Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat
dan tuntunan-Nya sehingga makalah saya yang berjudul “TEORI PERMINTAAN DAN
KURVA PERMINTAAN” boleh terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada dosen Mata Kuliah Ekonomi Pangan dan
Gizi yang telah memberikan tugas ini kepada saya sehingga dapat menambah wawasan saya.
Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini yakni agar dapat menambah wawasan saya
sebagai mahasiswa dan juga dapat menambah wawasan bagi para pembacanya mengenai
teori permintaan dan kurva permintaan.
Saya sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna
dikarenakan minimnya pengetahuan yang saya punya. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari Bpk/Ibu dosen agar kedepannya
makalah ini dapat saya perbaiki menjadi lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia di dunia ini memerlukan barang-barang
dan jasa karena pada hakekatnya barang dan jasa tersebut memberi kepuasan, manfaat
dan guna. Permintaan (demand) merupakan informasi dasar yang perlu diketahui oleh
para pelaku ekonomi guna menyusun strategi atau kiat untuk mencapai tujuannya.
Permintaan adalah informasi penting yang menggambarkan peluang pasar bagi
produsen, sementara bagi konsumen merupakan informasi kecenderungan perubahan
harga barang dan jasa. Selanjutnya merupakan informasi penting bagi pemerintah
untuk menyusun perencanaan ekonomi nasional guna memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumsi pasar.
Pengertian teori permintaan menurut Sadono Sukirno (2005), teori permintaan
adalah teori yang menerangkan tentang cirri-ciri hubungan antara jumlah permintaan
dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik
kurva permintaan. Dengan kata lain permintaan adalah jumlah kualitas (dan kualitas)
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen pada kondisi tertentu (pada harga
dan kualitas tertentu). Permintaan ini biasanya dilambangkan dengan Qd. Permintaan
akan barang dan jasa diartikan jumlah barang dan jasa yang ingin didapatkan (secara
ekonomis akan dibeli) oleh konsumen.
Dalam ekonomi terdapat permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan
membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).
Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas
yang saling mempengaruhi satu sama lain. Sebagai langkah pertama untuk
menerangkan interaksi diantara para pembeli dan penjual, perlu diterangkan terlebih
dahulu tentang teori permintaan dan penawaran. Teori permintaan menerangkan
tentang sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang. Sedangkan, teori
penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan suatu barang yang
akan dijualnya. Dengan menggabungkan permintaan oleh pembeli dan penawaran
oleh penjual, maka akan dapat ditunjukkan bagaimana interaksi antara mereka dalam
menentukan harga keseimbangan pasar dan jumlah barang yang akan diperjual
belikan.
Sistem ekonomi dunia yang saat ini bersifat sekuler di mana terjadi dikotomi
antara agama dan kehidupan duniawi termasuk di dalamnya aktivitas ekonomi telah
mulai terkikis. Terjadinya dikotomi ini terjadi pada masa kegelapan (dark ages) yang
terjadi di Eropa, pada masa tersebut kekuasaan gereja Katolik sangat dominan.
Sehingga hal ini menimbulkan pergerakan yang berupaya untuk mengikis kekua- saan
gereja yang terlalu besar pada masa itu.
Ilmu ekonomi adalah suatu disiplin ilmu yang menerangkan tentang proses
pengambilan keputusan dalam mengalokasikan kelangkaan sumber daya dalam
pemenuhan kegiatan produksi dan aktivitas konsumsi dalam rangka menciptakan
suatu kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Ilmu ekonomi dibagi dalam dua
cabang utama, yaitu mikroekonomi dan makroekonomi.
Dalam konteks skenario ekonomi masa kini di satu sisi ditandai oleh adanya
kompetisi, efisiensi, pragmatisme, dan transparansi, di pihak lain model saling
ketergantungan (cooperation) antarmanusia atau lembaga semakin kompleks dan
bervariasi. Dalam kondisi ini, ada persoalan besar dan sangat mendasar yaitu
paradigma ilmu ekonomi yang ada ternyata tidak mampu memecahkan problem
ekonomi yang dihadapi manusia.
Teori-teori ekonomi yang ada terbukti tidak mampu mewujudkan ekonomi
global yang adil dan berdab. Malah yang terjadi adalah dikotomi antara kepentingan
individu, masyarakat, negara serta hubungan antarnegara. Selain itu, teori ekonomi
yang ada saat ini tidak mampu menyelesaikan kemiskinan dan ketimpangan penda-
patan. Juga tidak mampu menyelaraskan hubungan antarregional di suatu negara,
antara negara-negara di dunia terutama antara negara- negara maju dan berkembang
dan terbelakang. Lebih parahnya lagi adalah terabaikannya pelestarian sumber daya
alam (non renewable resources). Untuk itu, tidak heran jika belakangan banyak
muncul kri- tik dari pakar ekonomi itu sendiri.
Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang menaruh perhatian berkaitan
dengan perilaku manusia dan sebagai suatu ilmu maka ketika mempelajari tentang
perilaku manusia para ekonom menggunakan langkah-langkah ilmiah, yaitu:
a. Observasi awal
Suatu metode ilmiah selalu mengawali dengan observasi atas suatu fenomena yang
terjadi, sehingga mampu melahirkan suatu pertanyaan dalam observasi tersebut yang
menarik untuk dibahas terutama berkaitan dalam penjelasan mengenai aktivitas
ekonomi yang dilakukan oleh individu.
b. Merumuskan teori
Setelah melakukan observasi awal tersebut, maka seorang ilmu- wan akan mampu
menjelaskan secara logis atas fenomena yang diamati dan ini dinamakan dengan teori.
c. Identifikasi implikasi dan dampak
Namun tidaklah cukup suatu teori hanya mampu menjelaskan kejadian yang diamati,
namun seorang ilmuwan harus mampu mengidentifikasi implikasi dan dampak yang
dapat ditimbulkan dari teoritersebut.
d. Observasi lanjutan dan pengujian
Untuk membuktikan apakah suatu teori atau valid adalah dengan melakukan observasi
lanjutan dan pengujian. Hal ini untuk mem- buktikan bahwa teori yang telah disusun
dapat diberlakukan se- cara umum.
e. Merumuskan kembali teori
Setelah pengujian maka ilmuwan akan mampu merumuskan dan menyempurnakan
teori atas fenomena yang dijelaskan, sehingga dapat diaplikasikan dalam menjelaskan
aktivitas yang diamati.
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengaruh bukan harga terhadap permintaan
2. Mengetahui Teori penawaran dan kurva penawaran
3. Mengetahui Pengaruh bukan harga terhadap penawaran
4. Mengetahui Keseimbangan permintaan dan penawaran dan perubahnnya
BAB II
PEMBAHASAN
a. Komoditas pengganti
Komoditas pengganti adalah komoditas yang dapat menggantikan fungsi dari
komoditas lain sehingga harga komoditas pengganti dapat mempengaruhi
permintaan komoditas yang dapat digantikannya. Pada umumnya bila harga
komoditas pengganti bertambah murah maka komoditas yang digantikannya akan
mengalami pengurangan dalam permintaan. Sebagai contoh adalah teh dan kopi
bagi orang yang menyukai keduanya. Bila harga teh naik maka pembelian teh
digantikan dengan kopi sehingga jumlah teh yang dibeli berkurang dan jumlah
kopi yang dibeli bertambah.
b. Komoditas penggenap
Komoditas penggenap adalah suatu komoditas yang selalu digunakan bersama-
sama dengan komoditas lainnya. Sebagai contoh gula adalah penggenap kopi bagi
orang yang tidak menyukai kopi pahit. Dalam hal ini kenaikan atau penurunan
permintaan atas komoditas penggenap berjalan seiring dengan perubahan
permintaan komoditas yang digenapinya. Bila harga kopi meningkat maka jumlah
kopi yang diminta akan menurun. Bagi konsumen yang hanya mengunakan gula
untuk keperluan pendamping kopi saja, maka berkurangnya jumlah kopi yang
diminta disertai berkurangnya jumlah gula yang diminta.
c. Komoditas netral (neutral comodities)
Komoditas netral adalah komoditas yang tidak mempunyai hubungan sama sekali
dengan komoditas lainnya sehingga perubahan permintaan atas salah satu
komoditas tidak akan mempengaruhi permintaan komoditas lainnya. Dalam
kaitannya dengan barang konsumsi, barang netral adalah barang-barang konsumsi
yang jumlah pemakaiannya tidak berubah walaupun pendapatan konsumen
mengalami perubahan (bertambah atau berkurang). Sebagai contoh pemakaian
garam untuk bumbu masakan. Jumlah garam yang digunakan sebagai bumbu
masakan tidak dipengaruhi oleh perubahan pendapatan konsumen yang
bersangkutan. Dengan naiknya pendapatan konsumen jumlah garam yang
dibelinya akan tetap saja karena memang kebutuhannya tidak berubah.
d. Pendapatan para pembeli
Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pola permintaan atas berbagai jenis barang. Atas dasar sifat
perubahan permintaan yang berlaku apabila pendapatan berubah, berbagai jenis
barang dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu barang inferior, barang
esensiel, barang normal dan barang mewah.
e. Barang Inferior (inferior goods)
Barang inferior adalah barang yang permintaannya justru berkurang bila
pendapatan seseorang bertambah tinggi. Para pembeli yang mengalami kenaikan
pendapatan akan mengurangi pengeluarannya untuk barang-barang inferior dan
menggantikannya dengan barang lain yang lebih baik mutunya. Sebagai contoh
ketika seorang konsumen pendapatannya begitu minim, ia terpaksa makan gaplek.
Setelah pendapatannya meningkat ia tidak lagi menggunakan gaplek sebagai
makanan pokoknya tetapi digantinya dengan nasi. Dengan demikian kenaikan
pendapatan orang tersebut menyebabkan turunnya permintaan akan gaplek dan
naiknya permintaan akan beras.
f. Barang esensial
Barang esensial adalah barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Pada umumnya barang esensiel terdiri dari kebutuhan
pokok masyarakat. Sebagai contoh beras dan air minum. Secara umum permintaan
akan barang-barang esensiel tidak akan berubah banyak dalam hubungannya
dengan perubahan pendapatan maupun harganya mengingat volume kebutuhan
akan barang tersebut tidak berubah banyak dalam kaitannya dengan harganya
maupun pendapatan seseorang.
g. Barang normal
Barang normal adalah barang yang mengalami kenaikan permintaan seiring
dengan naiknya pendapatan seseorang. Sebaliknya jumlah permintaannya
berkurang bila pendapatan konsumen berkurang. Dengan bertambahnya
pendapatan konsumen, kemampuannya dalam membeli barang akan meningkat
dan disamping itu juga memungkinkan konsumen untuk menukar konsumsi
mereka dari barang yang kurang baik mutunya ke barang-barang yang lebih baik.
Contoh dari barang normal ini antara lain bahan pakaian, perhiasan wanita dan
sebagainya.
Harga
Harga barang mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan, harga naik maka
penawaran pun akan naik. Sebaliknya, jika harga turun, maka penawaran mengalami
penurunan.
Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan atau membuat
suatu produk. Apabila biaya produksi mengalami kenaikan, maka kemampuan sebuah
perusahaan menciptakan barang/jasa akan menurun, sehingga penawaran yang
dilakukan perusahaan akan mengalami penurunan. Begitu pula sebaliknya.
Teknologi
Tingkat teknologi yang digunakan akan membuat biaya produksi turun, jadi jumlah
yang ditawarkan bertambah. Misalnya, sebuah industri tapioka dalam sehari
menghasilkan sebanyak 10 ton, namun setelah menggunakan mesin modern bisa
menghasilkan tepung tapioka 100 ton per hari.
Prediksi Produsen di Masa Mendatang
Apabila suatu produsen memprediksi kenaikan harga beras bulan depan, maka
produsen itu akan mengurangi stok penjualan beras. Dengan membatasi sebuah stok,
maka produsen berharap akan mendapatkan keuntungan penjualan.
Faktor nonekonomi
Faktor nonekonomi adalah faktor yang bisa mempengaruhi penawaran di luar faktor
ekonomi, seperti bencana alam, misalnya, banjir bandang bisa menyebabkan gagal
panen padi. Akibat dari gagal panen itu, penawaran beras akan mengalami penurunan.
Contoh Kurva Penawaran
Kurva Penawaran
Menurut investopedia, jika harga kedelai naik, petani akan lebih insentif untuk menanam
jagung lebih sedikit dan lebih banyak kedelai. Jumlah total kedelai di pasar akan meningkat.
Sejauh mana kenaikan harga diterjemahkan dalam peningkatan kuantitas disebut sebagai
elastisitas penawaran atau elastisitas harga penawaran. Jika kenaikan harga kedelai sebesar
50% menyebabkan jumlah kedelai yang diproduksi meningkat sebesar 50%, maka elastisitas
penawaran kedelai adalah 1.
Sebaliknya, jika kenaikan harga kedelai sebesar 50% hanya meningkatkan kuantitas yang
ditawarkan sebesar 10%, maka, elastisitas penawaran adalah 0,2. Kurva penawaran lebih
dangkal (mendekati horizontal) untuk produk dengan penawaran yang lebih elastis dan lebih
curam (mendekati vertikal) untuk produk dengan penawaran yang kurang elastis
Keterangan:
Garis horizontal merupakan garis yang menunjukkan jumlah barang yang diminta atau Q
(Quantity)
Garis vertikal merupakan garis yang menunjukkan harga barang atau P (Price)
Garis penawaran ditarik dari bawah menuju ke atas. Karena semakin mahal harganya, maka
Telah pun dinyatakan bahwa penawaran semua barang ditentukan oleh harga
barang itu sendiri dan juga oleh beberapa faktor lainnya. Kita baru saja meperhatikan
bagaimana harga akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan. Untuk melengkapi
analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, selanjutnya perlu pulalah
diteliti peranan faktor-faktor lainnya dalam mempengaruhi jumlah barang yang di
tawarkan.
Telah diterangkan dalam membahas teori permintaan bahwa barang-barang ada yang
saling bersaingan (barang-barang pengganti) satu sama lain dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Barang-barang seperti itu dapat menimbulkan pengaruh yang
penting kepada penawaran sesuatu barang. Perhatikan contoh barang berikut. Oleh
karena kenaikan biaya produksi di luar negeri maka buku tulis yang diimpor
bertambah mahal harganya. Beberapa konsumen buku tulis impor sekarang lebih suka
membeli buku tulis buatan dalam negeri dan menaikkan permintaan terhadapnya.
Kenaikan permintaan ini akan memberi dorongan kepada produsen dalam negeri
untuk menaikkan produksi dan penawaran buku tulis.
d. Tingkat Teknologi
Tingkat tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan
banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Kenaikan produksi dan pekembangan
ekonomi yang pesat di berbagai negara terutama disebabkan oleh penggunaan teknologi yang
semakin modern. Kemajuan teknologi telah dapat mengurangi biaya produksi, mempertinggi
produktivitas, mempertinggi mutu barang dan barang –barang yang baru. Dalam
hubungannya dengan penawran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek
berikut: (i) produksi dapat ditambah dengan lebih cepat, dan (ii) biaya produksi semakin
murah. Dengan demikian keuntungan menjadi bertambah tinggi. Berdasarkan kepada kedua
akibat ini dapatlah disimpulkan bahwa kemajuan teknologi cenderung untuk menimbulkan
kenaikan penawaran.
D. Keseimbangan permintaan dan penawaran dan perubahnnya
https://id.scribd.com/document/505958993/Makalah-teori-permintaan
https://osf.io/rt43c/download/?format=pdf
https://books.google.co.id/books?
id=MuPODwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=makalah+teori+permintaan+dan+k
urva+permintaan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&o
vdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwiJtfb6ieGAAxXw-
jgGHbkjBUgQ6wF6BAgJEAU#v=onepage&q&f=false
http://repository.uki.ac.id/1396/1/8.Modul%20KKNI%20Ekonomi
%20Mikro_Pasar5.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/5945/3/BAB%20II.pdf
https://books.google.co.id/books?
id=MYOovq0jHSsC&pg=PA43&dq=apa+itu+pengaruh+bukan+harga+terhadap+per
mintaan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1
&sa=X&ved=2ahUKEwjVi_f1nOGAAxUP4jgGHYarC7EQ6wF6BAgKEAU#v=one
page&q=apa%20itu%20pengaruh%20bukan%20harga%20terhadap
%20permintaan&f=false
https://repository.unja.ac.id/29490/5/BAB%20II.pdf
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6180326/kurva-penawaran-dan-permintaan-
pengertian-perbedaan-dan-contohnya
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Ekonomi/Media/PPT-Ekonomi-PB1(2).ppt
http://eprints.binadarma.ac.id/4458/1/BAB%204.pdf
https://books.google.co.id/books?
id=O1XjZIKKPPIC&pg=PA81&dq=keseimbangan+permintaan&hl=id&newbks=1&
newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwiL74
SD8eOAAxXli2MGHQabD7kQ6wF6BAgJEAU