Standar ketenagakerjaan adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan atau sebagian pekerjaan. Standar tersebut berlaku secara formal atau informal, untuk
semua pekerjaan. Perencanaan tenaga kerja yang efektif bergantung pada pengetahuan tentang
tenaga kerja yang dibutuhkan. Manajemen operasi yang efektif ditentukan oleh beberapa faktor
berikut:
1. Biaya Tenaga Kerja: Mengacu pada seberapa banyak upah yang diperlukan untuk
memproduksi barang-barang tertentu.
2. Kebutuhan Staf: Menentukan berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan produksi.
3. Perkiraan Biaya dan Waktu Sebelum Produksi: Memprediksi biaya dan waktu sebelum
memulai produksi, membantu dalam mengambil berbagai keputusan, termasuk perkiraan
biaya dan keputusan apakah produksi harus dilakukan in-house atau melibatkan pihak
ketiga.
4. Jumlah Kru dan Pemusatan Kerja: Menentukan siapa yang melakukan pekerjaan tertentu
dalam tim atau garis perakitan.
5. Produksi yang Diinginkan: Menjelaskan apa yang diharapkan dari produksi, sehingga
manajer dan pekerja memiliki pemahaman yang jelas tentang target produksi.
6. Rencana Insentif Upah: Menentukan jenis insentif yang dapat memberikan motivasi yang
masuk akal kepada pekerjan.
7. Efisiensi Karyawan dan Pengawasan: Membutuhkan standar yang jelas untuk menilai
sejauh mana karyawan dan proses produksi berjalan secara efisien.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, manajemen operasi dapat bekerja secara lebih
efektif untuk memastikan produksi berjalan dengan lancar dan efisien. Penetapan standar tenaga
kerja mewakili jumlah waktu rata-rata yang harus diambil karyawan untuk melakukan kegiatan
pekerjaan tertentu di bawah kondisi kerja yang normal. Standar tenaga kerja ditentukan dalam
empat cara yaitu: