Anda di halaman 1dari 13

MENJELASKAN CARA

MERENCANAKAN TENAGA
KERJA, DESAIN PEKERJAAN,
STANDAR TENAGA KERJA

GROUP 11 - MANAJEMEN OPERASIONAL


OUR TEAM:

Syahrangga Mile (220611020121)


Syalomitha Tumbel (220611020731)
Feli Resty Sari (220611020157)
Esterlin Pelleng (220611020154)
Garet Tandris (220611020161)
STRATEGI SDM UNTUK
KEUNGGULAN BERSAING
Strategi sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam
mencapai keunggulan bersaing. Manajemen SDM harus memastikan bahwa
kebijakan SDM yang diterapkan selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Salah
satu pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menciptakan kesesuaian
antara kebijakan SDM dengan pilihan strategi yang spesifik.
Terdapat beberapa strategi SDM yang dapat membantu
perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing, antara lain:
1.Memilih individu yang sangat terampil.
2.Memberikan nilai lebih kebijakan karyawan.
3.Menggunakan kontrol minimal.
4.Membuat investasi besar dalam sumber daya manusia.
5.Memberikan lebih banyak sumber daya untuk eksperimen, dan
penilaian kinerja untuk implikasi jangka panjang.
PERENCANAAN TENAGA KERJA

Perencanaan tenaga kerja adalah proses penyusunan rencana


ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam
penyusunan kebijakan, stategi, dan pelaksanaan program pembangunan
ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Dengan adanya perencanaan
tenaga kerja, maka usaha pertama yang harus dilakukan adalah
mengadakan inventarisasi tenaga kerja dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Jumlah tenaga kerja yang ada
2. Kualifikasi masing-masing tenaga kerja
3. Lama dinas masing-masing tenaga kerja
4. Kemampuan, pengetahuan dan pendidikan masing-masing tenaga kerja
5. Potensi bakat masing-masing tenaga kerja
6. Minat atau perhatian tenaga kerja
DESAIN PEKERJAAN
Desain pekerjaan dalam manajemen operasional melibatkan perencanaan dan
pengorganisasian tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan operasionalnya. Desain pekerjaan yang efektif dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas,
dan kepuasan kerja karyawan. Langkah-langkah penting dalam desain pekerjaan :

1. Analisis pekerjaan, Melakukan analisis terperinci tentang tugas-tugas, tanggung jawab, dan
kualifikasi yang diperlukan untuk setiap posisi dalam organisasi.
2. Penggalian informasi, Mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk karyawan yang
mengemban peran tersebut, supervisor, dan pemangku kepentingan lainnya.
3. Pengorganisasian pekerjaan, Mengatur tugas-tugas dan tanggung jawab ke dalam struktur
yang jelas dan terorganisir.
4. Pengkayaan pekerjaan, Meningkatkan keberagaman tugas dan tanggung jawab dalam
pekerjaan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi karyawan.
5. Penentuan kualifikasi, Menentukan kualifikasi yang diperlukan untuk setiap posisi pekerjaan,
termasuk keterampilan, pendidikan, dan pengalaman yang relevan.
6. Peninjauan dan evaluasi, Melakukan peninjauan berkala terhadap desain pekerjaan untuk
memastikan kesesuaian dengan perubahan kebutuhan organisasi.
ERGONOMIS DAN
LINGKUNGAN KERJA
Ergonomi dan lingkungan kerja memiliki peran penting dalam manajemen operasional
yang efektif. Ergonomi berkaitan dengan perancangan tempat kerja, peralatan, dan
tugas-tugas agar sesuai dengan karakteristik fisik dan kognitif manusia. Sedangkan
lingkungan kerja mencakup aspek fisik dan psikologis yang mempengaruhi
kesejahteraan dan produktivitas karyawan.

Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam desain ergonomis
dan lingkungan kerja dalam manajemen operasional:
1. Desain Fisik Tempat Kerja
2. Ergonomi Perangkat Kerja
3. Manajemen Beban Kerja
4. Pengaturan Ruang Kerja
5. Faktor Psikososial
6. Perencanaan Ruang dan Fasilitas
METODE ANALISIS

Strategi sumber daya manusia (SDM) dapat menjadi faktor kunci dalam mencapai
keunggulan bersaing dalam operasional. T. Hani Handoko juga menyatakan bahwa
strategi merupakan upaya yang dilakukan untuk mencapai sasaran jangka
panjang dimana tindakannya sesuai berdasarkan keputusan manajemen puncak
dan sumber daya organisasi yang banyak untuk merealisasikannya.

Beberapa strategi SDM yang dapat digunakan untuk mencapai keunggulan


bersaing dalam operasional antara lain:
1. Pengembangan karyawan
2. Pengelolaan kinerja
3. Pengelolaan talenta
4. Pengelolaan kompensasi
5. Pengelolaan keragaman
THE VISUAL WORKPLACE
Tempat kerja visual mencakup penggunaan berbagai alat visual seperti papan tulis,
grafik, dan papan informasi untuk menyajikan informasi dengan cara yang mudah
dipahami. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan
konsep visual workplace di perusahaan:
1. Identifikasi titik kebutuhan, Identifikasi area di mana informasi penting harus tersedia
dan mudah diakses oleh karyawan.
2. Pilih perangkat visual, Pilih perangkat visual yang sesuai untuk menampilkan informasi
penting pada titik kebutuhan.
3. Buat rencana implementasi, Buat rencana implementasi yang jelas dan terperinci untuk
memastikan bahwa perangkat visual ditempatkan pada titik kebutuhan dengan benar
dan mudah diakses oleh karyawan.
4. Berikan pelatihan, Berikan pelatihan kepada karyawan tentang cara menggunakan
perangkat visual dan bagaimana memanfaatkannya untuk meningkatkan efisiensi kerja.
5. Evaluasi dan perbaiki, Evaluasi penggunaan perangkat visual secara berkala dan
lakukan perbaikan untuk memastikan bahwa informasi penting tetap tersedia dan mudah
diakses oleh karyawan.
ETIKA DAN LINGKUNGAN KERJA
Dalam konteks manajemen operasional, etika dan lingkungan kerja memegang peran
krusial. Etika bisnis mencakup nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang memandu keputusan
dan tindakan dalam operasional sehari-hari. Keputusan terkait produksi, distribusi, dan
interaksi dengan pelanggan harus mematuhi standar etika yang tinggi.

Lingkungan kerja yang baik tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga
kesejahteraan psikologis dan sosial karyawan. Manajemen operasional harus
memastikan bahwa kebijakan terkait jam kerja, pengembangan karyawan, dan
promosi memberikan lingkungan yang adil dan mendukung pertumbuhan profesional.

Dengan memperhatikan etika dan lingkungan kerja, manajemen operasional dapat


menciptakan budaya organisasi yang positif, meningkatkan kepuasan karyawan, dan
pada gilirannya, meningkatkan produktivitas dan kinerja keseluruhan perusahaan.
STANDAR
TENAGA KERJA
Standar tenaga kerja adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan atau bagian dari pekerjaan, dan mereka ada, baik dalam bentuk
formal maupun informal, untuk seluruh pekerjaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi standar tenaga kerja dapat dibagi menjadi


dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
Faktor-faktor ini berkaitan dengan kondisi di dalam organisasi atau perusahaan,
seperti tingkat produktivitas, kualitas kerja, dan efisiensi kerja.
2. Faktor eksternal. Faktor-faktor ini berkaitan dengan kondisi di luar organisasi
atau perusahaan, seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan
persaingan pasar.
Jenis-jenis standar tenaga kerja dapat dibagi berdasarkan
beberapa klasifikasi. Berikut penjelasannya:

1.Standar waktu Menetapkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan suatu pekerjaan atau bagian dari pekerjaan.
2.Standar gerakan. Menetapkan jumlah gerakan yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau bagian dari pekerjaan.
3.Standar produksi. Menetapkan jumlah produksi yang dihasilkan
dalam waktu tertentu.
4.Standar biaya. Menetapkan biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan atau bagian dari pekerjaan.
5.Standar kualitas. Menetapkan kriteria kualitas yang harus dipenuhi
oleh suatu produk atau jasa.
Hey there, who's got
a burning question
to ask?
A WARM
THANK YOU
TO ALL OF YOU!

Anda mungkin juga menyukai