional
pada umumnya dan bagi negara pada khususnya, Mencari keuntungan dan
menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa bermutu
tinggi dan memadai bagi banyak orang, Menjadi Perintis kegiatan-kegiatan usaha
yang belum mampu di wujudkan oleh swasta atau koperasi, Membantu memberikan
bantuan dan bimbingan kepada pengusaha golongan ekonomi rendah dalam
masyarakat

b. Pemerintah sebagai Distributor

Peran pemerintah sebagai distributor juga berfungsi untuk sebesar-besarnya


mensejahterakan rakyat. Secara umum peran pemerintah sebagai distributor adalah
penyaluran sesuatu dari yang berlebihan kepada yang kekurangan agar terwujudnya
kesejahteraan secara merata.

c. Pemerintah sebagai Konsumen

Dalam pemenuhan kebutuhan untuk menjalankan tugasnya, pemerintah tentu


membutuhkan dana yang akan digunakan. Nah pemenuhan kebutuhan tersebutlah
yang dikatakan pemerintah sebagai konsumen. Contohnya adalah untuk membeli
peralatan. Kegiatan konsumsi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat, dan membangun sarana prasarana negara. Pemerintah sebagai
Pengatur Ekonomi, Melindungi masyarakat dari dampak negatif pertumbuhan
ekonomi yang tidak seimbang dan tak terkendali, Membangun modal sosial seluas-
luasnya, Menciptakan dan memelihara keserasian pertumbuhan ekonomi.
8.
BAB IV

METODE PENELITIAN

MODUL AJAR
“Kegiatan Ekonomi”

Nama Penyusun : Mirwan Syah, Abdul Qohar, dan Muhammad Wahyuddin


Tahun Disusunya Modul Ajar : SMPN 1 Baureno
Kelas : VII
Mata Pelajaran : IPS
Materi : Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Serta Pelaku
Ekonomi
Fase : D/Semester Genap
Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti

• KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

• KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,


dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan

kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.


9.

• KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

• Memahami keunggulan dan


3.3 Menganalisis keterbatasan dalam permintaan dan
keunggulan dan penawaran sebagai pelaku ekonomi.
keterbatasan ruang dalam
permintaan dan penawaran
serta teknologi, dan
pengaruhnya terhadap
interaksi antarruang bagi
kegiatan ekonomi, sosial,
dan budaya di Indonesia
dan negara-negara ASEAN

4.3 Menyajikan hasil Menyajikan hasil analisis keunggulan


analisis tentang keunggulan dan keterbatasan ruang sebagai
dan keterbatasan ruang pelaku ekonomi
dalam permintaan dan
penawaran serta teknologi,
dan pengaruhnya terhadap
interaksi antarruang bagi
kegiatan ekonomi, sosial,
budaya, di Indonesia dan
negara-negara ASEAN

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan mampu :


• Memahami keunggulan dan keterbatasan dalam permintaan dan penawaran sebagai pelaku
ekonomi.
D. Materi Pembelajaran
Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dalam Permintaan, Penawaran dan Teknologi.
10.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, Diskusi .

F. Media Pembelajaran
Worksheet/Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Lembar Penilaian
Papan Tulis

G. Sumber Belajar

1. Buku IPS siswa Kelas VIII, Kemdikbud, Tahun 2017


2. Buku referensi yang relevan
3. Lingkungan Setempat

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan
• Guru mengawali kegiatan pembelajaran salam pembuka dan dengan mengajak siswa berdoa
bersama.
• Guru memeriksa kehadiran siswa .
• Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa untuk siap dalam pembelajaran.
• Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
siswa sebelumnya.
• Guru mengajukan pertanyaan pemantik yang berkaitan dengan materi pembelajaran hari ini.
• Guru memberikan gambaran tentang manfaat dari materi pembelajaran yang akan dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
11.

2. Kegiatan Inti
• Guru menyajikan gambar tentang pelaku ekonomi.
• Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang telah disajikan.
• Guru menyajikan pertanyaan tentang keunggulan dan keterbatasan antarruang dalam
permintaan dan penawaran sebagai pelaku ekonomi.
• Guru membagikan lembar kerja siswa baik individu maupun kelompok.
• Siswa bersama kelompoknya berdiskusi tentang keunggulan dan keterbatasan antarruang
dalam permintaan dan penawaran sebagai pelaku ekonomi.
• Siswa menuliskan hasil diskusi kelompoknya di lembar kerja yang telah dibagikan oleh
guru.
• Salah satu siswa membacakan hasil diskusi kelompoknya dengan difasilitasi oleh guru.
• Guru dan siswa bersama-sama memberi masukan kepada kelompok yang membacakan hasil
diskusinya.

3. Penutup
• Siswa membuat kesimpulan tentang materi hari ini dengan bimbingan guru.
• Refleksi tentang pembelajaran materi keunggulan dan keterbatasan permintaan dan
penawaran sebagai pelaku ekonomi.
Refleksi kegiatan pembelajaran hari ini dengan menjawab pertanyaan .
a. Apa saja yang telah dipelajari hari ini ?
b. Apakah ada hal-hal yang belum dipahami ?
c. Apakah pembelajaran hari ini menyenangkan ? mengapa ?

I. Penilaian
1. Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran, berupa sikap berdoa, disiplin dan
toleransi.
2. Penilaian pengetahuan dilakukan saat siswa mengerjakan lembar kerja individu (uji
kompetensi).
3. Penilaian ketrampilan, dilakukan selama proses pembelajaran dengan menilai siswa selama
diskusi dan mempresentasikan hasil kerja kelompok.
12.
BAB V

KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai keunggulan dan keterbatasan ruang antarwilayah dalam konteks
perekonomian, dapat disimpulkan bahwa interaksi antarwilayah sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor tersebut. Keunggulan produksi suatu daerah menyebabkan permintaan dan
pasokan barang meningkat, sedangkan kendala daerah mendorong kerjasama dengan daerah
lain untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diproduksi secara lokal. Oleh karena itu,
penting untuk mengembangkan teknologi dan infrastruktur distribusi yang tepat serta
memperkuat peran pemerintah dalam mengatur dan memfasilitasi interaksi antar ruang.
Langkah-langkah ini diperlukan untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang seimbang,
inklusif dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses ekonomi.

13.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Saniyasa, M. (2021). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-op Co-op Dan Tipe Teams Games Tournaments
(TGT) Mata Pelajaran IPS Pada KD Ketiga Dengan Materi Pelaku Ekonomi Dan
Perannya Dalam Kegiatan Ekonomi Kelas VIII SMP Negeri 8 Singaraja Tahun
Ajaran 2020/2021 (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Ganesha).

Fajriati, D. N. KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN PERMINTAAN, PENAWARAN,


TEKNOLOGI, PELAKU EKONOMI DI NEGARA-NEGARA ASEAN.

14.

Anda mungkin juga menyukai