Anda di halaman 1dari 3

Nama : Risma Saputri

Nim : 101119110928

Mata Kuliah : Bisnis Internasional

Kelas : Jumat, 09.30-10.30

1. Contoh teori keunggulan mutlak

DTDN
Produk per satuan
Teh Sutra (Dasar Tukar Dalam
tenaga kerja hari
Negri)
Indonesia 12 kilogram 3 meter 4 kilogram = 1 meter
1 kilogram = ¼ meter
Malaysia 4 kilogram 8 meter ½ kilogram = 1 meter
1 kilogram = 2 meter

 Tenaga kerja indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi teh, yaitu 12
kilogram.
 Tenaga kerja malaysia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi sutra, yaitu 8
meter.

2. Contoh teori keunggulan komparatif

Hasil kerja per satuan output Dasar tukar Dasar tukar


Negara
TV Motor dalam negri dalam negri
1 TV 1 motor
Indonesia 80 unit/hari 80 unit/hari mengorbankan 1 mengorbankan 1
motor motor
1 TV 1 motor
Jepang 120 unit/hari 160 unit/hari mengorbankan mengorbankan
1,3 motor 0,75 TV

 Jepang unggul pada kedua jenis produk dari indonesia, keunggulan tertinggi pada
produksi motor
 Indonesia lebih lemah dari jepang dalam jenis 2 produk, kelemahan terkecil pada
produksi TV

3. Keunggulan inovatif merupakan keunggulan suatu negara karena sangat inovatif dalam
produksi baik disain, maupun kualitas produk yang dihasilkan serta beberapa keunggulan
lainnya sebagai inovasi yang dihasilkan. Keunggulan tersebut cenderung berhubungan
dengan peningkatan daya guna dan nilai guna suatu produk yang telah ada di pasar dan
dapat menambah nilai guna produk dalam rangka memanuhi kebutuhan masyarakat
sehingga nilai atau harga jualnya semakin meningkat.
Contoh :
Pada maskapai penerbangan Air Asia, dimana maskapai tersebut menawarkan harga
penerbangan rute nasional dan internasional yang rendah atau murah, dimana harga
penerbangan tersebut dapat dikatakan sangat berbeda dengan harga-harga yang biasanya
ditawarkan oleh maskapai penerbangan lainnya yang biasanya jauh lebih mahal. Hal ini
membuat maskapai penerbangan Air Asia mempunya keunggulan dengan menawarkan
harga penerbangan yang lebih murah, sehingga dapat bersaing dan lebih unggul dari
perusahaan penerbangan lainnya.

4. Merkantalisme merupakan suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan


suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh
negara yang bersangkutan, danbahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat
penting. Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan seluruh sekolah eropa pada awal
periode modern (dari abad ke- 16 sampai ke- 18, era dimana kesadaran bernegara suah
mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara
dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme
mulai lahir. Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori Merkantalisme akhirnya
mendorong terjadinya banyak peperangan dikalangan negara ropa dan era imperialisme
eropa akhirnya dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir
abad ke-18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh adam
smith dalam bukunya The Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh
inggris, yang notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.
5. Teori perdagangan internasional modern Heckscher-Ohlin merupakan teori yang masih
menjadi perdebatan para ahli ekonomi, karena dianggap kurang sesuai dengan keadaan
ekonomi dunia saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui relevansi teori yang
dikemukakan Heckscher-Ohlin dalam kasus perdagangan Indonesia ke enam negara
tujuan ekspor utamanya dari tahun 1986-2017. Enam negara tujuan ekspor utama
Indonesia tersebut merupakan negara dengan volume ekspor terbesar selama tahun 2011-
2016 berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian Indonesia di tahun 2017.
Pengujian dilakukan dengan melihat variabel selisih/gap dari GDP per kapita yang
menunjukkan kesenjangan antar negara, tingkat inflasi, populasi negara, tingkat
keterbukaan perdagangan serta nilai tukar mata uang dari masing-masing negara.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data panel. Uji prasyarat analisis yang
dilakukan meliputi uji spesifikasi model, uji normalitas uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Metode analisis data yang digunakan adalah
analisis dengan menggunakan Error Correction Model (ECM) untuk melihat pengaruh di
jangka pendek dan jangka panjang. Hasil dari penelitian ini adalah teori Heckscher-Ohlin
terbukti masih relevan dalam kasus ekspor Indonesia ke enam negara tujuan utamanya,
hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien dari variabel gap GDP per kapita yang
menunjukkan nilai positif dimana berarti semakin besar selisih atau perbedaan kondisi
ekonomi negara asal dan tujuan semakin besar volume ekspor yang terjadi. Hal ini
terbukti dimana Amerika Serikat selalu menempati posisi pertama tujuan ekspor
Indonesia sejak lama.

Anda mungkin juga menyukai