dalam rantai nilai yang ada pada suatu perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian
digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi
pelaksanaan suatu rencana dan titik di mana perusahaan memerlukan penyesuaian–
penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian.
Dalam pengukuran kerja, biasanya dilihat dari proses operasi dalam perusahaan dapat efisien
atau tidak biasanya didasarkan atas lama waktu untuk membuat suatu produk atau
melaksanakan suatu pelayanan (jasa). Jumlah waktu yang harus digunakan untuk
melaksanakan kegiatan tertentu dibawah kondisi kerja normal disebut standar pekerja (labor
standards).
Manajer operasional dapat menetapkan standar pekerja yang benar yaitu secara tepat dapat
menentukan rata-rata waktu yang dibutuhkan seorang karyawan untuk melaksanakan
aktivitas tertentu dalam kondisi kerja normal. Penetapan standar pekerja dapat menggunakan
empat cara [4] yaitu:
Studi terhadap waktu dapat menunjukkan ukuran kerja, yang melibatkan teknik dalam
penetapan waktu baku yang diijinkan untuk melakukan tugas yang telah diberikan
berdasarkan ukuran suatu metode kerja dengan memperhatikan faktor kelelahan, pekerja dan
kelambatan yang tidak dapat dihindarkan. Analisis studi waktu dapat menggunakan beberapa
teknik untuk menetapkan sebuah standar yaitu dengan cara studi waktu menggunakan
stopwatch, pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi, data standar, dasar
mengenai data gerakan, pengambilan contoh kerja, dan perhitungan berdasarkan masa lalu.
Setiap teknik mempunyai penerapan tersendiri pada setiap kondisi, studi analisis waktu harus
dapat diketahui ketika hal ini harus menggunakan teknik tertentu dan kemudian
menggunakan teknik tersebut secara benar.
Standar waktu digunakan untuk menentukan tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan;
untuk membantu dalam pengembangan metode kerja yang efektif; untuk mengatur pekerja
dalam melakukan pekerjaannya; untuk membantu dalam membandingkan performansi kerja
dari suatu rencana yang sudah ditetapkan dengan beban kerja dan sumberdaya yang
digunakan; dan untuk melaksanakan pengukuran produktivitas secara total. Aktivitas
pengukuran waktu kerja diperkenalkan pertama kali untuk penyelesaian kerja. Dengan
adanya waktu ini maka sistem pengaturan upah atau insentif akan dapat dibuat berdasarkan
“a fair day’s pay for a fair day’s work”. Begitu pula dengan mengetahui waktu ini maka
estimasi akan keluaran kerja yang dihasilkan serta jadwal perencanaan kerja dapat dibuat
secara lebih akurat.
Standar waktu yang telah ditetapkan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan studi
waktu yaitu:
(1) Standar waktu dapat dibuat di laboratorium sehingga prosedur ini tidak mengganggu
aktivitas sesungguhnya,
(2) Karena standar dapat ditentukan sebelum pekerjaan benar-benar dilakukanmaka dapat
digunakan untuk membuat rencana,
(5) Standar waktu yang telah ditentukan biasanya efektif pada perusahaan yang
melakukan sejumlah besar penelitian pada tugas yang sama.
(1) Mengambil sampel awal untuk mendapatkan sebuah perkiraan nilai parameter seperti
persentase waktu sibuk seorang pekerja,
(3) Buat jadwal pengamatan pada waktu yang layak. Konsep angka acak digunakan untuk
menapatkan pengamatan yang benar-benar acak,
(5) Tentukan bagaimana pekerja menghabiskan waktu mereka biasanya dalam persentase.
Fokus pada pengambilan sampel kerja adalah untuk menentukan bagaimana para pekerja
mengalokasikan waktu mereka di antara beragam aktivitas yang dilakukannya. Hal ini dapat
dicapai dengan menetapkan persentase waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja pada
aktivitas yang ada pada sejumlah waktu tertentu. Seorang analis hanya mencatat aktivitas
yang dilakukan secara acak.