Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN TERPILIH


“MYRA ESTRYN LEVINE DAN MARTHA ELIZABETH ROGERS”

DISUSUN OLEH:
1. RISKA DWI MAI YULINDA : 20301064
2. MIA AULIA : 20301055
3. NURHAFIZAH : 20301058
4. FITRI SAKINAH BR. H. : 20301047
5. MELLA FARZIANA : 20301054

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Falsafah dan
Teori Keperawatan, dengan judul: “Teori Keperawatan Terpilih Myra Estrin
Levine dan Martha Elizabeth ”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Pekanbaru, 16 Desember 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................I
Daftar Isi.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................4
2.1 Myra Estrin Levine.....................................................................4
2.1.1 Konsep Urtama Teori Levine........................................5
2.1.2 Kosep Dasar Model Konservasi Levine.......................7
2.1.3 Teori Yang Dikemukan Levine....................................8
2.1.4 Tiga Konsep Utama Model Konservasi........................9
2.1.5 Aplikasi Teori Levine Dalam Keperawatan.................12
2.1.6 Keterbatasan Teori Levine............................................14
2.2 Martha Elizabeth Roger..............................................................16
2.2.1 Konsep Utama Teori Roger..........................................16
2.2.2 Asumsi Dasar Teori Roger............................................19
2.2.3 Asumsi Utama teori Roger............................................22
2.2.4 Bagan Teori Keperawatan Roger..................................23
2.2.5 Kelemahan Roger Tentang Homeodinamik..................24
2.2.6 Aplikasi Teori Roy Dalam Keperawatan......................25
BAB III PENUTUP......................................................................................27
3.1 Kesimpulan.........................................................................27
3.2 Saran...................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................28

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Profesi keperawatan terus berkembang dan dinamis. Sejak Florence
Nightigle mulai menulis catatan diatas keperawatan, teori lebih banyak dan
model tentang profesi keperawatan berkembang selama dekade terakhir, salah
satunya adalah Myra Levine konversi teori yang di selesaikan  pada tahun
1973.
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global
mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan
dengan disiplin yang spesifik.  Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat
suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang
nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan. Salah satunya adalah Myra
Estrin Levine, Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966
dan dipublikasikan tahun 1973, menggambarkan klien sebagai makhluk hidup
terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan
atau pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori kepearawatan
membuat perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara
untuk mengolah data,dan sebuah metode untuk menganalisis dan
menginterpretasi informasi. Teori keperawatan membuat perawat-perawat
melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data, dan
sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam
semesta. Manusia berada dalam interaksi FE yang terus menerus dengan
lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh

1
memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar
gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).
Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang
diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang
menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian
pembentuknya” (Maminer – Toey,1994). Keempat dimensi yang di gunakan
oleh Martha E. Rogers sumber energi, keterbukaan, keteraturan dan
pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia digunakan untuk
menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.
.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Siapakah Myra Estrin Levine?
2. Jelaskan konsep utama teori levine?
3. Jelaskan konsep dasar model konservasi levine?
4. Jelaskan teori yang dikemukan levine?
5. Jelaskan tiga konsep utama model konservasi?
6. Bagaimana aplikasi teori levine dalam keperawatan?
7. Jelaskan keterbatasan dari teori levine?
8. Siapakah Martha Elizabeth Rogers?
9. Jelaskan konsep utama teori roger?
10. Jelaskan asumsi dasar teori roger?
11. Jelaskan asumsi utama dari model konseptual roger?
12. Jelaskan bagan teori keperawatan roger?
13. Jelaskan kelemahan dari teori roger?
14. Bagaimana aplikasi teori roger dalam keperawatan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umumnya adalah guna memberikan manfaat serta
pemaham bagi setiap pembaca sehingga meningkatkan wawasan
terutama bagi mahasiswa/i keperawatan..

2
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya adalah:
1. Untuk mengetahui Myra Estrin Levine?
2. Untuk mengetahui konsep utama teori levine?
3. Untuk konsep dasar model konservasi levine?
4. Untuk mengetahui teori yang dikemukan levine?
5. Untuk mengetahu tiga konsep utama model konservasi?
6. Untuk mengetahui aplikasi teori levine dalam keperawatan?
7. Untuk mengetahui keterbatasan dari teori levine?
8. Untuk mengetahui Martha Elizabeth Rogers?
9. Untuk mengetahui konsep utama teori roger?
10. Untuk mengetahui asumsi dasar teori roger?
11. Untuk mengetahui asumsi utama dari model konseptual roger?
12. Untuk mengetahui bagan teori keperawatan roger?
13. Untuk mengetahui kelemahan dari teori roger?
14. Untuk mengetahui aplikasi teori roger dalam keperawatan?

1.4 MANFAAT PENULISAN


Manfaat penulisan makalah ini guna meningkatkan pemahaman serta
wawasan bagi setiap pembaca terutama mahasiswa/i keperawatan, dengan
dilihat dari bagimana konsep dari teori keperawatan terpilih tersebut.

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 LATAR BELAKANG
Profesi keperawatan terus berkembang dan dinamis. Sejak Florence
Nightigle mulai menulis catatan diatas keperawatan, teori lebih banyak dan
model tentang profesi keperawatan berkembang selama dekade terakhir, salah
satunya adalah Myra Levine konversi teori yang di selesaikan  pada tahun
1973.
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global
mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan
dengan disiplin yang spesifik.  Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat
suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang
nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan. Salah satunya adalah Myra
Estrin Levine, Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966
dan dipublikasikan tahun 1973, menggambarkan klien sebagai makhluk hidup
terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan
atau pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori kepearawatan
membuat perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara
untuk mengolah data,dan sebuah metode untuk menganalisis dan
menginterpretasi informasi. Teori keperawatan membuat perawat-perawat
melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data, dan
sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam
semesta. Manusia berada dalam interaksi FE yang terus menerus dengan
lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh

4
keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek keperawatan
pendidikan yang  menurutnya sangat prosedural dan kembali fokus pada
pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien (George, 2002).

2.1.1 Konsep Utama Teori Levine


Selama bertahun-tahun, perawat (seperti Myra Levine) telah
mengembangkan berbagai teori yang memberikan penjelasan yang
berbeda dari disiplin keperawatan. Seperti dia Konservasi Model,
semua berbagi teori empat konsep pusat atau utama: orang,
lingkungan, keperawatan dan kesehatan. Selain ini, Levine Model
juga dibahas orang dan lingkungan bergabung atau menjadi kongruen
dari waktu ke waktu, karena akan dibahas di bawah.
1. Manusia
Seseorang adalah holistik sedang yang terus berupaya
untuk menjaga keutuhan dan integritas  dan satu "yang hidup,
berpikir, berorientasi masa depan, dan masa lalu-sadar." The
keutuhan (integritas) dari tuntutan individu yang hidup "individu
memiliki artinya hanya dalam konteks kehidupan sosial "(Levine,
1973, hal 17). Orang juga digambarkan sebagai individu yang unik
dalam persatuan dan kesatuan, perasaan, percaya, berpikir dan
seluruh sistem dari sistem.
2. Lingkungan
Lingkungan melengkapi keutuhan individu. Lingkugan
terbagi menjadi 2 bagian yaitu lingkungan internal dan  eksternal :
a. Lingkungan internal
menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi dari
individu  dan konstan ditantang oleh lingkungan eksternal.
Lingkungan internal juga adalah integrasi dari fungsi tubuh
yang menyerupai homeorhesis daripada homeostasis dan
tunduk terhadap tantangan dari lingkungan eksternal, yang
selalu merupakan bentuk energi.

5
b. Lingkungan eksternal
dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional, dan
konseptual. Lingkungan persepsi adalah bagian dari
lingkungan eksternal yang individu menanggapi dengan
organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara,
sentuhan, suhu, kimia perubahan yang berbau atau terasa, dan
rasa posisi dan keseimbangan. Lingkungan operasional adalah
bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan
jaringan hidup meskipun individu tidak memiliki organ perasa
yang dapat merekam adanya faktor-faktor dan mencakup
semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan.
Lingkungan konseptual adalah bagian dari lingkungan
eksternal yang terdiri dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan
penemuan dan mencakup pertukaran bahasa, kemampuan
berpikir dan pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan
agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis individu pola
yang berasal dari pengalaman hidup.
3. Kesehatan
Sehat dan sakit merupakan pola perubahan adaptif.
Kesehatan tersirat berarti persatuan dan kesatuan dan "merupakan
adaptasi keutuhan dan sukses". Tujuan keperawatan adalah untuk
meningkatkan kesehatan. Levine (1991, hal 4) menjelaskan apa
yang dimaksud dengan kesehatan sebagai: "... yang jalan kembali
ke kegiatan sehari-hari dikompromikan oleh kesehatan yang
buruk. Hal ini tidak hanya penghinaan atau cedera yang diperbaiki
tetapi orang dirinya sendiri ... Ini bukan hanya penyembuhan
bagian tertindas. Ini agak kembali ke hood diri, dimana
perambahan kecacatan dapat menyisihkan sepenuhnya, dan
individu bebas untuk mengejar sekali lagi atau kepentingan-nya
sendiri tanpa kendala. "Di sisi lain, penyakit adalah" tidak diatur

6
dan tidak disiplin berubah dan harus dihentikan atau kematian
akan terjadi ".
4. Perawatan
Perawatan melibatkan terlibat dalam "interaksi manusia"
(Levine, 1973, hal.1). "Perawat itu masuk ke dalam kemitraan
pengalaman manusia di mana saat-saat berbagi dalam waktu
beberapa sepele, beberapa dramatis-daun tandanya selamanya
pada setiap pasien" (Levine, 1977, hal 845). Tujuan keperawatan
adalah untuk mempromosikan adaptasi dan memelihara keutuhan
(kesehatan).

2.1.2 Konsep Dasar Model Konservasi Levine


Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan
dipublikasikan pada tahun 1973, menggambarkan klien sebagai
mahkluk hidup terintegrasi  yang saling berinteraksi  dan beradaptasi
terhadap lingkungannya. Lervine percaya bahwa intervensi
keperawatan merupakan aktivitas konservasi , dengan konservasi
energy sebagai pertimbangan utama (Fawcett,1989).Sehat dipandang
dari sudut konservasi  energy dalam lingkup area sebagai berikut ,
Levine menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam
keperawatan :
1. Konservasi Energi
Tujuan dari konversi energy ini adalah untuk menghindari
penggunaan energy yang berlebihan atau kelelahan.Karena
individu memerlukan keseimbangan energy dan memperbaharui
energy sevara konstan untuk mempertahankan aktivitas
hidup.Dalam praktek keperwatan hal ini terlihat di ruang rawat
pasien disamping tempat tidur pasien .
2. Konservasi Struktur Integritas
Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari
intergritas struktur .Seorang perawat harus membatasi  jumlah

7
jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi
dan intervensi keperawatan .
3. Konservasi integritas personal
Seorang perawat aharus dapat menghargai diri pasien .Hal
ini bias terlihat ketika klien dipanggil dengan namanya .Sikap
menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal
yang menyediakan privasi selama prosedur.
4. Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan berarti komunitas ,social dan kesehatan
merupakan keadaan social yang telah ditentukan .Oleh karena
itu ,perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap
keluarga ,membantu kehidupan religius dan menggunakan
hubungan interpersonal .

2.1.3 Teori Yang Dikemukakan Levine


“Nursing is human interaction. Nursing knowledge, thoroughly
grounded in modern scientific concepts, allows for a sensitive and
productive relationship between the nurse and the individual
entrusted to her care. In the care of the sick, this has always been
true, but never before has there been available to the nurse so rich
and demanding a body of knowledge to use in the patient’s behalf”
Myra Levine (1973, p. 1)
Model Levine berfokus pada individual sebagai makhluk holistic
dan area utama yang menjadi konsern perawat dalam memelihara
keutuhan seseorang (person’s wholeness). Model konsep Myra Levine
memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling
berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.Dan intervensi
keperawatan adalah suatu aktivitas konservasi dan konservasi energy
adalah bagian yang menjadi pertimbangan.Kemudian sehat menurut
Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi, sedangkan
dalam keperawatan terdapa tempat konservasi di antaranya energy

8
klien, struktur integritas, integritas personal dan integritas social,
sehingga pendekatan asuhan keperawatan di tunjukkan pada
pengguanaan sumber-sumber kekuatan klien secara optimal.

2.1.4 Tiga Konsep Utama Dari Model Konservasi


1. Wholeness  (Keutuhan)
Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness
sebagai sebuah sistem terbuka:“Wholeness emphasizes a sound,
organic, progressive mutuality between diversified functions and
parts within an entirety, the boundaries of which are open and
fluent. (Keutuhan menekankan pada suara, organik, mutualitas
progresif antara fungsi yang beragam dan bagian-bagian dalam
keseluruhan, batas-batas yang terbuka)”  Levine (1973, hal 11)
menyatakan bahwa “interaksi terus-menerus dari organisme
individu dengan lingkungannya merupakan sistem yang ‘terbuka
dan cair’, dan kondisi kesehatan, keutuhan, terwujud ketika
interaksi atau adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan
kemudahan (jaminan integritas) di semua dimensi kehidupan”.
Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka antara lingkungan
internal dan eksternal menyediakan dasaruntuk berpikir holistik, 
memandang individu secara keseluruhan.

2. Adaptasi
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan
mempertahankan integritas individu dalam menghadapi realitas
lingkungan internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari
adaptasi. Beberapa adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak
berhasil.
Levine mengemukakan 3 karakter adaptasi yakni: historis,
spesificity, dan redundancy. Levin menyatakan bahwa setiap
individu mempunyai pola respon tertentu untuk menjamin

9
keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang menunjukkan 
adaptasi historis dan spesificity. Selanjutnya pola adaptasi dapat
disembunyikan dalam kode genetik individu. Redundancy
menggambarkan pilihan kegagalan yang terselamatkan dari
individu untuk menjamin adaptasi. Kehilangan redundancy
memilih apakah melalui trauma, umur, penyakit, atau kondisi
lingkungan yang membuat individu sulit mempertahankan hidup.
a. Lingkungan
Levine memandang setiap individu  memiliki
lingkungannya sendiri baik lingkungan internal maupun
eksternal. Perawat dapat menghubungkan lingkungan internal
individu dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan
lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan
konseptual. Level perseptual melibatkan kemampuan
menangkap  dan  menginterpretasi dunia dengan organ indera.
Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang
mempengaruhi individu secara fisiologis meskipun mereka
tidak dapat mempersepsikannya secara langsung, seperti
mkroorganisme. Pada konseptual level, lingkungan dibentuk
dari pola budaya, dikarakteristikkan dengan keberadaan
spiritual, dan ditengahi oleh simbol bahasa, pikiran dan
pengalaman.
b. Respon organisme
Respon organisme adalah kemampuan individu untuk
beradaptasi dengan lingkungannya, yang bisa dibagi menjadi 
fight atau flight, respon inflamasi, respon terhadap stress, dan
kewaspadaan persepsi.
1) Fight-flight
Merupakan respon yang paling primitif dimana
ancaman yang diterima individu baik nyata maupun tidak,
merupakan respon terhadap ketakutan melalui menyerang

10
atau menghindar hal ini bersifat reaksi yang tiba-tiba.
Respon yang disampaikan adalah kewaspadaan untuk
mencari informasi untuk rasa aman dan sejahtera. 
2) Respon peradangan atau inflamasi
Merupakan mekanisme pertahanan yang melindungi
diri dari lingkungan yang merusak, merupakan cara untuk
menyembuhkan diri, respon individu adalah menggunakan
energi sistemik yang ada dalam dirinya untuk membuang
iritan atau patogen yang merugikan, untuk hal ini sangat
dibutuhkan kontrol lingkungan.
3) Respon terhadap stress
Menghasilkan respon defensif dalam bentuk
perubahan yang tidak spesifik pada manusia, perubahan
structural dan kehilangan energi untuk beradaptasi secara
bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi,
dikarakteristikkan  dengan pengaruh yang menyebabkan
pasien atau individu berespon terhadap pelayanan
keperawatan. 
4) Kewaspadaan perceptual,
Respon sensori menghasilkan kesadaran persepsi,
informasi dan pengalaman dalam hidup hanya bermanfaat
ketika diterima secara utuh oleh individu, semua
pertukaran energi terjadi dari individu ke lingkungan dan
sebaliknya. Hasilnya adalah aktivitas fisiologi atau
tingkah laku. Respon ini sangat tergantung kepada
kewaspadaan perceptual individu, hanya terjadi saat
individu menghadapi dunia (lingkungan) baru disekitarnya
dengan cara mencari dan mengumpulkan informasi
dimana hal ini bertujuan untuk mempertahankan
keamanan dirinya.
5) Trophicognosis

11
Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai
alternatif untuk diagnosa keperawatan. Ini merupakan
metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan
rencana keperawatan.

3. Konservasi
Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau
dasar teorinya. Konservasi menjelaskan suatu system yang
kompleks yang mampu melanjutkan fungsi ketika terjadi
tantangan yang buruk. Dalam pengertian Konservasi juga, bahwa
individu mampu untuk berkonfrontasi dan beradaptasi demi
mempertahankan keunikan mereka.

2.1.5 Aplikasi Teori Levine Dalam Keperawatan


Proses Keperawatan Levin dengan menggunakan pemikiran kritis
(Tomey, 2006)
Proses Pembuatan keputusan
Pengkajian Perawat mengobservasi pasien dengan
 Mengumpulkan  data provokatif melihat respon organisme teradap
melalui wawancara dan penyakit, membaca catatan medis,
observasidengan menggunakan evaluasi hasil diagnostik dan berdiskusi
prinsip konservasi dengan pasien tentang kebutuhan  akan
1. Konservasi energi bantuannya.n
2. Integritas struktur Perawat mengkaji pengaruh lingkungan
3. Integritas personal eksternal dan internal pasien dengan
4. Integritas sosial prinsip konservasi.
Fakta provokatif  yang perlu dikaji:
1. Keseimbangan suplai dan
kebutuhan energi
2. Sistem pertahanan tubuh
3. harga diri

12
4. Kesiapan seseorang dalam
berpartisipasi dalam sosial sistem
Keputusan Tropihicognosis  Fakta provokatif disusun sedemikian
Diagnosa keperawatan à rupa untuk menunjukkan kemungkinan
menyimpulkan fakta provokatif dari kondisi pasien. Sebuah kep utusan
mengenai bantuan yang dibutuhkan
pasien dibuat .
Keputusan ini disebut tropihicognosis
Hipotesis, Mengarahkan intervensi Berdasarkan keputusan, perawat
keperawatan dengan tujuan untuk memvalidasi masalah pasien, lalu
keutuhan dan promosi adaptasi mengemukakan hipotesis tentang
masalah dan solusinya. Ini disebut
rencana keperawatan.
Intervensi  Perawat menggunakan hipotesis untuk
memberi arah dalam melakukan
Uji hipotesis perawatan.
Intervensi dilakukan berdasarkan prinsip
konsevasi, yaitu konservasi energi,
struktur, personal dan sosial.
Pendekatan ini diharapkan mampu
mempertahankan keutuhan dan promosi
adaptasi.
Evaluasi  Hasil dari uji hipotesa dievaluasi
Observasi repon organisme dengan mengkaji respn organisme
terhadap intervensi apakah hipotesis membantu atau tidak.

2.1.6 Keterbatasan Teori Levine


Meskipun kelengkapan dan aplikasi teori Levine luas, model ini
bukan tanpa batasan. Sebagai contoh model konservasi Levine
berfokus pada penyakit yang bertentangan dengan kesehatan;

13
demikian, intervensi keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi
kondisi penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi keperawatan
berdasarkan teori Levine adalah berfokus pada saat ini dan jangka
pendek, dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari
praktek keperawatan saat ini. Dengan demikian, keterbatasan utama
adalah fokus pada individu dalam keadaan sakit dan pada
ketergantungan pasien. Selanjutnya, perawat memiliki tanggung
jawab untuk menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi
dalam perawatan, dan jika persepsi perawat dan pasien tentang
kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan tidak cocok,
ketidakcocoka ini akan menjadi daerah konflik.
Selain itu, ada beberapa keterbatasan ketika ke empat
prinsip Conservational Modelditerapkan:
1. Konservasi energi, Levine tujuan adalah untuk menghindari
penggunaan energy yang berlebihan atau kelelahan. Hal ini diatur
dalam perawatan sakit samping tempat tidur klien. Dalam kasus di
mana kebutuhan energi untuk digunakan dari pada seperti pada
pasien mania, ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity
Disorder) pada anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas
seperti klien lumpuh, teori Levine itu tidak berlaku.
2. Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk
melestarikan struktur anatomi tubuh serta untuk mencegah
kerusakan struktur anatomi. Ini, sekali lagi, memiliki keterbatasan.
Dalam kasus-kasus dimana struktur anatomis tidak begitu
sempurna tapi tanpa diidentifikasi cacat atau masalah seperti
dalam operasi plastik, prosedur seperti perangkat tambahan
payudara dan liposuctions; integritas struktural seseorang
dikompromikan tetapi pilihan pasien mencari kecantikan fisik dan
kepuasan psikologis yang dibawa ke pertimbangan. Jika tidak
demikian, prosedur tidak boleh dipromosikan.

14
3. Pada konservasi integritas personal, perawat diharapkan
memberikan pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati,
dilengkapi dengan privasi, didorong dan psikologis didukung.
Keterbatasan di sini akan berpusat pada klien yang secara
psikologis terganggu dan lumpuh dan tidak bisa memahami dan
menyerap pengetahuan, pasien koma yaitu, individu atau klien
bunuh diri.
4. Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan
pengakuan dari interaksi manusia, terutama dengan klien, orang
lain yang signifikan yang terdiri dari sistem dukungannya.
Keterbatasan khusus untuk ini, adalah ketika klien tidak memiliki
orang lain yang signifikan seperti ditinggalkan anak-anak, pasien
psikiatris yang tidak mampu berinteraksi, klien tidak responsif
seperti orang tak sadar, fokus di sini adalah tidak lagi pasien
sendiri namun orang-orang yang terlibat dalam perawatan
kesehatannya.

2.2 MARTHA ELIZABETH ROGERS


Martha E. Rogers dilahirkan pada tanggal 12 Mei tahun 1914 di
Dalas Texas, tertua dari 4 bersaudara pasangan Bruce Taylor Rogers dan
Lucy Mulholland tajam rogers. Dia menerima gelar diploma keperawatan

15
dari sekolah rumah sakit Knoxville pada tahun 1936. Pada tahun 1937 ia
menerima gelar B.S. dari george peabody perguruan tinggi di nashville,
tennessee.(Tomey & Alligood, 1998). Setelah aktif sebagai perawat
kesehatan dia melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, sampai
mendapatkan gelar doktor dari universitas Johns Hopkins di Baltimore.
Menduduki posisi staf dalam keperawatan kesehatan masyarakat, serta
membentuk pelayanan perawat pertama di Arizona, kemudian ia pindah
ke perguruan tinggi sebagai dosen tamu dan bergabung dengan asosiasi
penelitian selama 21 tahun. Rogers adalah Profesor dan Kepala Divisi
Perawat Pendidikan di Universitas New York sampai tahun 1954, disini
Roger focus mengajar, memformulasi dan mengelaborasi teorinya. Dia
meninggal pada 13 Maret 1994, pada umur 79. (Hector, 1989 dalam
McEwen & Wills, 2011).

2.2.1 Konsep Utama Teori Rogers


Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia
dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi,
perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada
proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah
ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan
manusia secara langsung. (Tomey & Alligood, 1998).
Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang
menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi
yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum
dengan memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu
pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan
yang mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan
perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas
yang di dasari prinsip - prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi.
Aktifitas keperawatan merupakan kegiatan yang bersumber pada
ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani.

16
Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu
yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan,
dan teknologi. (McEwen & Wills, 2011)
Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep
besar. Beliau menghadirkan lima asumsi tentang manusia.
Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh.
Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses
yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan
berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu.
Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya
seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi,
membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat
dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari
kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku
yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan
ilmu pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja
dalam intervensi keperawatan direncanakan dan dilaksanakan.
Intervensi keperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa
keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan
dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan
perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan perubahan
di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di
sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti
umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas
dan imaginasi menjadi sangat penting.
Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan
ditujukan untuk mendukung atau memodifikasi variasi proses
kehidupan sebagai manusia yang utuh. Karena proses kehidupan
manusia merupakan suatu fenomense. Rencana keperawatan
pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu

17
terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan
dan memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu
dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses
keperawatan. konsep yang menyebutkan manusia adalah unik
dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam merasakan,
memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan
masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat
mencapai kesehatan.
1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan
perbedaan cara pandang pada suatu fenomena. Kerangka
kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif dalam
memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan
keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam
memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara
memandang keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah
prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan dan
ritual.
2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang
masuk akal merupakan hal penting perkembangan yang logis
menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip hemodinamika.
3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori
dapat disosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa
keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi
manusia sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan
dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini dilandaskan pada
penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang
keilmuan dalam disiplin ilmu melalui penelitian sehingga
teori tersebut sah.

18
6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan
dalam praktek.
7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum
dan prinsip-prinsip tetapi harus menghindari pertanyaan
terbuka yang perlu diperiksa.

2.2.2 Asumsi Dasar Teori Rogers


Rogers dalam McEwen & Wills, 2011, mengemukakan
beberapa asumsi yang terdiri dari lima bagian, yaitu :
1. Unifield whole is greater and different than the sum of part.
Manusia adalah system yang utuh yaitu merupakan
keseluruhan dari proses yang utuh dari dirinya dan antara satu
dan lainnya berbeda di beberapa bagian dan merupakan
penjumlahan dari bagian-bagiannya..
2. Mutual exchange of matter and energy.
Manusia dan lingkungan selalu berubah secara kontinyu
termasuk energi keduanya. Individu dan lingkungan saling
tukar-menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa
individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal
pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang
utuh dari semua hal.
3. Unidirectionality: life process does not reverse nor repeat.
Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang
tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu
secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan
pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.

4. Pattern and organization identify the human field.


Pola dan organisasi mengidentifikasi perilaku pada individu
merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif

19
5. Human beings have abstraction, imagery, language, and
thought, sensation and emotion.
Manusia mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak,
membayangkan, bertutur bahasa, sensasi dan emosi. Dari
seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang
mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan
luasnya dunia.
Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip
hemodinamik merupakan inti teori Martha E. Rogers yang
merupakan bagian dari Building Blocks, yang terdiri dari:
(Tomey & Alligood, 1998).
a. Energy Fields (Bidang Energi)
Bidang Energi merupakan satuan dasar kehidupan
dan non kehidupan, seperti energi manusia dan energi
lingkungan. Bangunan ini bersifat tak terbatas terdiri dari
mahluk hidup dan lingkungannya. Kedua komponen ini
tidak dapat dikurangi, manusia tidak dapat dipisahkan dari
lingkungannya.
b. Universe of Open System (Sistem terbuka).
Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat
tak terbatas dan terbuka, menyatu antara satu dengan yang
lainnya.
c. Pattern (Pola)
Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif,
unik dan menyatu dengan bangunan lingkungannya
sendiri. Pola yang konstan dan tidak berubah bisa menjadi
suatu indikasi sakit atau penyakit.

d. Pandimensionality (Empat kedimensian)

20
Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber
dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan
manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan
kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan
bagian pembentuknya” Empat kedimensian didefinisikan
sebagai domain non linier tanpa atribut, atau mengenai
ruang tanpa batas.
Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan
berhubungan langsung dengan proses kehidupan manusia
dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan
kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan.
Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers
mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan
prinsip homeodinamik yang kemudian di kemukakannya.
Prinsip –prinsip hemodinamik terdiri dari tiga hal, yaitu
a. Resonancy
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan
perubahan yang terjadi antara manusia dan
lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu
pola-pola gelombang yang ditunjukkan dengan
perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke
frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang
perubahan.
b. Helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan
hubungan manusia dengan lingkungan adalah
berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan
peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia dan
lingkungan yang menimbulkan kesinambungan,
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan

21
antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan
ritmitasi.
c. Integrality
Adalah proses interaksi yang menguntungkan antara
manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.

2.2.3 Asumsi Utama dari Model Konseptual Roger


Rogers meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang
menggambarkan proses kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang
merupakan kunci utama Martha E. Rogers terhadap empat konsep
sentral adalah sebagai berikut :
1. Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah
Unitary Human Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia
mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang mempelajari
manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan
keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu
pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan
humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat
menjaga dan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit, dan
merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat.
Praktek professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif,
eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam
keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan
mahkluk. (Rogers,1992 dalam Meleis 2007).
2. Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang
ditentukan oleh budaya atau individu. Kesehatan dan penyakit
merupakan manifestasi pola dan diangap menunjukkan pola
perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers memandang
konsep sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari interaksi

22
manusia dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar
(Fitzpatrick dan Whall, 1986).
3. Lingkungan,
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak
dapat direduksi yang diidentifikasi dengan pola dan
manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan
mencakup segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan
oleh bangunan manusia. (Meleis 2007).
4. Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki
sifat dan karakter yang berbeda-beda. Proses kehidupan
manusia dinamis selalu berinteraksi dengan lingkungan,
saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system
terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai unit
yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan.
(Meleis, 2007).

2.2.4 Bagan Teori Keperawatan Rogers


Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam
keperawatan, Rogers membuat ilustrasi dalam bentuk bagan
sebagai berikut :

Resonancy Helicy Integrality

Bultemeler Barrett Floyd


1993 1990 1983

23
1. Integritas (Integrality) merupakan proses hubungan yang
menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy) merupakan prinsip yang
membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi
antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan
sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan
dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke
frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa
keadaan alami, hubungan manusia, dan lingkungan adalah
berkesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi
yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan
menyatakan ritmitasi.

2.2.5 Kelemahan Rogers Tentang Homeodinamik


Walaupun prinsip-prinsip homeodinamik konsisten dengan
tujuan universal, ada keterbatasan utama pelaksanaan prinsip-
prinsip universal. Banyak orang mengalami kesulitan untuk
memahami prinsip-prinsipnya. Meskipun asumsi dasar yang
diberikan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan, sistem tetap
abstrak. Persyaratan belum cukup untuk dioperasionalkan untuk
menyediakan pemahaman yang jelas. Kesulitan definisi
pengoperasian konsep serta membawa keabstrakan konsep dan
hubungan ke tingkat empiris untuk pengujian yang mengganggu
banyak ilmuwan perawat (Kim, 1986). Definisi operasional
diperlukan untuk pengembangan hipotesis bahwa tes konsep
teoritis dan untuk pemilihan instrumen yang memadai akan
mengukur konsep-konsep yang terlibat (Hardy, 1974).
Pada tahap dalam perkembangan ilmu keperawatan,
instrumen yang cukup akan menilai manusia dalam totalitas

24
mereka tidak ada. Tanpa instrumen tersebut, kemampuan
menggunakan atau menguji sistem abstrak sepenuhnya adalah
hampir tidak mungkin. Selanjutnya, ketidakmampuan untuk
cukup menggunakan atau menguji sistem yang membuat
kesuksesan mengimplementasikan kesulitan keperawatan.
Dengan demikian, penggunaan prinsip-prinsip homeodynamics di
dalamnya adalah totalitas terbatas. (George, Julia B.1995:241)

2.2.6 Aplikasi Teori Rogers Dalam Keperawatan


1. Aplikasi Teori Rogers dengan Riset Keperawatan
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E
Rogers secara langsung memiliki hubungan dengan riset dan
pengembangan ilmu keperawatan. Model konseptualnya
memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan
tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa
uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki
asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan
menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang
seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara
jelas dalam konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa
kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar
pengetahuan dalam aktifitas penelitian keperawatan.
2. Aplikasi Teori Rogers dengan Pendidikan Keperawatan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk
mendirikan kembali program undergraduated dan graduated
dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya
sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu
keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan
untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di
pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka

25
ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh
pendidikan dalam keperawatan.
3. Aplikasi Teori Rogers Dengan Praktik Keperawatan
Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang
diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan
dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada
tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang
kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan
Martha E Rogers.
a. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat
klien
b. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
c. Penyesuaian terhadap pola
d. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik,
pergerakan dalam proses penyembuhan.
e. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
f. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
g. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu semua
orang di manapun mereka berada dan menunjang
kesejahteraan yang maksimal bagi individu, keluarga dan
kelompok (Rogers, 1985)”

BAB III

26
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Model Levine berfokus pada individual sebagai makhluk holistic dan area
utama yang menjadi konsern perawat dalam memelihara keutuhan seseorang
(person’s wholeness). Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai
makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya.Dan intervensi keperawatan adalah suatu aktivitas konservasi
dan konservasi energy adalah bagian yang menjadi pertimbangan.Kemudian
sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi,
sedangkan dalam keperawatan terdapa tempat konservasi di antaranya energy
klien, struktur integritas, integritas personal dan integritas social, sehingga
pendekatan asuhan keperawatan di tunjukkan pada pengguanaan sumber-
sumber kekuatan klien secara optimal.
Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan
langsung dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan
dan memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan.
Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep
manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di
kemukakannya.

3.2 SARAN
Semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap
pembaca terutama bagi mahasiswa/i keperawatan yang sedang menjalankan
studinya dan menambah pemahaman terkait materi teori keperawatan terpilih
Myra Estrin Levine dan Martha Elizabeth. Serta diharapkan kepada pembaca
untuk memberikan kritik dan sarannya yang bersifat mebangun dan
mendukung.

DAFTAR PUSTAKA

27
Potter, Patricia A. dan Anna G. Perry.2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4.
Jakarta : Buku Kedokteran.Hidayat,
A.Aziz Azimul.2007.Konsep dasar keperawatan edisi 2.Jakarta : Salemba
Siokal, Brajakson dan Patmawati, Sudarman (2017) Falsafah dan Teori dalam
Keperawatan. Jakarta: CV. Tranns Info Media.
Marriner-Tomey &Alligood (2006). Nursing Theorist and Their Work. Seventh
edition. St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and
practice. Fifth Edition, California; Addison Wesley.

28

Anda mungkin juga menyukai