INCIDENCE
KELOMPOK 3
1. Hukum tidak secara akurat menjelaskan siapa yang benar-benar dikenakan pajak
2. Pihak yang dikenakan pajak tidak relevan dengan pendistribusian beban pajak
3. Pihak yang dibebani pajak adalah pihak yang memiliki inelastisitas permintaan dan
penawaran
TIGA HUKUM INSIDEN PAJAK
1. Beban wajib pajak (dalam undang-undang) tidak menggambarkan siapa yang benar-benar
menanggung pajak.
Aturan pertama yang paling penting dalam insiden pajak adalah hukum pajak tidak menjelaskan
secara akurat siapa yang sebenarnya yang benar-benar menaggung pajak.
• Kejadian hukum (Statutary incidence) adalah beban pajak ditanggung oleh pihak yang
membayar pajak kepada pemerintah.
Contoh, pemerintah bisa mengenakan pajak sebesar 50 c pergalon terhadap pemasok bensin.
• Kejadian ekonomi (Economic incidence) adalah beban pajak diukur dengan perubahan
sumber daya yang tersedia untuk setiap pelaku ekonomi sebagai akibat dari perpajakan.
Contoh, apabila kemudian pomp bensin membebankan pajak terhadap pembeli sebesar 25 c,
maka berarti konsumen menanggung beban pajak setengahnya.
TIGA HUKUM INSIDEN PAJAK
1. Beban wajib pajak (dalam undang-undang) tidak menggambarkan siapa yang benar-benar
menanggung pajak.
Ketika pajak dikenakan pada produsen dalam pasar kompetitif, produsen akan menaikkan harga
sampai batas tertentu agar keuntungannya tidak menurun. Batas tertentu tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Beban pajak produsen = harga sebelum pajak – harga sesudah terkena pajak + pembayaran
pajak oleh produsen
Selanjutnya ketika pajak akan dikenakan pada konsumen dalam pasar kompetitif, konsumen tidak
akan bersedia membayar pajak seluruhnya, maka harga akan jatuh sampai batas tertentu, yaitu :
Beban pajak konsumen = harga sesudah pajak - harga sebelum pajak + pembayaran pajak
dari konsumen.
TIGA HUKUM INSIDEN PAJAK
1. Beban wajib pajak (dalam undang-undang) tidak menggambarkan siapa yang
benar-benar menanggung pajak.
2. Pihak yang dikenakan pajak tidak relevan dengan pendistribusian beban pajak
Hal ini terjadi apabila semua pajak dibebankan pada satu pihak saja misalnya pada konsumen
sehingga harga yang harus dibayar oleh konsumen adalah $ 2.00 yang berarti komsumen
membayar pajak sebesar 50 c dan perodusen membaya 0 c
TIGA HUKUM INSIDEN PAJAK
3. Pihak yang dibebani pajak adalah pihak yang memiliki inelastisitas permintaan dan
penawaran
a. Pada barang yang permintaannya inelastis sempurna, maka semua pajak dibebankan pada
konsumen.
TIGA HUKUM INSIDEN PAJAK
3. Pihak yang dibebani pajak adalah pihak yang memiliki inelastisitas permintaan dan
penawaran
b. Pada barang yang elastis sempurna, maka semua pajak ditanggung oleh produsen karena
apabila harga dinaikkan, konsumen akan tidak membeli barang tersebut.
TAX INCIDENCE EXTENSIONS
1. Insiden pajak di pasar faktor produksi
Pengaruh pajak pada pasar faktor produksi sebenarnya sama dengan pengaruh pajak pada
pasar barang. Satu-satunya perbedaan adalah konsumen pada pasar faktor produksi adalah
perusahaan (mereka yang meminta faktor produksi seperti tenaga kerja) dan produsen dari
pasar faktor produksi adalah individu itu sendiri (mereka yang menyediakan faktor
produksi, dalam hal ini tenaga kerja).Sebagai contoh pasar tenaga kerja seperti gambar
berikut.
TAX INCIDENCE EXTENSIONS
1. Insiden pajak di pasar faktor produksi
Keterangan
Panel (a) :
• D=Demand (Permintaan)
• S1=Supply (Penawaran Sebelum pajak)
• S2=Supply (Penawaran Setelah Pajak)
• Titik A= Ekuilibrium Sebelum Pajak
• Titik B=Ekuilibrium Setelah Pajak
• Titik C=Penghasilan Netto Pekerja
Panel (b) :
D1= Demand (Permintaan Sebelum Pajak)
D2= Demand (Permintaan Setelah Pajak)
S= Supply (Penawaran)
Titik A= Ekuilibrium Sebelum Pajak
Titik B= Penghasilan Bruto Pekerja
Titik C= Ekuilibrium Setelah Pajak
TAX INCIDENCE EXTENSIONS
1. Insiden pajak di pasar faktor produksi
Rintangan upah dalam menyesuaikan harga
Upah minimum : Jumlah minimum yang diamanatkan secara hukum bahwa para pekerja harus dibayar
untuk setiap jam kerja.
Penjelasan :
- Misalkan upah minimum sebesar $5.15 per jam
- Panel (a), upah minimum tidak mempengaruhi analisis. Walaupun
upah naik sebesar $5.65, para pekerja akan membayar pajak $1
kepada pemerintah, dan mereka mendapatkan upah bersih
setelah dikurangi pajak sebesar $4.65
- Panel (b), kurva penawaran tetap pada S1, kurva permintaan turun
ke D2, namun perusahaan tidak bisa menurunkan upah pada titik
$4.65, karna akan melanggar peraturan upah minimum.
- Jadi perusahaan akan membayar sebesar $6.15 jumlah tenaga
kerja di pasar turun sebesar H3, dimana kurva permintaan yang
baru memotong garis upah minimum.
TAX INCIDENCE EXTENSIONS
2. Insiden pajak di pasar kompetitif yang tidak sempurna
a.Pasar Monopoli
Pada pasar monopoli, perusahaan adalah price makers bukan price takers. Jadi, pendapatan marginal
ditentukan oleh para monopolist bukan ditentukan oleh pasar.
Monopoli adalah kondisi pasar ekonomi dimana satu penjual mendominasi seluruh pasar.
Sebagai contoh pasar tenaga kerja seperti gambar berikut
TAX INCIDENCE EXTENSIONS
2. Insiden pajak di pasar kompetitif yang tidak sempurna
a.Pasar Monopoli
b. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang mana perusahaan mempunyai kekuatan untuk
menetapkan harga tetapi tidak sekuat pada pasar monopoli. Para ahli ekonomi
mengamsusikan peraturan yang sama pada beban pajak yang dibebankan pada kedua
pasar tersebut, walaupun pasar oligopoli akan membutuhkan usaha yang lebih besar.
TAX INCIDENCE EXTENSIONS
3 Permasalahan untuk Dipertimbangkan pada Model Analisis Ekuilibrium Umum Insiden Pajak
Faktor-faktor yang permintaan atau persediaannya bersifat inelastis, baik pada jangka
pendek atau jangka panjang menanggung beban pajak pada jangka panjangnya.
KESEIMBANGAN UMUM PADA INSIDEN PAJAK
3 Permasalahan untuk Dipertimbangkan pada Model Analisis Ekuilibrium Umum Insiden Pajak
Cakupan pengenaan pajak berpengaruh pada analisis insiden pajak karena hal tersebut menentukan
elastisitas faktor apa yang relevan pada analisis : pengenaan pajak yang cakupannya lebih luas akan
lebih sulit untuk dihindari penanggungannya daripada pengenaan pajak yang lebih sempit, jadi respon
dari produsen dan konsumen terhadap pengenaan pajak akan lebih kecil dan inelastis.
KESEIMBANGAN UMUM PADA INSIDEN PAJAK
3 Permasalahan untuk Dipertimbangkan pada Model Analisis Ekuilibrium Umum Insiden Pajak
• Pengaruh pada Pasar Produk Lain (Spillovers)
Pertimbangkan pajak makanan pada restoran di negara bagian Massachusetts. Harga Setelah pajak
yang lebih tinggi memiliki 3 efek pada barang lain juga:
1. Konsumen mempunyai pendapatan lebih rendah, sehingga kemungkinan akan membeli lebih
sedikit jumlah produk (the income effect).
2. Konsumen mungkin akan meningkatkan konsumsi atas produk barang atau jasa yang
merupakan substitusi dari produk makan di restoran karena telah relatif lebih murah
dibandingkan makanan restoran yang dikenakan pajak (the substitution effect).
3. Konsumen juga mungkin akan mengurangi konsumsi atas barang atau jasa (contohnya jasa
parkir valet) yang merupakan produk komplemen dari makanan di restoran karena berkurangnya
konsumsi atas makanan di restoran tersebut (the complementary effect).
Thank you!