Anda di halaman 1dari 45

Design Pendidikan Gizi

Oleh :

Karina Widya Sari (2010714001)

Zahra Fadhlina Hidayat (2010714021)

Resty Widian Puteri (2010714025)

Sekar Woro Wilis (2010714030)

Syavira Isnakhul Octafiani (2010714033)

Adelia Marsya Hamidah (2010714034)

Kelompok 4 Komunikasi Edukasi Gizi


Gizi A 2020
Rancangan Tujuan
Perubahan
Perilaku Kesehatan
Mindmap Review Materi
Perubahan pada perilaku tertentu
Health Promotion Behavior

Perilaku Health Prevention Behavior Tujuan Pendidikan


Kesehatan gizi adalah
perubahan perilaku
Health rehabilition Behavior
yang sesuai dengan
Respons seseorang
kaidah ilmu gizi
terhadap stimulus yang Health seeking behavior meliputi perubahan
berkaitan dengan sakit
pengetahuan, sikap
penyakit, makanan, atau
dan praktik.
masalah gizi, sistem Nutrition Behavior
pelayanan kesehatan,
kesehatan lingkungan. Environmental Health Behavior
Mind Map
Natural Change Memberikan
kekuatan/kekuasaan
atau dorongan

Bentuk Strategi
Perubahan
Planned Change Pemberian Informasi
Perubahan
Perilaku Perilaku

Readiness to Change Diskusi Partisipasi


Fakor-faktor yang berhubungan
dengan perubahan prilaku

Faktor pemungkin Faktor penguat


faktor predisposisi : (Reinforcing Factors)) :
(Enabling Factors)) :
yaitu faktor yang yaitu faktor yang
yaitu faktor yang
mempermudah dan memungkinkan untuk memperkuat (atau
mendasari untuk terjadinya perilaku tertentu kadang-kadang justru
terjadinya perilaku atau menungkinkan suatu dapat memperlunak)
tertentu. motivasi direalisasikan. untuk terjadinya perilaku
tersebut.
★ Faktor predisposisi (Predisposing
Factors)
➔ Merupakan anteseden dari perilaku Yang termasuk dalam
yang menggambarkan rasional atau kelompok faktor
motivasi melakukan suatu tindakan, predisposisi adalah :
nilai dan kebutuhan yang dirasakan, 1. pengetahuan,
berhubungan dengan motivasi 2. sikap,
individu atau kelompok untuk 3. nilai-nilai Budaya,
bertindak. Mereka sebagian besar 4. Persepsi,
berada dalam domain psikologi. 5. Dan beberapa
➔ Secara umum,dapat dikatakan karakteristik individu,
faktor predisposisi sebagai misalnya umur, jenis
pertimbangan-pertimbangan kelamin, tingkat
personal dari suatu individu atau pendidikan, dan
kelompok yang mempengaruhi pekerjaan.
terjadinya suatu perilaku.
01 Persepsi
★pengertian persepsi secara umum adalah
Contoh :
1.Orang harus mempercayai bahwa
kesehatan dirinya terancam. Untuk penyakit
yang tanpa gejala seperti hipertensi atau
proses menerima, mengatur dan kanker stadium awal, orang harus percaya
menginterpretasikan stimulus menjadi suatu bahwa dirinya dapat terkena dan tidak
gambaran yang logis dan menjadi sesuatu merasakan gejalanya.
yang berarti. 2. Orang harus meyakini keseriusan kondisi
★Faktor yang berperan dalam pembentukan yang akan terjadi akibat sakit atau
persepsi adalah pengetahuan, afektif, ketidaknyamanan yang dideritanya.
kepribadian dan budaya yang dimiliki 3. Dalam menilai keadaan, orang harus
seseorang yang berasal dari kenyataan mempercayai bahwa keuntungan yang
yang ada di lingkungannya. berawal dari perilaku yang diharapkan
★Keyakinan adalah suatu bagian dari faktor menimbulkan biaya dan ketidaknyamanan,
predisposisi atau sering disebut sebagai tetapi masih mungkin untuk dilakukan,
faktor yang berkaitan dengan motivasi 4. Harus ada tanda atau sesuatu yang
seseorang atau kelompok untuk melakukan mempercepat orang tersebut merasa perlu
segala tindakan, berdasar asumsi-asumsi untuk segera melakukan tindakan
tentang perubahan perilaku.
Faktor Pendidikan
Faktor Umur Menurut Notoatmodjo (2003), menyatakan
bahwa permintaan konsumen dalam
Usia adalah umur individu yang terhitung pemanfaatan pelayanan kesehatan
saat lahir sampai berulang tahun. Semakin berhubungan dengan pendidikan dan perilaku
cukup umur, tingkat kematangan dan masyarakat. Rendahnya pengetahuan dan
kekuatan seseorang lebih matang dalam kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
berpikir dan bekerja (wawan dan Dewi,
dan penyakit, dapat mengakibatkan
2011).
penyakit-penyakit yang terjadi dalam
★ faktor umur sangat mempengaruhi
permintaan 15 konsumen terhadap
masyarakat sering sulit terdeteksi.
pelayanan kesehatan preventif dan kuratif. Makin tinggi pendidikan seseorang makin
Fenomena ini terlihat pada pola demigrafi mudah menerima informasi sehingga makin
di negara-negara maju yang berubah banyak juga pengetahuan yang dimiliki.
menjadi masyarakat tua. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan sikap seseorang
terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
❖ Faktor Pendapatan
❖ Faktor Pengetahuan ❖ Faktor Pekerjaan
Biasanya sering dilakukan untuk
❏ pengetahuan adalah hasil Pekerjaan adalah menilai hubungan antara tingkat
penginderaan manusia atau hasil keburukan yang harus pendapatan dengan
tahu seorang terhadap suatu dilakukan terutama untuk pemanfaatan pelayanan
objek. Penginderaan terjadi menunjang kehidupannya kesehatan maupun upaya
melalui panca indera dan dan kehidupan pencegahan. Seseorang
sebagian besar pengetahuan 16 keluarganya. mungkin tidak menjaga kualitas
manusia diperoleh melalui Pekerjaan bukanlah 17 kesehatannya karena
keterbatasan biaya. Pola
pendengaran dan penglihatan. sumber kesenangan
hubungan yang biasa terjadi,
❏ Pengetahuan yang di miliki oleh akan tetapi lebih banyak
semakin tinggi penghasilan
individu merupakan salah satu merupakan cara mencari seseorang maka semakin tinggi
faktor yang menentukan untuk nafkah yang pula upaya pencegahan dan
mencari dan meminta upaya membosankan, menyita pemanfaatan pelayanan
pelayanan kesehatan. waktu, berulang dan kesehatan
banyak tantangan.
Faktor pemungkin juga meliputi
★ Faktor pemungkin ketrampilan baru yang diperlukan

(Enabling Factors)) seseorang, organisasi atau


masyarakat untuk membuat suatu
perubahan perilaku atau lingkungan.
● yaitu faktor yang memungkinkan untuk
Faktor pemungkin menjadi target
terjadinya perilaku tertentu atau
antara dari intervensi program pada
menungkinkan suatu motivasi
masyarakat atau organisasi.
direalisasikan.
Terdiri dari sumber daya dan
● Yang termasuk dalam kelompok faktor
ketrampilan baru untuk membuat
pemungkin tersebut, adalah :
1. Ketersediaan pelayanan kesehatan suatu tindakan kesehatan dan
2. Aksesibilitas dan kemudahan pelayanan tindakan organisasi yang
kesehatan baik dari segi jarak maupun dibutuhkan untuk merubah
biaya dansosial. lingkungan.
3. Adanya peraturan-peraturan dan
komitmen masyarakat dalam menunjang
perilaku tertentu tersebut.
Faktor penguat (Reinforcing Factors))
➢ Kelompok faktor penguat meliputi
➢ yaitu faktor yang
pendapat, dukungan sosial, pengaruh
memperkuat (atau
teman, kritik baik dari teman-teman
kadang-kadang justru dapat
sekerja atau lingkungan bahkan juga
memperlunak) untuk
saran dan umpan balik dari petugas
terjadinya perilaku tersebut.
kesehatan.
➢ Faktor penguat merupakan
➢ Faktor ini juga meliputi konsekuensi fisik
konsekuensi dari tindakan
dari perilaku, yang mungkin terpisah dari
yang menentukan apakah
konteks sosial.
pelaku menerima umpan
➢ Penguatan dapat bersifat imajinatif,
balik positif dan akan
➢ Penguatan bersifat positif atau sebaliknya
mendapat dukungan sosial.
tergantung pada sikap dan perilaku
3 Images reveal large amounts of
Pendidikan gizi merupakan
data, so remember: salah
use an image
Teori satu
instead of aunsur yang
long text.
meningkatkanwill
dapat
Your
status
audience
gizi it
appreciate
Pendidikan Gizi masyarakat dalam jangka panjang
melalui sosialisasi maupun
penyampaian pesan - pesan gizi
yang aplikatif dan mampu
membentuk gaya hidup dengan
pola makan masyarakat yang
seimbang.
Pendidikan
Gunarsa (2005)

Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar,


terus-menerus, sistematis dan terarah yang mendorong
terjadinya perubahan di dalam individu. Dengan demikian,
keterlibatan seseorang dalam proses pendidikan dan tingkat
pendidikan yang dicapainya akan mempengaruhi dan
membentuk cara, pola dan kerangka berfikir, persepsi,
pemahaman, dan kepribadian.
Pendidikan Gizi
Fasli Jalal (2010)

Suatu proses yang berkesinambungan untuk menambah


pengetahuan tentang gizi, membentuk sikap dan perilaku hidup
sehat dengan memperhatikan pola makan sehari-hari dan faktor
lain yang mempengaruhi makanan, serta meningkatkan derajat
kesehatan dan gizi seseorang.

Tujuan : mendorong terjadinya perubahan perilaku yang positif


yang berhubungan dengan makanan dan gizi.
Pendidikan gizi memiliki dua tujuan yaitu
tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.

Tujuan Jangka Panjang :

1. Menggunakan kerangka konseptual gizi untuk


mengatur perubahan suplai makanan dan dapat
membedakan beberapa anjuran diet.
2. Mencari dan mau menerima pengetahuan tentang
gizi.
3. Seleksi dengan baik dan mengkonsumsi makanan
yang bergizi dari hari ke hari sepanjang hidup untuk
memelihara kesehatan, kesejahteraan dan
produktivitas.
Tujuan Jangka Pendek :

1. Mendapatkan pengetahuan tentang makanan yang


menyediakan zat gizi esensial bagi tubuh dan
mengetahui kegunaan zat gizi bagi tubuh.
2. Membangun kerangka konseptual tentang
prinsip-prinsip gizi, penjabarannya dan aplikasi dari
prinsip tersebut.
3. Membangun sikap positif terhadap kebiasaan
mengembangkan motivasi menggunakan
pengetahuan gizi untuk promosi kesehatan dan
kesejahteraan, merespon makanan bergizi dalam
sikap yang baik.
4. Mengkonsumsi makanan bergizi, termasuk
menggunakan pengetahuan gizi dalam memilih
makanan.
Penyuluhan Kesehatan
Azwar (2004)

Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan


yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan dengan
maksud untuk menumbuhkan perhatian, pengertian, dan
kesadaran perorangan dan masyarakat akan hidup sehat.

Kognitif Afektif Psikomotorik


Penyuluhan Gizi
Dimulai dari tingkat mengetahui,
mengerti, menggunakan, analisis,
Kognitif sintesis sampai dengan tingkat
evaluasi.

Dimulai dari tingkat menerima,


Tujuan dari Afektif memberi, menanggapi, menilai,
mengorganisir, sampai dengan
Penyuluhan tingkat menghayati

Dimulai dari kemampuan


Psikomotorik mempersepsi, kesiapan mental, fisik
dan emosi, respon terpimpin,
mekanisme sampai dengan respon
lahiriah kompleks.
Teori Perubahan Perilaku
Teori Stimulus
Organisme Response Teori Kurt Lewin
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat
Memilih Suatu Teori:

1. Audience Stage Of Readiness to take action


2. Individual and environmental components
3. The strength of the evidence for the theory constructs
Rencana
Pendidikan Gizi
Pendidikan Gizi
Suatu pendidikan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap seseorang terhadap gizi dan hidup sehat.

Fasli Jalal:
Suatu proses yang berkesinambungan untuk menambah
pengetahuan tentang gizi, membentuk sikap dan perilaku hidup
sehat dengan memperhatikan pola makan sehari-hari dan faktor
lain yang mempengaruhi makanan, serta meningkatkan derajat
kesehatan dan gizi seseorang.

Tujuan
Tujuan dari pemberian pendidikan gizi adalah untuk mendorong
terjadinya perubahan perilaku yang positif yang berhubungan
dengan makanan dan gizi
Fasilitas
Fasilitas pendidikan gizi adalah fasilitas
fasilitas yang dapat mengakomodasi
pemulihan dan pelatihan kesehatan gizi

Pendidikan Gizi
serta gaya hidup seseorang dengan
fasilitas-fasilitas yang mendukung minat
seseorang tersebut.

Fasilitas edukasi: Fasilitas healthy food: Fasilitas olahraga:

Perpustakaan, galeri, dan Indoor cafe,outdoor cafe,dan Gym, pool, ruang kelas,
konseling urban farming treadmill, static bicycle, aerobic.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku. Dorongan ini
menggerakkan individu untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.

Motivasi merupakan kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Faktor Motivasi Perubahan

Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik

1. Hasrat dan keinginan 1. Karena adanya penghargaan

berhasil dan dorongan 2. Karena lingkungan edukasi

kebutuhan edukasi. yang kondusif

2. Harapan akan cita-cita. 3. Kegiatan edukasi yang


menarik
Motivasi Intrinsik
Adalah motivasi yang berasal dan sudah ada pada setiap diri individu

Contoh motivasi intrinsik:

a. Selalu ingin maju dalam belajar

b. Kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar

c. Gemar belajar

d. Kebutuhan belajar

Seorang yang kegiatan belajarnya didorong oleh motivasi intrinsik maka melakukan kegiatannya untuk
menguasai kompetensi, menikmati setiap proses edukasi yang berlangsung serta merasa puas saat
kegiatan belajarnya berhasil. Cara kerja dari Motivasi intrinsik ialah tanpa paksaan karena muncul dari
dalam diri sendiri.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar diri seseorang yang berhubungan dengan kegiatan
belajarnya. Motivasi ini lebih aktif dan berfungsi karena rangsangan berasal dari luar diri individu. Motivasi
ini dapat berasal dari dosen, teman, keluarga maupun lingkungan yang akan memicu keinginan mahasiswa
untuk belajar.

Contoh motivasi ekstrinsik:

1. Belajar untuk memenuhi kewajiban


2. Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan, belajar demi memperoleh hadiah,
3. Belajar demi meningkatkan gengsi
4. Belajar demi memperoleh pujian dari orang tua atau dosen.
CONTOH RANCANGAN DAN
FASILITAS PENDIDIKAN GIZI
Media Cetak
Suatu media statis yang mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak umumnya
terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna

Buklet Poster
Media untuk menyampaikan
Media cetak berisi informasi kesehatan
informasi dalam bentuk buku.
yang biasanya ditempel pada
tempat-tempat umum.
Leaflet
Rubrik
Seperti flyer tetapi dalam bentuk Tulisan pada surat kabar/ majalah
lipatan mengenai suatu masalah kesehatan.

Flyer Buku saku


Media untuk menyampaikan Salah satu media yang dapat digunakan
informasi dalam bentuk lembaran dalam memberikan pendidikan gizi
Media Elektronik

Radio Suatu media bergerak dan


Video dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dalam menyampaikan
slide pesannya melalui alat bantu
elektronik.
Tv
Media Luar Ruangan
Suatu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara
umum melalui media cetak dan elektronik secara statis.

Spanduk Tv layar lebar

Reklame Pameran Banner


Komunikasi
Langsung
Komunikasi langsung dapat dilakukan baik
melalui percakapan tatap muka atau melalui
media lain yang memungkinkan penyuluh
untuk berkomunikasi secara langsung.

Ceramah
Ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan
oleh seorang pembicara di depan
sekelompok pendengar, dapat ditujukan
pada sasaran dengan pendidikan tinggi
atau rendah

Pada metode ini penceramah lebih


banyak memegang peran untuk
menyampaikan dan menjelaskan materi
penyuluhannya dengan sedikit
memberikan kesempatan kepada sasaran Ceramah akan berhasil apabila penceramah
untuk menyampaikan tanggapannya menguasai materi yang akan disampaikan.
Komunikasi tak
langsung

Komunikasi tidak langsung dapat melalui perantaraan


orang lain, surat, atau media yang lain yang tidak
memungkinkan penyuluh untuk menerima respon dari SURAT
penerima pesan yang relatif singkat
Pendekatan
perorangan
Penyuluh berkomunikasi secara pribadi
dengan penerima manfaat, misalnya
konseling gizi dengan pasien, melalui
kunjungan rumah, kunjungan di tempat
penerima manfaat, dll. b)
Pendekatan
Kelompok
Penyuluh berkomunikasi dengan
kelompok penerima edukasi pada
waktu yang sama.

Contoh:

Pertemuan di posyandu, PKK,


penyuluhan ke masyarakat, pelatihan.
Pendekatan
Masal
Penyuluh berkomunikasi secara tak
langsung atau langsung dengan
sejumlah penerima manfaat yang
sangat banyak bahkan mungkin
terbesar tempat tinggalnya, misalnya
penyuluhan lewat TV, penyebaran
selebaran, dll.
05
Rencana Evaluasi
RENCANA

“a detailed proposal for doing or


achieving something”
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran
dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang
akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam
rangka pencapaian yang telah ditentukan.
- Siagian (1994)
EVALUASI
Melakukan penilaian terhadap suatu materi/ obyek.

Evaluasi sumatif Evaluasi formatif

Evaluasi yang muncul pada Bentuk evaluasi yang


beberapa titik akhir suatu dilaksanakan pada tahap
proyek, program, atau mata pengembangan program
pelajaran yang dapat dan sebelum program
diidentifikasi. dimulai.
EVALUASI
Melakukan penilaian terhadap suatu materi/ obyek.

Evaluasi promotif Evaluasi Hasil


memberikan gambaran tentang
apa yang sedang berlangsung Menilai perubahan atau
perbaikan dalam morbiditas,
mortalitas atau indikator
status kesehatan.
Langkah - langkah Evaluasi (WHO)

● Tahap penentuan hal yang akan dinilai


● Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan
● Tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan
penilaian
● Tahap menilai kecukupan keterangan
● Tahap menetapkan kemajuan program
● Tahap menetapkan efektivitas program
● Tahap menetapkan efisiensi program
● Tahap menetapkan dampak program
● Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran
PERENCANAAN EVALUASI
Kegiatan menguraikan strategi mengenai cara
mendapatkan dan menganalisis data yang akan
membantu meningkatkan efektivitas dari suatu
evaluasi program pendidikan.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai