Anda di halaman 1dari 11

Vera aulia

ardany
Absen

42
10 mipa 6
Kementerian Agama Republik
Indonesia
● Sejarah
● pada waktu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melangsungkan sidang hari Minggu, 19 Agustus 1945 untuk
membicarakan pembentukan kementerian/departemen, usulan tentang Kementerian Agama tidak disepakati oleh anggota PPKI.
Hanya enam dari 27 Anggota PPKI yang setuju didirikannya Kementerian Agama. Beberapa anggota PPKI yang menolak
antara lain: Johannes Latuharhary mengusulkan kepada rapat agar masalah-masalah agama diurus Kementerian Pendidikan. 
Abdul Abbas seorang wakil Islam dari Lampung, mendukung usul agar urusan agama ditangani Kementerian Pendidikan. Iwa
Kusumasumatri, seorang nasionalis dari Jawa Barat, setuju gagasan perlunya Kementerian Agama tetapi karena pemerintah itu
sifatnya nasional, agama seharusnya tidak diurus kementerian khusus. Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan Taman Siswa,
lebih suka urusan-urusan agama menjadi tugas Kementerian Dalam Negeri. Dengan penolakan beberapa tokoh penting ini, usul
pembentukan Kementerian Agama akhirnya ditolak
Ketika Kabinet Presidensial
 dibentuk di awal bulan September
1945, jabatan Menteri Agama
belum diadakan. Demikian halnya,
di bulan Nopember, ketika kabinet
Presidential digantikan oleh Kabinet Usul tersebut mendapat sambutan dan
Parlementer di bawah Perdana dikuatkan oleh tokoh-tokoh Islam yang hadir
Menteri Sjahrir. Usulan
pembentukan Kementerian Agama dalam sidang KNIP pada waktu itu. Tanpa
pertama kali diajukan kepada BP- pemungutan suara, Presiden Soekarno
KNIP (Badan Pekerja Komite  memberi isyarat kepada Wakil Presiden
Nasional Indonesia Pusat) pada Mohamad Hatta, yang kemudian
tanggal 11 Nopember 1946 oleh
K.H. Abudardiri, K.H. Saleh menyatakan, bahwa Adanya Kementerian
Suaidy, dan M. Sukoso Agama tersendiri mendapat perhatian
Wirjosaputro, yang semuanya pemerintah. Sebagai realisasi dari janji
merupakan anggota KNIP dari tersebut, pada 3 januari 1946 pemerintah
Karesidenan Banyumas. Usulan ini
mendapat dukungan dari mengeluarkan ketetapan NO.1/S.D. yang
Mohammad Natsir, Muwardi, antara lain berbunyi: Presiden Republik
Marzuki Mahdi, dan Kartosudarmo Indonesia, Mengingat: Usul Perdana Menteri
yang semuanya juga merupakan dan Badan Pekerja Komite Nasional Pusat,
anggota KNIP untuk kemudian
memperoleh persetujuan BP-KNIP memutuskan: Mengadakan Departemen
Agama
01
Tugas dan fungsi
Kementerian Agama Republik
Indonesia
Introduction
● perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
kebijakan di bidang keagamaan;
● pengelolaan barang milik/kekayaan negara
yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Agama;
● pengawasan atas pelaksanaan tugas di
lingkungan Kementerian Agama;
● pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi
atas pelaksanaan urusan Kementerian
Agama di daerah;
● pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala
nasional; dan
● pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat
sampai ke daerah.
Kementerian Agama
mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama
untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan
pemerintahan negara.

—Someone Famous
2
itle. P5
Book T
What Is This
Topic About? ● lembaga Administrasi Negara (LAN) merupakan
Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) yang
didirikan dengan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun
1957 tanggal 6 Agustus 1957, dan susunan organisasi
dan tugas fungsinya diatur dalam Surat Keputusan
Perdana Menteri No. 283/P.M./1957.
● Meski peraturan pembentukannya ada sejak 1957, baru
setahun kemudian LAN mulai beroperasi dan
melakukan kegiatan, tepatnya sejak 5 Mei 1958 dengan
diangkatnya Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo SH sebagai
Direktur LAN yang pertama.
● Memasuki masa 1970-an, diangkatlah Mayjen Pol.
Prof. Dr. Awaloedin Djamin, MPA sebagai pemimpin
tertinggi LAN. Mulai masa kepemimpinannya, sebutan
Direktur LAN berubah menjadi Ketua LAN. Seiring
dengan Repelita, maka dipandang perlu untuk
menyesuaikan tugas, fungsi, dan susunan organisasi
LAN dengan tuntutan perkembangan zaman. 

Lembaga Administrasi
Negara
Nilai-nilai
Exam
LAN RI conten
t

INTEGRITAS INOVATIF
Berkarya dan berbakti  untuk organisasi dengan Berfikir dan bertindak di luar kebiasaan (Out of
penuh tanggung jawab dan dedikasi the Box)

PROFESIONAL PEDULI
Bekerja sesuai dengan keahlian dan Menjunjung tinggi sikap kebersamaan dan
kompetensinya gotong royong
Tugas dan fungsi
tugas:
Meneliti, mengkaji dan melakukan inovasi
manajemen ASN sesuai dengan kebutuhan
kebijakan;
Membina dan menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan Pegawai ASN berbasis
kompetensi;
Merencanakan dan mengawai kebutuhan
pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN secara
nasional;
Menyusun standar dan pedoman
penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan,
pelatihan teknis fungsional dan penjenjangan

tugas
tertentu, serta pemberian akreditasi dan
sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan
kementerian dan lembaga terkait;
Memberikan sertifikasi kelulusan peserta
pendidikan dan pelatihan penjenjangan;
Membina dan menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan analis kebijakan publik; dan
Membina JF di bidang pendidikan dan
pelatihan.
Tugas dan fungsi
Fungsi :
Dalam melaksanakan tugasnya LAN,
menyelenggarakan fungsi :
Pengembangan standar kualitas
pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN;
Pembinaan pendidikan dan pelatihan
kompetensi manajerial Pegawai ASN;
Penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan kompetensi manajerial Pegawai
ASN, baik secara sendiri maupun
bersama-sama lembaga pendidikan dan

fungsi
pelatihan lainnya;
Pengkajian terkait dengan kebijakan dan
manajemen ASN; dan
Melakukan akreditasi lembaga pendidikan
dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri
maupun bersama lembaga pemerintah
lainnya.
Lan.go.id
kemenag.go.id
id.wikipedia

Anda mungkin juga menyukai