Anda di halaman 1dari 11

SUMBER DAYA MANUSIA, DESAIN PEKERJAAN,

DAN PENGUKURAN KINERJA


 
Nefrielza Angela Putri
Chalvina Firda Izumi
Aldha Febriani Aziz
STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA
UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

Strategi sumber daya manusia yang baik adalah berbiaya mahal, sulit untuk
mencapainya, dan sukar untuk mempertahankannya. Adapun tujuan dari strategi
sumber daya manusia adalah untuk mengelola tenaga kerja dan merancang
pekerjaan sehingga para karyawan dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Pada strategi sumber daya manusia, kita akan memastikan bahwa, para karyawan:
1. Dimanfaatkan secara efisien di dalam kendala keputusan manajemen
operasional lainnya.
2. Memiliki mutu pekerjaan yang memadai dan hidup dalam komitmen yang saling
menguntungkan dan percaya satu sama lain.
Kendala Dalam Strategi Sumber Daya Manusia.
1. Bauran produk ditentukan secara musiman dan stabilitas kerja.
2. Teknologi, perlengkapan, dan proses memiliki implikasi bagi keselamatan dan
isi kerja.
3. Keputusan Lokasi memiliki pengaruh pada produktivitas karyawan.
4. Tata ruang keputusan seperti lini perakitan mempengaruhi pekerjaan.
Dalam mengatasi kendala-kendala dalam strategi sumber daya manusia
dibutuhkan tiga keputusan dalam bidang:
1. Perencenaan Tenaga Kerja
2. Perancangan Kerja
3. Standar Tenaga Kerja
PERENCANAAN TENAGA KERJA
Perencanaan tenaga kerja menentukan kebijakan susunan
kepegawaian yang berhubungan dengan:
1. Kebijakan Stabilitas Ketenagakerjaan
Stabilitas ketenegakerjaan adalah bagaimana
• Mengikuti Permintaan dengan Persis Sama
• Mengadakan Kebijakan yang Konstan
2. Kebijakan Stabilitas Ketenagakerjaan
Stabilitas ketenegakerjaan adalah bagaimana perusahaan mempertahankan karyawan
pada suatu waktu yang ditentukan. Tedapat dua kebijakan dasar dalam stabilitas:
• Mengikuti Permintaan dengan Persis Sama
• Mengadakan Kebijakan yang Konstan
DESAIN PEKERJAAN
Desain Pekerjaan (job design) menetapkan tugas yang membentuk
pekerjaan untuk individual atau dalam kelompok. Dalam hal ini ada 5
komponen desain pekerjaan yang akan dibahas, yaitu :
1.Spesialisasi Pekerjaan
Hal ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
• Pengembangan keterampilan dan pembelajaran yang lebih cepat oleh
karyawan.
• Mengurangi waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk menghasilkan
barang yang sama.
• Penemuan mesin-mesin dan perangkat yang lebih baik (inovatif).
2.Ekspansi Pekerjaan
Ada berbagai macam cara dalam mengekspansi pekerjaan:
Perluasan tugas (job enlargement)
Rotasi Pekerjaan (job rotation)
Pengayaan Tugas (job enrichment)
Pemberdayaan Pekerja (employee empowerment)

3.Komponen Psikologis dari Desain Pekerjaan


Sebuah strategi sumber daya manusia yang efektif juga membutuhkan pertimbangan
komponen psikologis dari rancangan kerja. Varietas keterampilan (skill variety),
• Identitas pekerjaan (job identity),
• Signifikansi pekerjaan (job significance),
• Otonomi (autonomy),
• Umpan balik (feedback),
ERGONOMIK DAN LINGKUNGAN KERJA

Ergonomik merupakan pembelajaran tatap muka manusia dengan lingkungan dan mesin.
Ergonomik berarti “studi kerja” (ergon: kerja). Istilah faktor manusia seringkali diganti dengan kata
ergonomik. Pemahaman mengenai permasalahan ergonomik dapat membantu untuk
meningkatkan kinerja manusia.
• Operator Input ke Mesin, dimana operator memberikan tanggapan ke mesin yaitu dengan
melakukan evaluasi.
• Umpan Balik kepada Operator, yaitu dimana umpan balik kepada operator diberikan dengan
pandangan, suara, dan perasaan bukan menghapuskan peluang.
• Lingkungan Kerja, yaitu lingkungan fisik dimana para karyawan bekerja dapat memengaruhi
kinerja, keselamatan, dan kualitas kehidupan pekerjaan mereka. Pencahayaan, kebisingan,
dan vibrasi, temperatur, kelembaban, dan kualitas udara merupakan faktor dalam lingkungan
kerja yang berada dibawah kendali organisasi dan manajer operasional.
METODE ANALISIS

• Pergerakan individual atau bahan material Analisis dilakukan


dengan menggunakan diagram alur dan diagram proses dengan variasi
jumlah detail.
• Aktivitas manusia dan mesin serta aktivitas kru Analisis ini
dilakukan dengan diagram aktivitas (juga dikenal sebagai diagram
manusia-mesin dan diagram kru).
• Pergerakan badan (terutama lengan dan tangan) Analisis ini
dilakukan dengan menggunakan diagram operasional.
VISUAL TEMPAT KERJA

Visual tempat kerja (visual workplace) menggunakan perangkat visual yang


berbiaya rendah untuk membagikan informasi secara cepat dan akurat.
Karena data tempat kerja berubah secara cepat dan sering, maka manajer
operasional harus membagikan informasi secara akurat dan terkini. Visual
tempat kerja dapat menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah
dengan menetapkan standar, permasalahan, dan keabnormalan secara visual.
STANDAR TENAGA KERJA

Standar tenaga kerja (labor standards) adalah jumlah waktu


yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan atau bagian dari
pekerjaan, dan mereka ada, baik dalam bentuk formal maupun
informal, untuk seluruh pekerjaan. Standar kerja yang layak,
merepresentasikan jumlah waktu yang harus diambil oleh rata-rata
karyawan untuk mengerjakan aktivitas pekerjaan tertentu di bawah
kondisi kerja yang normal.

Anda mungkin juga menyukai