DISUSUN OLEH:
1. RISKA DWI MAI YULINDA : 20301064
2. MIA AULIA : 20301055
3. NURHAFIZAH : 20301058
4. FITRI SAKINAH BR. H. : 20301047
5. MELLA FARZIANA : 20301054
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................I
Daftar Isi.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................4
2.1 Myra Estrin Levine.....................................................................4
2.1.1 Konsep Urtama Teori Levine........................................5
2.1.2 Kosep Dasar Model Konservasi Levine.......................7
2.1.3 Teori Yang Dikemukan Levine....................................8
2.1.4 Tiga Konsep Utama Model Konservasi........................9
2.1.5 Aplikasi Teori Levine Dalam Keperawatan.................12
2.1.6 Keterbatasan Teori Levine............................................14
2.2 Martha Elizabeth Roger..............................................................16
2.2.1 Konsep Utama Teori Roger..........................................16
2.2.2 Asumsi Dasar Teori Roger............................................19
2.2.3 Asumsi Utama teori Roger............................................22
2.2.4 Bagan Teori Keperawatan Roger..................................23
2.2.5 Kelemahan Roger Tentang Homeodinamik..................24
2.2.6 Aplikasi Teori Roy Dalam Keperawatan......................25
BAB III PENUTUP......................................................................................27
3.1 Kesimpulan.........................................................................27
3.2 Saran...................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Profesi keperawatan terus berkembang dan dinamis. Sejak Florence
Nightigle mulai menulis catatan diatas keperawatan, teori lebih banyak dan
model tentang profesi keperawatan berkembang selama dekade terakhir, salah
satunya adalah Myra Levine konversi teori yang di selesaikan pada tahun
1973.
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global
mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan
dengan disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat
suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang
nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan. Salah satunya adalah Myra
Estrin Levine, Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966
dan dipublikasikan tahun 1973, menggambarkan klien sebagai makhluk hidup
terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan
atau pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori kepearawatan
membuat perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara
untuk mengolah data,dan sebuah metode untuk menganalisis dan
menginterpretasi informasi. Teori keperawatan membuat perawat-perawat
melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data, dan
sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam
semesta. Manusia berada dalam interaksi FE yang terus menerus dengan
lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh
1
memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar
gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).
Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang
diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang
menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian
pembentuknya” (Maminer – Toey,1994). Keempat dimensi yang di gunakan
oleh Martha E. Rogers sumber energi, keterbukaan, keteraturan dan
pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia digunakan untuk
menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.
.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Siapakah Myra Estrin Levine?
2. Jelaskan konsep utama teori levine?
3. Jelaskan konsep dasar model konservasi levine?
4. Jelaskan teori yang dikemukan levine?
5. Jelaskan tiga konsep utama model konservasi?
6. Bagaimana aplikasi teori levine dalam keperawatan?
7. Jelaskan keterbatasan dari teori levine?
8. Siapakah Martha Elizabeth Rogers?
9. Jelaskan konsep utama teori roger?
10. Jelaskan asumsi dasar teori roger?
11. Jelaskan asumsi utama dari model konseptual roger?
12. Jelaskan bagan teori keperawatan roger?
13. Jelaskan kelemahan dari teori roger?
14. Bagaimana aplikasi teori roger dalam keperawatan?
2
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya adalah:
1. Untuk mengetahui Myra Estrin Levine?
2. Untuk mengetahui konsep utama teori levine?
3. Untuk konsep dasar model konservasi levine?
4. Untuk mengetahui teori yang dikemukan levine?
5. Untuk mengetahu tiga konsep utama model konservasi?
6. Untuk mengetahui aplikasi teori levine dalam keperawatan?
7. Untuk mengetahui keterbatasan dari teori levine?
8. Untuk mengetahui Martha Elizabeth Rogers?
9. Untuk mengetahui konsep utama teori roger?
10. Untuk mengetahui asumsi dasar teori roger?
11. Untuk mengetahui asumsi utama dari model konseptual roger?
12. Untuk mengetahui bagan teori keperawatan roger?
13. Untuk mengetahui kelemahan dari teori roger?
14. Untuk mengetahui aplikasi teori roger dalam keperawatan?
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 LATAR BELAKANG
Profesi keperawatan terus berkembang dan dinamis. Sejak Florence
Nightigle mulai menulis catatan diatas keperawatan, teori lebih banyak dan
model tentang profesi keperawatan berkembang selama dekade terakhir, salah
satunya adalah Myra Levine konversi teori yang di selesaikan pada tahun
1973.
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global
mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan
dengan disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat
suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang
nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan. Salah satunya adalah Myra
Estrin Levine, Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966
dan dipublikasikan tahun 1973, menggambarkan klien sebagai makhluk hidup
terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan
untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan
atau pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori kepearawatan
membuat perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara
untuk mengolah data,dan sebuah metode untuk menganalisis dan
menginterpretasi informasi. Teori keperawatan membuat perawat-perawat
melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data, dan
sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam
semesta. Manusia berada dalam interaksi FE yang terus menerus dengan
lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh
4
keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek keperawatan
pendidikan yang menurutnya sangat prosedural dan kembali fokus pada
pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien (George, 2002).
5
b. Lingkungan eksternal
dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional, dan
konseptual. Lingkungan persepsi adalah bagian dari
lingkungan eksternal yang individu menanggapi dengan
organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara,
sentuhan, suhu, kimia perubahan yang berbau atau terasa, dan
rasa posisi dan keseimbangan. Lingkungan operasional adalah
bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan
jaringan hidup meskipun individu tidak memiliki organ perasa
yang dapat merekam adanya faktor-faktor dan mencakup
semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan.
Lingkungan konseptual adalah bagian dari lingkungan
eksternal yang terdiri dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan
penemuan dan mencakup pertukaran bahasa, kemampuan
berpikir dan pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan
agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis individu pola
yang berasal dari pengalaman hidup.
3. Kesehatan
Sehat dan sakit merupakan pola perubahan adaptif.
Kesehatan tersirat berarti persatuan dan kesatuan dan "merupakan
adaptasi keutuhan dan sukses". Tujuan keperawatan adalah untuk
meningkatkan kesehatan. Levine (1991, hal 4) menjelaskan apa
yang dimaksud dengan kesehatan sebagai: "... yang jalan kembali
ke kegiatan sehari-hari dikompromikan oleh kesehatan yang
buruk. Hal ini tidak hanya penghinaan atau cedera yang diperbaiki
tetapi orang dirinya sendiri ... Ini bukan hanya penyembuhan
bagian tertindas. Ini agak kembali ke hood diri, dimana
perambahan kecacatan dapat menyisihkan sepenuhnya, dan
individu bebas untuk mengejar sekali lagi atau kepentingan-nya
sendiri tanpa kendala. "Di sisi lain, penyakit adalah" tidak diatur
6
dan tidak disiplin berubah dan harus dihentikan atau kematian
akan terjadi ".
4. Perawatan
Perawatan melibatkan terlibat dalam "interaksi manusia"
(Levine, 1973, hal.1). "Perawat itu masuk ke dalam kemitraan
pengalaman manusia di mana saat-saat berbagi dalam waktu
beberapa sepele, beberapa dramatis-daun tandanya selamanya
pada setiap pasien" (Levine, 1977, hal 845). Tujuan keperawatan
adalah untuk mempromosikan adaptasi dan memelihara keutuhan
(kesehatan).
7
jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi
dan intervensi keperawatan .
3. Konservasi integritas personal
Seorang perawat aharus dapat menghargai diri pasien .Hal
ini bias terlihat ketika klien dipanggil dengan namanya .Sikap
menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal
yang menyediakan privasi selama prosedur.
4. Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan berarti komunitas ,social dan kesehatan
merupakan keadaan social yang telah ditentukan .Oleh karena
itu ,perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap
keluarga ,membantu kehidupan religius dan menggunakan
hubungan interpersonal .
8
klien, struktur integritas, integritas personal dan integritas social,
sehingga pendekatan asuhan keperawatan di tunjukkan pada
pengguanaan sumber-sumber kekuatan klien secara optimal.
2. Adaptasi
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan
mempertahankan integritas individu dalam menghadapi realitas
lingkungan internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari
adaptasi. Beberapa adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak
berhasil.
Levine mengemukakan 3 karakter adaptasi yakni: historis,
spesificity, dan redundancy. Levin menyatakan bahwa setiap
individu mempunyai pola respon tertentu untuk menjamin
9
keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang menunjukkan
adaptasi historis dan spesificity. Selanjutnya pola adaptasi dapat
disembunyikan dalam kode genetik individu. Redundancy
menggambarkan pilihan kegagalan yang terselamatkan dari
individu untuk menjamin adaptasi. Kehilangan redundancy
memilih apakah melalui trauma, umur, penyakit, atau kondisi
lingkungan yang membuat individu sulit mempertahankan hidup.
a. Lingkungan
Levine memandang setiap individu memiliki
lingkungannya sendiri baik lingkungan internal maupun
eksternal. Perawat dapat menghubungkan lingkungan internal
individu dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan
lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan
konseptual. Level perseptual melibatkan kemampuan
menangkap dan menginterpretasi dunia dengan organ indera.
Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang
mempengaruhi individu secara fisiologis meskipun mereka
tidak dapat mempersepsikannya secara langsung, seperti
mkroorganisme. Pada konseptual level, lingkungan dibentuk
dari pola budaya, dikarakteristikkan dengan keberadaan
spiritual, dan ditengahi oleh simbol bahasa, pikiran dan
pengalaman.
b. Respon organisme
Respon organisme adalah kemampuan individu untuk
beradaptasi dengan lingkungannya, yang bisa dibagi menjadi
fight atau flight, respon inflamasi, respon terhadap stress, dan
kewaspadaan persepsi.
1) Fight-flight
Merupakan respon yang paling primitif dimana
ancaman yang diterima individu baik nyata maupun tidak,
merupakan respon terhadap ketakutan melalui menyerang
10
atau menghindar hal ini bersifat reaksi yang tiba-tiba.
Respon yang disampaikan adalah kewaspadaan untuk
mencari informasi untuk rasa aman dan sejahtera.
2) Respon peradangan atau inflamasi
Merupakan mekanisme pertahanan yang melindungi
diri dari lingkungan yang merusak, merupakan cara untuk
menyembuhkan diri, respon individu adalah menggunakan
energi sistemik yang ada dalam dirinya untuk membuang
iritan atau patogen yang merugikan, untuk hal ini sangat
dibutuhkan kontrol lingkungan.
3) Respon terhadap stress
Menghasilkan respon defensif dalam bentuk
perubahan yang tidak spesifik pada manusia, perubahan
structural dan kehilangan energi untuk beradaptasi secara
bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi,
dikarakteristikkan dengan pengaruh yang menyebabkan
pasien atau individu berespon terhadap pelayanan
keperawatan.
4) Kewaspadaan perceptual,
Respon sensori menghasilkan kesadaran persepsi,
informasi dan pengalaman dalam hidup hanya bermanfaat
ketika diterima secara utuh oleh individu, semua
pertukaran energi terjadi dari individu ke lingkungan dan
sebaliknya. Hasilnya adalah aktivitas fisiologi atau
tingkah laku. Respon ini sangat tergantung kepada
kewaspadaan perceptual individu, hanya terjadi saat
individu menghadapi dunia (lingkungan) baru disekitarnya
dengan cara mencari dan mengumpulkan informasi
dimana hal ini bertujuan untuk mempertahankan
keamanan dirinya.
5) Trophicognosis
11
Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai
alternatif untuk diagnosa keperawatan. Ini merupakan
metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan
rencana keperawatan.
3. Konservasi
Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau
dasar teorinya. Konservasi menjelaskan suatu system yang
kompleks yang mampu melanjutkan fungsi ketika terjadi
tantangan yang buruk. Dalam pengertian Konservasi juga, bahwa
individu mampu untuk berkonfrontasi dan beradaptasi demi
mempertahankan keunikan mereka.
12
4. Kesiapan seseorang dalam
berpartisipasi dalam sosial sistem
Keputusan Tropihicognosis Fakta provokatif disusun sedemikian
Diagnosa keperawatan à rupa untuk menunjukkan kemungkinan
menyimpulkan fakta provokatif dari kondisi pasien. Sebuah kep utusan
mengenai bantuan yang dibutuhkan
pasien dibuat .
Keputusan ini disebut tropihicognosis
Hipotesis, Mengarahkan intervensi Berdasarkan keputusan, perawat
keperawatan dengan tujuan untuk memvalidasi masalah pasien, lalu
keutuhan dan promosi adaptasi mengemukakan hipotesis tentang
masalah dan solusinya. Ini disebut
rencana keperawatan.
Intervensi Perawat menggunakan hipotesis untuk
memberi arah dalam melakukan
Uji hipotesis perawatan.
Intervensi dilakukan berdasarkan prinsip
konsevasi, yaitu konservasi energi,
struktur, personal dan sosial.
Pendekatan ini diharapkan mampu
mempertahankan keutuhan dan promosi
adaptasi.
Evaluasi Hasil dari uji hipotesa dievaluasi
Observasi repon organisme dengan mengkaji respn organisme
terhadap intervensi apakah hipotesis membantu atau tidak.
13
demikian, intervensi keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi
kondisi penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi keperawatan
berdasarkan teori Levine adalah berfokus pada saat ini dan jangka
pendek, dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari
praktek keperawatan saat ini. Dengan demikian, keterbatasan utama
adalah fokus pada individu dalam keadaan sakit dan pada
ketergantungan pasien. Selanjutnya, perawat memiliki tanggung
jawab untuk menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi
dalam perawatan, dan jika persepsi perawat dan pasien tentang
kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan tidak cocok,
ketidakcocoka ini akan menjadi daerah konflik.
Selain itu, ada beberapa keterbatasan ketika ke empat
prinsip Conservational Modelditerapkan:
1. Konservasi energi, Levine tujuan adalah untuk menghindari
penggunaan energy yang berlebihan atau kelelahan. Hal ini diatur
dalam perawatan sakit samping tempat tidur klien. Dalam kasus di
mana kebutuhan energi untuk digunakan dari pada seperti pada
pasien mania, ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity
Disorder) pada anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas
seperti klien lumpuh, teori Levine itu tidak berlaku.
2. Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk
melestarikan struktur anatomi tubuh serta untuk mencegah
kerusakan struktur anatomi. Ini, sekali lagi, memiliki keterbatasan.
Dalam kasus-kasus dimana struktur anatomis tidak begitu
sempurna tapi tanpa diidentifikasi cacat atau masalah seperti
dalam operasi plastik, prosedur seperti perangkat tambahan
payudara dan liposuctions; integritas struktural seseorang
dikompromikan tetapi pilihan pasien mencari kecantikan fisik dan
kepuasan psikologis yang dibawa ke pertimbangan. Jika tidak
demikian, prosedur tidak boleh dipromosikan.
14
3. Pada konservasi integritas personal, perawat diharapkan
memberikan pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati,
dilengkapi dengan privasi, didorong dan psikologis didukung.
Keterbatasan di sini akan berpusat pada klien yang secara
psikologis terganggu dan lumpuh dan tidak bisa memahami dan
menyerap pengetahuan, pasien koma yaitu, individu atau klien
bunuh diri.
4. Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan
pengakuan dari interaksi manusia, terutama dengan klien, orang
lain yang signifikan yang terdiri dari sistem dukungannya.
Keterbatasan khusus untuk ini, adalah ketika klien tidak memiliki
orang lain yang signifikan seperti ditinggalkan anak-anak, pasien
psikiatris yang tidak mampu berinteraksi, klien tidak responsif
seperti orang tak sadar, fokus di sini adalah tidak lagi pasien
sendiri namun orang-orang yang terlibat dalam perawatan
kesehatannya.
15
dari sekolah rumah sakit Knoxville pada tahun 1936. Pada tahun 1937 ia
menerima gelar B.S. dari george peabody perguruan tinggi di nashville,
tennessee.(Tomey & Alligood, 1998). Setelah aktif sebagai perawat
kesehatan dia melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, sampai
mendapatkan gelar doktor dari universitas Johns Hopkins di Baltimore.
Menduduki posisi staf dalam keperawatan kesehatan masyarakat, serta
membentuk pelayanan perawat pertama di Arizona, kemudian ia pindah
ke perguruan tinggi sebagai dosen tamu dan bergabung dengan asosiasi
penelitian selama 21 tahun. Rogers adalah Profesor dan Kepala Divisi
Perawat Pendidikan di Universitas New York sampai tahun 1954, disini
Roger focus mengajar, memformulasi dan mengelaborasi teorinya. Dia
meninggal pada 13 Maret 1994, pada umur 79. (Hector, 1989 dalam
McEwen & Wills, 2011).
16
Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu
yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan,
dan teknologi. (McEwen & Wills, 2011)
Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep
besar. Beliau menghadirkan lima asumsi tentang manusia.
Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh.
Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses
yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan
berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu.
Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya
seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi,
membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat
dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari
kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku
yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan
ilmu pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja
dalam intervensi keperawatan direncanakan dan dilaksanakan.
Intervensi keperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa
keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan
dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan
perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan perubahan
di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di
sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti
umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas
dan imaginasi menjadi sangat penting.
Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan
ditujukan untuk mendukung atau memodifikasi variasi proses
kehidupan sebagai manusia yang utuh. Karena proses kehidupan
manusia merupakan suatu fenomense. Rencana keperawatan
pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu
17
terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan
dan memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu
dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses
keperawatan. konsep yang menyebutkan manusia adalah unik
dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam merasakan,
memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan
masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat
mencapai kesehatan.
1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan
perbedaan cara pandang pada suatu fenomena. Kerangka
kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif dalam
memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan
keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam
memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara
memandang keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah
prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan dan
ritual.
2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang
masuk akal merupakan hal penting perkembangan yang logis
menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip hemodinamika.
3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori
dapat disosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa
keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi
manusia sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan
dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini dilandaskan pada
penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang
keilmuan dalam disiplin ilmu melalui penelitian sehingga
teori tersebut sah.
18
6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan
dalam praktek.
7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum
dan prinsip-prinsip tetapi harus menghindari pertanyaan
terbuka yang perlu diperiksa.
19
5. Human beings have abstraction, imagery, language, and
thought, sensation and emotion.
Manusia mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak,
membayangkan, bertutur bahasa, sensasi dan emosi. Dari
seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang
mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan
luasnya dunia.
Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip
hemodinamik merupakan inti teori Martha E. Rogers yang
merupakan bagian dari Building Blocks, yang terdiri dari:
(Tomey & Alligood, 1998).
a. Energy Fields (Bidang Energi)
Bidang Energi merupakan satuan dasar kehidupan
dan non kehidupan, seperti energi manusia dan energi
lingkungan. Bangunan ini bersifat tak terbatas terdiri dari
mahluk hidup dan lingkungannya. Kedua komponen ini
tidak dapat dikurangi, manusia tidak dapat dipisahkan dari
lingkungannya.
b. Universe of Open System (Sistem terbuka).
Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat
tak terbatas dan terbuka, menyatu antara satu dengan yang
lainnya.
c. Pattern (Pola)
Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif,
unik dan menyatu dengan bangunan lingkungannya
sendiri. Pola yang konstan dan tidak berubah bisa menjadi
suatu indikasi sakit atau penyakit.
20
Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber
dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan
manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan
kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan
bagian pembentuknya” Empat kedimensian didefinisikan
sebagai domain non linier tanpa atribut, atau mengenai
ruang tanpa batas.
Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan
berhubungan langsung dengan proses kehidupan manusia
dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan
kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan.
Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers
mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan
prinsip homeodinamik yang kemudian di kemukakannya.
Prinsip –prinsip hemodinamik terdiri dari tiga hal, yaitu
a. Resonancy
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan
perubahan yang terjadi antara manusia dan
lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu
pola-pola gelombang yang ditunjukkan dengan
perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke
frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang
perubahan.
b. Helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan
hubungan manusia dengan lingkungan adalah
berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan
peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia dan
lingkungan yang menimbulkan kesinambungan,
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan
21
antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan
ritmitasi.
c. Integrality
Adalah proses interaksi yang menguntungkan antara
manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.
22
manusia dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar
(Fitzpatrick dan Whall, 1986).
3. Lingkungan,
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak
dapat direduksi yang diidentifikasi dengan pola dan
manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan
mencakup segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan
oleh bangunan manusia. (Meleis 2007).
4. Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki
sifat dan karakter yang berbeda-beda. Proses kehidupan
manusia dinamis selalu berinteraksi dengan lingkungan,
saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system
terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai unit
yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan.
(Meleis, 2007).
23
1. Integritas (Integrality) merupakan proses hubungan yang
menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy) merupakan prinsip yang
membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi
antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan
sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan
dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke
frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa
keadaan alami, hubungan manusia, dan lingkungan adalah
berkesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi
yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan
menyatakan ritmitasi.
24
mereka tidak ada. Tanpa instrumen tersebut, kemampuan
menggunakan atau menguji sistem abstrak sepenuhnya adalah
hampir tidak mungkin. Selanjutnya, ketidakmampuan untuk
cukup menggunakan atau menguji sistem yang membuat
kesuksesan mengimplementasikan kesulitan keperawatan.
Dengan demikian, penggunaan prinsip-prinsip homeodynamics di
dalamnya adalah totalitas terbatas. (George, Julia B.1995:241)
25
ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh
pendidikan dalam keperawatan.
3. Aplikasi Teori Rogers Dengan Praktik Keperawatan
Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang
diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan
dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada
tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang
kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan
Martha E Rogers.
a. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat
klien
b. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
c. Penyesuaian terhadap pola
d. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik,
pergerakan dalam proses penyembuhan.
e. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
f. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
g. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu semua
orang di manapun mereka berada dan menunjang
kesejahteraan yang maksimal bagi individu, keluarga dan
kelompok (Rogers, 1985)”
BAB III
26
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Model Levine berfokus pada individual sebagai makhluk holistic dan area
utama yang menjadi konsern perawat dalam memelihara keutuhan seseorang
(person’s wholeness). Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai
makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya.Dan intervensi keperawatan adalah suatu aktivitas konservasi
dan konservasi energy adalah bagian yang menjadi pertimbangan.Kemudian
sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi,
sedangkan dalam keperawatan terdapa tempat konservasi di antaranya energy
klien, struktur integritas, integritas personal dan integritas social, sehingga
pendekatan asuhan keperawatan di tunjukkan pada pengguanaan sumber-
sumber kekuatan klien secara optimal.
Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan
langsung dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan
dan memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan.
Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep
manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di
kemukakannya.
3.2 SARAN
Semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap
pembaca terutama bagi mahasiswa/i keperawatan yang sedang menjalankan
studinya dan menambah pemahaman terkait materi teori keperawatan terpilih
Myra Estrin Levine dan Martha Elizabeth. Serta diharapkan kepada pembaca
untuk memberikan kritik dan sarannya yang bersifat mebangun dan
mendukung.
DAFTAR PUSTAKA
27
Potter, Patricia A. dan Anna G. Perry.2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4.
Jakarta : Buku Kedokteran.Hidayat,
A.Aziz Azimul.2007.Konsep dasar keperawatan edisi 2.Jakarta : Salemba
Siokal, Brajakson dan Patmawati, Sudarman (2017) Falsafah dan Teori dalam
Keperawatan. Jakarta: CV. Tranns Info Media.
Marriner-Tomey &Alligood (2006). Nursing Theorist and Their Work. Seventh
edition. St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and
practice. Fifth Edition, California; Addison Wesley.
28