Makalah ROGRESIVISME
Makalah ROGRESIVISME
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Progresivisme sebagai salah satu teori pendidikan, muncul sebagai bentuk reaksi terhadap
pola pendidikan tradisional yang menekankan metode-metode formal pengajaran, belajar mental
(kejiwaan), dan susastra klasik peradaban Barat.[1] Aliran ini mendukung pemikiran baru yang
dipandang lebih baik bagi kemajuan yang akan datang.
Progresivisme, yang merupakan sebuah aliran filsafat pendidikan ini lahir dari dunia
barat. Karena kelahiran progresiviseme yang dari dunia barat inilah menyebabkan progresivisme
memiliki corak epistimologi khas barat. Walaupun demikian, bukan berarti progresivisme tidak
dapat diterapkan di dunia timur.
Aliran progresivisme mendorong perubahan-perubahan yang ada dalam dunia
pendidikan. Aliran ini mampu mempengaruhi pandangan intelektual tokoh-tokoh dunia dan
sekaligus memicu perkembangan teori-teori pendidikan Yaitu dunia pendidikan yang
memerlukan kemodernan di dalamnya. Dunia pendidikan yang dapat menjawab laju
pertumbuhan teknologi yang semakin hari semakin cepat.
Pertumbuhan dan kemajuan teknologi yang begitu pesat, menuntut pendidikan harus
lebih cepat untuk maju dan survive. Sehingga pendidikan adalah jawaban dari banyak hal yang
merintangi dalam roda perjalanan kehidupan.
Sehubungan dengan itu, bagaimana aliran progresivisme ini memandang esensi dari
pendidikan itu sendiri sebagai bagian pokok dari kelahiran kemajuan guna survive dalam setiap
nafas kehidupan yang senantiasa mengalami kemajuan dan perkembangan yang begitu cepat?
Lalu bagaimana implikasi dari konsep aliran progresvisme ini terhadap pendidikan serta
bagaimana pula kurikulum yang terpengaruh dengan prinsip-prinsip aliran progresivisme? Hal
inilah yang menjadikan progresivisme menjadi lebih menarik dalam setiap pokok
pembahasannya.
Selangkah lebih maju dari aliran sebelumnya, progresivisme memberikan jawaban atas
beberapa masalah yang ada dalam pendidikan sebagai arah pokok kemajuan itu sendiri.
Progresivisme mencoba menjawab kemajuan jaman dengan pendidikan yang berpusat pada
kemajuan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, secara sederhana dapat dirumuskan inti permasalahan
yang menjadi pokok bahasan makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana latar belakang munculnya aliran filsafat progresivisme?
2. Apa esensi pendidikan menurut aliran filsafat progresivisme?
3. Bagaimana implikasi aliran filsafat progresivisme terhadap pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
B. Esensi Pendidikan
Pengertian dasar yang menjadi ciri dari aliran ini adalah progres yang berarti maju.
Progresivisme lebih mengutamakan perhatiannya ke masa depan daripada ke masa lalu.
Progresivisme memandang bahwa kemajuan yang telah dicapai oeh manusia dewasa ini
karena kemampuan manusia dalam mengembangkan berbagai ilmu. Ini meliputi ilmu-ilmu
sosial, budaya, maupun ilmu pengetahuan alam.
Contoh untuk menjelaskan pandangan progresivisme tersebut dapat diambil dari
antropologi dan psikologi. Dari antropologi dapat dipelajari bahwa manusia membentuk
masyarakat, mengembangkan kebudayaan, dan telah berhasil untuk terus membina kehidupan
dan peradaban. Kehidupan dan dan peradaban yang dibina oleh manusia itu selalu diupayakan
untuk mendapat kemajuan.
Dari psikologi dapat dipelajari bahwa manusi mempunyai akal budi. Dengan kemampuan
pikirannya dan pengembangan imajinasinya ternyata manusia mampu kreatif untuk meringankan
hidupnya dengan ciptaannya. Semuanya itu digunakan untuk meraih kemajuan dalam
kehidupannya.
Dalam perkembangannya sampai dewasa ini, progresivisme mempunyai dua corak, yaitu
yang disebut seleksi natural (natural srlection) dan eksperimentalisme (experimentalism). Corak
seleksi natural diadaptasikan dari darwinisme sosial, sedangkan eksperimentalisme bersumber
pada teori pendidikan John dewey.[6]
Aliran ini sangat berpengaruh dalam pembahasan pendidikan yang di dorong oleh aliran
naturaisme dan eksperimentalisme, instrumentalisme, evironmentalisme, dan pragmatisme
sehingga penyebutaan nama progresivisme sering disebut salah satu dari nama-nama aliran tadi.
Progresivisme dalam pandangannya selalu berhubungan dengan pengertian “the liberal road to
culture” yakni liberal dimaksudkan sebagai fleksibel (lentur dan tidak kaku), toleran dan
bersikap terbuka, serta ingin mengetahui dan menyelidiki demi pengembangan pengalaman.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Progresivisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan
bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat meghadapi
masalah yang menekan atau mengecam adanya manusia itu sendiri. Aliran progesivisme
mengakui dan mengembangkan asas progresivisme dalam semua realitas, terutama dalam
kehidupan adalah tetap survive terhadap semua rintangan hidup manusia, harus praktis dalam
melihat segala sesuatu dari segi keagungannya. Berhubungan dengan itu progresivisme kurang
menyetujui adanya pendidikan yang bercorak otoriter, baik yang timbul pada zaman dahulu
maupun pada zaman sekarang.
Aliran progresivisme telah memberikan sumbangan yang besar di dunia saat ini. Aliran
ini telah meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik. Anak didik
diberikan kebaikan baik secara fisik maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan
kemampuan yang terpendam dalam dirinya tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh
orang lain.
B. Saran
Dalam kaitannya dengan pendidikn saat ini, masih sering kita jumpai, dibeberapa sekolah
yang masih memandang anak didik sebagai objek pendidikan, dan masih menerapkan prinsip
otoriter ddalam pelaksanaan pendidikannya.
Oleh karena itu, seorang pendidik selain memandang anak didik sebagai objek
pendidikan, tetapi juga sebaiknya memandang anak didik sebagai objek pendidikan yang
mempunyai kompetensi dalam dirinya dalam rangka untuk mengembangkan potensi yang dia
miliki.
DAFTAR PUSTAKA