Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MAKALAH

TEOTI MODEL KEPERAWATAN ANAK

“Teori Konservasi Levine”

KELOMPOK 1A :

Novita triyuliandari : 18031003

Faliatsya amanda nurfiyriyani : 18031004

Ade tiya dinata : 18031012

M. Zikri maarij : 18031013

Ruwi donalia t.s : 18031021

Alifia gusti estrada : 18031022

Nila sari : 18031029

Shelsy aurora elvadila : 18031030

Dewi napisa : 18031037

Alpiansah : 18031038

Nopita pertiwi putri : 18031047

Melania yantika : 18031048

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes HANG TUAH PEKANBARU

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat allah SWT, karena berkat beliau kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas keperawatan anak 1 tentang “teori
model keperawatan anak teori konservasi levine”. Selain itu,tujuan dari penyusunan makalah ini
juga untuk menambah wawasan tentang situasi bencana.

Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah ini selanjutnya menjadi jauh lebih baik. Untuk itu, kami mengucapkan banyak
terimakasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Pekanbaru,25 maret 2020

PENYUSUN

2
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………………1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………....2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ………………………………………………………………………………..4


1.2 Tujuan penulisan ……………………………………………………………………………..4
1.3 Manfaat penulisan ……………………………………………………………………………4

BAB II LANDARAN TEORI

2.1 Konsep model keperawatan Levine …………………………………………………………..5


2.2 Paradigma keperawatan …………………...………………………………………………….7
2.3 Contoh aplikasi teori model Levine …………………………………………………………..8

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kasus ………………………………………………………………………………………….9


3.2 Analisis jurnal ……………………………………………………………………………….10

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………….12


3.2 Saran ………………………………………………………….……………………………..12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Profesi keperawatan terus berkembang dan dinamis. Sejak Florence Nightingale mulai
menulis catatan di atas keperawatan, teori lebih banyak dan model tentang profesi keperawatan
berkembang selama dekade terakhir, salah satunya adalah Myra Levine Konservasi Teori yang
diselesaikan pada 1973. Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Dia adalah
tertua dari tiga anak. Dia punya satu kakak dan satu adik. Levine mengembangkan minat dalam
perawatan karena ayahnya (yang memiliki masalah gastrointestinal) sering sakit-sakitan dan
membutuhkan perawatan pada banyak kesempatan. Levine lulus dari Cook County School of
Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar BS dalam keperawatan dari University of Chicago
pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat tugas pribadi, sebagai perawat
sipil untuk Angkatan Darat AS, sebagai pengawas perawat bedah, dan administrasi
keperawatan. Setelah mendapatkan gelar MS dalam keperawatan di Wayne State University pada
tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga (George, 2002) seperti University of
Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Dia menulis 77 artikel yang dipublikasikan
yang termasuk "An Introduction to Clinical Nursing" dengan beberapa publikasi tahun pada
tahun 1969, 1973 & 1989. Dia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Loyola
pada tahun 1992. Dia meninggal pada tahun 1996.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memenuhi tugas mata ajar Konsep Dasar Keperawatan.
2. Untuk mengetahui konsep teori sistem model Mery Levine.
3. Mengetahui tentang paradigm keperawatan
1.3 Manfaat penulisan
2. Memahami tentang Konsep model keperawatan Levine
3. Memahami tentang Paradigma keperawata.
4. Memahami tentang Contoh aplikasi teori model Levine

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep model konservasi Levine

Levine menekankan kebutuhan dalam memandang individu sebagai makhluk holistic.


Dia mendefinisikan perawatan berdasarkan pada ketergantungan/hubungan manusia denga orang
lain. Besarnya ketergantungan ini membuatnya merencanakan 4 prinsip konservasi. Kata
konservasi di ambil dari bahasa latin yaitu “to keep together”. Levine percaya bahwa manusia itu
adalah makhluk yang utuh (lengkap) dan fokus primer teori konservasi adalah menjaga keutuhan
ini ( Aini nur, 2018).

Model konservasi Levine dapat di gunakan dalam semua setting keperawatan misalnya
emergency dan ruang operasi,pasien perawatan kritis,perawatan primer,perawatan jangka
panjang dan juga komunitas. Prinsip konservasi Levine juga dapat dilakukan pada perawatan di
rumah. Perawat menyadari bahwa energy dlam keluarga harus dijaga untuk menjaga seluruh
keluarga. Dalam merawat keluarga perawat perlu mempertahankan integritas structural,sosial
dan pribadi keluarga. Teori Levine bersifar pragmatis dan prinsip-prinsip konservasi dapat
diterapkan pada sebagian besar situasi keperawatan. Teorinya yang kongruen dengan karateristik
dari paradigma totalitas,sesuai untuk digunakan dalam situasi dimana perawat telah mempunyai
hubungan jangka panjang dengan klien nya juga berguna untuk hubungan jangka pendek.

Dalam teori Levine,klien dipandang dalam posisi ketergantungan Levine berpenapat


perawat adalah memberikan bantuan pada pasien untuk melakukan konservasi keunikan mereka
dengan membantu pasien untuk beradaptasi secara tepat. Klien membutuhkan bantuan dari
perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan kesehatan nya.

Terdapat 3 konsep penting atau utama dalam teori konservasi Levine yaitu:

1.wholeness (keutuhan)

Levine menyatakan bahwa “interaksi terus menerus dari organisme individu dengan
lingkungan nya merupakan sistem yang terbuka dan cair dan kondisi kesehatan,terwujud ketika

5
interaksi atau adaptasi konstan lingkungan,memungkinkan kemudahan(jaminan integritas) di
semua dimensi kehidupan”. Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka antara lingkungan internal
dan eksternal menyediakan dasar untuk berfikir holistic,memandang individu secara
keseluruhan.

2. adaptasi

Merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan mempertahankan integritas individu


dalam menghadapi realitas lingkungan internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari
adaptasi.

3. konservasi

Levine menguraikan model konservasi sebagai inti atau dasar teorinya. Konservasi
menjelaskan suatu sistem yang kompleks yang mampu melanjutkan fungsi ketika terjadi
tantangan yang buruk. Dalam pegertian konservasi juga,bahwa individu mampu untuk
berkonfrontasi dan beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka. Ada 4 jenis konservasi

a. konservasi energy

Individu memerlukan keseimbangan energy dan memperbahari energy secara konstan untuk
mempertahankan aktivitas hidup.

b. konservasi integritas struktur

Struktur integritas berkaitan dengan proses penyembuhan untuk memperbaiki keutuhan dan
kontinuitas setelah seseorang mengalami cedera atau sakit.

c. konservasi integritas personal

Setiap orang akan mempertahankan identitasnya. Harga diri dan rasa identitas adalah penting.
Seorang perawat dapat menunjukan rasa hormat ke pasien dengan memanggil nama
mereka,menghargai harapan mereka,menghargai milik personal,memberikan privasi selama
prosedur,dan mengajari mereka.

d. konservasi integritas sosial

6
Kehidupan berarti komunitas sosial dan kesehatan merupakan keadaan sosial yang telah
ditentukan. Oleh Karena itu perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap
keluarga,membantu kehiduan religious dan menggunakan hubungan interpersonal.

2.2 Paradigma keperawatan

Defenisi paradigma keperawatan menurut Levine adalah (Tomey an Alligood, 2006 ; deLaune
and Ladner, 2011) :

1. Manusia

Levine menekankan pada perlunya mempertimbangkan individu secara lengkap dan menekankan
bahwa seseorang individu adalah makhluk yang kompleks. Defenisi keperawatan berdasarkan
pada gagasan bahwa makhluk hidup adalah tidak bebas dari keterkaitannya dengan oranglain.
Dimensi ketergantungan terlihat pada 4 teori konservasi. Makhluk hidup tergantung dengan
oranglain sampai pada tingkatan tertentu pada semua aspek kehidupan.

2. Lingkungan

Levine menyatakan perawat adalah bagian dari lingkungan pasien keluarga dan orangorang
lain,berarti bagi pasien termasuk lingkungan pasien. Masyarakat dianggap secara luas sebagai
bagian dari lingkungan luar pasien yang dialami pasien setiap saat.

3. Kesehatan

Adalah pemeliharaan kesatuan/keutuhan dan integritas pasien perubahan kesehatan tidak hanya
dibatasi pada gangguan fisiolog tetapi dapat dianggap sebagai perubahan atau kebutuhan yang
berakaitan dengan keempat prinsip demokrasi.

4. Keperawatan

Adalah suatu proses yang mana tindakan-tindakan berdasarrkan pada pengkajian dan pemberian
intervensi kepada pasien dengan menggunakan prinsip konservasi,mengetahui perubahan
perilaku dan perubahan pada tingkatan fungsional pasien di dalam usahanya untuk beradaptasi
dengan penyakit.

7
2.3 Contoh aplikasi teori model levine

Contoh penerapan teori ini diambil berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ritra
Dewi Sunarno (2014) tentang “penerapan teori konservasi levine pada ibu post partum yang
mengalami perdarahan” penelitian ini dilakukan pada 5 orang pasien. Berdasarkan hasil
pengkajian masalah yang dialami oleh pasien adalah : risiko kekurangan volume cairan
berhubungan dengan perdarahan ; risiko gangguaan perfusi jaringan prifer berhubungan dengan
penurunan suplai oksigen;risiko tinggi infeksi berhubungan dengan laserasi perineum;risiko
kegagalan pemberian asi berhubungan dengan perawatan ibu dirumah sakit;cemas berhubungan
dengan perubahan status kesehatan;dan perilaku aktif mencari informasi kesehatan.

Setelah perdarahan pasien diatasi (pada fase akut),selanjutnya teori levine dapat
diaplikasikan. Teori ini tepat di aplikasikan pada fase pemeliharaan karena pasien perdarahan
post partum diharapkan dapat menyeimbangkan energi yang masuk dan keluar.

Berdasarkan konsep teori levine,ada 4 prinsip konservasi,sedangkan pengaplikasiannya


dalam kasus ini adalah: a). Komservasi energi,yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan
dan elektrolit,nutrisi,istrahat, b). Konservasi integritas struktural,yaitu memonitor
hemodinaik,nilai laboratorium,dan jumlah perdarahan, c). Sedangkan intervensi konservasi
integritas personal dan sosial yaitu memberikan dukungan kepada pasien selama menjalani
perawatan dirumah sakit serta periapan untuk perawatan dirumah.

Hasil evaluasi menunjukan pasien dapat menjaga keseimbangan energi,tidak terjadi


kerusakan integritas struktural,pasien dapat memahami kondisinya dan dukungan dari keluarga
serta petugas kesehatan.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 KASUS

Anak R.A berusia 4 bulan berjenis kelamin laki-laki dengan diagnosis medis penumonia
komunitas, multipel VSD dan ASD. 1,5 bulan SMRS terdapat bentuk dan suara napas stridor
disertai demam dan sesak napas yang semakin memberat. Dirawat dirumah sakit bunda aliyah
ruangan PICU, terdeteksi adanya infeksi paru dan penyakit jantung bawaan, dilakukan echo
dengan hasil ASD dan VSD. 1 bulan SMRS pasien dirujuk ke RSAB harapan kita dirawat di
ruang pengawasan anak. Batuk masih ada, napas stridor masih ada, dinytakan terdiagnosis TB,
diberikan obat TB setelah perbaikan, hanya 1 bulan karena tes mantux negatif. Setelah perbaikan
pasien dirujuk ke poli kardio RSCM. Setelah di- acho ulang terdapat VSD dan ASD. Dirujuk
kembali ke poli respirasi batuk masih ada. Setelah dilakukan pengkajian berdasarkan teori
konservasi Levine ( 14/3/17) didapatkan konserpasi energi : cepat lelah ketika menyusui, anak
terlihat lemas, FN 62x/m, telapak tangan dingin dan pucat, bibir pucat, BB/TB 3,8 kg/ 34 cm,
status gizi: gizi buruk, kenaikan BB lambat, SpO2 92-94%, Balance cairan - -79. Konservasi
integritas struktur : suara paruh ronchi dilapang paru kanan dan kiri, batuk ada, sputum ada
warna putih dan berbuih, retraksi epigastrium ada, NCH ada, Mukosa bibir kering. Konservasi
intergritas personal: orang tua cemas karena tidak ada perubahan selama dirawat. Konservasi
integritas sosial : dukungan dari keluarga.

Pada hari terakhir perawatan (22/3/17), respon organismik yang didapatkan adalah:
Fight / Flight: Pasien tidak sesak, Sp O2 96-98%, Suhu 36,60 C, nadi 140x/m; RR 56x/m,
Sianosis tidak ada, pucat ada, retraksi minimal, NCH tidak ada, Toleransi minum baik, muntah
dan kembung tidak ada, Intake total 480cc/24jam, Haluaran total 438cc/24jam, urin
324cc/24jam, Diuresis 3,5cc/kgbb/jam, balance +42, BB pasien 4,2kg; Inflammatory response:
Bunyi paru ronchi minimal, Sekret minimal, kulit teraba hangat turgor kulit elastis, mukosa bibir
lembab, akral hangat; Stress response: Ibu melakukan stimulasi tumbuh kembang interaksi sosial
pada pasien secara mandiri. Saat evaluasi terakhir pasien belum diperbolehkan pulang, akan
tetapi orangtua memutuskan untuk pulang paksa; Perceptual awareness: Ibu melakukan
fisioterapi dada secara mandiri, ibu mencatat haluaran dan masukkan cairan.

9
3.2 Analisis Jurnal

Menurut analisa kelompok kami pada kasus diatas dengan seorang anak R.A berusia 4
bulan berjenis kelamin laki-laki dengan diagnosis medis pneumonia komunitas, multipel VSD
dan ASD 1,5 bulan SMRS terdapat batuk dan suara napas stridor disertai demam dan sesak napas
yang semakin berat. Hasil pemeriksaan penunjang: pemeriksaan darah lengkap ; Hb 10,2 gr/dl,
Ht 32 %, Leukosit 5520/ul, trombosit 304.000/ul; elektrolit: Na/K/Cl 145/2,88/87 meq/l ;
radiografi toraks : infiltrat dilapang paru kanan dan perihiler kiri, DD/ pneumonia. Setelah
dilakukan hasil pengkajian dan analisis data didapatkan enam tropchognosis, yaitu bersihan jalan
nafas tidak efektif, pola nafas tidak efektif, penurunan curah jantung, perfusi jaringan perifer
tidak efektif, ketidakseimbangan cairan dan eletrolit, dan gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.

Sehingga dilakukan intervensi keperawatan sesuai dengan konservasi teori levine, yaitu :

1. konservasi energi : memberikan posisi kepala lebih tinggi 15o, memberikan o2 nasal
kanul 21 pm, mengukur TTV , memonitor retraksi NCH, memberikan cairan melalui
NGT 15cc, menimbang BB/ 2 hari, memonitor saturasi, memonitor adanya sianosis dan
pucat , kolaborasi pemebrian cairan itravena : N+5KCL 15 ml/jam. Memantau tanda-
tanda dehidrasi.
2. Konservasi Integritas Struktur: melakukan fisioterapi dada, melakukan suction,
mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan, memberikan bronkodilator:
combivent/6jam, mengobservasi warna kulit, akral, perfusi, dan tingkat kesadaran.
3. Konservasi Integritas Personal: mengajarkan orang tua untuk melakukan fisioterapi dada
sederhana, melibatkan keluarga dalam pemberian minum dan memantau intake dan
output cairan.
4. Konservasi Integritas Sosial: menganjurkan pada ibu agar tetap selalu melakukan
interaksi sosial pada anak agar anak terus terstimulasi.

Pada hari terakhir perawatan (22/3/17), respon organismik yang didapatkan adalah: Fight /
Flight: Pasien tidak sesak, Sp O2 96-98%, Suhu 36,60 C, nadi 140x/m; RR 56x/m, Sianosis tidak
ada, pucat ada, retraksi minimal, NCH tidak ada, Toleransi minum baik, muntah dan kembung
tidak ada, Intake total 480cc/24jam, Haluaran total 438cc/24jam, urin 324cc/24jam, Diuresis

10
3,5cc/kgbb/jam, balance +42, BB pasien 4,2kg; Inflammatory response: Bunyi paru ronchi
minimal, Sekret minimal, kulit teraba hangat turgor kulit elastis, mukosa bibir lembab, akral
hangat; Stress response: Ibu melakukan stimulasi tumbuh kembang interaksi sosial pada pasien
secara mandiri. Saat evaluasi terakhir pasien belum diperbolehkan pulang, akan tetapi orangtua
memutuskan untuk pulang paksa; Perceptual awareness: Ibu melakukan fisioterapi dada secara
mandiri, ibu mencatat haluaran dan masukkan cairan.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Model konservasi Levine dapat digunakan dalam semua setting keperawata nmisalnya
emergency dan ruang operasi,pasien perawatan kritis,perawatan primer,perawatan jangka
panjang dan juga komunitas.Berdasarkan konsep teori levine ada 4 prinsip teori konservasi
sedangkan pengaplikasiannya dalam kasus ini adalah ,1) konservasi energi yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan cairan elektrolit, elektrolit ,nutrisi dan istirahat.2)konservasi integrasi
struktural yaitu memonitor hemodinamik nilai laboratorium dan jumlah pendarahan.3)
sedangkan intervasi konservasi integrasi personal yaitu memberikan dukungan kepada pasien
selama menjalani perawatan di rumah sakit serta persiapan untuk perawatan di rumah,hasil
evaluasi menunjukkan bahwa pasien dapat menjaga keseimbangan energi tidak terjadi kerusakan
integritas struktural,pasien dapat memahami kondisi dan dukungan dari mkeluarga serfta petugas
kesehatan

4.2 Saran

Diharapkan kita sebagai perawat mampu menerapkan model konsep keperawatan dan
berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang di rawat,tingkatkan solidaritas antara
tenaga kesehatan dengan lingkungan sekitar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aini,nur.dkk.(2018). Teori Mode Keperawatam. Malang: Universitas muhammadiyah malang

Annisa,fitri dkk. Journal aplikasi teori konservasi pada asuhan keperawatan anak dengan kasus
infeksi dan cairan.10.

Perawatan saat ini. (N.d.). Perawatan teori: empat Levine prinsi-prinsip konservasi.

13

Anda mungkin juga menyukai