Anda di halaman 1dari 19

FAMILY CENTERED PADA ODHA

NAMA KELOMPOK
 Rawani yuhansari 18031051  Dita rustanti 18031067
 Hanna nabila 18031054  Nancy Hidayah 18031069
 Cut Siti 18031055  Mardiangra D 18031070
 Lutfiana ambar 18031056  Endra Irawan 18031073
 Siti aulia 18031058  Dwie Suci W 18031074
 Hafizah Usna 18031059  Nurjannah 18031076
 Dian Puspita 18031061  Mutia Sari 18031080
 Serli Fitri 1803 1063  Tiara 18031083
 Siti nurasiah 18031064  Tria Masithoh A 18031089
 Trinovea G 18031065  Ayu Pratiwi 18031091
 Shintia rosdina 18031066  Aan Nurhasanah 18031093
ODHA adalah singkatan dari
Definisi Orang Dengan HIV/AIDS,
sebagai pengganti istilah
penderita
Konsep Family centered
pada odha
keluarga merupakan unit sosial
terkecil yang berhubungan
paling dekat dengan pasien
karena merupakan sistem yang
didalamnya terdapat anggota-
Dukungan keluarga, anggota keluarga yang saling
diperlukan untuk berhubungan dan saling
mendorong keberhasilan ketergantungan dalam
pengobatan odha karna memberikan dukungan, kasih
masi banyak odha yang sayang, rasa aman, dan
merasakan kurangnya perhatian secara harmonis
dukungan keluarga
akibat stigma Dukungan keluarg
masyarakat. a support system
paling utama untuk
odha
Dukungan family centered pada odha

Dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh ODHA


sebagai sistem pendukung utama sehingga dapat
mengembangkan respon koping yang efektif untuk
beradaptasi dengan baik dalam menangani stressor
yang dihadapi terkait penyakitnya baik fisik, psikologis
maupun sosial (Kusuma, 2011).
4 karakteristik dukungan
Bentuk dukungan
keluarga berdasarkan
kelompok
tahap penyakit

Sebelum
terdiagnosis HIV,
saat didiagnosis
HIV, saat mulai
pemberian ARV dan
saat monitoring
pemberian ARV
DAMPAK VIRUS HIV/AIDS
 Kecemasan: rasa tidak pasti tentang penyakit yang diderita, perkembangan dan
pengobatannya, merasa cemas dengan gejala-gejala baru
 Depresi: merasa sedih, tidak berdaya, rendah diri, merasa bersalah, tidak berharga,
putus asa, berkeinginan untuk bunuh diri, menarik diri, memberikan ekspresi
pasrah, sulit tidur, dan hilang nafsu makan.
 Merasa terisolasi dan berkurangnya dukungan sosial, merasa ditolak oleh keluarga,
dan orang lain. Sedikitnya orang yang menjenguk pada saat ODHA dirawat
semakin memperkuat perasaan ini.
 Merasa takut bila ada orang yang mengetahui atau akan mengetahui penyakit yang
di deritanya.
 Merasa khawatir dengan biaya perawatan, khawatir kehilangan pekerjaan,
pengaturan hidup selanjutnya dan transportasi.
 Merasa malu dengan adanya stigma sebagai penderita AIDS, penyangkalan
terhadap kebiasaan seksual.
 Penyangkalan hidup riwayat penggunaan obat-obatan terlarang
FUNGSI KELUARGA

1. Berfungsi sebagai pengantara dengan masyarakat


luas
2. Berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan yang
beragam agar dapat bertahan. Perlu adanya sikap
memovitasi pribadi-pribadi untuk mengabdikan
kepentingan umum sehingga masyarakat dapat
bertahan dan juga sebagai kontrol sosial.
3. Berfungsi sebagai jaringan sosial yang besar
4. Berfungsi sebagai pendukung masyarakat agar dapat
bertahan demikian juga sebaliknya keluarga dapat
bertahan karena dukungan
Bentuk dukungan yang
diberikan keluarga

Dukungan
Bersosialisasi
Setelah
Dukungan Materi Dukunga Informasi Upaya
mengumpulkan
Berbagai cara yang dilakukan oleh
informasi dan
dilakukan oleh keluarga besar saat
memperoleh saran
keluarga untuk menerima atau mengetahui
dari berbagai pihak
membantu tentang kondisi anggota
maka keluarga
pengobatan keluarga yang terinfeksi
berusaha untuk
anaknya HIV adalah berusaha
terlibat di lembaga-
untuk mencari informasi
lembaga yang
sebanyak mungkin terkait
memberikan
dengan penyakit yang
pelayanan kepada
dialami oleh anak atau
orang dengan
anggota keluarganya
HIV/AIDS
ELEMEN PCC

1. Keluarga dipandang seagai unsur yang konstan sementara kehadiran profesi


kesehatan fluktuatif
2. Memfasilitasi kolaborasi keluarga proffessional pada semua level perawatan
kesehatan
3. Meningkatkan kekuatan keluarga, dan mempertimbangkan metode metode
alternatif dalam koping
4. Memperjelaa hal hal yang kurang jelas dan informassi lebih komplit oleh
keluarga tentang perawatan pada ODHA
5. Menimbulkan kelompok support antara orangtua dengan ODHA
6. Mengerti dan memanfaatkan sistem pelayanan kesehaatn dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan pada ODHA
7. Menunjukkan desain transportasi perawatan kesehatan fleksibel, accessible
dan responsive ODHA terhadap kebutuhan pasien
PENYEBAB PCC

Membangun sistem kolaborasi dari pada kontrol atau


penyembuhan pada ODHA

Mebgakui keahlian keluarga dalam merawat ODHA


seperti sebagaimana proffesional

Berfokus pada kekuatan dan sumber keluarga daripada


kelemahan keluarga

Membangun pemberdayaan daripada ketergantungan

Meningkatkan lebih banyak sharing informasi dengan


pasien ODHA, keluarga
Permasalahan Yang Terjadi
Stigma Family Centered Pada
Pada Pasien HIV/AIDS
ODHA
1. Permasalahan
Dalam prakteknya, stigma
psikososiospiritual
mengakibatkan tindakan
2. Manajemen masalah
diskriminan, yaitu tindakan
psikososiospiritual
tidak mengakui atau tidak
mengupayakan pemenuhan hak
hak dasar individu atau
sekelompok sebagaimana
selayaknya sebagai manusia
yang bermartabat. Stigma dan
diskriminasi masih sering
terjadi pada orang dengan
HIV/AIDS (ODHA) (Kemenkes
RI, 2012)
PENATALAKSANAAN

Infeksi HIV merupakan penyakit kronis yang memerlukan


pengobatan seumur hidup. Orang dengan HIV/AIDS(ODHA)
diwajibkan mengkonsumsi ARV (Antiretroviral) setiap hari
dan tepat waktu, menjaga asupan makan dan menjaga ritme
aktivitasnya termasuk olahraga. Dalam pemberian ARV
pertama kali ODHA diberikan edukasi mengenai mulai
minum obat dan monitoring efek samping dalam dua minggu
pertama. ODHA yang memiliki dukungan keluarga cenderung
untuk lebih mentaati instruksi, patuh pada jadwal minum obat
dan datang kontrol kembali saat dua minggu pertama untuk
mendapatkan evaluasi pengobatan.
ASUHAN KEPERAWATAN
 Diagnosa keperawatan
1. Keputusasaan (00124) berhubungan dengan stress jangka
panjang.
2. Ganggua citra tubuh (00188) Berhubungan dengan Perubahan
fungsi tubuh, penyakit, di tandai dengan: Perubahan fungsi
tubuh, Perubahan gaya hidup, Berfokus pada penampilan masa
lalu , Perasaan negative tentang tubuh, Menolak menerima
perubahan Takut reaksi org lain , Trauma bagian tubuh yg tdk
berfungsi
No Diagnosa NOC NIC
1. Keputusasaan berhubungan Motivasi (1209) Peningkatan keterlibatan
dengan stress jangka panjang. keluarga (7110)
(00124) Defenisi: dorongan dari diri  
  sendiri yang menggerakkan Defenisi: memfasilitasi
Defenisi: kondisi subjektif atau meminta individu untuk partisipasi anggota keluarga
ketika seorang individu melakukan tindakan positif. dalam perawatan fisik dan
memandang keterbatasan atau Kriteria hasil: emosional pasien.
tidak adanya alternatif atau - Memperoleh dukungan  
pilihan pribadi atau tidak yang diperlukan Aktivitas:
mampu memobilisasi energi dipertahankan pada (1) - Dorong untuk fokus pada
demi kepentingan sendiri. ditingkatkan ke (4) setiap aspek positif dari
- Mempertahankan harga diri situasi paisen (N)
positif dipertahankan pada - Berikan dukungan yang
(1) ditingkatkan ke (4) diperlukan bagi keluarga
- Menerima kesempatan untuk membuat
untuk membuat kontribusi keputusan (N)
dipertahankan pada (1) - Monitor struktur dan
ditingkatkan ke (4) peran keluarga (N)
  - Bangun hubungan pribadi
dengan pasien dan
anggota keluarga yang
akan terlibat dalam
perawatan (C)
No Diagnosa NOC NIC
2. Ganggua citra tubuh (00188) Citra tubuh (1200) Pengurangan kecemasan
  (5820)
Definisi: Definisi:  
Konfusi dalam gambaran Persepsi terhadap penampilan Definisi :
mental tebtang diri fisik dan fungsi tubuh sendiri Mengurangi tekanan,
individu Kriteria Hasil: ketakutan firasat, maupun
B.D : • Gambaran internal diri ketidaknyaman terkait degan
Perubahan fungsi tubuh, Dipertahankan (2-4) sumber sumber bahaya yang
penyakit • Deskripsikan bagian tubuh tidak terdefinisikan.
Batasan karakteristik: yang terkena (dampak) (2- Aktivitas :
- Penurunan selera makan 5) -Kaji tanda verbal dan non
- Penurunan respon • Sikap tetkait penyentuh verbal kecemasan (O)
terhadap stimulus Dengan tubuh yang terkena -Pahami situasi kritis yang
- Isyarat verbal putus asa (dampak) (2-5) terjadi dari perspektif klien
Batasan karakteristik; • Sikap terhadap penggunaan (O)
- Perubahan fungsi tubuh strategi untuk meningkatkan -Gunakan pendekatan yang
- Perubahan gaya hidup penampilan (2- 4) tenang dan meyakinkan (N)
- Berfokus pada • Kepuasan dengan - nyatakan dengan jelas
penampilan masa lalu penampilan (2- 5) harapan prilaku klien (N)
- Perasaan negative tentang • Sikap terhadap penggunaan -Berada disisi klien untuk
tubuh strategi untuk meningkatkan meningkatkan rasa aman dan
  fungsi tubuh ( 2-4) mengurangi ketakutan (N)
-Dengarkan klien (N) 
No Diagnosa NOC NIC
• berikan aktivitas pengganti
yang bertujuan untuk
mengurangi tekanan (N)
• Berikan informasi factual
terkait diagnosis, perawatan dan
prognosis (N)
• Dukung penggunaan
mekanisme koping yang sesuai
(E)
• Peningkatan citra tubuh (5220)
Definisi:
Meningkatkan persepsi dan sikap
pasien baik yang disadari maupun
tidak disadari terhadap tubuhnya
Aktivitas:
• Tentukan harapan citra diri
Pasien didasarkan pada tahap
perkembangan
• Gunakan bimbingan antisipasi
Menyiapkn pasien terkait
dengan perubahn-perubahan
citra tubuh yang telah
diprediksikan
• Identifikasi kelompok
pendukung yang tersedia bagi
pasien
ANALISA FILM
Berdasarkan film pendek berjudul “Family Centered pada pasien HIV
AIDS” yang kami pilih, telah digambarkan bagaimana cara
pengaplikasian family centered care pada ODHA. Dimana keluarga pasien
terlibat dalam proses penyembuhan pasien, sesuai dengan filosofi fcc
dimana dalam perawatan odha sangat dipentingkan peran keluarga dan
dukungan yang penuh dari keluarga karena ini akan membantu proses
perawatan odha.
Di film tersebut perawat dan dokter berdiskusi mengenai solusi untuk
mengatasi ketakutan Ibu tersebut. Solusi atau intervensi yang didapat
ialah mempertemukan Ibu dengan konselor untuk mengatasi rasa takut
Ibu. Saat berdiskusi dengan konselor, Ibu mengatakan bahwa ia bingung
dan takut untuk mengatakan kepada anaknya. Konselor lalu memberikan
solusi untuk mengatasi masalah pada Ibu tersebut seperti bagaimana cara
memberitahukan kepada anaknya yaitu dengan cara menyampaikan secara
pelan-pelan dan tegar saat menyampaikan agar anak tidak merasa sedih
dan ikut kuat agar kondisinya tidak semakin parah.
NEXT..
Sesuai dengan konsep dasar dari fcc yaitu memberdayakan keluarga
dalam proses penyembuhan pasien dengan cara mengedukasi keluarga dan
melibatkan keluarga dalam proses perawatan odha dengan cara
memberikan dukungan emosional agar odha tidak mengalami stress
dengan keadaanya.
Setelah kami analisa, tindakan yang dilakukan ibu kepada anaknya
yang menderita HIV/AIDS sesuai dengan fungsi keluarga yaitu tempat
untuk memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari kebutuhan primer,
kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, dan
kebutuhan harga diri.
Dukungan penghargaan, perhatian dan penerimaan ibu kepada anaknya
bisa menjadi motivasi anak dalam menjalani pengobatan. Hal ini
memperlihatkan keterlibatan keluarga dalam proses pengobatan yang
sedang berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
Ardani, Irfan. (2017). “Stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebagai Hambatan Pencarian
Pengobatan: Studi Kasus pada Pecandu Narkoba Suntik di Jakarta”. Buletin Penelitian Kesehatan. Vol. 45 (2).
Avelina, Yuldensia. (2018). “Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS Yang
Menjalani Terapi di Klinik”.
Eustachius Hagni, W. 2018."Peran Dukungan Keluarga Pasien HIV yang Menjalani Terapi Anti Retroviral di Klinik
VCT RSUD Provinsi NTB terhadap Outcome Klinis" Jurnal Kedokteran Unram 2018, 7 (1): 5-10.
Jaja, R. S. & Akhmad, D.(2019). “ Analisis jaringan kolaborasi dalam pencegahan dan penanggulangan hiv/aids:
studi di kabupaten subang jawa barat” Jurnal Kependudukan Indonesia, Vol 14 (1).
Maharani, R. 2014. Jurnal kesehatan komunitas vol l2 (5),
Mustamu, C., Alva., Nurdin, Mardiana., & Pratiwi, G., Intan. 2019. “Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan
Kualitas Hidup Pada ODHA” . _Jurnal Kesehatan Prima 15_, 76-79.
Rahakbauw, Nancy. (2016). “Dukungan keluarga terhadap kelangsungan hidup ODHA (Orang
dengan HIV/AIDS)”. Dosen S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM)
Ambon. INSANI, ISSN : 2407-6856 | Vol. 3 (2).
Rahakbauw, Nancy. (2016). “Dukungan Keluarga Terhadap Kelangsungan Hidup ODHA (Orang Dengan
HIV/AIDS)”. Vol.3 (2).
Setyoadi.(2013). “ pengalaman odha mendapatkan dukungan sosial dalam menjalani krhidupan sehari-hari di
malang raya”. Jurnal Ners, Vol 8 (2).
Situmeang, B. 2017. “Hubungan pengetahuan HIV/AIDS dengan stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS diklangan
remaja 15-19 tahun di indonesia”. Jurnal epidemiologi kesehatan indonesia vol 1(2).
https://youtu.be/ew8IuybIvCI
 

Anda mungkin juga menyukai