Anda di halaman 1dari 38

PENGUKURAN

STANDAR KERJA
Oleh:
Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M.
PERANCANGAN
SISTEM KERJA

STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA

PERENCANAAN TENAGA KERJA


TUJUAN STRATEGI SUMBER
DAYA MANUSIA
Adalah untuk mengelola tenaga kerja dan mendesain
pekerjaan sehingga orang-orang dapat diberdayakan
secara efektif dan efisien.
Selain strategi SDM harus dipastikan bahwa orang-
orang :
 Diberdayakan secara efisien dengan kendala
keputusan MO yang lain
 Memiliki kualitas linkungan kerja yang memadai
dalam atmosfir yang terdiri dari komitmen dan
kepercayaan satu sama lain.
KENDALA STRATEGI SDM
KENDALA KEPUTUSAN MO)
Strategi Proses
 -
Strategi produk
Prosedur -Teknologi
-Keahlian yg dibutuhkan
-Bakat yg dibutuhkan Apa -Penggunaan mesin &peralatan
-Bahan yg dibutuhkan
-keamanan -Keamana

Jadwal STRATEGI Perbedaan Individu :


-Waktu dalam sehari kapan SUMBER -Kekuatan & kelelahan
-Waktu dalam setahun DAYA Siapa -Respon dan
-Kestabilan jadwal MANUSIA Pemprosesan informasi

Strategi lokasi Strategi tata letak


-iklim -posisi tetap
-Suhu -Proses
-Kebisingan dimana bagaimana -Lini perakitan
-Pencahayaan -Sel kerja
-Kualitas udara -produk
TIGA KEPUTUSAN
STRATEGI
SUMBER DAYA MANUSIA
 Perencanaan tenaga kerja
 Desain kerja
 Standar tenaga kerja
PERENCANAAN TENAGA KERJA

Adalah Sebuah cara untuk menetapkan


kebijakan karyawan yang berkaitan dengan
kestabilan ketenagakerjaan dan jadwal
kerja.
Perencanaan tenaga kerja berkaitan dengan
kebijakan :
 Kestabilan tenaga kerja
 Jadwal kerja
KEBIJAKAN KESTABILAN
TENAGA KERJA
Kebijakan ini berkaitan dengan jumlah
karyawan yang dipertahankan oleh
sebuah organisasi pada suatu waktu
tertentu.
Ada 2 kebijakan dasar berkaitan dengan
kestabilan :
 Ikuti permintaan dengan tepat
 Menjaga jumlah karyawan secara
konstan
JADWAL KERJA

 Dalam jadwal kerja ada istilah


Flextime yaitu sebuah sistem yang
membolehkan karyawan, dengan
batasan tertentu, untuk menentukan
jadwal kerja sendiri.
 Part-time status adalah jika seorang
karyawan bekerja kurang dari jam
kerja mingguan yang normal yaitu 32
jam per minggu.
DESAIN KERJA (JOB DESIGN)
Adalah sebuah pendekatan yang menetapkan
tugas-tugas yang terkandung dalam suatu
pekerjaan bagi seseorang atau sebuah kelompok.
Ada 7 Komponen Desain Kerja :
 Spesialisasi pekerjaan
 Ekspansi pekerjaan
 Komponen psikologis
 Tim yang mandiri
 Motivasi dan sisteminsentif
 Ergonomi dan metode kerja
 Tempat kerja yang visual
SPESIALISASI PEKERJAAN
(JOB SPECIALIZATION)
Adalah pembagian tenaga kerja menjadi
tugas-tugas khusus.Spesialisasi pekerjaan
dapat mengurangi biaya tenaga kerja
dengan cara :
 Pengembangan ketrampilan
 Lebih sedikit waktu yang terbuag
 Pengembangan hal khusus dan pengurangan
investasi
EKSPANSI PEKERJAAN
EKSPANSI PEKERJAAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA :
 Pemekaran pekerjaan (Job Enlargement)

Adalah pengelompokan beragam tugas yang memiliki tingkat keahlian


yang hampir sama (pemekaran secara horisontal)
 Rotasi Pekerjaan (Job Rotation)

Adalah sebuah sistem dimana seorang karyawan dipindahkan dari satu


pekerjaan yang khusus kepekerjaan khusus lain
 Pengayaan Pekerjaan (Job Enrichment)

Adalah metode yang memberikan karyawan tanggung jawab yang lebih


yang lebih yang meliputi perencanaan dan pengendalian yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan (perluasan vertikal).
 Pemberdayaan Karyawan (Employee Empowerment)

Adalah memperluas pekerjaan karyawan, sehingga tanggung jawab yang


lebih dan otoritas berpindah pada tingkat organisasi serendah mungkin.
KOMPONEN PSIKOLOGIS
Desain pekerjaan harus memenuhi beberapa
persyaratan psikologis minimum :
 Keragaman keahlian
 Identitas pekerjaan
 Arti pekerjaan
 Otonomi
 Umpan balik
TIM YANG MANDIRI
(SELF-DIRECTED TEAM)
Adalah sekelompok individu yang diberdayakan
dan bekerja bersama-sama untuk meraih sebuah
tujuan yang sama.
 Untuk memaksimumkan Keefektipan team :
 Memastikan anggota team memiliki kontribusi
yang sah.
 Menyediakan dukungan manajemen
 Memastikan pelatihan yang diperlukan
 Mendukung tujuan dan sasaran.
KETERBATASAN DESAIN
KERJA YANG DIPERLUAS :
 Biaya investasi yang lebih tinggi
 Perbedaan individu
 Tingkat upah yang lebih tinggi
 Jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit
 Tingkat kecelakaan yang meningkat
 Teknologi yang tersedia tidak mendukung
adanya perluasan pekerjaan.
MOTIVASI DAN SISTEM
INSENTIF

 Bonus (bonuses)
 Pembagian laba (profit sharing)
 Pembagian keuntungan (gain sharing)
 Sistem insentif (incentive system)
 Sistem pembayaran berdasarkan
pengetahuan (Knowledge-based pay
system)
ERGONOMI
DAN METODE KERJA
 Ergonomi
Adalah penelitian terhadap kerja; sering
disebut faktor manusia . Atau membangun
alat penghubung antara manusia dengan
mesin. Contoh menentukan
tinggi meja tulis yang layak.
 Metode kerja/analisis metode
Adalah mengembangkan prosedur kerja
yang aman dan menghasilkan produk
bermutu secara efisien.
MANFAAT ANALISIS
METODE KERJA
 Pergerakan individu atau bahan. Analisis
dilakukan dengan menggunakan diagram
alir dan diagram proses.
 Aktivitas manusia dan Mesin. Analisis
dilakukan dengan menggunakan diagram
aktivitas
 Pergerakan anggota badan(terutama
lengan dan tangan) Analisis dilakukan
dengan menggunakan diagram gerakan
mikro.
ALAT ANALISIS METODE KERJA
 Diagram Alir ; adalah gambar yang
digunakan untuk menganalisis pergerakan
orang atau badan.
 Diagram Proses ; adalah penggambran
urutan langkah sebuah proses.
 Diagram Aktivitas ; adalah sebuah cara
untuk meningkatkan pemanfaatan seorang
operator dan sebuah mesin atau beberapa
perpaduan dari beberapa operator dan
atau beberapa mesin.
 Peta Operasi ; adalah sebuah peta yang
menggambarkan gerakan tangan kiri dan
tangan kanan
STANDAR TENAGA KERJA
(LABOR STANDARDS)
 Adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan sebuah pekerjaan atau
sebagian pekerjaan.
 Setiap perusahaan mempunyai standar kerja
yang berbeda. Dengan standar tenaga kerja
yang akurat, manajemen dapat mengetahui
kebutuhan tenaga kerja dan biaya yang
dikeluarkan.
TEMPAT KERJA VISUAL
(VISUAL WORKPLACE)
 Adalah penggunaan beragam teknik
komunikasi visual untuk
mengkomunikasikan informasi
secara cepat bagi semua pihak
yang berkepentingan.
 Tampilan dan grafik yang dirancang
secara baik akan menghilangkan
kebingungan dan menggantikan
cetakan serta pekerjaan
administrasi yang sulit untuk
dimengerti
STANDAR PEKERJA DAN
PENGUKURAN KERJA
MANFAAT STANDAR PEKERJA DAN
PENGUKURAN KERJA BAGI
PERUSAHAAN :
 Menentukan proporsi pekerja dari setiap
barang yang diproduksi
 Menentukan kebutuhan staf
 Menentukan perkiraan biaya dan waktu
sebelum produksi dilaksanakan
 Menentukan Jumlah kru dan keseimbangan
pekerjaan
 Menentukan tingkat produksi yang diharapkan
 Menentukan dasar perencanaan insentif
 Menentukan efisiensi karyawan dan
pengawasan.
METODE PENETAPAN
STANDAR PEKERJA
 Pengalaman masa lalu (historical experince)
 Studi waktu (time studies)
 Standar waktu yang telah ditentukan
(predetermited time standar)
 Pengambilan sampel kerja (work sampling)
PENGALAMAN MASA LALU
(HISTORICAL EXPERINCE)
 Yaitu suatu metode untuk menentukan
berapa jam pekerja yang dibutuhkan untuk
melakukan suatu pekerjaan.
 Kelebihan metode ini relatif mudah dan
murah, biasanya didapatkan dari kartu
waktu pekerja atau dari data produksi
 Kelemahannya tidak obyektif dan tidak
akurat (kecepatan kerja sudah layak atau
jelek ).
STUDI WAKTU (TIME STUDIES)

 Yaitu pencatatan waktu sebuah sampel


kinerja pekerja dan menggunakannya
sebagai dasar untuk menetapkan waktu
standar.
 Pengambilan waktu dengan menggunakan
stopwath.
 Dikenalkan oleh W. Taylor tahun 1881.
TAHAP-TAHAP STUDI WAKTU
 Definisikan pekerjaan yang akan diamati
 Bagi pekerjaan menjadi elemen yang tepat
 Tentukan berapa kali akan dilakukan pengamatan
 Hitung waktu dan catat waktu elemen serta tingkat
kinerja
 Hitung waktu siklus rata-rata (average observed cycle
time) = Jumlah waktu yang dicatat untuk melaksanak ansetiap elemen
Jumlah siklus pengama tan
 Tentukan tingkat kinerja dan hitung waktu normal untuk
setiap elemen = (waktu siklus pengamatan rata-
rata)x(faktor peringkat)
 Tambahkan waktu normal untuk setiap elemen untuk
mendapatkan waktu normal total untuk pekerjaan
tersebut.
waktu normal s tan dar total
 Hitunglah waktu standar (standar time) =
1  faktor kelonggoran
KELONGGARAN WAKTU
(ALLOWANCES TIME)
 Kelonggaran waktu pribadi (personal
time allowances) ditetapkan dalam
rentang 4% s/d 7% dari waktu total.
 Kelonggaran keterlambtan (delay
allowances)ditetapkan sebagai hasil
penelitian aktual dari keterlambtan
yang terjadi.
 Kelonggaran kelelahan (fatigue
allowances) didasarkan pada
pengetahuan manusia yang terus
meningkat, pengeluaran energi
manusia dibawah berbagai kondisi
fisik dan lingkungan.
CONTOH KASUS
Studi waktu dari sebuah pekerjaan
menghasilkan waktu siklus pengamatan rata-
rata sebesar 4 menit. Analisis memberikan
peringkat pekerja yang diamati sebesar 85%.
Hal ini berarti bahwa pekerja mempunyai
kinerja normal disaat penelitian dibuat.
Perusahaan menggunakan faktor kelonggoran
sebesar 13%. Hitunglah waktu standar ?
JAWAB :
Waktu pengamatan = (waktu siklus
pengamatan rata-rata)x(faktor peringkat) =
(4,0)(0,85) =3,4 menit.
Waktu Standar = (waktu standar) =/(1-faktor
kelonggaran) =(3,4)/(1-0,13) = (3,4)/0,87) =
3,9 menit.
CONTOH KASUS

Sebuah perusahaan mempromosikan seminar


pengembangan manajemennya dengan
mengirimkan ribuan surat yang diketik dan
disusun secara pribadi pada berbagai perusahaan.
Sebuah studi waktu dilaksanakan pada pekerjaan
menyiapkan surat untuk dikirimkan. Dengan
pengamatan seperti dalam tabel, dengan waktu
kelonggran pribadi, keterlambatan dan kelelahan
perusahaan adalah 15%. Hitunglah waktu standar
untuk pekerjaan ini ?
TABEL PENGAMATAN
ELEMEN KERJA TINGKAT
PENGAMATAN KINERJA
(menit per siklus)

1 2 3 4 5
(A) Menyusun dan mengetik 8 10 19 21* 11 120%
(B) Mengetik alamat diamplop 2 3 2 1 3 105%
(C) Mengisi, menempelkan 2 1 5* 2 1 110%
perangko, mengelem, dan
menyortiramplop
JAWABAN KASUS
1.Hapus hasil pengamatan yang tidak biasa terjadi seperti diberi tanda *
2. Menghitung siklus rata-rata setiap pekerjaan :
Waktu rata-rata A = 8  10  9  11
= 9,5 menit 4

Waktu rata-rata B = 2  1  2  1
4
= 2,2 menit
Waktu rata-rata C = 2  3  2 1 3
5
= 1,5 menit
3. Menghitung waktu normal setiap elemen pekerjaan :
Waktu normal A =(waktu rata-rata pengamatan)(peringkat)
= (9,5)(1,2) = 11,4 menit
Waktu normal B = (2,2)(1,05) = 2,23 menit
Waktu nornal C = (1,5)(1,10) = 1,65 menit
4. Waktu normal total = 11,40+2,231+1,65 = 15,36 menit
5. Menghitung waktu standar pekerjaan
Waktu Standar = = 15,36
waktu normal total
1  0,15
1  faktor kelonggaran

= 18,07
Jadi 18,07 menit merupakan standar standar untuk pekerjaan ini.
MENENTUKAN SAMPEL YANG
DIBUTUHKAN
ADA TIGA HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM
MENENTUKAN UKURAN SAMPEL :
Seberapa akurat hasil pengamatan yang diinginkan
Tingkat keyakinan yang diinginkan (z=95% ; z=99%)
Berapa banyak variasi yang muncul dalam elemen kerja.
zs 2
Ukuran sampel yang dibutuhkan = n =
hx
h = tingkat kecepatan yang diinginkan (5%)
z = Jumlah deviasi standar yang dibutuhkan untuk tingkat
keyakinan yang dibutuhkan
s = deviasi standar sampel awal
x = rata-rata sampel awal
n = ukuran sampel yang dibutuhkan
CONTOH KASUS

W. Jons manufacturing Co. meminta anda untuk


memeriksa sebuah standar pekerja yang telah
disiapkan oleh seorang analis yang baru saja
diberhentikan. Tentukan ukuran sampel yang benar ?
Jika ketepatan yang diharapkan adalah 5 % dengan
tingkat keyakinan 95 %, deviasi standar sampel adalah
1,0 dan rata-rata 3,0.
h = 0,05 x = 3,0 s = 1,0 z = 1,96
2 1,96 x 1,0 2
n = zs = = 170,74 = 171
0,05 x 3
hx
Jadi ukuran sampel sebesar 171
STANDAR WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN
(PREDETERMINED TIME STANDARDS)

 Adalah suatu pembagian pekerjaan manual


menjadi elemen dasar kecil yang waktunya
telah ditetapkan dan dapat diterima secara
luas.
 Standar waktu yang telah ditentukan yang
paling umum adalah metode pengukuran
waktu (methods time measurement) MTM
yang merupakan produk dari MTM
Association.
PENGAMBILAN SAMPEL KERJA
(WORK SAMPLING)
 Adalah sebuah perkiraan, dengan
menggunakan sampel, persentase waktu
yang dihabiskan pekerja pada beragam
pekerjaan.
 Jika pengambilan sampel kerja ini
dilakukan untuk menetapkan kelonggaran
keterlambatan, metode ini sering disebut
sebagai penelitian rasio keterlambatan
(ratio delay study)
PROSEDUR PENGAMBILAN
SAMPEL KERJA
Ambil sampel awal untuk mendapatkan
sebuah perkiraan nilai parameter
Hitung ukuran sampel yang dibutuhkan
Buat jadwal untuk mengamati pekerja
pada waktu yang layak
Lakukan pengamatan dan catat
aktivitas pekerja
Tentukan bagaimana pekerja
menghabiskan waktu pekerja (biasanya
dalam %)
CONTOH KASUS

Manajer kantor Madeline memperkirakan


karyawannya menganggur sepanjang 25%
dari waktu yang tersedia. Ia ingin
melakukan pengambilan sampel kerja yang
akurat pada rentang 3% dan ingin
mendapatkan tingkat keyakinan 95,45%.
Berapa banyak pengamatan yang harus
diambil ?
JAWABAN KASUS

z 2 p (1  p )
n=
h2

n = ukuran sampel yang dibutuhkan


z = 2 untuk tingkat kepercayaan 95,45%
p = nilai perkiraan proporsi menganggur = 25%
h = tingkat kesalahan yang dapat diterima 3%
n= (2) 2 (1  0,25) = 833 pengamatan
(0,03) 2

Anda mungkin juga menyukai