Anda di halaman 1dari 6

KEPATUHAN  Kualitas Interaksi

 Isolasi Sosial dan Keluarga


Menurut WHO dalam konfrensi bulan Juni,  Keyakinan, Sikap, Kepribadian
2001 menyebutkan bahwa patuh atau
kepatuhan merupakan kecenderungan Beberapa pendekatan praktis untuk
pasien melakukan instruksi medikasi yang meningkatkan kepatuhan pasien antara
dianjurkan. Ada beberapa macam lain:
terminologi yang biasa digunakan dalam a. Buat instruksi tertulis yang jelas dan
literatur untuk mendeskripsikan kepatuhan mudah diinterpretasikan.
pasien di antaranya adalah: b. Berikan informasi tentang pengobatan
- Complience (kepatuhan): secara pasif sebelum menjelaskan hal-hal lain.
mengikuti saran dan perintah dokter c. Jika seseorang diberikan suatu daftar
untuk melakukan terapi tanpa banyak tertulis tentang hal-hal yang harus diingat
pertanyaan dan sering kali pasien tidak maka akan ada efek “keunggulan”, yaitu
terlalu mengerti terapi yang sedang mereka berusaha mengingat hal-hal
dilakukan. yang pertama kali ditulis.
- Adherence: suatu perilaku seseorang d. Instruksi-instruksi harus ditulis dengan
dalam menjalankan terapi atau bahasa umum (non medis) dan halhal
pengobatan, mengikuti pola makan yang yang perlu ditekankan (Niven, 2002).
dianjurkan, menjalankan perubahan pola Niven (2002), juga berpendapat bahwa
hidup menjadi lebih baik sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
rekomendasi dari penyedia layanan kepatuhan adalah:
kesehatan. 1. Faktor pasien atau individu
- Persistence: kepatuhan yang dilakukan a. Sikap atau motivasi individu yang
untuk melanjutkan terapi ke tahap terapi ingin sembuh
berikutnya. b. Keyakinan
2. Dukungan Keluarga
Hal-hal yang perlu dipahami dalam 3. Dukungan Sosial
meningkatkan tingkat kepatuhan adalah 4. Dukungan Petugas Kesehatan
bahwa:
a. Pasien memerlukan dukungan, bukan
disalahkan.
b. Konsekuensi dari ketidakpatuhan
terhadap terapi jangka panjang adalah
tidak tercapainya tujuan terapi dan
meningkatnya biaya pelayanan
kesehatan.
c. Peningkatan kepatuhan pasien dapat
meningkatkan keamanan penggunaan
obat.
d. Kepatuhan merupakan faktor penentu
yang cukup penting dalam mencapai
efektifitas suatu sistem kesehatan.
e. Memperbaiki kepatuhan dapat
merupakan intervensi terbaik dalam
penanganan secara efektif suatu
penyakit kronis.
f. Sistem kesehatan harus terus
berkembang agar selalu dapat
menghadapi berbagai tantangan baru.
g. Diperlukan pendekatan secara
multidisiplin dalam menyelesaikan
masalah ketidakpatuhan.

Jenis-jenis Kepatuhan menurut Cramer


(1991)
1. Kepatuhan penuh (Total Compliance)
2. Pasien yang sama sekali tidak patuh
(Non Complience)

Faktor-faktor yang mempengaruhi


Kepatuhan
 Pemahaman tentang Instruksi

RESUME by fitriams
DUKUNGAN KELUARGA kepada orang lain sesuai dengan
kondisinya. Peran keluarga ketika
Dukungan keluarga adalah bantuan atau memberikan dukungan penilaian adalah
sokongan yang diterima dari individu lain keluarga membimbing dan menengahi
sebagai orang terdekat, diantara anggota pemecahan masalah sebagai sumber
keluarga. Pada hakekatnya keluarga indentitas anggota keluarga di antaranya
diharapkan mampu berfungsi untuk dengan memberikan support,
mewujudkan proses pengembangan timbal penghargaan dan perhatian.
balik rasa cinta dan kasih sayang antara d. Dukungan Instrumental Keluarga:
anggota keluarga, antar kerabat serta antar merupakan sebuah sumber pertolongan
generasi yang merupakan dasar keluarga praktis dan konkrit, diantaranya
yang harmonis. kesehatan pasien dalam hal kebutuhan
makan dan minum, istirahat,
Fungsi Keluarga: terhindarnya pasien dari kelelahan.
a. Fungsi Afektif: perasaan memiliki dan Tujuan bantuan instrumental adalah
dimiliki dalam keluarga, dukungan mempermudah seseorang menjalankan
keluarga terhadap anggota keluarga lain, aktifitasnya. Aktifitas yang dimaksud
saling menghargai dan kehangatan adalah aktifitas yang berkaitan dengan
didalam keluarga. persoalan-persoalan yang dihadapi atau
b. Fungsi Sosialisasi: hubungan dalam menolong secara langsung masalah
keluarga, bagaimana keluarga belajar yang dihadapi sehingga bentuk
disiplin, norma, budaya dan prilaku. dukungan istrumental ini dapat langsung
c. Fungsi Kesehatan: Sejauhmana keluarga dirasakan oleh pihak yang ditolong.
menyediakan pangan, perlindungan dan
merawat anggota yang sakit, Faktor-faktor yang mempengaruhi
sejauhmana pengetahuan tentang dukungan keluarga
masalah kesehatan, kemampuan Menurut Ahmadi (2004):
keluarga untuk melakukan tugas Internal Eksternal
kesehatan dalam keluarga, serta (faktor yang (faktor luar selain
kemauan keluarga untuk mengatasi muncul dari diri dari diri individu)
masalah kesehatan yang sedang individu)
dihadapi. Faktor emosi  Latar belakang
d. Fungsi Ekonomi: Keluarga memenuhi Pendidikan dan budaya
kebutuhan sandang, pangan, papan. tingkat  Struktur keluarga
pengetahuan
Jenis-jenis dukungan keluarga
a. Dukungan Informasional: suatu bentuk
bantuan dalam wujud pemberian
informasi tertentu. Informasi yang
disampaikan tergantung dari kebutuhan
seseorang. Manfaat dari dukungan ini
adalah dapat menekan munculnya suatu
stressor karena informasi yang diberikan
dapat menyumbangkan aksi sugesti
yang khusus pada individu. Aspek-aspek
dalam dukungan ini adalah nasehat,
usulan, saran, petunjuk dan pemberian
informasi.
b. Dukungan Emosional: dukungan
simpatik dan empati, cinta, kepercayaan
dan penghargaan. Dengan dukungan ini
mendorong keluarganya untuk
mengkomunikasikan segala kesulitan
pribadi Keluarga sebagai tempat yang
aman dan damai untuk istirahat dan
pemulihan serta membantu penguasaan
terhadap emosi. Aspek-aspek dari
dukungan emosional meliputi dukungan
yang diwujudkan dalam bentuk afeksi,
adanya kepercayaan, perhatian,
mendengarkan dan didengarkan.
c. Dukungan Penilaian: bentuk
penghargaan yang diberikan seseorang

RESUME by fitriams
 Insentif eksternal
SELF-EFFICACY Insentif adalah reward yang diberikan
orang lain untuk merefleksikan
Self-Efficacy (Efikasi Diri) yaitu mengacu keberhasilan seseorang dalam
pada keyakinan akan kemampuan individu menguasai tugas. Sebaliknya insentif
untuk menggerakkan motivasi, kemampuan eksternal diberikan seminimal mungkin.
kognitif, dan tindakan yang diperlukan untuk Hal ini untuk mencegah adanya
memenuhi tuntutan situasi. pandangan bahwa faktor eksternallah
Efikasi diri akan mempengaruhi beberapa yang mengakibatkan keberhasilan itu
aspek dari kognisi dan perilaku seseorang. tercapai bukannya kemampuan diri.
Efikasi diri dapat membawa pada perilaku Self efficacy akan meningkat apabila
yang berbeda di antatara individu dengan individu dapat menguasai tugas yang
kemampuan yang sama karena efikasi diri menantang tanpa atau dengan insentif
mempengaruhi pilihan, tujuan, pengatasan eksternal yang minimal, karena hal
masalah, dan kegigihan dalam berusaha. tersebut mencerminkan kemampuan
pribadi yang dimiliki seseorang.
Fungsi Self-Efficacy  Status atau peran individu dalam
Keyakinan individu atas kemampuannya lingkungan
dapat menentukan bagaimana mereka Seseorang yang memiliki status yang
berperilaku, berfikir dan bereaksi terhadap lebih tinggi akan memperoleh derajat
situasi yang tidak menyenangkan. Self- kontrol yang lebih besar sehingga self
Efficacy mempengaruhi hal-hal sebagai efficacy yang dimilikinya juga tinggi, dan
berikut: sebaliknya.
a. Pemilihan Aktivitas  Informasi tentang kemampuan dalam diri
b. Besarnya usaha yang dikeluarkan dan Self efficacy akan menjadi tinggi apabila
daya tahan dalam menghadapi rintangan individu memperoleh informasi tentang
atau pengalaman yang tidak kemampuan dirinya sendiri, dan
menyenangkan sebaliknya.
c. Pola pikir dan reaksi emosional
d. Perwujudan dari Ketrampilan yang Karakteristik Individu yang Memiliki Self-
dimiliki. Efficacy Tinggi
a. Dapat menangani secara efektif situasi
Menurut Bandura ada 4 proses yang mereka hadapi
terpenting dalam efikasi diri yang dapat b. Yakin terhadap kesuksesan dalam
mengatur fungsi pada diri seseorang: mengatasi rintangan
 Proses kognisi c. Gigih dalam berusaha
Keyakinan akan efikasi diri cenderung pada d. Percaya kepada kemampuan yang
pola pikir bahwa performansi seseorang dimiliki
dapat naik atau turun. e. Hanya sedikit menampakkan keragu-
 Proses motivasi raguan
Keyakinan diri adalah sebuah kunci yang f. Ancaman adalah suatu tantangan
berperan penting didalam motivasi dari g. Suka mencari situasi yang baru
pengendalian diri.
 Proses afeksi Dimensi Self Efficacy
Keyakinan individu didalam kemampuan a. Level: mengacu pada taraf kesulitan
menyelesaikan suatu permasalahan tugas yang diyakini individu akan mampu
mempengaruhi seberapa banyak stress mengatasinya.
dan depresi yang individu alami didalam b. Generality: mengacu pada variasi situasi
situasi yang sulit atau mengancam. di mana penilaian tentang efikasi diri
 Proses seleksi dapat diterapkan.
Jenis aktivitas dan lingkungan yang c. Strength: ini terkait dengan kekuatan dari
individu pilih akan berpengaruh terhadap efikasi diri seseorang ketika berhadapan
bentuk kehidupan individu, terkait pada dengan tuntutan tugas atau suatu
efikasi yang dimiliki individu tersebut. permasalahan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Self- Tiga aspek yang dapat digunakan untuk
Efficacy mengatur efikasi diri, yaitu :
 Sifat tugas yang dihadapi a. Tingkat kesulitan tugas, bahwa setiap
Derajat kompleksitas dan kesulitan tugas masalah memiliki derajat kesulitan yang
yang dihadapi oleh individu akan berbeda dan individu dapat mengukur
mempengaruhi penilaian terhadap tingkat kemampuan dan ketrampilan
kemampuan dirinya sendiri. yang dimiliki untung menyelesaikannya.

RESUME by fitriams
b. Luas bidang prilaku, berkaitan dengan
derajat keluasan bidang tugas yang
mampu dikerjakan.
c. Tingkat keyakinan, adalah aspek yang
berkaitan dengan tingkat kesungguhan
individu pada penghargaan dan
keyakinannya

RESUME by fitriams
LOST & GRIEF 9. Perubahan libido
(KEHILANGAN & 10. Tawar menawar
KEMATIAN) 11. Kesulitan mengatakan yang baru
atau peran yang berbeda
Kehilangan & Kematian: peristiwa dari 12. Potensial kehilangan objek yang
pengalaman manusia yg bersifat universal signifikan (misal orang, hak milik,
dan unik secara individual. pekerjaan, status, rumah, bagian
Dukacita: proses mengalami reaksi dan proses tubuh)
psikologis, sosial, dan fisik thd kehilangan
yg dipersepsikan. Faktor-faktor yang memengaruhi reaksi
Berkabung: proses yg mengikuti suatu kehilangan:
kehilangan dan mencakup berupaya untuk  Arti dari kehilangan
melewati dukacita.  Sosial budaya
 Kepercayaan / spiritual
Kehilangan  Peran seks
 Maturasional: kehilangan yg diakibatkan  Status social ekonomi
oleh transisi kehidupan normal untuk  kondisi fisik dan psikologi individu
pertama kalinya.
 Situasional: kehilangan terjadi secara Tipe Kehilangan
tiba-tiba dalam merespons kejadian 1. Aktual atau nyata
eksternal spesifik Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh
seperti kematian mendadak dari orang orang lain, misalnya amputasi, kematian
yang dicintai. orang yang sangat berarti / di cintai.
2. Persepsi
Sumber Kehilangan: Hanya dialami oleh seseorang dan sulit
1. Kehilangan objek eksternal untuk dapat dibuktikan, misalnya;
2. Kehilangan lingkungan yg telah dikenal seseorang yang berhenti bekerja / PHK.
3. Kehilangan orang terdekat
4. Kehilangan aspek diri Proses Berduka:
5. Kehilangan hidup 1. Fase awal
Dimulai dengan adanya kehilangan spt
Respon Duka cita kematian. Berlangsung beberapa minggu
 Dukacita adaptif: proses berkabung, Reaksi : syok, tidak yakin atau tidak
koping, interaksi, perencanaan, dan percaya perasan dingin, perasaan kebal
pengenalan psikososial. (mati rasa) dan bingung
 Dukacita terselubung: mengalami ↓
kehilangan yg tidak atau tidak dapat Berakhir setelah beberapa hari
dikenali, rasa berkabung yang luas, atau ↓
didukung secara sosial. Kembali berduka berlebihan

Proses Berduka Menangis dan ketakutan

2. Fase Pertengahan
Dimulai kira-kira 3 minggu sesudah
kematian. Berakhir : kurang lebih 1 tahun
Pola tingkah laku yang ditunjukan:
o Perilaku obsesi, meliputi :
pengulangan pikiran tentang
peristiwa kematian.
o Suatu pencarian arti dari kematian

3. Fase Pemulihan
Tanda & Gejala
Terjadi sesudah kurang lebih satu tahun.
1. Marah
Individu memutuskan untuk tdk
2. Menolak potensial kehilangan
mengenang masa lalu.
3. Menolak kehilangan yang signifikan

4. Mengekspresikan distress dari
Meningkat partisipasi pada kegiatan
potensial kehilangan
social.
5. Rasa bersalah
6. Perubahan kebiasaan, makan, pola,
Tugas Proses Berduka
tidur, pola mimpi
1. Memutus ikatan psikososial thd orang
7. Perubahan tingkat aktivitas
yang dicintai
8. Perubahan pola komunikasi

RESUME by fitriams
2. Menambah peran, keterampilan, dan
perilaku baru
3. Mengikuti gaya hidup yang sehat
4. Mengintegrasian kehilangan dalam
kehidupan

RESUME by fitriams

Anda mungkin juga menyukai