4 kg = 1 m
Indoneisa 12 kg 3m
1 kg = ¼ m
½ kg = 1 m
China 4 kg 8m
1 kg = 2 m
Produk 2 Negara 16 kg 11 m
Menurut Ricardo:
• Tidak ada masalah jika suatu Negara kurang efisien dalam
memproduksi semua barang
• Perdagangan tergantung pada keunggulan komparatif
atau efisiensi relatif
• Negara akan menjual barang-barang yang relatif lebih
efisien dalam produksinya
• Melalui spesialisasi setiap Negara akan memperoleh
keuntungan dari perdagangan luar negeri
Comparative Advantage
• Cost Comparative Advantage (Labor Efficiency)
Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan
internasional jika melakukan spesialisasi produksi dengan
mengekspor barang yang di produksi secara lebih efisien
serta mengimpor barang yang produksinya kurang/tidak
efisien
• Production Comparative Advantage (Labor
Productivity)
Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan
internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang dimana negara tersebut berproduksi
relatif lebih produktif serta mengimpor barang dimana
negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak produktif
Cost Comparative Advantage (Labor Efficiency)
4/3 kg = 1 m
Indoneisa 1/3 kg gula 1/4 m sutra
1 kg = 3/4 m
5/6 kg = 1 m
China 1/6 kg 1/5 m sutra
1 kg = 6/5 m
• Data Perhitungan Production Comparative
Adv. (Labor Productivity)
Production Comparative Adv. (Labor Productivity) tenaga Kerja / hari
kerja
AE = Cdn + I + G + X + M
Pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran dalam negeri (C dn) dan
pengeluaran atas barang-barang impor (M). Persamaan:
C = Cdn + M
KESEIMBANGAN
PEREKONOMIAN TERBUKA
Sehingga persamaan di atas, AE dapat disederhanakan menjadi:
AE = C + I + G + X
Dengan demikian, keseimbangan perekonomian terbuka tercapai apabila:
Y+M =C+I+G+X
Y = C + I + G + (X – M)
Suntikan dan bocoran
Keseimbangan dicapai ketika:
I+G+X=S+T+M
Pendapatan disposibel merupakan sisa pendapatan nasional dikurangi
dengan pajak-pajak:
Yd = Y – Pajak perusahaan – Pajak Individu
Atau
Yd = Y – T
Selanjutnya pendapatan disposible digunakan untuk membeli barang
dalam negeri dan impor dan ditabung:
C = Cd + M
untuk ditabung, sebanyak S
Dengan demikian, keseimbangan perekonomian terbuka tercapai
apabila:
Y–T=C+S
atau
Y=C+S+T
Dimana C merupakan pengeluaran rumah tangga membeli barang
dalam negeri dan impor. Sehingga:
Y = C + I + G + (X – M)
Dengan demikian pendapatan nasional perekonomian terbuka
mencapai keseimbangan pendapatan nasional berlaku persamaan:
C + I + G + (X – M) = C + S + T
Multiplier dalam perekonomian terbuka
• Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara
jumlah pertambahan/pengurangan dalam pendapatan
nasional dengan jumlah pertambahan/pengurangan dalam
pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan
dalam pendapatan nasional tersebut
Tahap Pertambahan
multiplier konsumsi
∆Y ∆T ∆ Yd ∆S
∆ Cdn ∆M
Proses multiplier ∆X
• Y1 = (1/(1-b+bt+m)) * (a+I0+G0+X0+ ∆X)
• ∆Y = Y1 – Y
• ∆Y = (1 /(1-b+bt+m)) *(∆X)
– b = kecondongan mengkonsumsi marginal (MPC)
– t = tingkat (persentase) pajak
– m = tingkat (persentase) impor
• Multiplier ekspor dan impor
– Setiap perubahan ekspor dan impor akan sec.
otomatis menyebabkan perubahan dalam
pendapatan nasional dan tingkat kegiatan
ekonomi negara
– Sampai sejauh mana perubahan ekspor dan
impor akan mempengaruhi pendapatan nasional
dan tingkat kegiatan ekonomi tergantung pada
luasnya proses multiplier yang ditimbulkan oleh
perubahan ekspor atau impor tersebut.
Neraca Pembayaran
Internasional
• Neraca pembayaran adalah suatu cacatan
aliran keuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana
yang dilakukan diantara suatu negara
dengan negara lain dalam suatu tahun
tertentu
N e ra c a T ra n s a k s i
B e rja la n
m e m ilik i
kom ponen N e ra c a T ra n s a k s i
Modal
N e ra c a T u n a i /
N e ra c a N e ra c a C a d a n g a n
P e m b a y a ra n In te rn a s io n a l
S e im b a n g
m e m ilik i
b e n tu k
m a n fa a t
S u rp lu s
M e m b e rik a n in fo rm a s i te n ta n g
h u b u n g a n in te rn a s io n a l s u a tu
n e g a ra D e fis it
M e m b a n tu p e m e rin ta h d a la m m e m b u tu h k a n
m e n g a m b il k e b ija k a n
Pendanaan
M e m b e rik a n g a m b a ra n L a in
m e n g e n a i p e n g a ru h tra n s a k s i
e k o n o m i lu a r n e g e ri te rh a d a p
b e n tu k n y a a n ta ra la in
p e n d a p a ta n n a s io n a l
U ta n g L u a r
M e m b a n tu p e m e rin ta h d a la m
N e g e ri
m e n g a m b il k e b ija k a n
p e re k o n o m ia n
Ciri-ciri transaksi debet
1. Diberi tanda minus (-), ini menunjukkan bahwa
negara yang mempunyai neraca pembayaran
telah”menerima sesuatu” dari luar negeri
4. Bertambahnya kewajiban-kewajiban
untukmelakukan pembayaran kepada luar negeri
Ciri-ciri transaksi kredit
1. Diberi tanda plus (+), ini menunjukkan
bahwa negara yang mempunyai neraca
pembayaran telah”mengirimkan sesuatu”
ke luar negeri
2. Adanya penambahan devisa karena
menerima tagihan dari luar negeri
3. Adanya tagihan-tagihan tunai yang harus
dibayar oleh luar negeri
4. Bertambahnya hak untuk menerima
pembayaran dari luar negeri
KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN
POSISI NERACA PEMBAYARAN NEG TSB SURPLUS SEBESAR 300 MILYAR RUPIAH
Neraca Pembayaran Defisit
Debet (-) Kredit (+) Saldo
Pengeluaran/Hutang Penerimaan/Piutang ( + / - )
POSISI NERACA PEMBAYARAN NEG TSB DEFISIT SEBESAR 1.500 MILYAR RUPIAH
Defisit atau Surplus
• Neraca pembayaran negara A tahun 2011, sebagai berikut
– Ekspor +7000
– Impor - 9000
– Neraca pembayaran -2000
– Pinjaman otonomi (yg diterima) +200
– Pinjaman akomodatif +550
– Stok nasional +1250
– Saldo 0
• Berdasarkan data tersebut, bagaimana posisi neraca
pembayarannya ?
• Neraca Pembayaran Negara A DEFISIT 1800( 200 tdk ada
hub dg kelbh impor )
Debet (-) Kredit (+) Saldo
Pengeluaran/Hutang Penerimaan/Piutang ( + / - )
(yang dibayarkan)
POSISI NERACA PEMBAYARAN NEG TSB DEFISIT SEBESAR 2.350 MILYAR RUPIAH
Defisit atau Surplus
• Neraca pembayaran negara B tahun 1996, sebagai
berikut
• Ekspor - 7000
• Impor + 9000
• Neraca pembayaran + 2000
• Pinjaman otonomi yg dib -250
• Pinjaman akomodatif -500
• Stok nasional -1250
• Saldo 0
• Berdasarkan data tersebut, bagaimana posisi neraca
pembayarannya ?
• Neraca Pembayaran Negara A Surplus 1750(250 tdk
ada hub dg kelbh impor)
UTANG LUAR NEGERI DAN PEREKONOMIAN NASIONAL
• Current account
• (transaksi berjalan)
• Capital account
Current account
• (transaksi modal)
(transaksi
– Transaksi dagang barang-barang --- neraca berjalan)
barang
– jasa-jasa --- neraca jasa
• Pendapatan modal
• Transaksi Unilateral
Capital account
• Penanaman modal langsung
(transaksi modal)
• Hutang jangka panjang
• hutang jangka pendek
• sektor moneter ------- lalu lintas moneter
(cad. Devisa)
Sistematika Neraca Pembayaran Internasional
(versi Bank Indonesia)
B. Transaksi unilateral
1. pembayaran & hadiah swasta (-) (+)
2. transfer pemerintah (-) (+)
E. Cadangan Pemerintah
1. official modal jangka pendek (-) (+)
2. emas (-) (+)
3. SDR dan cad. asset lainnya (-) (+)
Sub total E (-) (+)
Debit Kredit
Barang dan jasa
1. Impor barang dagang 1.Ekspor barang dagang
2. Impor jasa 2.Ekspor jasa
- Pembelian jasa transpor - Penjualan jasa transpor
- Pemb. jasa asuransi - Penjualan jasa asuransi
- Pemb. jasa konsultasi - Penj. jasa konsultasi
3. Pengeluaran turis dalam negeri di luar 3.Pengeluaran turis asing di dalam
negeri negeri
4. Pembelian jasa lain dari luar negeri 4.Penjualan jasa lain dari luar negeri
5. Pembayaran pendapatan investasi asing
5.Penerimaan pendapatan investasi
di dalam negeri oleh pend. Dalam
di dalam negeri
negeri
Transfer
6. Transfer kpd orang asing 6. Transfer dari orang asing
- Pembayaran pensiun ke Luar negeri -Penerimaan pensiun dari LN
- Sumbangan swasta ke luar negeri -Sumbangan swasta asing ke DN
- Batuan kepada orang asing - Sumbangan LN ke DN
Capital account of balance of payment
Debet Kredit
Modal jangka panjang
1. Investasi lansung di LN 1. Investasi langsung di DN
2. Pembelian surat berharga jangka panjang 2. Pembelian surat berharga jangka
milik negara lain panjang DN oleh penduduk asing
3. Pinjaman jangka panjang yang diberikan 3. Pinjaman jangka panjang yang diterima
kepada penduduk negara lain dari penduduk negara lain
• Inflasi domestik
Inflasi tinggi akan mempengaruhi keseimbangan current account. Hal ini
dikarenakan konsumen dan perusahaan dalam negeri memperbesar impor dan
menurunkan ekspornya.
• Pendapatan domestik
Pendapatan domestik naik terhadap pendapatan doestik negara lain (dalam %)
menyebabkan keseimbangan current account turun. Hal ini terutama disebabkan
oleh semakin tingginya tingkat konsumsi barang dan jasa baik dari luar negeri
maupun dari dalam negeri oleh konsumen dikarenakan pendapatannya naik.
• Kurs valuta asing
Bila mata uang suatu negara mengalami apresiasi relatif terhadap patner dagang,
maka keseimbangan current account menurun. Karena ekspor menjadi lebih mahal
akibat menguatnya mata uang domestik.
• Retriksi pemerintah
Berupa bea masuk (tariff) dan kuota
Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca modal (capital account):