Anda di halaman 1dari 21

Teori-teori Perdagangan Internasional

• Pengertian Keunggulan Absolut (absolut


advantage)yaitu kemampuan suatu entitas ekonomi
atau keunggulan yang dimiliki suatu negara
terhadap negara lain dalam memproduksi suatu
komoditi ekonomi.
• Keunggulan komparatif adalah keunggulan relatif
suatu barang dalam perdagangan internasional yang
diukur berdasarkan ratio nilai tukar suatu barang
terhadap barang lain yang diproduksi suatu negara
dibandingkan dengan nilai tukar barang-barang
yang sama yang diproduksi negara lainnya
Teori-teori Perdagangan Internasional
Teori Keunggulan Absolut dan Keunggulan Komparatif
menggunakan asumsi-asumsi:
1. Sumberdaya digunakan secara penuh
2. Seluruh kegiatan dilakukan untuk tujuan ekonomi semata
3. Model menggunakan 2 negara dan 2 komoditi saja
4. Biaya transport tidak ada
5. Sumberdaya dapat bergerak secara bebas dari suatu negara ke
negara lainnya.
6. Model hanya berlaku untuk barang; bukan jasa.
Keunggulan Absolut

Teori dari Adam Smith ini mengemukakan bahwa


masing-masing negara akan mengkhususkan diri
dalam memproduksi barang-barang yang dapat
diproduksinya dengan lebih efisien memiliki
keunggulan absolut, baik alamiah maupun yang
dapat dibuat.
Dampak: adanya spesialisasi tiap negara, adanya
syarat-syarat perdagangan
TEORI KLASIK
“ABSOLUTE ADVANTAGE” DARI ADAM SMITH
1. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya Gross
Domestic Product (GDP) dan sumbangan perdagangan luar negeri
terhadap pembentukan GDP negara tersebut.
2. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka
pemerintah harus mengurangi campurtangannya sehingga tercipta
perdagangan bebas atau free trade.
3. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan
atau competition yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong
masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan
pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada
keunggulan absolute atau absolute advantage yang dimiliki masing-
masing negara.
4. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan
pada absolute advantage akan memacu peningkatan produktivitas
dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan
luar negeri.
5. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik
dengan peningkatan kemakmuran suatu negara.
Syarat gain from trade menurut teori
klasik Adam Smith

Menurut teori klasik Adam Smith, suatu negara akan


memperoleh manfaat perdagangan internasional
(gain from trade) dan meningkatkan
kemakmurannya bila :
a. Terdapat free trade (perdagangan bebas)
b. Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan
absolut (absolute advantage) yang dimilikinya.
Keuntungan dari Keunggulan Absolut

Amerika Serikat Indonesia


kedelai 6 Kwintal 2 Kwintal
Kain 2 bal 4 bal
Keuntungan dari Keunggulan Absolut

Amerika Serikat Indonesia


kedelai 6 Kwintal 2 Kwintal
Kain 2 bal 4 bal
jagung 5 Kwintal 1.5 kwintal
baju 2 pcs 4 pcs
sepatu 3 pcs 3 pcs
Keunggulan Kompratif

• Teori dari David Ricardo ini menyatakan bahwa


meskipun suatu negara memegang keunggulan
absolut dalam memproduksi dua barang kedua
negara masih dapat memperdagangakan
keunggulan masing-masing sepanjang negara
yang produknya menyebabkan inefisiensi, mampu
mempertahankan efisiennya pada produksi kedua
barang.
Keunggulan Komparatif
Amerika Serikat Indonesia jumlah
kedelai 6 Kwintal 2 Kwintal 8 Kwintal
Kain 5 bal 4 bal 9 bal
total 17
Keunggulan Komparatif
Amerika Serikat Indonesia jumlah
kedelai 6 Kwintal 2 Kwintal 8 Kwintal
Kain 5 bal 4 bal 9 bal
total 17
Dengan spesialisasi :
Amerika Indonesia jumlah
kedelai 12 Kwintal 0 12 Kwintal
Kain 0 8 bal 8 bal
total 20
4 variabel yang mempengaruhi
keunggulan komparatif

• Kondisi-kondisi permintaan sifat dasar dari permintaan


domestik.

• Kondisi-kondisi level faktor dan komposisi faktor


produksi.

• Industri-industri terkait dan pendukung para pemasok


dan jasa dukungan industri.

• Strategi, struktur dan persaingan perusahaan- perluasan


persaingan domestik, adanya hambatan-hambatan untuk
masuk, serta organisasi dan gaya pimpinan perusahaan
Teori Perdagangan Internasional
Teori Permintaan dan Penawaran
Dampak Impor Terhadap
P S1 Produk Dalam Negeri:
•Jika, D1 tetap sedangkan
E2 S2 impor naik, maka S1 bergeser
P2 ke S2. Maka harga turun dari
E0 P0 ke P1. Sementara Produk
P0 Impor Q2 membanjiri dalam
negeri, maka Produksi Produk
P1 E1 dalam negeri turun dari Q0 ke
D2
Q1 dan harga ikut di P1
Dampak Ekspor
D1 •Jika, D1 bergeser ke D2, maka
Q1 Q0 Q2 Kesetimbangan Harga berubah
dari E0 ke E2. Akan terjadi
peningkatan Produksi dalam
negeri dari Q0 ke Q2
12
Model Heckser & Ohlin

• Model ini didasarkan dari teori keunggulan


komparatif dari davit Ricardo dan memprediksi
pola perdagangan dan produksi berdasarkan
jumlah faktor suatu negara.
• Model ini pada intinya menyatakan bahwa suatu
negara akan mengekspor produk yang
menggunakan faktor yang murah dan berlimpah
dan mengimpor produk yang menggunakan faktor
langka
Asumsi Heckser & Ohlin

a. Kedua negara yang berdagang memiliki


teknologi produksi yang identik
b. Output produksi konstan
c. Tidak ada ongkos angkut
d. Kesempatan kerja penuh
e. Tidak ada capital flight
f. Persaingan sempurna

14
Opportunity cost

• Opportunity cost adalah ongkos yang dikorbankan


dari memproduksi satu barang untuk
memproduksi barang lain atau dapat dikatakan
besar pengorbanan faktor produksi yang dapat
digunakan untuk memproduksi suatu barang,
dialihkan kepada barang lain yang dianggap
mempunya keuntungan komperatif.
Opportunity Cost

• Teori ini mengemukakan :


“Perbedaan Opportunity Cost dapat menimbulkan
terjadinya perdagangan internasional Negara-
negara yang memiliki faktor produksi relatif
banyak/murah dalam memproduksinya akan
melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barangnya”
Opportunity Cost
(Biaya Imbangan)

• Setiap kali seseorang harus membuat suatu pilihan


karena adanya kelangkaan, seseorang harus
membayar biaya imbangan
• Biaya ini diukur dalam bentuk alternatif yang
harus dikorbankan
10

8 Harga coklat = 200/buah


7
Tidak mungkin Harga biskuit = 100/buah
6
dicapai Budget =1000
Jumlah permen biskuit

4
3

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah coklat

Biaya imbangan untuk menambah 1 coklat adalah 2 biskuit


keunggulan kompetitif
Konsep keunggulan kompetitif negara menyatakan bahwa
ada empat atribut yang menentukan dalam persaingan
internasional. Keempat atribut itu adalah (Porter, 1990
dalam Budiarto dan Ciptono, 1997) :
1. Kondisi faktoral, yaitu posisi suatu negara dalam faktor-
faktor produksi
(misalnya : tenaga kerja terampil, infrastruktur, teknologi)
yang dibutuhkan untuk bersaing dalam industri tertentu.
2. Kondisi permintaan, yakni sifat permintaan domestik atas
produk atau jasa industri tertentu.
3. Keberadaan industri terkait dan industri
pendukung yang kompetitif secara internasional.
4. Strategi, struktur, dan persainganperusahaan,
yakni kondisi dalam negeri yang menentukan
bagaimana perusahaan-perusahaan dibentuk,
diorganisir, dan dikelola, serta sifat persaingan
domestik.

Anda mungkin juga menyukai