Anda di halaman 1dari 5

PERLUASAN PRODUKS

SECARA RASONALSAS


Rasionalisasi adalah cara untuk meningkatkan produksi dengan
meningkatkan manajemen keilmuan melalui jalur pendidikan dan teknologi dengan
mengadakan rasionalisasi berarti, mengadakan tindakan-tindakan untuk
mempertinggi efisiensi kerja dan modal.

a. Scientific Management
Pengelolaan perusahaan berdasarkan metode ilmiah dan prinsip-
prinsip manajemen, dimana tanaga kerja dan mesin-mesin
diorganisasi secara efektif dan efisien,

b. Mekanisme
Penggunaan mesin untuk menghemat tenaga manusia serta
meningkatkan efisiensi dan efektifikasi, Serta mempercepat hasil
produksi yang dicapai dengan begitu kecerobohan dari tenaga kerja
telah di tiadakan dengan menggunakan mesin.

c. Standardisasi
Membuat barang dengan standar tertentu. Yakni standar yang
memenuhi syarat-syarat yang telah di tentukan seperti standar syarat
keamanan, kualitas produk, pembuatan barang.

d. Normalisasi
Penggunaan bentuk ukuran alat-alat produksi dan hasil akhir. Hasil
akhir ini harus disamakan dengan yang lain agar tidak adanya
kelainan pada barang itu sendiri.

e. Komputerisasi
Penggunaan computer untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dan untuk mengontrol secara tepat dari barang tersebut agar tidak

adanya sesuatu yang berlebihan ataupun kekurangan dalam


pembuatan barang.

O PerIuasan produksi Mekanisme
Produktivitas Kerja Manusia dengan Penggunaan Mesin
Mesin yaitu mencakup semua objek fisik seperti peralatan, perlengkapan
fasilitas dan benda-benda. Mesin banyak digunakan di perusahaan atau pabrik-
pabrik dalam memproduksi suatu barang. Mesin yang digunakan dalam industri
memberikan kemudahan dalam memperoleh hasil produksi yang lebih banyak
dibandingkan hanya dengan tenaga manusia saja. Mesin-mesin yang digunakan
dalam perindustrian ada yang sepenuhnya dikendalikan oleh manusia ada yang
tidak sepenuhnya dikendalikan oleh manusia.
Sistem Manusia-Mesin adalah kombinasi antara satu atau beberapa manusia
dengan beberapa atau satu mesin dimana salah satu dengan yang lainnya akan
saling berinteraksi untuk menghasilkan output berdasarkan input yang diperoleh.
Dalam sistem manusia-mesin ini manusia masih memiliki peran penting dalam
menjalankan mesin. Karena tidak semua mesin dapat bekerja dengan sendirinya,
sekalipun mesin tersebut otomatis tetap perlu pemantauan dari manusia agar dapat
bekerja dengan baik.
Menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah mengemukakan bahwa
produktivitas adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil
akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan
efektivitas. Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik
dengan masukan yang sebenarnya (LO, 1979). Bila kita lihat, dari pendapat
tersebut dapat dikatakn bahwa produktivitas kerja hasil akhir yang diperoleh setelah
melalui proses.
Tentu dengan penggunaan mesin, produktivitas kerja manusia akan terbantu
menjadi lebih mudah. Pendekatan Ergonomi mengharuskan kita merancang mesin,
peralatan maupun lingkungan kerja disesuaikan dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia yang akan mengoperasikannya. Dapat dikatak bahwa

produktivitas kerja manusia akan lebih baik lagi bila dimudahkan dengan adanya
mesin-mesin.
Sebagai contoh dalam industri pembuatan pakaian ada yang dinamakan
dengan mesin lubang kancing. Mesin lubang kancing merupakan salah satu mesin
special di sektor produksi garment. Mesin lubang kancing dalam indutri pakaian ini
menggunakan teknologi Computer controlled dan Bastingstitch system. Jahitan
kerangka yang bisa mempertahankan bentuk lubang kancing selalu konstan Active
tension dan option long presser foot. Mesin tersebut dapat memberikan kemudahan
bagi tenaga kerja tentunya selain menghemat waktu juga dapat menghemat tenaga
pekerja sehingga dapat mengurangi tingkat kelelahan setelah bekerja dan
mengurangi resiko stress bekerja karena lelah.
Penanaman padi dengan menggunakan mesin
menghemat biaya dan efisiensi waktu dengan hasil yang sama dengan padi
normal, kelompok tani Desa Ngambakan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo
mengenalkan alat tanam padi dengan menggunakan mesin semacam traktor.
Mesin yang berharga Rp 45 juta itu mampu menghemat tenaga manusia saat
menanam padi sekitar 20 sampai 25 orang. "Tingkat produksi padi dengan
menggunakan mesin ini bisa dikatakan lebih baik dibandingkan dengan cara
tradisional, ujar Koordinator Penyuluhan Kecamatan Palokarto, Parjono, Kamis
(14/1).
Dijelaskan, harga jual padi menggunakan cara tradisional biasanya laku
sekitar Rp 8 juta dengan ukuran sawah 400 meter persegi, sedangkan dengan
menggunakan mesin tersebut, harga jual padinya bisa mencapai sekitar Rp 10 juta
dengan ukuran petak sawah yang sama.
Sebelumnya pemakaian alat tanam mesin seperti itu sudah pernah dilakukan
di Kecamatan lainnya seperti Grogol, Banjarsari dan Gatak. "Penghematan biaya
saat memakai alat ini bisa mencapai sekitar 30 sampai 41 persen dibandingkan cara
tradisional, terangnya.
Parjono menjelaskan, penanaman padi dengan alat mesin itu, tanahnya harus
tidak terlalu banyak air, karena kalau banyak air dapat menyulitkan mesin. Dan cara

persemaian tidak terlalu membutuhkan air banyak, sehingga dapat menghasilkan


efisiensi sekitar 15 sampai 20 persen.
"Ke depan akan dikembangkan dalam pemakaian alat ini, karena sekarang
tenaga manusia untuk menanam padi sudah sukar ditemukan.


















$MPULAN

Jadi, semakin tinggi pendidikan semakin banyak cara yang akan di tempuh
dengan system perluasan produksi secara Rasionalisasi. Cara mekanisme dalam
Rasionalisasi sebenarnya sangat tepat untuk mengefektifkan dan memperbanyak
atau memperluas hasil barang yang di hasilkan. Maka dari itu keuntungan yang di
hasilkan dengan menggunakan mesin lebih banyak di banding dengan
mengandalkan tenaga kerja manusia.

Anda mungkin juga menyukai