Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH EKONOMI PANGAN DAN GIZI

“TEORI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN”

Disusun Oleh :

Celine Monoarfa 711331121028

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES MANADO

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat
dan tuntunan-Nya sehingga makalah saya yang berjudul “TEORI PERMINTAAN DAN
KURVA PERMINTAAN” boleh terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada dosen Mata Kuliah Ekonomi Pangan dan
Gizi yang telah memberikan tugas ini kepada saya sehingga dapat menambah wawasan saya.

Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini yakni agar dapat menambah wawasan saya
sebagai mahasiswa dan juga dapat menambah wawasan bagi para pembacanya mengenai
teori permintaan dan kurva permintaan.

Saya sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna
dikarenakan minimnya pengetahuan yang saya punya. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari Bpk/Ibu dosen agar kedepannya
makalah ini dapat saya perbaiki menjadi lebih baik lagi.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia di dunia ini memerlukan barang-barang
dan jasa karena pada hakekatnya barang dan jasa tersebut memberi kepuasan, manfaat
dan guna. Permintaan (demand) merupakan informasi dasar yang perlu diketahui oleh
para pelaku ekonomi guna menyusun strategi atau kiat untuk mencapai tujuannya.
Permintaan adalah informasi penting yang menggambarkan peluang pasar bagi
produsen, sementara bagi konsumen merupakan informasi kecenderungan perubahan
harga barang dan jasa. Selanjutnya merupakan informasi penting bagi pemerintah
untuk menyusun perencanaan ekonomi nasional guna memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumsi pasar.
Pengertian teori permintaan menurut Sadono Sukirno (2005), teori permintaan
adalah teori yang menerangkan tentang cirri-ciri hubungan antara jumlah permintaan
dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik
kurva permintaan. Dengan kata lain permintaan adalah jumlah kualitas (dan kualitas)
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen pada kondisi tertentu (pada harga
dan kualitas tertentu). Permintaan ini biasanya dilambangkan dengan Qd. Permintaan
akan barang dan jasa diartikan jumlah barang dan jasa yang ingin didapatkan (secara
ekonomis akan dibeli) oleh konsumen.
Dalam ekonomi terdapat permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan
membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).
Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas
yang saling mempengaruhi satu sama lain. Sebagai langkah pertama untuk
menerangkan interaksi diantara para pembeli dan penjual, perlu diterangkan terlebih
dahulu tentang teori permintaan dan penawaran. Teori permintaan menerangkan
tentang sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang. Sedangkan, teori
penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan suatu barang yang
akan dijualnya. Dengan menggabungkan permintaan oleh pembeli dan penawaran
oleh penjual, maka akan dapat ditunjukkan bagaimana interaksi antara mereka dalam
menentukan harga keseimbangan pasar dan jumlah barang yang akan diperjual
belikan.
Sistem ekonomi dunia yang saat ini bersifat sekuler di mana terjadi dikotomi
antara agama dan kehidupan duniawi termasuk di dalamnya aktivitas ekonomi telah
mulai terkikis. Terjadinya dikotomi ini terjadi pada masa kegelapan (dark ages) yang
terjadi di Eropa, pada masa tersebut kekuasaan gereja Katolik sangat dominan.
Sehingga hal ini menimbulkan pergerakan yang berupaya untuk mengikis kekua- saan
gereja yang terlalu besar pada masa itu.

Pergerakan inilah yang pada akhirnya memunculkan suatu aliran pemikiran


bahwa harus terjadi suatu pembedaan atau pembatasan antara aktivitas agama dan
dunia, sebab munculnya pemikiran keilmuan sering kali dianggap bertentangan
dengan doktrin gereja pada masa itu.

Ilmu ekonomi adalah suatu disiplin ilmu yang menerangkan tentang proses
pengambilan keputusan dalam mengalokasikan kelangkaan sumber daya dalam
pemenuhan kegiatan produksi dan aktivitas konsumsi dalam rangka menciptakan
suatu kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Ilmu ekonomi dibagi dalam dua
cabang utama, yaitu mikroekonomi dan makroekonomi.

Mikroekonomi menangani perilaku satuan ekonomi individual termasuk


dalam pengambilan keputusan dalam rangka untuk mengatasi permasalahan alokasi
aki- bat kelangkaan sumber daya. Satuan-satuan ini mencakup konsumen, pekerja
atau buruh, penanam modal, pemilik tanah, perusahaan bisnis intinya setiap individu
atau entitas memainkan peranan dalam berfungsinya suatu perekonomian.
Mikroekonomi menjelaskan cara dan alasan satuan ini membuat keputusan ekonomis.
Bidang lain yang penting dari mikroekonomi ialah bagaimana satuan ekonomi
berinter- aksi untuk membentuk satuan yang lebih besar-pasar dan industri.

Dengan mempelajari mengenai aspek kelembagaan dalam ekonomi, kita akan


belajar mengenai keterbatasan yang dihadapi oleh individu dalam mengambil
keputusan yang akan mampu memengaruhi mereka dalam mengalokasikan sumber
dayanya. Untuk memahami apa pilihan mereka, kita harus mampu mengerti apa yang
menjadi motif mereka dalam mengambil keputusan ekonominya. Mikroekonomi
selalu mengasumsikan bahwasanya motivasi manusia dalam melakukan aktivitas
ekonominya oleh kepentingan pribadi yang bersifat materi yaitu nafsu dalam memiliki
suatu produk baik barang maupun jasa sehingga asumsi awal dalam mikroekonomi
konvensional adalah kepentingan pribadi yang bersifat materi inilah yang menjadi
motif utama manusia dalam melakukan aktivitas ekonominya. Meskipun ilmu
mikroekonomi mampu mengakomodasi kepentingan lainnya termasuk kemungkinan
kepedulian kita dengan kesejahteraan sesama.

Dalam konteks skenario ekonomi masa kini di satu sisi ditandai oleh adanya
kompetisi, efisiensi, pragmatisme, dan transparansi, di pihak lain model saling
ketergantungan (cooperation) antarmanusia atau lembaga semakin kompleks dan
bervariasi. Dalam kondisi ini, ada persoalan besar dan sangat mendasar yaitu
paradigma ilmu ekonomi yang ada ternyata tidak mampu memecahkan problem
ekonomi yang dihadapi manusia.
Teori-teori ekonomi yang ada terbukti tidak mampu mewujudkan ekonomi
global yang adil dan berdab. Malah yang terjadi adalah dikotomi antara kepentingan
individu, masyarakat, negara serta hubungan antarnegara. Selain itu, teori ekonomi
yang ada saat ini tidak mampu menyelesaikan kemiskinan dan ketimpangan penda-
patan. Juga tidak mampu menyelaraskan hubungan antarregional di suatu negara,
antara negara-negara di dunia terutama antara negara- negara maju dan berkembang
dan terbelakang. Lebih parahnya lagi adalah terabaikannya pelestarian sumber daya
alam (non renewable resources). Untuk itu, tidak heran jika belakangan banyak
muncul kri- tik dari pakar ekonomi itu sendiri.
Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang menaruh perhatian berkaitan
dengan perilaku manusia dan sebagai suatu ilmu maka ketika mempelajari tentang
perilaku manusia para ekonom menggunakan langkah-langkah ilmiah, yaitu:
a. Observasi awal
Suatu metode ilmiah selalu mengawali dengan observasi atas suatu fenomena yang
terjadi, sehingga mampu melahirkan suatu pertanyaan dalam observasi tersebut yang
menarik untuk dibahas terutama berkaitan dalam penjelasan mengenai aktivitas
ekonomi yang dilakukan oleh individu.
b. Merumuskan teori
Setelah melakukan observasi awal tersebut, maka seorang ilmu- wan akan mampu
menjelaskan secara logis atas fenomena yang diamati dan ini dinamakan dengan teori.
c. Identifikasi implikasi dan dampak
Namun tidaklah cukup suatu teori hanya mampu menjelaskan kejadian yang diamati,
namun seorang ilmuwan harus mampu mengidentifikasi implikasi dan dampak yang
dapat ditimbulkan dari teoritersebut.
d. Observasi lanjutan dan pengujian
Untuk membuktikan apakah suatu teori atau valid adalah dengan melakukan observasi
lanjutan dan pengujian. Hal ini untuk mem- buktikan bahwa teori yang telah disusun
dapat diberlakukan se- cara umum.
e. Merumuskan kembali teori
Setelah pengujian maka ilmuwan akan mampu merumuskan dan menyempurnakan
teori atas fenomena yang dijelaskan, sehingga dapat diaplikasikan dalam menjelaskan
aktivitas yang diamati.

Seorang ekonom akan memformulasikan teorinya dalam sebuah model, yaitu


penjelasan sederhana mengenai suatu fenomena. Seorang ekonom akan banyak
bekerja dengan model atau persamaan matematis. Hal ini dikarenakan sebagian besar
keputusan ekonomi adalah bersifat kuantitatif. Model matematis akan mampu
memberikan keakuratan dalam menganalisis aktivitas atau fenomena ekonomi yang
tengah terjadi.
Hal mendasar dalam memformulasikan suatu teori adalah penyederhanaan
asumsi. Para ekonom dalam merumuskan teorinya selalu mendasarkan pada suatu
asumsi, sehingga suatu asumsi dapat beralasan dalam menjelaskan suatu fenomena,
namun pada saat yang lain tidak mampu menjelaskan. Namun, penyederhanaan
asumsi diperlu- kan dalam membentuk suatu teori dasar atas fenomena yang diamati.
Teori-teori ekonomi yang ada terbukti tidak mampu mewujudkan ekonomi
global yang adil dan beradab. Malah yang terjadi adalah dikotomi antara kepentingan
individu, masyarakat, negara serta hubungan antar negara. Selain itu, teori ekonomi
yang ada saat ini tidak mampu menyelesaikan kemiskinan dan ketimpangan penda-
patan. Juga tidak mampu menyelaraskan hubungan antarregional di suatu negara,
antara negara-negara di dunia terutama antara negara- negara maju dan berkembang
dan terbelakang.
B. Rumusan Masalah
1. Pengaruh bukan harga terhadap permintaan?
2. Teori penawaran dan kurva penawaran?
3. Pengaruh bukan harga terhadap penawaran?
4. Keseimbangan permintaan dan penawaran dan perubahnnya?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengaruh bukan harga terhadap permintaan
2. Mengetahui Teori penawaran dan kurva penawaran
3. Mengetahui Pengaruh bukan harga terhadap penawaran
4. Mengetahui Keseimbangan permintaan dan penawaran dan perubahnnya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Bukan Harga Terhadap Permintaan


Hukum permintaan hanya menekankan perhatiannya pada pengaruh harga
suatu komoditas terhadap jumlah komoditas tersebut yang diminta. Dalam
kenyataannya banyaknya permintaan suatu komoditas juga ditentukan oleh berbagai
faktor lain yang telah disebutkan sebelumnya. Berikut akan dibahas pengaruh faktor-
faktor tersebut terhadap permintaan suatu komoditas.
Dalam hubungannya dengan permintaan akan suatu komoditas, kaitan suatu
komoditas dengan berbagai jenis komoditas lainnya dapat dibedakan menjadi
komoditas pengganti, komoditas penggenap dan komoditas netral (komoditas lain
yang tidak memiliki kaitan sama sekali dengan komoditas yang dimaksud).

a. Komoditas pengganti
Komoditas pengganti adalah komoditas yang dapat menggantikan fungsi dari
komoditas lain sehingga harga komoditas pengganti dapat mempengaruhi
permintaan komoditas yang dapat digantikannya. Pada umumnya bila harga
komoditas pengganti bertambah murah maka komoditas yang digantikannya akan
mengalami pengurangan dalam permintaan. Sebagai contoh adalah teh dan kopi
bagi orang yang menyukai keduanya. Bila harga teh naik maka pembelian teh
digantikan dengan kopi sehingga jumlah teh yang dibeli berkurang dan jumlah
kopi yang dibeli bertambah.
b. Komoditas penggenap
Komoditas penggenap adalah suatu komoditas yang selalu digunakan bersama-
sama dengan komoditas lainnya. Sebagai contoh gula adalah penggenap kopi bagi
orang yang tidak menyukai kopi pahit. Dalam hal ini kenaikan atau penurunan
permintaan atas komoditas penggenap berjalan seiring dengan perubahan
permintaan komoditas yang digenapinya. Bila harga kopi meningkat maka jumlah
kopi yang diminta akan menurun. Bagi konsumen yang hanya mengunakan gula
untuk keperluan pendamping kopi saja, maka berkurangnya jumlah kopi yang
diminta disertai berkurangnya jumlah gula yang diminta.
c. Komoditas netral (neutral comodities)
Komoditas netral adalah komoditas yang tidak mempunyai hubungan sama sekali
dengan komoditas lainnya sehingga perubahan permintaan atas salah satu
komoditas tidak akan mempengaruhi permintaan komoditas lainnya. Dalam
kaitannya dengan barang konsumsi, barang netral adalah barang-barang konsumsi
yang jumlah pemakaiannya tidak berubah walaupun pendapatan konsumen
mengalami perubahan (bertambah atau berkurang). Sebagai contoh pemakaian
garam untuk bumbu masakan. Jumlah garam yang digunakan sebagai bumbu
masakan tidak dipengaruhi oleh perubahan pendapatan konsumen yang
bersangkutan. Dengan naiknya pendapatan konsumen jumlah garam yang
dibelinya akan tetap saja karena memang kebutuhannya tidak berubah.
d. Pendapatan para pembeli
Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pola permintaan atas berbagai jenis barang. Atas dasar sifat
perubahan permintaan yang berlaku apabila pendapatan berubah, berbagai jenis
barang dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu barang inferior, barang
esensiel, barang normal dan barang mewah.
e. Barang Inferior (inferior goods)
Barang inferior adalah barang yang permintaannya justru berkurang bila
pendapatan seseorang bertambah tinggi. Para pembeli yang mengalami kenaikan
pendapatan akan mengurangi pengeluarannya untuk barang-barang inferior dan
menggantikannya dengan barang lain yang lebih baik mutunya. Sebagai contoh
ketika seorang konsumen pendapatannya begitu minim, ia terpaksa makan gaplek.
Setelah pendapatannya meningkat ia tidak lagi menggunakan gaplek sebagai
makanan pokoknya tetapi digantinya dengan nasi. Dengan demikian kenaikan
pendapatan orang tersebut menyebabkan turunnya permintaan akan gaplek dan
naiknya permintaan akan beras.
f. Barang esensial
Barang esensial adalah barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Pada umumnya barang esensiel terdiri dari kebutuhan
pokok masyarakat. Sebagai contoh beras dan air minum. Secara umum permintaan
akan barang-barang esensiel tidak akan berubah banyak dalam hubungannya
dengan perubahan pendapatan maupun harganya mengingat volume kebutuhan
akan barang tersebut tidak berubah banyak dalam kaitannya dengan harganya
maupun pendapatan seseorang.
g. Barang normal
Barang normal adalah barang yang mengalami kenaikan permintaan seiring
dengan naiknya pendapatan seseorang. Sebaliknya jumlah permintaannya
berkurang bila pendapatan konsumen berkurang. Dengan bertambahnya
pendapatan konsumen, kemampuannya dalam membeli barang akan meningkat
dan disamping itu juga memungkinkan konsumen untuk menukar konsumsi
mereka dari barang yang kurang baik mutunya ke barang-barang yang lebih baik.
Contoh dari barang normal ini antara lain bahan pakaian, perhiasan wanita dan
sebagainya.

B. Teori Penawaran Dan Kurva Penawaran


Teori Penawaran Penawaran adalah gambaran atas hubungan-hubungan antara
aspek-aspek yang ada dalam pasar. Hubungan - hubungan tersebut terdiri dari para
calon pembeli dan penjual akan suatu barang. Modal penawaran digunakan untuk
menentukan harga dan kualitas barang yang akan di jual di pasar. Model ini sangat
penting untuk melakukan kegiatan analisis dalam tingkat ekenomi mikro akan
perilaku dan interaksi para pembeli dan penjual.
Beberapa penentu permintaan Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat
kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak faktor.
Di antara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti yang dinyatakan di
bawah ini:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5. Cita rasa masyarakat.
6. Jumlah penduduk.
7. Ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang.
Adalah sangat sukar untuk secara sekaligus menganalisis pengaruh berbagai faktor
tersebut terhadap permintaan sesuatu barang. Oleh sebab itu, dalam mebicarakan teori
permintaan, ahli ekonomi membuat analisi yang lebih sederhana. Dalam analisis
ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat
harganya.
Harga dan permintaan Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan
antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada
hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyakatan: makin rendah harga suatu
barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin
tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Mengapa jumlah permintaan dan tingkat harga memiliki sifat hubungan seperti yang
baru saja dinyaktakan di atas? Yang pertama, sifat hubungan seperti itu disebabkan
karena kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat
digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga.
Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap barang
lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami
penurunan harga. Yang kedua, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para
pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk
mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, dan terutama barang yang
mengalami kenaikan harga.
Variabel jumlah barang dan tingkat harga dalam konsep penawaran ini
menunjukkan adanya saling keterkaitan satu dengan yang lainnya. Variabel harga
merupakan variabel yang mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan,
biasa disebut sebagai variabel bebas, atau independent variable. Sedangkan variabel
jumlah barang dan jasa merupakan variabel yang dipengaruhi oleh tingkat harga,
biasa disebut variabel terikat atau dependent variable.
Penawaran (supply) mempunyai arti jumlah dari suatu barang tertentu yang
mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu, ceteris
paribus. Penawaran menunjukkan jumlah (maksimum) yang mau dijual pada berbagai
tingkat harga atau berapa harga (minimum) yang masih mendorong penjual untuk
menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang (Todaro, 2015).
Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran adalah Harga barang itu
sendiri, Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah
jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hukum penawaran. Harga
barang lain yang terkait, Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu
barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat
dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu
barang berkurang, atau sebaliknya (Todaro, 2015).
Harga faktor produksi, Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan
perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap
yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke
industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang. Biaya
produksi, Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya
produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti
penawaran barang berkurang.
Teknologi produksi, Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya
produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan
dalam penawaran barang. Jumlah pedagang/penjual, Apabila jumlah penjual suatu
produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
Tujuan perusahaan, Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil
produksinya.
Hukum dari kurva penawaran adalah “Semakin tinggi harga suatu barang,
semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.
Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut
yang ditawarkan.”Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai: “suatu kurva yang
menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang
tersebut yang ditawarkan”.
Pergerakan kurva penawaran merupakan pergerakan yang terjadi di sepanjang
kurva penawaran yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah produk yang ditawarkan
produsen sebagai akibat dari perubahan harga produk tersebut. Jadi, jelas bahwa yang
menyebabkan adanya pergerakan di sepanjang kurva penawaran adalah karena
perubahan harga produk yang bersangkutan. Pergerakan ini sejalan dengan Hukum
Penawaran, yaitu ketika harga barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan
akan bertambah, sehingga titik pada kurva penawaran akan bergerak ke kanan.
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara
harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut. Kurva penawaran
mempunyai kemiringan (slope) positif, artinya garis kurva ini dimulai dari kiri bawah
ke kanan atas. Penawaran merupakan kemauan produsen atau penjual untuk
menawarkan barang dan jasanya pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.
Dalam hukum penawaran, jika harga naik, maka penawaran akan naik dan jika harga
turun, maka penawaran juga akan turun. Permintaan Penawaran Pasar dan Harga,
kurva penawaran menggambarkan grafik yang menunjukkan hubungan antara harga
dengan jumlah barang yang ditawarkan pada waktu dan tempat tertentu.

Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

 Harga
Harga barang mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan, harga naik maka
penawaran pun akan naik. Sebaliknya, jika harga turun, maka penawaran mengalami
penurunan.
 Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan atau membuat
suatu produk. Apabila biaya produksi mengalami kenaikan, maka kemampuan sebuah
perusahaan menciptakan barang/jasa akan menurun, sehingga penawaran yang
dilakukan perusahaan akan mengalami penurunan. Begitu pula sebaliknya.
 Teknologi
Tingkat teknologi yang digunakan akan membuat biaya produksi turun, jadi jumlah
yang ditawarkan bertambah. Misalnya, sebuah industri tapioka dalam sehari
menghasilkan sebanyak 10 ton, namun setelah menggunakan mesin modern bisa
menghasilkan tepung tapioka 100 ton per hari.
 Prediksi Produsen di Masa Mendatang
Apabila suatu produsen memprediksi kenaikan harga beras bulan depan, maka
produsen itu akan mengurangi stok penjualan beras. Dengan membatasi sebuah stok,
maka produsen berharap akan mendapatkan keuntungan penjualan.
 Faktor nonekonomi
Faktor nonekonomi adalah faktor yang bisa mempengaruhi penawaran di luar faktor
ekonomi, seperti bencana alam, misalnya, banjir bandang bisa menyebabkan gagal
panen padi. Akibat dari gagal panen itu, penawaran beras akan mengalami penurunan.
Contoh Kurva Penawaran
Kurva Penawaran
Menurut investopedia, jika harga kedelai naik, petani akan lebih insentif untuk menanam
jagung lebih sedikit dan lebih banyak kedelai. Jumlah total kedelai di pasar akan meningkat.
Sejauh mana kenaikan harga diterjemahkan dalam peningkatan kuantitas disebut sebagai
elastisitas penawaran atau elastisitas harga penawaran. Jika kenaikan harga kedelai sebesar
50% menyebabkan jumlah kedelai yang diproduksi meningkat sebesar 50%, maka elastisitas
penawaran kedelai adalah 1.
Sebaliknya, jika kenaikan harga kedelai sebesar 50% hanya meningkatkan kuantitas yang
ditawarkan sebesar 10%, maka, elastisitas penawaran adalah 0,2. Kurva penawaran lebih
dangkal (mendekati horizontal) untuk produk dengan penawaran yang lebih elastis dan lebih
curam (mendekati vertikal) untuk produk dengan penawaran yang kurang elastis

Bentuk Kurva Penawaran

Keterangan:
Garis horizontal merupakan garis yang menunjukkan jumlah barang yang diminta atau Q
(Quantity)
Garis vertikal merupakan garis yang menunjukkan harga barang atau P (Price)
Garis penawaran ditarik dari bawah menuju ke atas. Karena semakin mahal harganya, maka

semakin banyak penawarannya.


C. Pengaruh Bukan Harga Terhadap Penawaran

Telah pun dinyatakan bahwa penawaran semua barang ditentukan oleh harga
barang itu sendiri dan juga oleh beberapa faktor lainnya. Kita baru saja meperhatikan
bagaimana harga akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan. Untuk melengkapi
analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, selanjutnya perlu pulalah
diteliti peranan faktor-faktor lainnya dalam mempengaruhi jumlah barang yang di
tawarkan.

a. Harga Barang Lain

Telah diterangkan dalam membahas teori permintaan bahwa barang-barang ada yang
saling bersaingan (barang-barang pengganti) satu sama lain dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Barang-barang seperti itu dapat menimbulkan pengaruh yang
penting kepada penawaran sesuatu barang. Perhatikan contoh barang berikut. Oleh
karena kenaikan biaya produksi di luar negeri maka buku tulis yang diimpor
bertambah mahal harganya. Beberapa konsumen buku tulis impor sekarang lebih suka
membeli buku tulis buatan dalam negeri dan menaikkan permintaan terhadapnya.
Kenaikan permintaan ini akan memberi dorongan kepada produsen dalam negeri
untuk menaikkan produksi dan penawaran buku tulis.

b. Biaya untuk Memperoleh Faktor produksi

Pembayaran kepada faktor-faktor produksi merupakan pengeluaran yang sangat


penting dalam proses produksi berbagai perusahaan. Pengeluaran tersebut mempunyai
peranan yang sangat besar dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan
produktivitas dan efesiensi, kenaikan harga faktor-faktor produksi akan menaikkan
biaya produksi. Di beberapa perusahaan kenaikan pengeluaran untuk memperoleh
faktor-faktor produksi akan menyebabkan biaya produksi melebihi hasil penjualannya
dan mereka mengalami kerugian. Ini dapat menimbulkan penutupan usaha tersebut
dan jumlah penawaran barang menjadi berkurang. Di perusahaan lainnya, kenaikan
harga faktorfaktor produksi mengurangi keuntungan mereka. Kalau tingkat
keuntungan sesuatu usaha tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke usaha lain. Juga
tindakan ini dapat mengurangi penawaran dalam sesuatu kegiatan ekonomi tertentu.
c. Tujuan Perusahaan

Dalam teori ekonomi selalu dimisalkan perusahaan berusaha memaksimumkan keuntungan.


Dengan pemisalan ini tiap perusahaan tidak berusaha untuk menggunakan kapasitas
memproduksinya secara maksimal, tetapi akan menggunakannya pada tingkat kapasitas yang
memaksimumkan keuntungannya. Dalam prakteknya perusahaanperusahaan banyak yang
mempunyai tujuan lain. Ada perusahaan yang tidak mau menanggung risiko, dan untuk itu
mereka melakukan kegaiatan yang lebih selamat walaupun keuntungannya lebih kecil. Ada
pula perusahaan, seperti misalnya perusahaan yang dimiliki pemerintah, lebih menekankan
mencapai produksi yang maksimal daripada keuntungan yang maksimal. Dalam bab-bab
yang kemudian akan dapat dilihat bahwa keuntungan maksimal dicapai bukan pada waktu
kapasitas produksi mencapai maksimum. Tujuan yang berbeda-beda tersebut menimbulkan
efek yang berbeda terhadap penentuan tingkat produksi. Dengan demikian penawaran sesuatu
barang yang akan berbeda sifatnya sekiranya terjadi perubahan dalam tujuan yang dicapai
perusahaan.

d. Tingkat Teknologi

Tingkat tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan
banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Kenaikan produksi dan pekembangan
ekonomi yang pesat di berbagai negara terutama disebabkan oleh penggunaan teknologi yang
semakin modern. Kemajuan teknologi telah dapat mengurangi biaya produksi, mempertinggi
produktivitas, mempertinggi mutu barang dan barang –barang yang baru. Dalam
hubungannya dengan penawran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek
berikut: (i) produksi dapat ditambah dengan lebih cepat, dan (ii) biaya produksi semakin
murah. Dengan demikian keuntungan menjadi bertambah tinggi. Berdasarkan kepada kedua
akibat ini dapatlah disimpulkan bahwa kemajuan teknologi cenderung untuk menimbulkan
kenaikan penawaran.
D. Keseimbangan permintaan dan penawaran dan perubahnnya

Pengertian Keseimbangan PasarInteraksi antara kekuatan permintaan dan


penawaran di pasar, akanmelahirkan keseimbangan harga dan kuantitas yang disebut
dengan keseimbanganpasar. Jadi, keseimbangan pasar terjadi jika harga dan jumlah
barang yang dimintadi pasar sama dengan harga dan jumlah barang yang ditawarkan.
Dengan katalain, keseimbangan pasar terjadi pada harga dan jumlah barang ketika
kekuatanpenawaran dan permintaan seimbang. Pada kondisi ini, akan tercipta
hargakeseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan
(equilibriumquantity). Pada kondisi keseimbangan, harga dan kuantitas cenderung tetap
tidakberubah, selama faktor lain tetap (tidak berubah).B. Cara mengetahui harga
keseimbangan pasar

MENENTUKAN KESEIMBANGAN SECARA GRAFIK

DD menggambarkan permintaan buku tulis dan kurva SS menggambarkan penawaran


buku tulis. Kedua kurva tersebut dilukis berdasarkan angka permintaan dan penawaran
yang terdapat dalam Tabel 4.4. Pada harga melebihi Rp 3000 kurva penawaran berada
disebelah kanan kurva permintaan, berarti penawaran melebihi penawaran. Keadaan ini
tidak stabil dan harga mengalami penurunan. Pada harga kurang dari Rp 3000 keadaan
yang sebaliknya berlaku. Kurva permintaan berada disebelah kanan kurva penawaran,
yang berarti permintaan melebihi penawaran. Ketidakseimbangan ini menyebabkan harga
tidak stabil, yaitu ia cenderung untuk mengalami kenaikan. Pada harga Rp 3000 kurva
permintaan dan penawaran saling berpotongan yaitu di titik E. perpotongan itu berarti
permintaan sama dengan penawaran dan dengan demikian keseimbangan tercapai.
Persamaan Permintaan dan Penawaran Untuk keperluan tersebut perlulah ditentukan dua
persamaan, yaitu persamaan permintaan dan persamaan persamaan. Bentuk umum kedua-
dua persamaan itu adalah: • Persamaan permintaan: Qd = c – dP • Qs = -m + nP Dimana:
i. c adalah suatu angka tetap. Nilainya menunjukkan jumlah barang yang diminta apabila
tingkat harga adalah 0. Nilai c selalu positif. ii. d adalah kecondongan kurva permintaan.
Nilainya selalu negative (-d) karena kurva permintaan menurun dari kiri ke kanan. iii. m
adalah suatu angka tetap. Nilainya menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan apabila
tingkat harga 0. Biasanya nilai m adalah negatif (-m). iv. n adalah kecondongan kurva
penawaran. Nilainya selalu positif karena kurva penawaran naik dari kiri ke kanan. v. Qd
kuantitas yang diminta, Qs adalah kuantitas yang ditawarkan dan P adalah tingkat harga.
Telah diterangkan bahwa keseimbangan pasaran dicapai apabila kuantitas yang diminta
sama dengan kuantitas yang ditawarkan. Dengan demikian secara matematik, syarat
keseimbangan adalah: Qd = Qs atau c – dP = -m + Np

BEBERAPA KASUS PERUBAHAN KESEIMBANGAN

Perubahan-perubahan faktor-faktor lain di luar harga, yang mempengaruhi permintaan


atau penawaran, akan menyebabkan perubahan keseimbangan. Terdapat empat
kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran, yaitu: •
Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan) • Permintaan berkurang
(kurva permintaan bergeser ke kiri) • Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser
ke kanan) • Penawaran berkurang (kurva penawaran begeser ke kiri) Masing-masing
perubahan yang dinyatakan di atas dapat (i) berubah secara tersendiri (yaitu hanya salah
satu perubahan dari keempat kemungkinan itu yang berlaku), atau (ii) permintaan dan
penawaran berubah secara serentak. Dalam kasus (i) contohnya adalah: permintaan saja
atau penawaran saja yang bertambah. Dalam kasus (ii) contohnya adalah: permintaan dan
penawaran bertambah secara serentak. Di bawah ini diterangkan akibat dari masing-
masing corak perubahan tersebut terhadap keseimbangan.

PERUBAHAN PERMINTAAN ATAU PENAWARAN

Untuk melihat bagaimana tiap-tiap perubahan permintaan atau penawaran akan


mempengaruhi keadaan keseimbangan, ditunjukkan dua macam perubahan berikut:

 Pergeseran kurva permintaan ke sebelah kanan.


 Pergeseran kurva penawaran ke sebelah kanan.

PERUBAHAN SERENTAK PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Ada beberapa kemungkinan perubahan serentak permintaan dan penawaran


yang dapat berlaku. Perubahan mungkin berlaku kea rah yang sama, yaitu sama-sama
mengalami kenaikan atau sama-sama menurun. Tetapi mungkin pula ia berlaku kea
rah yang bertentangan, yaitu misalnya permintaan turun tetapi penawaran bertambah
atau permintaan permintaan bertambah tetapi penawaran turun. Tiap-tiap perubahan
tersebut akan menimbulkan efek yang berbeda kepada perubahan harga dan jumlah
barang yang diperjualbelikan.
Sebagai contoh dalam menganalisis perubahan serentak permintaan dan penawaran
akan dimisalkan permintaan dan penawaran mengalami pertambahan. Akibat
pertambahan ini terhadap harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan
BAB III
KESIMPULAN
Hukum permintaan hanya menekankan perhatiannya pada pengaruh harga suatu
komoditas terhadap jumlah komoditas tersebut yang diminta. Dalam kenyataannya
banyaknya permintaan suatu komoditas juga ditentukan oleh berbagai faktor lain yang
telah disebutkan sebelumnya. Berikut akan dibahas pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap permintaan suatu komoditas.
Dalam hubungannya dengan permintaan akan suatu komoditas, kaitan suatu
komoditas dengan berbagai jenis komoditas lainnya dapat dibedakan menjadi
komoditas pengganti, komoditas penggenap dan komoditas netral (komoditas lain
yang tidak memiliki kaitan sama sekali dengan komoditas yang dimaksud).
Teori Penawaran Penawaran adalah gambaran atas hubungan-hubungan antara aspek-
aspek yang ada dalam pasar. Hubungan - hubungan tersebut terdiri dari para calon
pembeli dan penjual akan suatu barang. Modal penawaran digunakan untuk
menentukan harga dan kualitas barang yang akan di jual di pasar. Model ini sangat
penting untuk melakukan kegiatan analisis dalam tingkat ekenomi mikro akan
perilaku dan interaksi para pembeli dan penjual.
Telah dinyatakan bahwa penawaran semua barang ditentukan oleh harga barang itu
sendiri dan juga oleh beberapa faktor lainnya. Kita baru saja meperhatikan bagaimana
harga akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan. Untuk melengkapi analisis
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, selanjutnya perlu pulalah
diteliti peranan faktor-faktor lainnya dalam mempengaruhi jumlah barang yang di
tawarkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/505958993/Makalah-teori-permintaan
https://osf.io/rt43c/download/?format=pdf
https://books.google.co.id/books?
id=MuPODwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=makalah+teori+permintaan+dan+k
urva+permintaan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&o
vdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwiJtfb6ieGAAxXw-
jgGHbkjBUgQ6wF6BAgJEAU#v=onepage&q&f=false
http://repository.uki.ac.id/1396/1/8.Modul%20KKNI%20Ekonomi
%20Mikro_Pasar5.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/5945/3/BAB%20II.pdf
https://books.google.co.id/books?
id=MYOovq0jHSsC&pg=PA43&dq=apa+itu+pengaruh+bukan+harga+terhadap+per
mintaan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1
&sa=X&ved=2ahUKEwjVi_f1nOGAAxUP4jgGHYarC7EQ6wF6BAgKEAU#v=one
page&q=apa%20itu%20pengaruh%20bukan%20harga%20terhadap
%20permintaan&f=false
https://repository.unja.ac.id/29490/5/BAB%20II.pdf
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6180326/kurva-penawaran-dan-permintaan-
pengertian-perbedaan-dan-contohnya
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Ekonomi/Media/PPT-Ekonomi-PB1(2).ppt
http://eprints.binadarma.ac.id/4458/1/BAB%204.pdf
https://books.google.co.id/books?
id=O1XjZIKKPPIC&pg=PA81&dq=keseimbangan+permintaan&hl=id&newbks=1&
newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwiL74
SD8eOAAxXli2MGHQabD7kQ6wF6BAgJEAU

Anda mungkin juga menyukai