Materi : Kelangkaan
1. Pada musim hujan, produksi cabai merah menurun karena tanaman cabai mudah busuk.
Akibatnya stok cabai merah terus berkurang sehingga harganya naik karena persediannya
semakin langka. Dampak dari kelangkaan ini bagi masyarakat yang paling tepat adalah....
A. membeli cabai merah impor meskipun harganya lebih tinggi dari pasaran
B. berhenti mengonsumsi cabai merah sampai harganya menjadi normal kembali
C. membeli cabai langsung dari petani di pedesaan agar harganya tangan pertama
D. mengganti cabai merah dengan cabai hijau atau cabai rawit yang rasanya mirip
E. tetap mengonsumsi cabai merah karena selera nusantara rekat dengan
rasa cabai
Jawab : D
Pembahasan :
Kelangkaan sumber daya alam seperti kekurangan produksi cabe merah akan berdampak pada
konsumsi cabe merah, yaitu konsumsi cabe merah digantikan dengan cabe hijau atau cabe rawit,
karena konsumen akan tetap mengonsumsi cabe.
Materi : Sistem
3. Suatu negara menganut sistem ekonomi pasar. Pelaku kegiatan ekonomi di negara tersebut
tidak memperdulikan kegiatan ekonomi yang dilakukannya akan merugikan masyarakat
ekonomi atau tidak. Mereka hanya berpikir cara memperoleh pendapatan dan keuntungan
yang sebesar –
besarnya. Setiap orang yang berusaha akan memperoleh penghasilan, sebaliknya mereka
yang malas berusaha tidak akan mendapatkan penghasilan apapun. Akibat dari
permasalahan tersebut adalah....
A. Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi
B. Munculnya banyak fakir miskin dan anak terlantar
C. Terwujudnya pemerataan distribusi pendapatan nasional
D. Agar diakui hak milik perseorangan/individu
E. Adanya monopoli usaha oleh pihak
swasta Jawab : A
Pembahasan :
Sistem ekonomi pasar memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan
ekonomi, sehingga sering terjadi jurang pemisah antara orang kaya dan miskin, hal ini
mengakibatkan terjadi kuragnya pemerataan distribusi pendapatan, akan tetapi efisiensi dan
efektifitas serta kualitas barang yang diproduksi mengalami peningkatan.
Materi : Keseimbangan
7. Perhatikan data di Pasar Prima pada Januari 2020 berikut ini!
Jumlah Jumlah
Harga
Permintaan Penawaran
(potong) (potong)
Rp7.000,0 800 1000
0
Rp8.000,0 600 1200
0
Berdasarkan data di atas, maka titik keseimbangan pasar (Q;P) adalah ....
A. (800; 6000)
B. (6000; 800)
C. (900; 6.500)
D. (6.500; 900)
E. (8.000; 900)
Jawab : C
Pembahasan
:
Keseimbangan pasar adalah harga yang terjadi pada saat jumlah barang yang diminta
(Qd) sama dengan jumlah barang yang ditawarkan (Qs).
Harga Qd Qs
Rp 1000 800
6.000,00
Rp 900 900
6.500,00
Rp7.000,0 800 100
0 0
Rp8.000,0 600 120
0 0
Jadi keseimbangan pasar pada P = Rp 6.500 dan Q = 900 atau (900,6500)
Materi : Circular
8. Perhatikan bagan alur pelaku ekonomi berikut ini.
130
90
30 D
20 Q
Berdasarkan grafik keseimbangan pasar tersebut, maka jenis elastisitas yang tepat adalah ….
A. Elastis
B. Inelastis
C. Uniter elastis
D. Elastis sempurna
E. Inelastic
sempurna Jawab : B
Pembahasan :
Menentukan fungsi permintaan : P = a –
bQ 90 = 130 – b20
20b = 40
b=2
Jadi fungsi permintaannya P = 130
– 2Q Menentukan elastisitas
permintaan :
𝑃 90
E= = = –2,25 (Elastis)
𝑃− 90−1
𝑎 30
Materi : Kebijakan
10. Ada banyak kebijakan ekonomi yang ditempuh oleh pemerintah untuk menyetabilkan harga
barang dan nilai rupiah. Salah satunya adalah menjual surat berharga melalui kebijakan pasar
terbuka (open market policy) sehingga inflasi dapat terkendali.
Dampak dari penerapan kebijakan tersebut bagi masyarakat adalah… .
A. Jumlah surat berharga yang dimiliki negara akan semakin berkurang sehingga
pendapatan negara akan mengalami kenaikan
B. Masyarakat memiliki banyak surat berharga yang akan ditukar dengan uang modal
ditambah keuntungan yang akan didapat
C. Harga barang akan meningkat seiring dengan jumlah surat berharga yang beredar di
masyarakat yang semakin banyak
D. Membeli surat berharga sehingga Jumlah uang yang beredar akan berkurang dan
nilai uang akan naik serta harga barang akan kembali turun
E. Beban negara akan semakin meningkat pada masa yang akan datang ditambah harga
barang akan terus meningkat tajam
Jawab : D
Pembahasa
n:
Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar
dalam rangka mengatasi inflasi, diantaranya:
1) Politik diskonto atau suku bunga (Discount Policy), menaikkan suku bunga
2) Politik pasar terbuka (Open market policy), menjual surat-surat berharga
3) Politik pagu kredit atau pembatasan kredit (Plafon credit policy), membatasi pemberian pinjaman
4) Politik cadangan kas atau giro wajib minimum (Cash ratio poticy), menaikkan cadangan kas
Materi : Kebijakan
Moneter
11. Berikut ini beberapa kebijakan moneter yang dapat dilakukan pemerintah.
(1) Bank Sentral menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku untuk bank umum
(2) Bank Sentral menurunkan giro wajib minimum agar uang yang beredar di masyarakat meningkat
(3) Bank Sentral menjual surat berharga dalam rangka untuk menekan laju inflasi
(4) Kredit yang diberikan ke[ada masyarakat dibatasi atau diperketat
(5) Pembujukan moral kepada bank umum agar selalu mempertimbangkan kondisi
perekonomian Dari pernyataan di atas, kebijakan moneter kuantitatif ditunjukkan oleh
nomor ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
Jawab : A
Pembahasa
n:
Kebijakan Moneter Kuantitatif, artinya Kebijakan moneter dalam rangka untuk
mempengaruhi Jumlah Uang yang Beredar (JUB) yang bersifat kuantitatif antara lain:
1) Discount Policy (Politik diskonto) artinya kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan suku
bunga bank dalam rangka untuk memperlancar likuiditas sehari-hari.
2) Open Market Policy (Politik pasar terbuka atau operasi pasar terbuka) artinya Kebijakan untuk
memperjualbelikan surat-surat berharga oleh Bank Indonesia di pasar uang.
3) Cash Receive Ratio atau Reserve Requirement Ratio (Politik Cadangan Kas atau Giro Wajib
Minimum) artinya kebijakan untuk menaikan atau menurunkan cadangan kas yang harus ada
di bank-bank umum.
Materi : Inflasi
12. Dengan berbagai kebijakan yang akan ditempuh dalam menjaga stabilitas ekonomi makro
dan juga sektor riil, inflasi diharapkan dapat menurun dan stabil menuju sasaran inflasi
jangka menengah. Di samping itu, Pemerintah bersama Bank Indonesia akan terus
menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, di tengah ketidakpastian global yang akan dihadapi
Indonesia.
Dampak dari penerapan kebijakan ekonomi makro adalah …..
A. Perekonomian nasional akan tetap mengalami pertumbuhan dengan tingkat keyakinan
masyarakat akan terus dijaga agar tingkat konsumsi, keberlangsungan usaha, dan
investasi tetap stabil
B. penyelesaian pembangunan infrastruktur dan keberlanjutan reformasi kebijakan yang
merupakan prioritas utama terus dilakukan untuk menurunkan daya saing dan daya tarik
investasi
C. perdagangan internasional, peningkatan kinerja pertumbuhan ekspor diarahkan
pada barang yang berbasis nonkomoditas yang memiliki nilai tambah tinggi,
sehingga diharapkan mampu memberikan multiplier effect yang besar terhadap
perekonomian.
D. Investasi yang merupakan salah satu fokus utama pembangunan agar dapat menjadi
motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Penciptaan investasi yang besar saat ini
diharapkan mampu memberikan manfaat dalam jangka pendek
E. pembangunan infrastruktur dasar merupakan salah satu bagian dari upaya peningkatan
investasi, perbaikan daya saing nasional, dan dapat menghambat partisipasi swasta
dalam dunia usaha.
Jawab : C
Pembahasa
n:
Perkembangan perekonomian dunia dan domestik menjadi acuan Pemerintah dalam
menetapkan asumsi dasar ekonomi makro sebagai dasar perhitungan dalam menyusun RAPBN.
Berdasarkan realisasi dan prospek perekonomian ke depan, Pemerintah menargetkan
pertumbuhan ekonomi akan mengalami perbaikan terutama peningkatan kinerja pada sisi
investasi dan ekspor. Membaiknya pertumbuhan ekonomi juga akan didukung oleh berbagai
kebijakan dalam mendorong kinerja investasi dan ekspor serta ditopang oleh stabilitas ekonomi
makro yang terjaga. Dengan berbagai kebijakan yang akan ditempuh dalam menjaga stabilitas
ekonomi makro dan juga sektor riil, inflasi diharapkan dapat menurun dan stabil menuju sasaran
inflasi jangka menengah. Pemerintah bersama Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai
tukar rupiah, di tengah ketidakpastian global. Hal ini akan menimbulkan berbagai dampak, salah
satunya adalah perdagangan internasional, peningkatan kinerja pertumbuhan ekspor diarahkan
pada barang yang berbasis nonkomoditas yang memiliki nilai tambah tinggi, sehingga diharapkan
mampu memberikan multiplier effect yang besar terhadap perekonomian.
Materi : Inflasi
13. Pada saat terjadi krisis semua sektor ekonomi mengalami kemunduran. Banyak perusahaan
melakukan pengurangan tenaga kerja dalam jumlah besar. Bahkan, tidak sedikit perusahaan
yang menghentikan kegiatan usahanya. Hal tersebut mengakibatkan tingginya jumlah
pengangguran. Dampak pengangguran bagi pemerintah adalah ....
A. Terdapat dana tambahan untuk menyediakan tempat tinggal bagi tunawisma karena
banyaknya tunawisma dan pengemis di jalan.
B. Pemerintah perlu mengeluarkan dana untuk mengatasi tingkat kerawanan sosial akibat
tingginya tingkat kriminal
C. Pengangguran mempengaruhi pendapatan dari sektor pajak yang berdampak pada
menurunnya pendapatan negara terutama pajak penghasilan
D. Pemerintah mengeluarkan biaya sekolah gratis sehingga perguruan tinggi bagi anak –
anak yang putus sekolah karena berkurangnya pendapatan keluarga
E. Pemerintah mengeluarkan dana dengan jumlah besar untuk mengadakan
pelatihan ketrampilan bagi pengangguran di Indonesia
Jawab : E
Pembahasa
n:
Dampak Pengangguran dari Segi Ekonomi:
a. Produk Domestik Bruto mengalami penurunan
b. Pendapatan Nasional turun
c. Menghambat investasi
d. Daya beli masyarakat turun
e. Menimbulkan kelesuan usaha
f. Meningkatnya kemiskinan
g. Penyediaan dana untuk latihan kerja agar lebih trampil
Materi : Pendapatan
perkapita
14. Tabel pendapatan nasional dan jumlah penduduk 3 negara pada tahun 2016 dan 2017
(dalam jutaan rupiah)
201 201
No. Nama Negara 8 9
Pendapata Jumlah Pendapata Jumlah
n Pendudu n Pendudu
Nasional k Nasional k
1. Arga 300.000,0 60 320.000,0 62
0 0
2. Barga 240.000,0 50 280.000,0 54
0 0
3. Carga 160.000,0 40 180.000,0 44
0 0
Berdasarkan data tersebut kesimpulan yang tepat bila dilihat dari pertumbuhan
pendapatan perkapita tahun 2017 terhadap 2016 adalah ....
A. pertumbuhan pendapatan perkapita Negara Arga lebih tinggi dibanding Negara Barga
B. pertumbuhan pendapatan perkapita Negara Barga lebih rendah dibanding Negara Carga
C. pertumbuhan pendapatan perkapita Negara Carga lebih rendah dibanding Negara Arga
D. pendapatan perkapita Negara Arga mengalami pertumbuhan tertinggi dibanding
negara lainnya
E. pendapatan perkapita Negara Barga mengalami pertumbuhan terendah dibanding
negara lainnya
Jawab : C
Pembahasa
n:
Perhitungan pendapatan perkapita :
Nama Pendapatan perkapita Pertumbuha
No. n Pendapt
Negar 2018 2019
a
1. Arga 5.000,00 5.161,2 3,23%
9
2. Barga 4.800,00 5.185,1 8,02%
9
3. Carga 4.000,00 4.090,9 2,27%
1
Pertumbuhan pendapatan perkapita Negara dari yang tertinggi adala Negara Barga, Negara
Arga dan Negara Carga
Materi : Pembangunan
ekonomi
15. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, kinerja pembangunan nasional berhasil memberikan
dampak positif bagi perluasan kesempatan kerja dan penurunan tingkat pengangguran.
Keberhasilan Pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran dalam periode
tersebut merupakan dampak dari berbagai upaya Pemerintah dalam menjaga tingkat
pertumbuhan ekonomi serta program- program Pemerintah dalam penciptaan lapangan
kerja.
Tujuan pemerintah melaksanakan kebijakan pembangunan nasional tersebut adalah ….
A. menciptakan iklim usaha yang sehat dan memperluas daerah untuk peningkatan daya beli
B. menerbitkan regulasi untuk memperlancar masyarakat mengurus izin berusaha
dalam jangka pendek,
C. memberikan kemudahan dan insentif bagi para pelaku usaha industri besar
D. melanjutkan pembangunan berbagai proyek infrastuktur untuk mendukung
kelancaran konektivitas arus barang dan jasa
E. meningkatkan kerjasama antar Negara di dunia
Jawab : E
Pembahasa
n:
Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka untuk mengatasi
permasalahan kesesuaian antara keterampilan dan struktur lapangan kerja, salah satu
tujuannya untuk melanjutkan pembangunan berbagai proyek infrastuktur untuk
mendukung kelancaran konektivitas arus barang dan jasa, sehingga dapat menciptakan
lapangan kerja
Materi : Pertumbuhan
ekonomi
16. Berikut data Produk Domestik Bruto (PDB) Negara Semesta periode tahun 2016-2019.
No Tahu PDB
. n
1. 2016 Rp1.890
triliun
2. 2017 Rp1.920
triliun
3. 2018 Rp1.975
triliun
4. 2019 Rp2.025
triliun
5. 2020 Rp2.125
triliun
Dari tabel tersebut, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2019-2020 adalah ....
A. 1,59%
B. 2,47%
C. 2,53%
D. 2,86%
E. 3,46%
Jawab : B
Pembahasa
n:
Perhitungan laju Pertumbuhan ekonomi :
1.920−1.890
1. Tahun 𝑥 100% = 1,59%
2017 : 1.890
1.975−1 𝑥 100% = 2,86%
2. Tahun .920
2018 : 𝑥 100% = 2,53%
1.920 𝑥 100% = 2,47%
3. Tahun 2.025−1
.975
2019 :
4. Tahun 1.975
2.125−2
2020 : .025
2.025
Materi : Uang
17. Uang yang beredar atau penawaran uang adalah sejumlah uang tertentu yang
disediakan oleh pemerintah atau bank untuk dapat dimiliki oleh masyarakat. Uang
yang beredar dapat mempengaruhi tingkat harga, tingkat bunga dan tingkat kegiatan
ekonomi suatu Negara. Oleh karena itu pertambahan uang yang beredar dalam
perekonomian perlu dikendalikan oleh pemerintah.
Salah satu dampak positif dari peningkatan jumlah uang yang beredar terhadap
pendapatan nasional adalah ....
A. pendapatan nasional naik dan pertumbuhan ekonomi naik karena adanya kenaikan
investasi
B. pendapatan nasional naik dan pertumbuhan ekonomi turun karena adanya penurunan
investasi
C. pendapatan nasional turun dan pertumbuhan ekonomi turun karena adanya penurunan
investasi
D. pendapatan nasional turun dan pertumbuhan ekonomi turun karena adanya kenaikan investasi
E. pendapatan nasional turun dan pertumbuhan ekonomi stagnan karena investasi stagnan
Jawab : A
Pembahasa
n:
Penurunan tingkat suku bunga oleh Bank Indonesia, mendorong masyarakat, pengusaha
meminjam uang ke bank untuk melakukan investasi. Dengan adanya investasi diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan nasional, dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Materi : Bank
18. Perbankan di Indonesia sedang dihadapkan pada berbagai masalah, salah satunya
adalah pengelolaan likuiditas bank yang masih relative rendah, sehingga banyak uang
yang dikeluarkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Cara yang dilakukan oleh Bank sentral untuk mengatasi masalah tersebut adalah …..
A. menaikkan suku bunga sehingga masyarakat termotivasi untuk mengendapkan dana di
bank
B. mengumpulkan dana dari pasar modal untuk membiayai tabungan atau deposito
C. mendorong masayarakat untuk menabung dalam bentuk saham di pasar modal
D. menjual surat berharga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar
E. menaikkan iklim investasi dengan meningkatkan kegiatan ekonomi
Jawab : A
Pembahasa
n:
Likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk mengembalikan kewajibannya sewaktu-
waktu atau jangka pendek, jika likuiditas yang tinggi maka kemampuan bank untuk
mengembalikan kewajibannya dapat lebih lancar. Likuiditas tinggi ditunjukkan oleh
adanya jumlah uang yang ada di bank banyak, untuk itu bank sentral menaikkan suku
bunga, agar banyak masyarakat yang menabung.
Materi : Kebijakan
Fiskal
19. Kebijakan fiscal merupakan Kebijakan yang berhubungan dengan dan ditempuh melalui
APBN. Pada umumnya melalui instrumen perpajakan dan subsidi, serta anggaran.
Kebijakan fiscal yang deficit berarti jumlah belanja lebih besar dari jumlah penerimaan.
Kebijakan fiscal untuk mengatasi masalah tersebut adalah …..
A. Meningkatkan subsidi untuk perusahaan dalam rangka mendorong produksi
B. Melakukan peningkaatan pada pos pengeluran rutin pembangunan.
C. meminjam dari perbankan dalam negeri dan lembaga luar negeri
D. Mempercepat sebagian proyek-proyek pemerintah yang menyerap biaya besar
namun penyelesaiannya memakan waktu lama.
E. Membeli surat berharga yang sudah beredar di masyarakat
Jawab : C
Pembahasa
n:
Kebijakan Fiskal atau Kebijakan Anggaran adalah kebijakan pemerintah yang berhubungan
dengan pendapatan dan pengeluaran Negara atau APBN, agar sesuai dengan pertumbuhan
ekonomi yang diharapkan dan pada gilirannya akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja.
Defisit anggaran dapat
diatasi dengan :
1) Sisi pembiayaan dengan Meminjam dari perbankan Dalam Negeri, Meminjam dari non-
perbankan, Meminjam dari lembaga Luar Negeri, Meningkatkan pendapatan pajak,
Mencetak uang dan Privatisasi BUMN.
2) Sisi penerimaan/pengeluaran dengan Mengurangi subsidi, Melakukan penghematan
pada pos pengeluran rutin pembangunan, Menunda sebagian proyek-proyek
pemerintah yang menyerap biaya besar namun penyelesaiannya memakan waktu lama
dan Mengurangi proyek-proyek yang tidak efektif dan efisien.
Materi : Pendapatan
Nasional
20. Jika diketahui data ekonomi makro (dalam miliar rupiah) tahun 2019 untuk dua Negara
sebagai berikut :
No. Keterangan Negar Negara
a Gaya
Arya
1 Pengeluaran rumah 2000 1500
tangga
2 Pengeluaran pemerintah 1000 2000
3 Pengeluaran investasi 2000 750
4 Pendapatan ekspor 2000 1600
5 Pembayaran impor 1600 1000
6 Depresiasi 1200 1000
7 Net foreign factor cost 1000 800
8 Pajak tidak langsung 1200 800
9 Pajak langsung 800 400
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan perbandingan NNP kedua negara adalah ....
A. NNP Negara Gaya lebih besar dari Negara Arya dengan selisih Rp 150 miliar.
B. NNP Negara Gaya lebih kecil dari Negara Arya dengan selisih Rp 150 miliar.
C. Jumlah NNP Negara Gaya sama dengan Negara Arya, yaitu Rp 3.200 miliar.
D. NNP Negara Gaya lebih besar dari Negara Arya dengan selisih Rp100 miliar.
E. NNP Negara Gaya lebih kecil dari Negara Arya dengan selisih Rp100 miliar.
Jawab : B
Pembahasa
n:
Perhitungan GDP :
1. Negara Arya
GDP = C + I + G + (X –M)
GDP = 2000 + 2000 + 1000 + (2000 – 1600)
GDP = Rp 5.400
miliar Perhitungan
NNP :
NNP = GDP – Net foreign factor –
Depresiasi NNP = 5.400 – 1.000 – 1.200
= Rp 3.200 miliar
2. Negara Gaya
GDP = C + I + G + (X –M)
GDP = 1500 + 750 + 2000 + (1600 – 1000)
GDP = Rp 4.850
miliar Perhitungan
NNP :
NNP = GDP – Net foreign factor – Depresiasi
NNP = 4.850 – 800 – 1.000 = Rp 3.050 miliar
Materi : Manajemen
22. Perhatikan pernyataan yang berhubungan dengan tingkatan manajemen
berikut!
(1) Bertanggung jawab dalam keputusan dan rencana yang telah ditetapkan
(2) Melaksanakan strategi dan perencanaan yang telah diputuskan oleh manajemen
(3) Memiliki ketrampilan konsep dalam rangka jalannya kegiatan di perusahaan
(4) Memiliki ketrampilan konsep yang sebanding dengan ketrampilan teknis
(5) Bertugas memimpin dan mengawasi para kepala seksi atau kepala
divisi Yang merupakan kegiatan manajemen menengah (midle
management) adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
Jawab : D
Pembahasa
n:
Menurut tingkatannya manajemen dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
I. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer,
bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah Direktur, Wakil Direktur, Presiden
Direktur, General Manager, CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer),
dan CFO (Chief Financial Officer).
II. Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang
berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
III. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering
disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).
Materi : Neraca
Perdagangan
23. Tabel hasil perdagangan negara “Gemah”, Negara “Ripah” dan Negara “Jinawi” tahun 2019
Kegiatan Negara Gemah Negara Ripah Negara Jinawi
Ekspo US$ 80.000,00 US$120.000, US$ 180.000,00
r US$ 00 US$ US$ 200.000,00
Impor 100.000,00 95.000,00
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa ....
A. Negara “Gemah” mengalami surplus sebesar US$ 25.000,00
B. Negara “Ripah” mengalami surplus sebesar US$ 20.000,00
C. Negara “Jinawi” mengalami defisit sebesar US$ 25.000,00
D. Negara “Gemah” mengalami defisit lebih besar dari Negara “Jinawi”
E. Negara “Ripah” mengalami surplus dan Negara “Ripah” dan Negara “Jinawi”
mengalami defisit
Jawab : E
Pembahasa
n:
Analisis data neraca perdagangan:
1. Negara Gemah Defisit neraca perdagangan 20.000,00
2. Negara Ripah Surplus neraca perdagangan 25.000,00
3. Negara Jinawi Defisit neraca perdagangan 20.000,00
Materi : Badan
Usaha
25. Pak Zaki berencana membentuk badan usaha. Setelah melalui berbagai pertimbangan,
akhirnya ia memilih PT sebagai bentuk badan usahanya. Berikut karakteristik Badan Usaha:
1) Mudah mengumpulkan modal.
2) Mudah memperoleh kredit dari bank.
3) Keuntungan menjadi milik pengusaha seorang.
4) Tanggung jawab tidak terbatas.
5) Pergantian pimpinan perusahaan mudah dilakukan.
Pernyataan tersebut yang merupakan kebaikan PT adalah
nomor …. A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 1), 2), dan 5)
D. 2), 3), dan 4)
E. 2), 3), dan 5)
Jawab : A
Pembahasa
n:
Kebaikan atau Kelebihan Perseroan Terbatas, antara lain :
1) Tanggung jawab pesero terbatas
2) Kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi
3) Kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin
4) Lebih dipercaya pihak ketiga (Bank) dalam hal kredit
5) Efisiensi dibidang kepemimpinan
6) Lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan karyawan.
Materi : Neraca
Pembayaran
26. Jika neraca pembayaran defisit, negara yang defisit harus merelakan cadangan
devisanya untuk membayar kekurangannya. Akibat yang terjadi adalah…
A. pemilik neraca pembayaran yang defisit dan pemilik neraca pembayaran yang
surplus nilai uangnya sama-sama turun
B. pemilik neraca pembayaran defisit dan neraca pembayaran surplus nilai uangnya
sama-sama naik
C. mata uang dalam negeri yang memiliki neraca pembayaran yang defisit turun
nilai uangnya, sedangkan negara berpiutang naik nilai uangnya
D. nilai uang dalam negeri yang memiliki neraca pembayaran defisit dan neraca
pembayaran yang surplus sama-sama tidak terpengaruh
E. mata uang yang memiliki neraca defisit naik, sedangkan mata uang yang memiliki
neraca surplus turun
Jawab : C
Pembahasa
n:
Defisit neraca pembayaran dan berkurangnya devisa Negara akan berakibat nilai mata uang
dalam negeri turun, sedangkan mata uang asing mengalami kenaikan nilai uangnya
Materi : Neraca
Pembayaran
27. Neraca Pembayaran (US$ miliar):
Debit 2019 Kredit
Uraia
n
Neraca
Perdagangan 38.327,0 17.891,0
Migas 139.068,0 152.925,0
Nonmigas
Saldo - 6.579,0
Neraca Jasa 33.444,0 23.113,0
Saldo 10.331,0
Neraca Modal dan Finansial 30.068,0 54.964,0
Saldo 24.896,0 -
Apabila kurs yang berlaku pada saat itu Jual $1 = Rp 14.500,00 dan Beli $1 = 14.300,00.
Pernyataan yang benar adalah….
A. Neraca pembayaran pada tahun 2019 mengalami deficit sebesar Rp 114.199.800,00
B. Neraca pembayaran pada tahun 2019 mengalami surplus sebesar Rp 114.199.800,00
C. Neraca pembayaran pada tahun 2019 mengalami defisit sebesar Rp 115.797.000,00
D. Neraca pembayaran pada tahun 2019 mengalami surplus sebesar Rp 115.797.000,00
E. Neraca pembayaran pada tahun 2019 mengalami defisit sebesar Rp 114.998.400,00
Jawab : B
Pembahasa
n:
Surplus atau deficit dalam neraca Pembayaran dihitung berdasarkan jumlah Debit
dan kredit Surplus diperoleh jika jumlah K > D
Defisit terjadi jika jumlah K < D
Berdasarkan soal tersebut jumlah kredit 248.893 dan jumlah debit
240.907 Sehingga jumlah K > D dan terjadi surplus sebesar $ 7.986
Jumlah surplus dalam bentuk rupiah = 7.986 x Rp 14.300,00 = Rp 114.199.800,00
Materi : SHU
28. Koperasi Berkah memiliki data keuangan sebagai berikut:
- SHU tahun berjalan Rp150.000.000,00
- Jumlah Simpanan Pokok Rp30.000.000,00
- Jumlah Simpanan Wajib Rp60.000.000,00
- Jumlah penjualan selama satu tahun Rp270.000.000,00.
Menurut AD/ART SHU dialokasikan di antaranya untuk:
- jasa modal 20%
- jasa usaha 30%
- lain-lain total 50%
Ny. Fajar dan Ny. Wati seorang anggota koperasi mempunyai data sebagai berikut:
Keterangan Ny. Fajar Ny. Wati
Simpanan pokok Rp 1.000.000,00 Rp
1.000.000,00
Simpanan wajib Rp 3.500.000,00 Rp
2.600.000,00
Jumlah pembelian Rp 6.600.000,00 Rp
7.200.000,00
Jumlah pinjaman Rp 2.000.000,00 Rp
1.800.000,00
Berdasarkan data di atas, kesimpulan SHU yang diperoleh anggota tersebut adalah ....
A. Jumlah SHU Ny. Fajar dan SHU Ny. Wati sama besar, yaitu Rp600.000,00
B. SHU Ny. Fajar lebih kecil dari SHU Ny. Wati dengan selisih Rp200.000,00
C. SHU Ny. Fajar lebih besar dari SHU Ny. Wati dengan selisih Rp200.000,00
D. SHU Ny. Fajar lebih kecil dari SHU Ny. Wati dengan selisih Rp100.000,00
E. SHU Ny. Fajar lebih besar dari SHU Ny. Wati dengan selisih Rp100.000,00
Jawab : C
Pembahasa
n:
Perhitungan SHU yang diterima Ny. Fajar :
𝟒.𝟓𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
Jasa x 20% x Rp 150.000.000,00 = Rp1.500.000,00
Simpanan = 𝟗𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎
𝟎
𝟔.𝟔𝟎𝟎.𝟎𝟎
Jasa x 30% x Rp 150.000.000,00 = Rp1.100.000,00 +
Usaha =
𝟐𝟕𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎
𝟎
Materi : Posting
30. Sebagian jurnal umum yang dibuat oleh Biro Jasa Cermat pada bulan
November 2019: Jurnal Umum Halaman
1
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2019 2 Perlengkapan Rp 1.500.000,00 -
November Kas - Rp 500.000,00
Utang Usaha - Rp 1.000.000,00
4 Kas Rp 750.000,00 -
Pendapatan Jasa - Rp 750.000,00
6 Beban Listrik dan Telepon Rp 700.000,00 -
Kas - Rp 700.000,00
Pada bulan Oktober 2019 perusahaan tersebut memiliki saldo sebagai berikut:
- Kas Rp15.700.000,00
- Perlengkapan Rp250.000,00
- Utang Usaha Rp2.500.000,00
- Pendapatan Jasa Rp6.500.000,00
- Beban Listrik dan telepon Rp700.000,00
Berdasarkan data di atas, maka posting ke buku besar yang benar adalah....
A. Kas (Rp000,00)
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2019 1 Saldo √ - - 15.700 -
Novembe 2 JU.1 500 - 16.200 -
r 1
4 JU.1 750 - 16.950 -
1
6 JU.1 - 700 16.250 -
1
B. Perlengkapan (Rp000,00)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit Saldo Kredit
Jawab : B
Pembahasa
n:
Pencatatan posting :
1. Saldo awal Kas 15.700.000 dicatat pada kolom saldo (D), kemudian dipostingkan dari jurnal
tanggal 2 di sebelan kredit 500.000, tanggal 4 di sebelah debit 750.000 dan tanggal 6 di
sebelah kredit 700.000, sehingga saldo Kas (D) 15.250.000
2. Saldo awal Perlengkapan 250.000 dicatat pada kolom saldo (D), kemudian dipostingkan
dari jurnal tanggal 2 di sebelah debit 1.500.000, sehingga saldo Perlengkapan (D)
1.750.000
3. Saldo awal Utang usaha 2.500.000 dicatat pada kolom saldo (K), kemudian dipostingkan
dari jurnal tanggal 2 di sebelah kredit 1.000.000, sehingga saldo Utang usaha (K)
3.500.000
4. Saldo awal Pendapatan jasa 6.500.000 dicatat pada kolom saldo (K), kemudian
dipostingkan dari jurnal tanggal 4 di sebelah kredit 750.000, sehingga saldo Pendapatan
jasa (K) 7.250.000
5. Saldo awal Beban listrik dan telepon 700.000 dicatat pada kolom saldo (D), kemudian
dipostingkan dari jurnal tanggal 6 di sebelah debit 700.000, sehingga saldo Beban listrik dan
telepon (D) 1.400.000
Berdasarkan persamaan akuntansi tersebut, laba atau rugi usaha yang diperoleh Percetakan Usaha
Maju adalah ....
A. Laba Rp7 080.000,00
B. Rugi Rp7.080.000,00
C. Laba Rp4.980.000,00
D. Rugi Rp4.980.000,00
E. Rugi Rp4.000.000,00
Jawab : A
Pembahasa
n:
L/R = Pendapatan –
Beban L/R = 11 600.000 –
4.520.000
Laba Rp 7 080.000,00
Materi : Laporan
Keuangan
32. Berikut ini sebagian data laporan keuangan 3 perusahaan Jasa pada akhir periode 2019:
Keterangan Perusahaan FAFA Perusahaan VIVI Perusahaan
VOVO
Kas Rp30.000,000, Rp35.000,000, Rp34.000,000,
Piutan 00 00 00
g Rp10.000.000, Rp10.000.000, Rp15.000.000,
Pendapatan 00 00 00
Jasa Rp70.000.000, Rp55.000.000, Rp65.000.000,
Pendapatan 00 00 00
Sewa Modal Rp5.000.000,0 Rp5.000.000,0 Rp6.000.000,0
Awal Beban 0 0 0
Gaji Rp20.000.000, Rp25.000.000, Rp22.000.000,
Beban Sewa 00 00 00
Beban asuransi Rp12.000.000, Rp10.000.000, Rp10.000.000,
00 00 00
Rp2.500.000,0 Rp3.000.000,0 Rp5.000.000,0
0 0 0
Rp1.200.000,00 Rp1.800.000,00 Rp2.100.000,00
Prive Rp1.500.000,00 Rp1.500.000,00 Rp1.600.000,00
Berdasarkan data tersebut, urutan jumlah modal akhir ketiga perusahaan dari yang terkecil
hingga terbesar adalah ….
A. Perusahaan FAFA, Perusahaan VOVO dan Perusahaan VIVI
B. Perusahaan FAFA, Perusahaan VIVI dan Perusahaan VOVO
C. Perusahaan VIVI, Perusahaan VOVO dan Perusahaan FAFA
D. Perusahaan VIVI, Perusahaan FAFA dan Perusahaan VOVO
E. Perusahaan VOVO, Perusahaan FAFA dan
Perusahaan VIVI Jawab : A
Pembahasan :
Perhitungan Modal akhir :
Modal akhir = Modal awal + Pendapatan – Beban – Prive
1. Perusahaan FAFA
Modal akhir = Rp 20.000.000,00 + Rp 75.000.000,00 – Rp 15.700.000,00 – Rp 1.500.000,00
Modal akhir = Rp 77.800.000,00
2. Perusahaan VIVI
Modal akhir = Rp 25.000.000,00 + Rp 60.000.000,00 – Rp 14.800.000,00 – Rp 1.500.000,00
Modal akhir = Rp 68.700.000,00
3. Perusahaan VOVO
Modal akhir = Rp 22.000.000,00 + Rp 71.000.000,00 – Rp 17.100.000,00 – Rp 1.600.000,00
Modal akhir = Rp 74.300.000,00
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka urutan besarnya modal akhir adalah
1. Perusahaan FAFA
2. Perusahaan VOVO
3. Perusahaan VIVI
Materi : Neraca
Lajur
33. Nerada Saldo(sebagian) milik Barber Shop “Kuncir”:
No. Nama Debet Kredit
Akun
1 Peralatan Rp5.000.000,0 -
0
2 Beban Listrik Rp350.000,00 -
3 Beban Sewa Rp3.600.000,0 -
0
Data Penyesuaian pada 31 Desember 2019
a. Peralatan disusutkan Rp250.000,00
b. Listrik bulan Desember belum dibayar Rp400.000,00
c. Sewa dibayar 3 Agustus 2019 untuk 1 tahun
Dari data tersebut disusun kertas kerja sebagian sebagai berikut: (Rp000,00)
No. Neraca Penyesuaia NSD Laba/Rugi Neraca
Aku Nama Akun saldo n
n D K D K D K D K D K
(1) Peralatan 5.000 - 250 - 5.250 - - - 5.25 -
0
(2) Beban Listrik 350 - 400 - 750 - 750 - - -
(3) Beban Sewa 3.600 - - 2.100 1.500 - 1.500 - - -
(4) Akumulasi Peny. - 250 - 25 - 25 - -
Peralatan 0 0
(5) Sewa dibayar di muka 2.10 - 2.100 - - - 2.10 -
0 0
Pencatatan kertas kerja yang benar terdapat pada… .
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
Jawab : D
Pembahasa
n:
Akun harta, utang dan modal dipindahkan ke kolom neraca, dan akun pendapatan dan
beban dipindahkan ke kolom laba-rugi.
1. Akun peralatan pada kolom AJP seharusnya tidak ada
2. Akun Beban listrik pada kolom AJP (D) Rp 400.000,00 dan kolom NSD dan L/R (D) Rp 750.000,00.
3. Akun Beban sewa pada kolom AJP (K) Rp 2.100.000,00 dan kolom NSD dan L/R (D) Rp
1.500.000,00.
4. Akun Akumulasi penyusutan peralatan pada kolom AJP (D) 250.000,00 dan kolom NSD
dan Neraca (K) Rp 250.000,00.
5. Akun Sewa dibayar di muka pada kolom AJP (D) 2.100.000, dan kolom NSD dan Neraca (D)
2.100.000
Materi : Jurnal
khusus
35. Berikut ini beberapa pernyataan tentang jurnal khusus:
(1) Digunakan untuk melakukan pencatatan pembelian secara tunai
(2) Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara tunai
(3) Digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan pembayaran beban-beban.
(4) Digunakan untuk mencatat transaksi retur pembelian barang dagangan secara tunai
(5) Digunakan untuk mencatat penerimaan pendapatan sewa atas ruangan usaha
Berdasarkan pernyataan tersebut, yang sesuai dengan jurnal khusus pengeluaran kas
ditunjukkan nomor ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
Jawab : D
Pembahasa
n:
Jurnal penerimaan kas adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
penerimaan uang atau uang tunai. Transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas antara
lain sebagai berikut.
a. Penjualan tunai.
b. Penerimaan pelunasan piutang.
c. Penerimaan pendapatan (Pendapatan bunga, dividen, sewa, dan lain-lain).
d. Retur pembelian secara tunai.
e. Investasi tambahan pemilik
B. Tn Binsar
Tangal Keterangan Ref D K Saldo
April
1 Saldo Rp14.000.000,00 - Rp14.000.000,0
0
12 J.Penjualan - Rp8.000.000,0 Rp6.000.000,00
0
C. PD. Sempurna
Tangal Keterangan Ref D K Saldo
April
1 Saldo Rp19.000.000,0
0
15 J.Penjualan Rp5.000.000,0 Rp24.000.000,0
0 0
17 J.Penjualan Rp3.000.000,0 Rp27.000.000,0
0 0
D. Tn Aldo
Tangal Keterangan Ref D K Saldo
April
1 Saldo Rp12.000.000,0
0
10 J. Penjualan Rp4.000.000,00 - Rp16.000.000,0
0
11 J. Umum - Rp500.000.0 Rp15.500.000,0
0 0
13 J. Penjualan Rp6.000.000,00 - Rp21.500.000,0
0
E. PD. Sempurna
Tangal Keterangan Ref D K Saldo
April
1 Saldo Rp19.000.000,00 - Rp19.000.000,0
0
15 J.Penjualan Rp5.000.000,00 - Rp24.000.000,0
0
17 J.Penjualan Rp3.000.000,00 - Rp27.000.000,0
0
Jawab : D
Pembahasa
n:
Saldo normal Buku Besar Pembantu Piutang di sebelah Debit.
1. BP Piutang Toko Tn Aldo
Saldo awal D 12.000.000, kemudian diposting dari JP tanggal 10 (D) 4.000.000,
tanggal 11 (K) 500.000, dan tanggal 13 (D) 6.000.000, sehingga saldonya (D)
21.500.000
2. BP Piutang Tn Binsar
Saldo awal D 14.000.000, kemudian diposting dari JP tanggal 10 (D) 8.000.000, sehingga
saldonya (D) 22.000.000
3. BP Piutang PD Sempurna
Saldo awal D 19.000.000, kemudian diposting dari JP tanggal 15 (D) 5.000.000,
tanggal 17 (D) 3.000.000, sehingga saldonya (D) 27.000.000
Materi : Laporan keuangan perusahaan
dagang
37. PD BAHTERA BAHAGIA pada akhir periode akuntansi memiliki data sebagai berikut:
- Persediaan Barang Dagang (awal) Rp 24.000.000,00
- Retur Pembelian dan PH Rp 3.000.000,00
- Potongan Pembelian Rp 800.000,00
- Persediaan Barang Dagang (akhir) Rp 26.000.000,00
- Penjualan Rp 92.000.000,00
- Retur Penjualan dan PH Rp 4.000.000,00
- Potongan Penjualan Rp 1.300.000,00
- Beban Angkut Pembelian Rp 1.000.000,00
- Beban Angkut Penjualan Rp 1.400.000,00
- Harga pokok penjualan Rp 63.200.000,00
Berdasarkan data di atas, besarnya Pembelian PD BAHTERA BAHAGIA adalah… .
A. Rp68.000.000,00
B. Rp65.000.000,00
C. Rp64.200.000,00
D. Rp63.200.000,00
E. Rp62.000.000,00
Jawab : A
Pembahasa
n:
HPP = PBD awal + Pembelian + Beban APb – Retur dan pot pembelian –
PBD akhir 63.200.000 = 24.000.000 + Pemb + 1.000.000 – 3.800.000 –
26.800.000
Pembelian = Rp 68.000.000,00
Materi : Jurnal
penyesuaian
38. Berikut ini neraca saldo (sebagian) milik PD. SEJAHTERA per 31
Desember 2019 : PD. SEJAHTERA
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2019
No. Nama Akun Debe Kredit
t
117 Persediaan Barang Dagang Rp 7.500.000,00
411 Penjualan Rp 15.000.000,00
511 Pembelian Rp 12.500.000,00
512 Retur Pembelian dan PH Rp 1.500.000,00
513 Potongan Pembelian Rp 250.000,00
514 Beban Angkut Pembelian Rp 2.000.000,00
Persediaan barang dagang pada akhir periode menunjukkan jumlah Rp 2.500.000,00.
Berdasarkan data di atas, penyusunan jurnal penyesuaian dengan metode HPP yang tepat adalah
....
Jawab : C
Pembahasa
n:
AJP persediaan barang dagangan dengan metode HPP adalah :
1. Akun HPP (D), akun PBD awal (K), akun Pembelian (K) dan akun Beban angkut pembelian (K)
2. Akun PBD akhir (D), akun Retur pembelian (D), akun Potongan pembelian (D) dan akun HPP (K)
Materi : Laporan
keuangan
39. Berikut ini 2 (dua) data keuangan usaha “PD. RARA” dan “PD KAKA” :
(dalam Rupiah)
Data PD RARA PD KAKA
Keuangan
Modal 1/1/2019 65.000.000,00 62.000.000,00
Beban angkut penjualan 3.000.000,00 1.000.000,00
Penjualan 34.500.000,00 33.500.000,00
Pendapatan diluar usaha 4.300.000,00 5.700.000,00
Retur penjualan dan PH 500.000,00 1.000.000,00
Potongan Penjualan 2.000.000,00 2.000.000,00
Harga pokok penjualan 12.000.000,00 10.000.000,00
Beban penjualan 1.900.000,00 1.600.000,00
Beban administrasi dan umum 5.000.000,00 4.300.000,00
Berdasarkan data yang ada, pernyataan yang benar adalah … .
A. Laba kotor PD. RARA lebih besar dari pada PD. KAKA dengan selisih Rp 500.000,00
B. Laba kotor PD. RARA lebih kecil dari pada PD. KAKA dengan selisis Rp 500.000,00
C. Laba kotor PD. RARA sama dengan PD. KAKA sebesar Rp 20.000.000,00
D. Laba kotor PD. RARA lebih kecil dari pada PD. KAKA dengan selisih Rp 1.500.000,00
E. Laba kotor PD. RARA lebih besar pada PD. KAKA dengan selisih Rp
1.500.000,00 Jawab : B
Pembahasan :
Laba kotor = Penjualan – Retur dan potongan
penjualan - HPP PD RARA
Laba kotor = 34.500.000 – 2.500.000 – 12.000.000
Laba kotor = Rp 20.000.000,00
PD KAKA
Laba kotor = 33.500.000 – 3.000.000 – 10.000.000
Laba kotor = Rp 20.500.000,00
Materi : Jurnal
penutup
40. Berikut data keuangan (sebagian) ”Salon Nanda” Bulan Juli 2019:
- Pendapatan jasa Rp76.000.000,00
- Beban perlengkapan Rp17.000.000,00
- Sewa diterima di muka Rp3.000.000,00
- Beban gaji Rp24.000.000,00
- Beban penyusutan peralatan Rp4.000.000,00
- Prive Rp4.000.000,00
Berdasarkan data tersebut, jurnal penutup Salon Nanda yang telah dibuat :
1. Jurnal penutup
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Des 31 Pendapatan jasa Rp 76.000.000,00
Ikhtisar Laba-rugi Rp 76.000.000,00
2. Jurnal penutup
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Des 31 Ikhtisar Laba-rugi Rp 45.000.000,00
Beban perlengkapan Rp 17.000.000,00
Beban gaji Rp 24.000.000,00
Beban penyusutan Rp 4.000.000,00
peralatan
3. Jurnal penutup
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Des 31 Ikhtisar Laba-rugi Rp 31.000.000,00
Modal Nanda Rp 31.000.000,00
4. Jurnal penutup
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Des 31 Prive Nanda Rp 4.000.000,00
Modal Nanda Rp 4.000.000,00
5. Jurnal penutup
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31 Modal Nanda Rp 31.000.000,00
Ikhtisar laba-rugi Rp 31.000.000,00
31 Modal Nanda Rp 4.000.000,00
Prive Nanda Rp 4.000.000,00