TINJAUAN PUSTAKA
yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh suami terhadap ibu hamil didalam
wujud dari sikap perhatian dan kasih sayang. Dukungan dapat diberikan baik fisik
maupun psikis. Suami memiliki andil yang cukup besar dalam menentukan status
kesehatan ibu. Dukungan suami yang baik dapat memberikan motivasi yang baik
dukungan yaitu :
a. Dukungan Emosional
tenang, senang, rasa memiliki, kasih sayang pada anggota keluarga, baik pada
tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta mambantu
11
12
b. Dukungan Informasional
dukungan ini ialah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi
individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini ialah nasehat, usulan, kritik, saran,
c. Dukungan Instrumental
bentuk materi dan waktu yang bertujuan untuk meringankan beban bagi
mengetahui jika istri dapat bergantung padanya jika istri memerlukan bantuan.
Bentuk dukungan ini juga dapat berupa pemeriksaan kesehatan secara rutin
bagi ibu serta mengurangi atau menghindari perasaan cemas dan stress.
13
d. Dukungan Penghargaan
atau penghargaan positif untuk orang lain, dorongan maju atau persetujuan
diri orang tersebut. Suami bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,
sekitarnya, oleh karena itu perlu diketahui seberapa banyak sumber dukungan suami
ini efektif bagi individu yang membutuhkanya. Sumber dukungan suami merupakan
aspek yang penying untuk meningkatkan kesehatan reproduksi maka perlu diketahui
dan dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman itu, individu akan tahu kepada
siapa dan seberapa besar ia akan mendapatkan dukungan suami dengan situasi dan
kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita.
Dukungan suami mencangkup dua hal yaitu: (1) jumlah sumber dukungan suami
yang tersedia merupakan persepsi individu terhadap sejumlah orang yang dapat
(2) tingkat kepuasan akan dukungan suami yang diterima berkaitan dengan persepsi
a. Tingkat Pendidikan
sebagai kepala rumah tangga semakin rendah pengetahuan suami maka akses
b. Pendapatan
bulan bersaldo rendah sehingga pada akhirnya ibu hamil tidak diperiksakan ke
Sayang Ibu (GSI) ditingkat keluarga dalam pemberdayaan suami tidak hanya
terbatas pada kegiatan yang bersifat anjuran saja seperti yang selama ini akan
c. Budaya
tradisional menganggap istri adalah konco wingking, yang artinya bahwa kaum
wanita tidak sederajat dengan kaum pria, dan wanita hanyalah bertugas untuk
kualitas dan kuantitas makanan suami yang lebih baik, baik dibanding istri
maupun anak karena menganggap suamilah yang mencari nafkah dan sebagai
kepala rumah tangga sehingga asupan zat gizi mikro untuk istri berkurang,
d. Status Perkawinan
Pasangan dengan status perkawinan yang tidak sah akan berkurang bentuk
Suami yang mempunyai status sosial ekonomi yang baik akan lebih mampu
Dukungan suami merupakan salah satu faktor yang turut berperan penting
dalam menentukan suatu kesehatan ibu. Dalam hal ini partisipasi laki-laki atau suami
terhadap kesehatan reproduksi dalam dekade terakhir ini sudah mulai dipromosikan
sebagai strategi baru yang menjanjikan dalam meningkatkan kesehatan ibu. Keluarga,
terkhususnya suami, seringkali bertindak sebagai ‘gate keeper’ bagi upaya pencarian dan
dukungan oleh suami dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang keduannya
1. Faktor Internal
Faktor internal berasal dari individu itu sendiri meliputi faktor tahap
dirinya.
b. Faktor emosi
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri
a. Praktik
kesehatan.
Kehamilan merupakan adanya janin di dalam rahim dimana dimulai dari masa
kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah bersatunya sel telur
(ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau
280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah
38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi yang terjadinya dua minggu
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum serta
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilasi hingga bayi
lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan psikologi pada masa
kehamilan.
hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid
pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini biasa disebut dengan morning
gravidarum.
Sering terjdi pada bulan-bulan pertama dan bisa mengilang dengan makin
Terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan
timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk
dua orang sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.
f. Sering kencing
umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul. Pada akhir trisemester ketiga gejala bisa timbul kembali
karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung
kemih.
Terjadi karen tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon
h. Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung, dahi kadang-
lebih hitam dan linea alba. Hal ini karena pengaruh hormon kortiko steroid
triwulan pertama.
a. Uterus membesar
dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dn makin lama makin bundar
bentuknya.
b. Tanda hegar
c. Tanda chadwick
merah, agak kebiru-biruan (livide). Warna porsiopun tampak livide. Hal ini
d. Tanda piscaseck
tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan
pemeriksaan dalam uterus yang tadinya lunak akan menjadi keras karena
f. Goodel sign
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi
sedini mungkin.
3. Tanda pasti
Tanda pasti adalah tanda-tanda obyektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang
ke empat dan ke lima janin itu kecil jika dibandingkan dengan banyaknya air
ketuban, maka kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka anak akan
Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
minggu.
seorang wanita. Sekali kehamilan terjadi, berbagai macam efek terjadi dalam tubuh
wanita, baik efek terjadi pada fisik wanita, efek perubahan hormon, maupun kondisi
emosional. Menurut (Sunarsih, 2011) pada kehamilan, terjadi perubahan pada seluruh
23
tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna, serta payudara. Hal
kehamilan. Selain perubahan fisik, wanita hamil juga akan mengalami perubahan
tersebut berinteraksi dengan faktor interna yang memengaruhi masa transisi wanita
Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah perdarahan atau
spoting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan
biasanya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa kelelahan yang
kronis/menetap dan sering BAK. Ibu akan mengalami dua gejala yang berakhir
selama tiga bulan berikutnya. Mual dan muntah biasanya 8-12 minggu. Pada usia
Ibu akan mengalami kenaikan berat bedan sekitar 1-2 minggu selama trisemester
pertama.
Uterus akan tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu, uterus biasanya berada
pada pertengahan antara simfisis pubis dan pusat. Penambahan berat badan
sekitar 0,4-0,5 kg/mg. Ibu mungkin akan merasa banyak energi. Pada usia
mengalami perubahan yang normal pada kulit, meliputi adanya cloasma, linea
Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus berada pada pertengahan antara pusat
dan sifoideus. Pada usia kehamilan 32-36 minggu fundus mencapai prosesus
sifoideus. Payudara penuh dan nyeri tekan. Sering BAK kembali terjadi. Sekita
usia khamilan 38 minggu bayi masuk atau turun ke dalam panggul. Sakit
punggung dan sering BAK meningkat. Ibu kemungkinan akan sulit tidur, dan
Selama kehamilan tidak hanya terjadi perubahan fisik, akan tetapi kehamilan
2008 dalam Sunarsih 2011) sering kali kebanyakan seorang wanita akan merasa
bahagia karna menjadi seorang ibu. Namun, tidak jarang juga banyak wanita yang
meningkat. Hal ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi
hari, lemas, lemah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering
penolakan, kecemasan, dan kesedihan. Sering kali ibu pada awal kehamilannya
berharap untuk tidak hamil. Pada saat inilah tugas psikologis pertama sebagai
Trimester kedua adalah keadaan saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah biasa
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena
hamil sudah berkurang. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
c. Trimester III
Trisemester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada. Periode
ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai dari dirinya, dia menjadi tidak sabar
untuk segera melihat bayinya. Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan
kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpuasnya perhatian pada
mungkin khawatir terhadap hidup dan bayinya karena dia tidak akan tahu kapan
kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini akan menyebabkan
perubahan pada ibu tersebut, yang meliputi perubahan fisik, mental, dan sosial.
yang mempengaruhinya, yaitu faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya, dan
ekonomi. Setiap faktor tersebut saling berpengaruh karena mereka saling terkait satu
sebagai berikut:
26
1. Faktor Fisik
a. Status Kesehatan
uterus akan membesar karena di dalamnya telah tumbuh janin, tentunya dengan
adanya perubahan tersebut keadaan kesehatan ibu akan berubah pula, karena
baru dan untuk menyiapkan janin hidup di luar kandungan. Keadaan ini dapat
diperberat dengan adanya status yang buruk atau penyakit yang diderita ibu
b. Status Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan,
karena faktor gizi sangat berpegaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil
serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Hubungan antara gizi ibu
pendidikan, sosial, atau keadaan lain yang meningkatkan kebutuhan gizi ibu
hamil dengan penyakit infeksi tertentu termasuk pula persiapan fisik untuk
c. Gaya Hidup
Cara hidup yang serba sibik dn terburu-buru yang dapat menyebabkan suatu
gejalan yang tidak enak pada masa kehamilan. Menurut (Jannah, 2012) contoh
gaya hidup seperti, mitos atau kepercayaan tertentu, kebiasaan minum jamu,
d. Subtance Abuse
Subtance abuse adalah perilaku yang merugikan dan membahayakan bagi ibu
hamil termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang
Jika kehamilan tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat
2. Faktor Psikologi
a. Stressor Internal
Pemicu stressor internal adalah karena faktor dari ibu sendiri. Adanya beban
cacat, tidak percaya diri, perubahan penampilan, perubahan peran, sikap ibu
b. Stressor Ekternal
Pemicunya berasal dari luar diri ibu seperti: status sosial, mal adaptasi, relationship,
kasih sayang, support mental, broken home, respon negatif dari lingkungan.
c. Dukungan Keluarga
Setiap usia kehamilan usia kehamilan, ibu akan mengalami banyak perubahan
baik bersifat fisik atau psikologi. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap
dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukan perhatian dan
kasih sayang.
28
Bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai jangan
sampai kekerasan yang terjadi dapat membahayakan ibu dan bayinya. Efek
psikologis yang muncul adalah gangguan rasa nyaman pada ibu hamil.
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil.
Terbentuknya janin dan kelahiran merupakan suatu fenomena yang wajar dalam
kehamilan.
b. Fasilitas Kesehatan
pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit
akan lebih tepat, sehingga langkah antisipasif akan cepat. Fasilitas kesehatan ini
c. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan ibu hamil sangat berperan dalam kualitas perawatan bayi.
d. Ekonomi
fisik dan psikologis ibu hamil. Ibu hamil yang lebih tinggi sosial ekonominya
akan lebih fokus mempersiapkan fisik dan mentalnya. Ibu hamil yang lebih
e. Pekerjaan
ekonomi. Ibu hamil yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih
baik dari ibu hamil yang tidak bekerja. Pada ibu hamil yang bekerja lebih
Perilaku yaitu suatu respon seseorang yang dikarenakan adanya suatu stimulus
atau rangsangan dari luar (Notoatmodjo, 2010). Kesehatan tidaklah terlepas dari
perilaku, perilaku kesehatan preventif adalah aktifitas dilakukan seseorang yang yakin
bahwa dirinya sehat, untuk tujuan dari pencegahan atau mendeteksi penyakit dan
(covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas orang lain,
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata dan terbuka.
Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain,
objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan
b. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau
ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita
perilaku keluarga, sumi dan petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan
acara, secara langsung maupun tidak langsung. Pengukuran perilaku yang baik ialah
antenatal care (ANC), dapat menanyakan apakah pada kehamilan terakhir melakukan
pemeriksaan kehamilan, berapa kali dimana, dan sebagainya, sedangkan secara ridak
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Dengan demikian ibu hamil,
mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI, dan kembalinya
Menurut Hutahaen (2013) Antenatal care adalah asuhan yang diberikan oleh perawat
32
atau tenaga medis mulai dari konsepsi sampai persalinan. Asuhan diberikan
berdasarkan keadaan fisik, emosional, dan sosial ibu, janin, pasangan, serta anggota
keluarga. Asuhan perawatan pada ibu hamil sangat diperlukan untuk menjamin
Mansjoer (2005) dalam Kumalasari (2015), mengatakan tujuan dari ANC ialah
sebagai berikut:
kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu serta
bayi.
c. Mendeteksi secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi delama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan
pembedahan.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlurkan sedikitnya empat kali kunjungan
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 ) dan sesudah
minggu ke-36).
d. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan atau bila janin
tidak bergerak lebih dari 12 jam (Pusdiknakes, 2003 dalam Kumalasari, 2015).
Adapun pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang sangat
penting meliputi:
a. Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu sehingga suatu mata
jiwa.
e. Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi, latihan, dan kebersihan, istirahat serta
sebagainya).
2. Satu kali pada trimester kedua (sebelum minggu ke-28), yaitu sebagai berikut:
c. Deteksi kelainan letak atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran dirumah
sakit. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan atau
bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam (Pusdiknakes 2003, dalam
Kumalasari, 2015).
sekarang, kehamilan dan kelahiran terdahulu, kesehatan secara umum serta kondisi
35
apakah kehamilan ini normal atau apakah ibu mempunyai kebutuhan khusus.
a. Anamnesis biodata
Meliputi nama ibu hamil, umur, pekerjaan, nama suami, pekerjaan suami,
belakang sosial pasien seperti status perkawinan, taraf hidup, respons orangtua
kebiasaan makanan dan gizi yang dikomsumsi dengan fokus pada vitamin A
dan zat besi, kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat
atau alkohol, beban kerja dan kegiatan sehari-hari, tempat melahirkan dan
c. Anamnesis keluarga
d. Anamnesis medik
berikut:
36
1) Masalah-masalah kardiovaskuler
perdarahan antepartum.
3) Diabetes melitus
4) Malaria
gusi berdarah, sering kencing juga pada malam hari, rasa panas dalam perut,
pada jari-jari kaki, konstipasi, hemoroid, keram pada kaki, serta kaki
bengkak.
37
d) Anamnesis Haid
keadaan alat kandungan. Pada wanita dengan haid terlambat dan diduga
hamil, ditanyakan hari pertama haid terakhir (HPHT). Taksiran partus dapat
ditentukan bila HPHT diketahui dan siklus haidnya teratur ± 28 hari dengan
e) Anamnesis Kebidanan
jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, berat bayi sebelumnya < 2.500
2. Pemeriksaan Umum
kesehatan ibu hamil. Pada ibu hamil yang datang pertama kali, lakukan penilian
keadaan umumnya dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dari ujung rambut
sampai ke ujung kaki (head to head ). Pemeriksaan umum mencakup hal-hal brikut:
38
a. Pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan atas (LILA).
Pemeriksaan tinggi badan hanya dilakukan pada kunjungan pertama ibu hamil, ibu
yang memiliki tinggi badan kurang dari 145 cm akan beresiko mengalami kesulitan
dan suhu tubuh. Pada saat pemeriksaan pastikan ibu sudah istirahat 30 menit
setelah kedatangan atau sebelum dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Hal ini
bertujuan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan kondisi ibu yang sebenarnya.
duduk dengan tungkai yang tergantung besas, rabalah tendon pada lutut bagian
depan. Tungkai bawah akan begerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila refleks
e. Pemeriksaan edema. Edema pada tungkai dapat dikenal dengan menekan daerah
pretibia dan daerah mata kaki dengan jari. Bila pada tekanan terjadi cekungan yang
tidak lekas pulih kembali, maka ini suatu tanda adanya edema, bila didapat edema
bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalannya. Apakah cenderung
membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, skiolosis, atau pincang, dan sebagainya. Lihat
dan nilai kekuatan ibu ketika berjalan, apakah ia tampak nyaman dan gembira, apakah
ibu tampak lemah serta keadaan umum lainnya yang menunjang pemeriksaan dari
berbaring telentang dan pemeriksaan dilakukan di sisi kanan ibu. Lihat apakah uterus
berkontraksi atau tidak. Bila berkontraksi, harus ditunggu sampai dinding perut lemas
agar dapat diperiksa dengan teliti. Agar tidak terjadi kontraksi dinding perut akibat
perbedaan suhu dengan tangan pemeriksa, sebelum palpasi kedua tangan pemeriksa
digosokkan dahulu.
Periksa dengar dilakukan setiap ibu hamil memeriksakan kehamilannya. Hal yang
dapat didengarkan pada saat pemeriksaan dengar (auskultasi) adalah sebagai berikut:
b) Bising rahim, suaranya terdengar seperti tiupan angin, cepatnya sama dengan
c) Peristaltik usus.
40
a) Denyut jantung janin yang terdengar pada minggu ke 18-20 dengan menggunakan
Terdengarnya denyut jantung janin (DJJ) menunjukkan status kesehatan dan posisi
c) Bising tali pusat, suara yang terdengar seperti tiupan, cepatnya sama dengan
denyut jantung janin. Bising tali pusat dapat timbul karena tali pusat tertekan oleh
suatu sebab.
6. Pemeriksaan Dalam
Siapkan ibu dalam posisi litotomi lalu bersihkan daerah vulva dan perineum
dengan larutan antiseptik. Infeksi vulva dan vagina apakah terdapat luka, varises,
dan warna porsio, dinding, dan skret vagina. Lakukan pemeriksaan colok vagina
dengan memasukan telunjuk dan jari tengah. Raba adanya tumor atau pembesaran
Perhatikan letak, bentuk, ukuran uterus serta periksa konsistensi, arah, panjang
porsio, dan pembukaan serviks. Pemeriksaan dalam ini harus dilakukan dengan
7. Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan panggul pada ibu hamil terutama pada primigravida perlu dilakukan
untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan
8. Pemeriksaan Laboratorium
kali selama kehamilan, yaitu pada permulaan kehamilan dan pada akhir kehamilan.
Pada kunjungan pertama diperiksa kadar hemoglobin darah, hematokrit, dan hitung
Dukungan suami memiliki peranan yang sangat vital dalam proses persalinan
ibu hamil tanpa dukungan suami yang memadai istri dapat menemui hambatan
pemberi nasehat, mencari informasi lain yang bersumber dari media cetak/elektronik,
dan juga tenaga kesehtan; bidan dan dokter. Dukungan emosional adalah kepedulian
dan empati yang diberikan oleh suami yang dapat meyakinkan ibu hamil bahwa
pemeriksaan kehamilan yang di berikan oleh bidan atau dokter kepada ibu selama
masa kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Salah satu fungsi terpenting dari
perawatan antenatal adalah untuk memberikan saran dan informasi pada seorang
wanita mengenai tempat kelahiran yang tepat sesuai dengan kondisi atau status
menginformasikan kepada para wanita mengenai tanda-tanda bahaya dan gejala yang