Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN SISTEM JIT DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN

DISUSUN OLEH:

MUSLIHATUN (A1C020163)

NUR AUFA SUSIANTI (A1C020183)

KELAS D

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2023
PENERAPAN SISTEM JIT DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman ini Perubahan pertumbuhan ekonomi negara telah mengintensifkan


persaingan untuk pangsa pasar yang maksimal. Munculnya perusahaan-perusahaan baru
di era evolusi teknologi yang terus-menerus telah menciptakan persaingan bisnis yang
semakin ketat, dengan persaingan konsumen terutama di lingkungan bisnis, dengan
tingkat layanan dan produk yang tinggi yang diciptakan oleh perusahaan dan waktu.Kami
menuntut produksi yang berkualitas tinggi dan harga yang murah.

Tentunya konsumen mempertimbangkan ketika membeli suatu produk atau jasa


dan terlebih dahulu meminta informasi tentang perusahaan tersebut dengan imbalan
kualitas dan harga produk atau jasa yang mereka beli. Tentunya konsumen menginginkan
kecepatan dengan kualitas produk dan harga yang kompetitif.

Kekuatan perusahaan manufaktur dapat diukur dari efisiensi dan produktivitas


pada sistem produksi. Sistem produksi yang efisien dan produktif akan menghasilkan
produk yang berkualitas. Perusahaan manufaktur akan berusaha meningkatkan
produktivitasnya untuk dapat bersaing dan berkompetisi mendapatkan pasar untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin dengan memingkatkan kualitas produk dan
meminimalkan biaya yang dikeluarkan. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas perusahaan dengan penerapan sistem Just In Time (JIT). Tujuan penerapan
Just In Time adalah meningkatkan produktivitas dengan mengurangi berbagai aktivitas
yang tidak memberi nilai tambah bagi produk. Just In Time juga mengharuskan
perusahaan meningkatkan kualitas barang yang diproduksi, perusahaan juga harus
memperhatikan jenis dan mutu dari material yang digunakan pada proses produksi, mutu
peralatan, dan mutu karyawan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem JIT dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur?
Sistem pembelian dengan system Just In Time (JIT) dapat menghasilkan efisiensi
biaya yang memaksimalkan produktivitas perusahaan. Perusahaan manufaktur

2
yang membeli bahan baku sesuai dengan yang dibutuhkan dari pemasok dengan
tepat waktu dapat meminimalkan biaya pemborosan.
2. Apa dampak penerapan sistem JIT terhadap produktivitas pada perusahaan
manufaktur?
Sistem just-in-time memiliki dampak besar pada operasi perusahaan manufaktur
yang memiliki tiga kelas persediaan: persediaan bahan baku, persediaan pabrik,
dan persediaan siap pakai. Bahan baku adalah bahan atau bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan produk. Untuk sistem tradisional, perusahaan
memerlukan sejumlah besar dari ketiga kelas inventaris ini sebagai penyangga
untuk memastikan operasi yang lancar tanpa gangguan.
Penggunaan system Just In Time pada pemanufakturan dalam perusahaan adalah:
a. Meningkatkan kelancaran (ketertelususran biaya)
b. Meningkatkan akurasi perhitungan biaya produk
c. Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa ( Departemen jasa )
d. Mengubah perilaku dan relative pentingnya biaya tenaga kerja langsung
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pada perusahaan manufaktur?
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan
manufaktur, di antaranya adalah:
a) Teknologi: Penerapan teknologi yang tepat dan terkini dapat meningkatkan
efisiensi produksi, mengurangi waktu produksi, dan meningkatkan kualitas
produk. Misalnya, menggunakan robot atau mesin otomatis dalam proses
produksi dapat meningkatkan produktivitas.
b) Sumber daya manusia: Karyawan yang terampil dan berpengetahuan baik dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan. Pelatihan karyawan secara berkala
dan pemberian insentif juga dapat meningkatkan motivasi dan kinerja mereka.
c) Manajemen operasional: Kinerja perusahaan dapat meningkat jika manajemen
operasional yang efektif diimplementasikan. Hal ini termasuk pengelolaan
inventaris dan rantai pasok yang baik, pengaturan waktu produksi yang tepat,
dan manajemen kualitas yang baik.
d) Faktor lingkungan: Lingkungan kerja yang baik, seperti pencahayaan yang
cukup, suhu yang nyaman, dan keamanan yang terjamin dapat meningkatkan
produktivitas karyawan.

3
e) Faktor ekonomi: Faktor ekonomi seperti tingkat inflasi, fluktuasi nilai tukar,
dan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan perdagangan dan perpajakan
dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan.
4. Apa saja kendala atau tantangan yang dihadapi dalam penerapan sistem JIT pada
perusahaan manufaktur?
Just-in-Time (JIT) adalah sistem manajemen operasi yang digunakan dalam
manufaktur untuk mengurangi waktu tunggu dan meminimalkan persediaan yang
tidak perlu. Walaupun sistem JIT sangat bermanfaat dalam mengurangi biaya
produksi, mempercepat waktu produksi, dan meningkatkan efisiensi, tetapi ada
beberapa tantangan yang dapat dihadapi dalam penerapannya. Berikut adalah
beberapa tantangan yang dapat dihadapi dalam penerapan sistem JIT pada
perusahaan manufaktur:
a) Tantangan dalam mengelola pasokan bahan baku
JIT bergantung pada pasokan bahan baku yang stabil dan tepat waktu. Jika
pasokan bahan baku terganggu, maka produksi dapat terhenti. Oleh karena itu,
perusahaan perlu mengelola pasokan bahan baku secara efektif agar terhindar
dari kekurangan bahan baku.
b) Tantangan dalam mengurangi waktu siklus produksi
Sistem JIT mengharuskan produksi yang cepat dan efisien untuk
meminimalkan persediaan. Ini dapat menjadi tantangan bagi perusahaan karena
memerlukan waktu dan upaya untuk menyesuaikan produksi dengan kebutuhan
pelanggan.
c) Tantangan dalam menjaga kualitas produk
JIT dapat mengurangi persediaan, tetapi dapat meningkatkan risiko cacat
produksi karena bahan baku yang tidak memenuhi standar kualitas dapat
dengan cepat mempengaruhi produksi. Oleh karena itu, perusahaan harus
memastikan bahwa bahan baku yang digunakan adalah bahan baku yang
berkualitas tinggi dan bahwa produk akhir memenuhi standar kualitas yang
diperlukan.
d) Tantangan dalam memotivasi karyawan
Sistem JIT memerlukan karyawan yang terampil, terlatih, dan motivasi untuk
mencapai target produksi yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan harus
memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan dan
mendapatkan motivasi untuk mencapai target produksi yang ditetapkan.
4
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan system Just In Time JIT pada perusahaan
manufaktur?
- Kelebihan JIT pada perusahaan manufaktur adalah:
a) Mengurangi biaya persediaan: Dengan menggunakan sistem JIT,
perusahaan hanya memproduksi barang sesuai permintaan dan tidak
menyimpan persediaan yang berlebihan. Hal ini dapat mengurangi biaya
persediaan seperti penyimpanan, perawatan, dan kerusakan persediaan.
b) Meningkatkan efisiensi produksi: Sistem JIT memungkinkan perusahaan
untuk memproduksi hanya barang yang dibutuhkan oleh pelanggan,
sehingga meminimalkan waktu yang diperlukan untuk memproduksi
barang. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi
waktu siklus produksi.
c) Meningkatkan kualitas produk: Dengan mengurangi jumlah persediaan dan
memproduksi hanya barang yang dipesan, perusahaan dapat fokus pada
kualitas produk. Sistem JIT memungkinkan perusahaan untuk memeriksa
setiap produk secara individu, sehingga dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya cacat produksi.
d) Meningkatkan fleksibilitas: Sistem JIT memungkinkan perusahaan untuk
merespons perubahan permintaan pelanggan dengan cepat. Perusahaan
dapat dengan mudah memodifikasi produksi dan menyesuaikan jumlah
produksi dengan permintaan pelanggan.
- Namun, ada beberapa kekurangan yang dapat terjadi jika sistem JIT tidak
diimplementasikan dengan baik:
a) Risiko pasokan: Sistem JIT membutuhkan pasokan bahan baku yang tepat
waktu dan berkualitas tinggi. Jika terjadi keterlambatan atau masalah
dengan pasokan, dapat menyebabkan produksi terhenti dan mengganggu
jalannya produksi.
b) Ketergantungan pada pemasok: Dalam sistem JIT, perusahaan hanya
bergantung pada beberapa pemasok yang menyediakan bahan baku. Jika
ada masalah dengan salah satu pemasok, produksi perusahaan dapat
terganggu.
c) Biaya pengaturan produksi yang tinggi: Sistem JIT memerlukan pengaturan
produksi yang sangat baik untuk memproduksi barang yang tepat waktu

5
dan sesuai permintaan. Hal ini dapat memerlukan biaya yang tinggi untuk
mempersiapkan mesin produksi dan mengatur pengiriman barang.
C. Manafaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disampaikan, penelitian ini memiliki
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat akademis
Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh penggunaan JIT dalam
meningkatkan pelayanan produktivitas pada perusahaan manufaktur. Penulis berharap
ini bisa juga bermanfaat bagi para mahasiswa berikutnya pada jurusan ekonomi.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
a. Untuk peneliti
Menambah ilmu pengetahuan mengenai penerapan JIT dalam meningkatkan
pelayanan produktivitas pada perusahaan manufaktur.
b. Untuk perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk perbaikan penelitian pada perusahan-
perusahaan manufaktur agar produktifitas selanjutnya menjadi lebih baik dan dapat
kepuasan pelanggan.
c. Untuk peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai refrensi tambahan atau informasi yang berkaitan dengan
topik ini khususnya tentang produktivitas perusahaan.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang,maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami
bagaimana penerapan system JIT pada perusahaan manufaktur.

6
Kerangka Berpikir

Variabel
1. Variabel X : Penerapan Sistem JIT
2. Variabel Y : Produktivitas Pada Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur

Sitem Just In Time

Just In Time Purshasing


Just In Time Production
Biaya bahan baku

Produktivitas perusahaan

7
REFERENSI

Farmansjah, M., Rahmat, Y., & Syavilla Anggi, J. (2022). PENERAPAN SISTEM JUST IN
TIME DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN PADA PT.
PERMATA GADING AUTOCENTER.
Pristianingrum, N. (2017). Peningkatan efisiensi dan produktivitas perusahaan manufaktur
dengan sistem Just In Time. ASSETS: Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan Dan
Pajak, 1(1), 41-53.
Chase, R. B., & Aquilano, N. J. (2006). Production and operations management. McGraw-
Hill/Irwin.
Shah, R., & Ward, P. T. (2007). Defining and developing measures of lean production. Journal
of Operations Management, 25(4), 785-805.
Jha, S. K., & Shankar, R. (2016). Factors affecting productivity in a manufacturing industry.
International Journal of Mechanical and Production Engineering Research and
Development, 6(5), 75-82.
Milind, S. S., & Prasad, B. (2015). Impact of employee productivity on organizational
effectiveness: An empirical study. Journal of Business and Management, 17(6), 17-25.
Agarwal, R., & Goyal, S. (2015). Factors affecting productivity of manufacturing sector in
India. Journal of Applied Economics and Business Research, 5(2), 94-108.
Waters, D., & Davis, S. (2019). The Just-in-Time philosophy in manufacturing. Routledge.
Pande, V. S. (2015). Impact of Just In Time (JIT) on Inventory Management in Manufacturing
Firms. International Journal of Research in Finance and Marketing, 5(2), 51-62.
Masa’deh, R. E., & Alzyoud, S. (2017). Advantages and disadvantages of Just-In-Time (JIT)
manufacturing and inventory control system in manufacturing industry. International
Journal of Scientific and Research Publications, 7(2), 156-162.

Anda mungkin juga menyukai