Anda di halaman 1dari 23

MASALAH POKOK EKONOMI

&
KEGIATAN EKONOMI BESERTA PELAKUNYA

Disusun Oleh :
1. Norzam Yahya (22)
2. M. Fahrezi Kholif A. (21)
3. Candra Ade Putra (10)
4. Novi Elyani (23)
5.Puput Dwi Asriyani (24)
6. Resti Dwi Oktaviani (26)
Kelas XII TITL 2

SMK NEGERI 7 (STM PEMBANGUNAN) SEMARANG


Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi dibagi menjadi 2
bagian yaitu :
Masalah pokok ekonomi klasik

Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang


dipelopori oleh Adam Smith. Para penganut teori tersebut
mengemukakan bahwa permasalahan ekonomi merupakan
satu kesatuan proses yang terdiri dari Proses Produksi,
Distribusi, dan Konsumsi

Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian rupa agar


tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran
masyarakat.

Masalah Produksi

Produksi menyangkut masalah usaha atau kegiatan


menciptakan atau menambah kegunaan suatu benda
sehingga bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara
penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga
kerja, dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi
atau kemampuan memproduksi barang dan jasa.

Situasi sosial budaya yang serupa memunculkan kebutuhan


yang serupa. Misalnya,kebutuhan akan beras jelas
merupakan kebutuhan sebagian besar penduduk Indonesia.
Kemudian, kebutuhan pun dapat ditentukan oleh musim
tertentu. Menjelang Idul Adha. Misalnya, kebutuhan akan
sapi dan kambing potong lebih membengkak.

Berdasarkan data dan kebutuhan nyata yang didapat,


barulah produsen dapat memperoleh kepastian akan
barang atau jasa apakah yang akan dihasilkan

Masalah Distribusi
Masalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan
barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen Agar
barang atau jasa yang di hasilkan dapat sampai kepada
orang yang tepat. Persoalannya apakah barang dan jasa
tersebut sampai ke masyarakat.

Persoalan ini merupakan ruang lingkup distribusi. Dalam


ruang lingkup ini, ditentukanlah langkah- langkah agar
produk dapat tersalur ke orang yang tepat. Jangan sampai
produksi yang telah terlaksana dengan baik menjadi
percuma gara-gara barang dan jasa yang telah dihasilkan
tetap terpendam pihak produsen.

Perlu dipikirkan sarana dan prasarana yang baik sebagai


penunjang tersalurnya barang dan jasa hasil produksi ke
masyarakat.

Masalah Konsumsi

Setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak


oleh kebutuhan-kebutuhan atau keinginannya dalam
menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak
digunakan atau dikonsumsi Persoalannya apakah barang
dan jasa hasil produksi memang dipakai atau dihabiskan
oleh masyarakat. Persoalan ini merupakan ruang lingkup
konsumsi. Ada dua kemungkinan yang menjadi kendala
berlangsungnya proses konsumsi. :

Produk tertentu sampai ke masyarakat yang tidak


tepat. Misalnya berapa pun banyaknya kompor gas
akan terbuang percuma kalau dijual di wilayah yang
tidak terdapat tabung gas.
Kedua, produk tertentu tidak terjangkau oleh
masyarakat. Misalnya, beberapapun banyaknya
komputer akan sia-sia kalau dijual ke wilayah yang
memiliki daya beli rendah.

Kemakmuran suatu masyarakat nampak dari


terpenuhinya segala macam kebutuhan.. Keterpenuhan ini
menjadi mungkin kalau barang dan jasa kebutuhan dapat
sampai dan dipakai (terjangkau) oleh masyarakat yang
bersangkutan. Semakin banyak barang dan jasa yang
tersedia dan terpakai, semakin makmurlah masyarakat yang
bersangkutan.

Masalah Pokok Ekonomi Modern

Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber


daya yang tersedia, paling sedikit ada 3 masalah pokok
yang dihadapi yaitu barang apa yang di produksi dan
berapa jumlahnya (What), bagaimana cara memproduksi
(How), dan untuk siapa barang tersebut di produksi (For
Whom).

Barang apa dan berapa jumlah barang yang harus


diproduksi?
(What?)

What berdasarkan dengan kebutuhan apa yang paling


mendesak bagi masyarakat. Jika masyarakat menginginkan
suatu barang tertentu, maka diproduksilah barang tersebut,
sehingga hasil produksi bisa terserap oleh masyarakat.
Untuk itu diperlukan interaksi antara produsen dan
konsumen, dimana produsen akan mendapatkan informasi
mengenai barang-barang yang diinginkan dan dibutuhkan
masyarakat dan perlu diproduksi. Untuk itu pilihan-pilihan
para konsumen (pembeli) merupakan faktor penting dalam
menentukan jenis-jenis kegiatan memproduksi yang harus
dijalankan. Penentuan tersebut akan mempengaruhi
penggunaan faktor-faktor produksi. Makin banyak sesuatu
jenis barang yang akan dihasilkan, semakin banyak faktor
produksi yang akan digunakan di kegiatan tersebut.

Pada awal perkembangan laptop kecil (palm top),


masyarakat kurang antusias terhadap produk tersebut,
sehingga produk tersebut tidak terserap secara baik di
masyarakat. Akan tetapi akhir-akhir ini kembali lagi muncul
laptop kecil (dengan nama baru netbook), masyarakat sangat
antusias dengan produk lama yang muncul kembali ini.
Kemunculannya sangat tepat dengan keinginan masyarakat
sekarang yang menginginkan gadget yang serba portable,
ringan, nyaman, kaya fitur, akses internet dan tentu saja
dengan harga yang jauh lebih murah

Bagaimana cara memproduksi?


(How?)

Masalah dalam hal ini adalah:

Teknologi atau metode produksi apa yang digunakan


untuk memproduksi suatu barang: berapa jumlah tenaga
kerja, jenis mesin, serta bahan mentah apa yang akan
digunakan.

Bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi


yang ada agar berhasil dan berdaya guna
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam setiap
perekonomian terbatas jumlahnya dan memerlukan
biaya atau pengorbanan untuk memperolehnya.

Di sini, diperlukan penggunaan metode produksi atau


teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat
menghasilkan suatu barang dan jasa dengan
pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Malah
efisien ini dapat dihubungkan dengan faktor efisiensi
dari segi teknik yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa.

Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor


penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak
faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti
skala produksi, kemampuan manajerial, iklim,
kemampuan finansial, dan sikap mental serta jumlah
permintaan.

Untuk siapa di produksi?


(For Who?)

For who menyangkut siapa yang akan memakai barang hasil


produksi, misalnya ada barang yang khusus untuk anak-anak,
remaja, orang dewasa, kemudian barang khusus untuk
kalangan menengah ke atas atau menengah ke bawah dan
seterusnya.
Untuk memecahkan masalah tersebut, masyarakat
melakukan beberapa hal berikut:

Tradisi dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat


primitif.

Insting yang biasa dilakukan oleh binatang.

Perintah yang dilakukan di dalam masyarakat yang mana


diktator berkuasa.

Mekanisme harga yaitu suatu prores yang terjadi di


masyarakat dimana terjadi gaya tarik menarik antara
produsen dan konsumen di pasar input maupun output.

Gerak dari setiap input (faktor-faktor produksi) dan output


(barang) bisa digunakan untuk memecahkan 3 masalah pokok
dalam ekonomi masyarakat:

1) Bila permintaan terhadap suatu barang naik, maka harga


jual barang tersebut akan naik, sehingga penjual
mendapatkan untung lebih besar. Produsen akan
meningkatkan kapasitas produksi, barang-barang
menjadi berlimpah, maka harga barang menjadi turun
dan akhirnya produsen menyesuaikan jumlah barang
yang diproduksi. Disini terlihat bahwa gerak harga
barang bisa menentukan apa dan berapa jumlah barang
yang bisa diproduksi.
2) Barang-barang diproduksi dari beberapa faktor
produksi. Apabila salah satu atau lebih faktor produksi
mengalami kenaikan harga, maka para produsen
cenderung akan menghemat faktor produksi tersebut
atau menggunakan faktor produksi yang lain atau
substitusi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gerak
harga input mempengaruhi kombinasi yang akan dipakai
produsen dalam menjalankan proses produksinya.
3) Ketika barang hasil produksi itu dijual kepada
konsumen, maka konsumen membelinya dengan
penghasilannya dari hasil penjualan faktor produksi
yang dimilikinya kepada produsen. Sehingga bisa
disimpukan bahwa faktor produksi dan harga setiap
unitnya mempengaruhi besar kecil penghasilan
seseorang.

Walaupun bisa memecahkan masalah-masalah di atas,


mekanisme harga tidak bisa digunakan untuk memecahkan
semua masalah-masalah ekonomi yang ada, beberapa
diantaranya yang berkaitan dengan masalah khusus berikut
ini:

1. Distribusi pendapatan, tidak selamanya mekanisme


harga memecahkan masalah for whom secara adil.
2. Ketidaksempurnaan pasar, kekuatan ekonomi yang
terlalu berbeda di pasar akan menyebabkan mekanisme
harga yang terjadi tidak mencerminkan prioritas
masyarakat secara wajar, sehingga what dan how tidak
terpecahkan secara baik.
3. Barang-barang kolektif, barang-barang tertentu yang
hanya bisa disediakan secara kolektif masyarakat, maka
harga barang tersebut tidak ada, kalaupun ada tidak
mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya,
sehingga jelas hal ini tidak bisa dipecahkan oleh what.
Misalnya keamanan masyarakat.
4. Eksternalitas, mekanisme harga tidak bisa
memperhitungkan masalah-masalah sosial yang timbul
sebagai akibat dari kegiatan ekonomi.
5. Pengelolaan perekonomian secara makro, mekanisme
harga tidak bisa menstabilkan gejolak naik dan turunnya
kegiatan ekonomi secara nasional.

Masalah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi


dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan pemerataan
distribusi. Bagaimana memberi balas jasa atas warga yang
bekerja lebih banyak daripada yang lainnya.Masalah
distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana
memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan
hasil produksi di dalam ekonomi, sekalipun tidak ikut
berproduksi seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo.
Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan
erat dengan konsep keadilan masyarakat yang bersangkutan.
Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu
berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam
jumlah yang sama, tetapi bagi masyarakat utilitarian yang
dimaksud dengan adil adalah pembagian barang atau jasa
sesuai dengan kebutuhan masing-masing .

Ketiga masalah diatas (what, how dan for who) bersifat


fundamental dan saling berhubungan satu dengan yang
lainnya.

Setiap negara mengalami masalah tersebut namun


tidak semua perekonomian memecahkannya dengan
cara yang sama.
Kemungkinan-kemungkinan produksi setiap negara
untuk memecahkan masalah-masalah pokok yang
dihadapai oleh setiap negara tergantung dari sistem
perekonomian yang dianut oleh masing-masing negara
Pemilihan terhadap beberapa kemungkinan tersebut
akan menimbulkan biaya peluang
Masalah Ekonomi Lokal

Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut


pandang yang dianalisis berdasarkan pendekatan letak
geografis, menimbulkan konsep ekonomi regional (regional
econimics) atau ekonomi lokal yang menyelidiki tata ruang
sumber-sumber yang langka serta hubungannya dengan
pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan
baik ekonomi maupun social. Ilmu ekonomi ini berguna karena
dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan dan
manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal
atau dapat dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu
sebagai berikut:

1. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi

Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur


perekonomian dari waktu ke waktu (bulan, triwulan,
semester, dan tahun). Ada tiga permasalahan yang sering
muncul, yaitu:

Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga-


harga barang dan jasa.

Pengangguran atau kesempatan kerja.

Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.


2. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan
ekonomi

Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan


ekonomi yaitu bagaimana mengendalikan perekonomian
supaya terjadi keseimbangan antara pertumbuhan penduduk,
pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana
untuk investasi. Masalah jangka panjang juga mengatur
untuk dapat menghindari masaJah ekonomi tersebut dalam
waktu yang lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, dua
puluh tahun, dan seterusnya).

Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau


kenaikan tingkat harga umum secara terus menerus, sebagai
akibat keadaan jumlah uang yang beredar lebih banyak
dibandingkan dengan mengatur jumlah barang, dapat diatasi
dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Mengurangi
jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan menaikkan
tingkat suku bunga bank, dengan harapan orang yang
meminjam berkurang dan yang menabung meningkat,
sehingga jumlah uang yang beredar berkurang. Disamping
itu, juga dapat ditempuh dengan cara pemerintah menjual
surat- surat berharga, misalnya setifikat Bank Indonesia,
kepada masyarakat dengan harapan uang yang beredar di
masyarakat dapat di tarik oleh bank.

Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara


sebagai berikut:

Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh:


Politik diskonto (menaikkan dan menurunkan tingkat
bunga), pasar terbuka (kebijakan pemerintah melalui
bank sentral untuk menjual surat- surat berharga
berupa SBI), meningkatkan kas rasio yaitu
perbandingan antara modal dengan dana pinjaman,
kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk
memperketat pemberian kredit).

Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang


tinggi dengan harapan pajak yang ditarik pemerintah
banyak, sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat pula
dengan anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah
lebih banyak dibandingkan pengeluarannya.

Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara


mempertinggi jumlah produksi, membeli subsidi kepada
produse, sehingga produksi lebih produktif untuk
menghasilkan jumlah produksi lebih banyak. Pemerintah
dapat pula mendorong pengusaha untuk menanamkan
modalnya (invenstasi) baru.

Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan


cara menurunkan biaya impor, dengan harapan barang
dan jasa yang beredar di masyarakat dalam negeri
melimpah.

Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan


pemerintah dalam menetapkan harga maksimum bagi
barang dan jasa.

Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus


neraca pembayaran merupakan masalah ekonomi suatu
Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah catatan
transaksi- transaksi internasional.
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam
jangka pendek sebab, hal ini merupakan kondisi aliran modal
ke luar lebih banyak dibandingkan modal yang masuk.

Masalah ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan


penerimaan ekspor yang lebih besar dibandingkan kewajiban
membayar impor, akan tetapi dalam jangka panjang
merupakan masalah. Begitu pula sebaliknya, apabila neraca
pembayaran surplus berkepanjangan tidak baik, neraca
pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa yang
terakumulasi hanya akan mendorong tingkat harga umum
naik.

Masalah Ekonomi Global

Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata


global atau globalisasi. Secara sederhana, kata globalisasi
mengandung pengertian menyatunya negara- negara di dunia
menjadi negara yang sangat besar. Globalisasi terjadi akibat
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi
dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar
menjadi kurang berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi
dapat kalian rasakan dari segi budaya musik yang
didengarkan remaja Singapura, Jepang. Amerika, bahakan
negara-negar di Afrika.

Begitu pula jenis mode pakaian, dan makanan yang hampir


sama di berbagai negara. Masalah ini dialami pula di bidang
ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi ekonomi;
mengandung pengertian semakin menyatunya kegiatan
ekonomi antara negara di dunia. Berbagai contoh dapat
kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya
sebagai berikut:
Bidang Produksi

Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam


menentukan dimana produk tersebut dibuat. Misalnya untuk
produk pakaian yang dibuat di Perancis, kapasnya dari Cina,
kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya
dari Amerika, dirancang dan dibuat di Perancis. Dengan
keadaan seperti itu, dapatkah produk tersebut buatan
Perancis?

Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri-


industri mobil, elektronik, computer, pesawat terbang, dan
sebagainya. Hal itu terjadi karena sangat jarang suatu
negara yang dapat memproduksi suatu barang dari hulu
sampai hilir. Di samping itu, penggunaan bahan dari negara
lain juga dilakukan dengan alas an efisiensi; apabila salah
satu bahan diproduksi sendiri biayanya terlalu mahal.

Bidang Tenaga Kerja

Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta


banyak terdapat orang asing bekerja pada suatu kantor atau
banyak tenaga i kerja kita yang bekerja di luar negeri. Hal
ini dapat saja terjadi, dan sekarang menjadi wajar, karena
siapa pun apabial ada kesempatan dan memenuhi syarat maka
ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya sebuah perusahaan di
Indonesia memperkerjakan orang Philipina karena
kemampuannya berbahasa Inggris, atau memperkerjakan
orang Jepang karena etos kerjanya yang tinggi.

Bidang modal

Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha


mendapatkan modal untuk memperluas perusahaannya.
Misalnya perusahaan tambak ikan di Indonesia memerlukan
modal untuk memperluas tambaknya, dapat saja meminjam
modal dari Hongkong, karena tingkat bunga di Indonesia
dianggap terlalu mahal.

Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring


dengan dorongan perdagangan bebas. Negara berkembangan
semakin ketinggalan dalam banyak hal; misalnya masuknya
barang- barang negara maju mudah (tanpa proteksi), akan
menimbulkan ketergantungan, kualitas sumber daya manusia
yang ketinggalan, produk- produk dalam negeri yang tidak
laku karena kualitas, dan harga produk luar yang lebih baik.

Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan


perdagangan bebas itu terhadap masalah ekonomi nasional?
Jawabannya dapat beraneka ragam. Salah satunya adalah
pereknomonian nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena
itu, agar tidak ketinggalan, harus memenangkan persaingan.

Ada tiga cara untuk memenangkan persaingan yaitu:

1. Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara melakukan


penghematan di segala bidang dan sektor kegiatan
ekonomi; misalnya menghilangkan biaya yang tidak perlu
(efisiensi ekonomis), dan pengalokasian sumber daya
yang terbaik (efisiensi teknis)

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu


meningkatkan kemampuan. keterampilan, etos kerja
yang tinggi, ulet. dan tidak mudah menyerah. Berbagai
cara dapat dilakukan. seperti melalui pendidikan.
pemagangan, latihan kerja. dan lain- lain.
3. Mengadakan progam penelitian dan pengembangan
(research and development) atau litbang. Dengan tujuan
untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide serta
pengembangan yang berakhir dengan suatu produk yan
lebih bermanfaat. Penelitian dan pengembangan
berkaitan erat dengan penemuan (invention) yang
mencakup penemuan metode- metode baru, teknik-
teknik produksi baru, dan produk- produk baru, serta
pembahanian (innovation) yaitu membawa penemuan
baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien
akan mampu memproduksi barang dengan kualitas yang
tinggi dana harga yang murah, sedangkan sumberdaya
yang berkualitas dan penelitian yang baik akan
memungkinkan perekonomian untuk menghasilkan
produk-produk yang berkualitas dan kemungkinan lebih
murah.

Cara Memecahkan Masalah Ekonomi


1. Dengan sistem ekonomi yang sesuai dengan keadaan
setempat.
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia.
3. Menggunakan Sumber Daya Alma secara efisien dan
tepat guna.

KEGIATAN EKONOMI

Semua manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan


hidupnya yang secara kuantitas cukup dan kualitas
memadai atau dengan kalimat lain kebutuhan hidup
terpenuhi secara cukup dan memadai. Bilamana kondisi
ini tercapai, maka dikatakan manusia tersebut mencapai
kemakmuran.
Agar kemakmuran hidup tercapai, maka manusia harus
melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah
seluruh kegiatan manusia yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan tersebut dapat
dikelompokkan sebagai berikut :

Produksi

Kegiatan produksi adalah setiap usaha manusia yang


menghasilkan atau menambah guna suatu barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena kebutuhan
manusia terus berkembang dan bertambah maka barang
dan jasa yang diproduksi oleh manusia juga terus
berkembang dan berubah. Misalnya, membuat tas,
membuat pisang epek Makasar, menawarkan jasa potong
rambut di bawah pohon, dan sebagainya.

Distribusi

Kegiatan distribusi adalah kegiatan manusia dalam


upaya untuk menyebarkan barang dan jasa hasil produksi
dari produsen kepada konsumen dengan berbagai teknik
dan cara. Pihak yang melakukan distribusi adalah
distributor (penyalur). Contoh kegiatan distribusi adalah
agen koran, agen tenaga kerja, agen makanan ringan atau
snack cemilan, dan lain sebagainya.

Konsumsi

Kegiatan konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau


mengurangi guna barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Contoh kegiatan konsumsi adalah seperti
makan (gambar4.1), potong rambut, berobat ke dokter,
beli pisang goreng dan sebagainya.
PELAKU-PELAKU EKONOMI

Adalah pelaku ekonomi merupakan pihak-pihak yang


melakukan kegiatan ekonomi untuk memecahkan masalah
ekonomi.

Kegiatan ekonomi:
1. Konsumsi
2. Produksi
3. Distribusi
Kelompok Besar Pelaku Ekonomi
1. Rumah tangga produksi (perusahaan)
2. Rumah tangga konsumsi (konsumen)
3. Rumah tangga negara (pemerintah)
4. Masyarakat luar negeri

A. RUMAH TANGGA PRODUKSI (PERUSAHAAN)

Pada arus lingkar kegiatan ekonomi sederhana hanya ada dua


kelompok yang berinteraksi dalam perekonomian yaitu:
rumah tangga konsumsi (konsumen) dan rumah tangga
produksi (produsen/ perusahaan).

Perusahaan adalah kelompok anggota masyarakat yang


tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.

Peran perusahaan atau rumah tangga produksi dalam


perekonomian yaitu:

a. Produsen

b. Pengguna faktor produksi


c. Agen pembangunan

d. Penyedia dan penyalur barang dan jasa

Contoh peran perusahaan atau rumah tangga produksi dalam


kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:

1. Produsen, yaitu berperan dalam menghasilkan barang


dan jasa yang diperlukan oleh rumah tangga konsumsi pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya termasuk juga
untuk dijual ke luar negeri.

2. Pengguna faktor produksi, yaitu menggunakan berbagai


faktor produksi berupa sumber daya alam atau bahan
baku, modal, tenaga kerja dan keahian.

3. Agen pembangunan, yaitu berperan membantu


pemerintah dalam kegiatan pembangunan seperti membuka
lapangan kerja, membangun infrastruktur,
mensejahterakan karyawan, meningkatkan kualitas SDM
dll.

B. RUMAH TANGGA KONSUMSI (KONSUMEN)

Konsumen atau rumah tangga konsumsi adalah rumah


tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi
kebutuhan.

Peran rumah tangga konsumsi adalah sebagai berikut:


a. Konsumen
b. Pemasok atau pemilik faktor produksi
c. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi
oleh perusahaan
Contoh peran konsumen atau rumah tangga konsumsi
dalam kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:

1. Konsumen, yaitu berperan mengkonsumsi barang dan


jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup.

2. Pemasok atau pemilik faktor produksi, yaitu sebagai


pemilik dan pemasok faktor-faktor produksi yang
dibutuhkan oleh rumah tangga produksi atau perusahaan
untuk menghasilkan barang dan jasa.

3. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi


oleh perusahaan, yaitu bahwa konsumen turut memberi
pengaruh terhadap kecenderungan barang apa yang
sebaiknya diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan
selera dan kebutuhan konsumen.

C. RUMAH TANGGA NEGARA (PEMERINTAH)

Pemerintah mencakup semua lembaga pemerintah dan


organisasi lain yang dimiliki dan dikendalikan oleh
pemerintah pusat dan daerah.

Peranan rumah tangga negara atau pemerintah dalam


kegiatan ekonomi anatar lain:

a. Pengatur

b. Konsumen

c. Sebagai produsen

d. Pembuat dan pelaksana aturan main


e. Menjamin kompetisi

f. Menyediakan barang publik.

Contoh peran pemerintah atau rumah tangga negara dalam


kegiatan perekonomian di masyarakat yaitu:

Pengatur, yaitu bahwa pemerintah harus mengatur lalu


lintas perekonomian dalam negeri untuk menjaga
stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan
dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi
rakyat banyak. Misalnya dengan membuat undang-
undang dan peraturan, melakukan pengawasan,
menetapkan kebijakan fiskal dan moneter dll.
Konsumen, untuk melakukan tugasnya pemerintah juga
memerlukan barang dan jasa. Misalnya untuk keperluan
peralatan dan perlengkapan kantor, kepentingnan
pertahanan dan keamanan Negara dll.
Sebagai produsen, pemerintah juga menjalankan
perusahaan milik negara, khususnya produksi barang dan
jasa yang vital bagi kepentingan negara dan
kesejahteraan masyarakat misalnya perusahaan air
minum, listrik, tambang minyak, bank dll.

D. MASYARAKAT LUAR NEGERI

Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang


berhubungan dengan transaksi luar negeri, sektor ini
mencakup ekspor dan impor barang dan jasa serta aliran
modal yang berkaitan dengan transaksi investasi perbankan.

Peran masyarakat luar negeri dalam perekonomian adalah:


1. Sebagai pasar bagi produk yang dihasilkan

2. Sebagai produsen

3. Perdagangan luar negeri

4. Pertukaran tenaga kerja

5. Sebagai investor/ penanaman modal

6. Pinjaman luar negeri

7. Bantuan luar negeri

Contoh peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan


perekonomian di masyarakat yaitu:

1. Sebagai pasar bagi produk yang dihasilkan, yaitu


bahwa masyarakat luar negeri merupakan konsumen
potensial dan memiliki daya beli yang tinggi

2. Sebagai produsen, yaitu bahwa masyarakat luar


negeri menghasilkan banyak sekali produk dan peralatan
seperti mobil, komputer, mesin dll.

3. Perdagangan luar negeri, yaitu perdagangan antar


negara yang bisa menghasilkan devisa dan keuntungan
yang sangat besar.

4. Pertukaran tenaga kerja, yaitu pengiriman tenaga


kerja dari suatu negara yang mengalami kelebihan
tenaga kerja ke negara lain yang membutuhkan yang
akan menghasilkan devisa.

5. Sebagai investor/ penanaman modal, yaitu


penanaman modal ke negara lain untuk mengelola
modalnya di negara lain tersebut agar memperoleh
keuntungan.

6. Pinjaman luar negeri, yaitu pemberian pinjaman dari


luar negeri yang sangat berguna untuk mengatasi
permasalahan ekonomi dalam negeri yang sudah
mendesak.

7. Bantuan luar negeri, yaitu pemberian bantuan dari


negara lain atas terjadinya bencana alam dan perang.

Bagan Interaksi Pelaku Ekonomi dibagi menjadi 2, yaitu :

Perekonomian Tertutup
Perekonomian Terbuka

Perekonomian Tertutup (sederhana) Kegiatan ekonomi


dilakukan 2 pelaku ekonomi, yaitu :

1. Rumah Tangga Konsumen

2. Rumah Tangga Produsen

Anda mungkin juga menyukai