Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH DUKUNGAN KELUARGA

Disusun oleh

1. Ayu Absyari
2. Fitrianingsih
3. Zuliatul Hidayah

AKBID BHAKTI NUSANTARA SALATIGA

2017
A. Pengertian Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap


anggotanya. Anggota keluarga dipandang sebagai bagian yang tidak terpusahkan dalam
lingkungan keluarga. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung
selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 1998).

Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses


pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih saying antara anggota keluarga, antar kerabat,
serta antar generasi yang merupakan dasar keluarga yang harmonis (Soetjiningsih, 1995).
Hubungan kasih sayang dalam kelaurga merupakan suatu rumah tangga yang bahagia. Dalam
kehidupan yang diwarnai oleh rasa kasih sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki
tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling
membina pengertian dan damai dalam rumah tangga (Soetjiningsih, 1995).

Pola keluarga tradisional pada saat ini dimana suami sebagai pencaria nafkah, sedangkan
istri yang mengurus rumah tangga dan anak- anak, sudah banyak berubah. Pada saat ini banyak
istri yang bekerja, disamping bertujuan untuk membantu perekonomian keluarga juga untuk
mengembangkan kariernya. Hal ini akan menyebabkan tanggung jawab istri menjadi sangat berat
baik fisik maupun mental, tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan cara suami ikut membantu
dengan penuh kesadaran untuk ikut serta mengatasi tugas istri (Soetjiningsih, 1995).

B. Fungsi dukungan keluarga

Caplan (1964) dalam Friedman (1998) menjelaskan bahwa keluarga memiliki beberapa
fungsi dukungan yaitu:

Dukungan informasional

Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar) informasi


tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan
mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya
suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus
pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan
pemberian informasi.
Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan
langsung seperti pemberian uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan. Bentuk ini dapat
mengurangi stres karena individu dapat langsung memecahkan masalahnya yang behubungan
dengan materi. Dukungan instrumental sangat diperlukan terutama dalam mengatasi masalah
yang dianggap dapat dikontrol.

Dukungan penilaian

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi
pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya
memberikan support, penghargaan, perhatian.

Bentuk dukungan ini melibatkan pemberiaan informasi, saran atau umpan balik tentang
situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong individu untuk
mengenali dan mengatasi masalah dengan mudah.

Dukungan instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya:


kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita
dari kelelahan.

Dukungan emosional

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta
membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi
dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan
dan didengarkan.

Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan
dicintai oleh keluarga sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan baik. Dukungan ini
sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol.

Sumber dukungan keluarga


Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang dipandang oleh
keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau
tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung
selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial keluarga
dapat berupa dukungan sosial kelurga internal, seperti dukungan dari suami/istri atau dukungan
dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal (Friedman, 1998).

C. Manfaat Dukungan Keluarga

Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan,
sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan.
Namun demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial keluarga membuat
keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini
meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga (Friedman, 1998).

Wills (1985) dalam Friedman (1998) menyimpulkan bahwa baik efek-efek penyangga
(dukungan sosial menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan) dan efek-efek utama
(dukungan sosial secara langsung mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan) pun ditemukan.
Sesungguhnya efek-efek penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan
kesejahteraan boleh jadi berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan sosial
yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari
sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi (Ryan dan Austin
dalam Friedman, 1998).

D. Faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga

Menurut Feiring dan Lewis (1984) dalam Friedman (1998), ada bukti kuat dari hasil
penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil secara kualitatif
menggambarkan pengalaman- pengalaman perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga
kecil menerima lebih banyak perhatian daripada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu,
dukungan yang diberikan orangtua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh usia. Menurut
Friedman (1998), ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa merasakan atau
mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris dibandingkan ibu-ibu yang lebih tua.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga lainnya adalah kelas sosial
ekonomi orangtua. Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang
tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih
demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada
lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai
tingkat dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas
sosial bawah.

E. Dukungan Keluarga Dalam Kehamilan

Dukungan Keluarga dalam kehamilan

Support Keluarga
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan
kecemasan. Perubahan danadaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi
seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selamakehamilan seluruh anggota keluarga harus
terlibat terutama suami. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluargadapat memberikan
perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.
Dukungan Suami
Dukungan dan peran serta suami selama kehamilan meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan bahkan dapat memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu
memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri
mengkonsultasikan setiap masalah yang dialaminya selama kehamilan. Penelitian yang dimuat
dalam artikel What Your Partner Might Need From You During Pregnancy terbitan Allina
Hospitals dan Clinics (2001), Amerika Serikat, mengatakan keberhasilan seorang istri dalam
mencukupi kebutuhan ASI untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan
keterlibatan suami dalam masa kehamilan. Contoh dukungan suami selama kehamilan antara
lain: mengajak istri jalan-jalan ringan, menemani istri memeriksakan kehamilannya, tidak
membuat masalah dalam berkomunikasi.
Penelitian di Indonesia, dukungan suami yang diharapkan istri yang sedang hamil antara lain:
1. Suami mendambakan bayi dalam kandungan istri
2. Suami senang mendapat keturunan
3. Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan istri saat ini
4. Suami memperhatikan kesehatan istri
5. Suami menghibur atau menenangkan ketika istri menghadapi masalah
6. Suami menasihati istri agar tidak terlalu lelah bekerja
7. Suami membantu tugas istri
8. Suami berdoa untuk kesehatan istri dan keselamatan ibu-calon bayi
9. Suami menunggu ketika istri melahirkan baik secara normal maupun operasi
Dukungan Keluarga
Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
Dukungan keluarga dapat berbentuk:
1. Orang tua kandung maupun mertua mendukung kehamilan ini
2. Orang tua kandung maupun mertua sering berkunjung
3. Seluruh keluarga mendoakan keselamatan ibu dan bayi
4. Menyelenggarakan ritual adat istiadat
Dukungan Lingkungan
Dukungan lingkungan dapat berupa:
1. Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi
2. Membicarakan dan menasehati tentang pengalaman hamil dan melahirkan
3. Kesediaan untuk mengantarkan ibu periksa
4. Menunggui ibu ketika melahirkan
5. Mereka dapat menjadi seperti saudara ibu hamil

Tenaga kesehatan khususnya bidan sangat berperan dalam memberikan dukungan pada ibu
hamil.Bidan sebagai tempat mencurahkan segala isi hati dan kesulitannya dalam
menghadapi kehamilandan persalinan. Tenaga kesehatan harus mampu mengenali keadaan yang
terjadi disekitar ibu hamil. Hubungan yang baik, saling mempercayai dapat memudahkan bidan/
tenaga kesehatandalam memberikan pendidikan kesehatan.
Peran bidan dalam memberikan dukungan antara lain: melalui kelas antenatal, memberikan
kesempatan kepada ibu hamil yang bermasalah untuk konsultasi, meyakinkan bahwa ibu dapat
menghadapi perubahan selama kehamilan, membagi pengalaman yang pernah dirasakan sendiri,
dan memutuskan apa yang harus diberitahukan pada ibu dalam menghadapi kehamilannya.
Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan
Ketidaknyamanan fisik maupun psikologis dapat terjadi pada ibu selama kehamilan.
Kerjasamabidan dengan keluarga sangat diharapkan agar dapat memberikan perhatian dan
mengatasi masalah yang terjadi selama kehamilan. Dukungan dari suami, keluarga yang lain dan
tenagakesehatan dapat memberikan perasaan aman dan nyaman selama kehamilan.
Kebutuhan ibu hamilada dua, yaitu:
1. Menerima tanda-tanda bahwa ibu dicintai dan dihargai
2. Merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap calon bayinya
Persiapan Menjadi Orang Tua
Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena akan terjadi banyak perubahan peran
ketikabayi lahir. Bagi pasangan baru, persipan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi.
Sedangkan bagi pasangan yang telah mempunyai lebih dari satu anak dapat belajar dari
pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Persiapan yang tidak kalah pentingnya adalah
persiapan ekonomi. Persiapan menjadi orang tua mempunyai dua komposnen yaitu:
1. Komponen yang bersifat praktis dan mekanis, melibatkan keterampilan kognitif dan motorik
Keterampilan kognitif-motorik misalnya memberi makan, menjaga dari bahaya. Kemampuan ini
dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan budaya.
2. Komponen yang bersifat emosional, melibatkan keterampilan afektif dan kognitif
Keterampilan kognitif-afektif misalnya: bersikap yang lembut, waspada dan memberi perhatian
kepada bayinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap kehadiran dari bayi baru lahir adalah:
1. Temperamen
2. Cara pasangan mengartikan stres dan bantuan
3. Bagaimana mereka berkomunikasi dan mengubah peran sosial mereka
Peralihan menjadi orang tua
Fase Penantian:
1. Berkaitan dampaknya pada kehamilan
2. Calon orang tua perlu menyelesaikan tugasnya untuk menjadi orang tua, misalnya: pembagian
tugas dalam keluarga.
3. Pasangan dalam fase ini akan mengalami perasaan yang hebat, tantangan, dan tanggung jawab
Fase bulan madu
1. Sangat berdampak pada masa puerperium, perlu mendapat perhatian pada asuhan
kebidanannya
2. Bersifat psikis dan bukan merupakan saat damai dan gembira
3. Hubungan antar pasangan memiliki peran penting dalam membina hubungan baru dengan bayi
4. Merupakan fase yang berat adaptasi dengan anggota baru
DAFTAR PUSTAKA

Andina. 2010. Adaptasi Psikologi Dalam Kehamilan.


andienbecomeamidwife.blogspot.com/2010/02/adaptasi-psikologi-dalam-kehamilan.html
diunduh 1 Mei 2011 08:57 PM
Bramantyo, L. 2008. Peran Suami dalam Kehamilan. bibilung.wordpress.com/2008/07/17/peran-
suami-dalam-kehamilan/ diunduh 2 Mei 2011 03:12 AM
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitamaya
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai