Anda di halaman 1dari 13

MODUL 9

PRATIKUM IPA DI SD
BUMI DAN ALAM SEMESTA
Tutor : Lien Erwiyanti, M.Pd

DISUSUN OLEH :

1. WINARSIH RAHAYU 836219629


2. TRI NURHAYATI 836220315
3. SRI LESTARI 8362
4. RIDA F. 8362

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT JAKARTA
2017
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
Udara dan Batuan
Kegiatan Praktikum Udara
Pembakaran Memerlukan Udara
Tujuan:
Menjelaskan kegunaan udara.
Alat dan Bahan
1)Lilin 2 batang yang sama.
2)Korek api.
3)Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
4)Stop watch.
5)Piring atau mangkok.
Cara Kerja
1)Sediakan 2 lilin yang sama ukuran, diameter, panjang, warna dan bentuknya
2)Letakan kedua lilin diatas meja, dan berilah jarak antar lilin sekitar 30 cm.
3)Nyalakan kedua lilin tersebut.
4)Perhatikan gambar dibawah berikut. Tutup salah satu lilin dengan gelas.
5)Bandingkan lama lilin menyala anara kedua lilin. Amati dan cacat yang terjadi.
6)Nyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas seperti gambar dibawah berikut.
7) Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat lilin ditutup gelas sampai lilin mati.
8) Masukan data pengamatan.
9) Ulangi langkah 6 sampai 8, untuk 5 kali pengamatan.

Dasar Teori Pembahasan

Udara merujuk kepada campuran gas yang ada dibumi. Udara bumi yang kering adalah
yang mengandung 78% Nitrogen, 21% Oksigen, dan 1% Uap air, Karbon Dioksida, dan Gas
lainnya.
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah dengan
ketinggian dari permukaan tanah begitu pula dengan massanya. Dari percobaan yang
dilakukan diperoleh rata rata waktu sebesar 1,96 second dan ini membuktikan bahwa
pembakaran memerlukan udara, sebab lilin yang ditutup gelas hanya akan menyala sementara
waktu. Jadi tampa udara/oksigen pembakaran tidak mungkin terjadi.

Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa lilin yang dinyalakan dan
didiamkan ditempat terbuka akan tetap menyala sedangkan lilin yang dinyalakan lalu
ditutup akan terjadi lilin padam dikarnakan tidak ada oksigen karna pembakaran
membutuhkan oksigen atau udara.
Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah
Cara Kerja
1)Letakkan lilin diatas piring/mangkok dari bahan gelas.
2)Isilah air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2 cm.
3)Perhatikan gambar berikut. Nyalakan lilin, selanjutnya tutuplah lilin dengan
gelas kaca.
4)Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas.
5)Cacatlah hasil pengamatan Anda.

Dasar Teori

Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan


berubah ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah demikian juga
massanya akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat
dengan lapisan troposfer maka udara semakin tipis, sehingga melewati
batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali. Apabila mahluk
hidup bernafas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan
karbondioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem
fotosintesis, oksigen kembali dibebaskan.
Dasar Pengamatan

1. Air dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan


didalam gelas, sehingga menyebabkan api di lilin padam.
Hal ini membuktikan bahwa udara menekan dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah
2 Lilin padam dalam jangka waktu kurang lebih 04,17 detik

Kesimpulan
Udara mengalir dan menekan dari udara yang bertekanan
tinggi ke udara yang bertekanan rendah
Udara Sebagai Sumber Energi

Alat dan Bahan


1)Balon.
2)Selongsong ballpoint plastic dan logam.
3)Gulungan kawat.
4)Pita perekat(solatif).
5)Gunting.
Cara Kerja
1)Tiuplah balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah dengan karet.
2)Isolasi selongsong ballpoint dengan balon.
3)Sediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi,
aturlah jaraknya 1,5 meter.
4)Masukan kawat kedalam selongsong , selanjutnya susun alat dan bahan seperti
gambar berikut . Ikatkat ujung kawat tersebut pada kedua sisi penyangga . Perkirakan
kedua sisi penyangga tersebut cukup kuat menahan gerak roket.
5) Tariklah pangkal selongsong ballpoint sampai ujung kawat.
6) Buka ikatan karet balon. Roket bergerak dengan adanya tekanan udara dari
balon.
7) Amatilah bentuk dan gerak balon setelah dilepas ikatan dan catat pada
pengamatan.
8) Tanpa menggunakan lintaan, tiuplah balon dan lepaskan.
9) Amatilah gerak balon dan catat.
10) Untuk mengetahui besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak roket
buatlah variasi besarnya balon catat dan amati.
11) Gantilah selongsong ballpoint plastic dengan ballpoint logam, amati
bagaimana kira-kira kecepatan roket amati dan catat.

Dasar Teori
Karena matahari memanaskan permukaaan bumi secara tidak merata, maka
terbentuklah angin (udara yang bergerak) . Energi kinetik dari angin dapat
digunakan menjalankan Turbin angin. Beberapa mampu memproduksi tenaga
5MW. Keluaran tenaga kubus adalah fungsi dari kecepatan angin, maka turbin
tersebut paling tidak membutuhkan angin dalam kisaran 5,5 m/d(20km/j).
Dasar Pengamatan
1) Ketika ikatan karet dibuka dari pengikat balon lalu roket bergerak karena adanya
tekanan udara didalam balon.
2) Setelah tiupan balon dilepas, bentuk balon menyusut dan akhirnya kempes.
Balon meluncur dengan cepat kurang lebih 02,73 detik antara tiang penyangga.
3) Tanpa menggunakan lintasan balon ditiup dan dilepaskan balon bergerak tak
beraturan dengan sangat cepat.
4) Besarnya balon dapat dibuat bervariasi,semakin besar balon dapat bergerak
semakin cepat, hal ini disebabkan udara yang lebih banyak maka semakin kuat
pula energinya.
5) Selongsong ballpoint plastik lebih cepat bergerak dibandingkan ballpoint logam
karna ballpoint logam mempunyai berat massa lebih dibandingkan ballpoint
plastic.
Kesimpulan
Udara dapat menghasilkan energi dari pemanfaatan udara yang
bergerak, bahkan aliran udara yang pelan dapat menghasilkan energi.
Kegiatan Praktikum Batuan

Tujuan
Mengklasifikasikan batuan
Alat dan Bahan
a.Beberapa batuan (minimal 5).
b.Neraca lengan.
c.Gelas beker.
d.Pipet.
e.H2SO4 atau air aki/accu
f.HCl
g.Mangkok kaca
h.Lup
Klasifikasi Batuan

Cara Kerja
Perhatikan gambar contoh berikut yang tersedia dilabolatorium
sekolah.
Klasifikasi gambar contoh batuan tersebut berdasarkan asal
batunya,apakah batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf,
atau mineral. Catatlah dalam table berikut.

No Batuan Contoh
1 Batuan Beku Batu apung, Granit, Obsidian,
Basal
2 Batu Metamorf Batu Pualam, batu Sabak
3 Batuan Sedimen Batu Konglomerat, batu Pasir,
batu Breksi, batu Gamping
4 Mineral Batu Grafit, batu Galena, batu
Magnetit, batu Hematit

Anda mungkin juga menyukai