Anda di halaman 1dari 2

BAB II

LANDASAN TEORI

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolic yang terjadi karena gangguan
sekresi insulin, atau kedua-duanya dengan karakteristik hiperglikemia. Beberapa penelitian
menyebutkan ada hubungan antara factor terapi diet dengan pengendalian penyakit DM. Tujuan
dari penalataksanaan gizi medis pada Dm adalah untuk mencapai dan mempertahankan kadar
glukosa darah, profil lipid, dan tekanan darah dalam batas normal dan mencegah terjadinya
komplikasi kronis. (Handayani, 2019)

The American Diabetes Association (2009), menyatakan bahwa penderita DM harus


mendapatkan penatalaksanaan gizi medis secara individual karena harus mempertimbangkan
kebiasaan makan, metabolisme, aktivitas fisik dan adanya komorbid. Perencanaan makanan
pasien meliputi jenis diet, kandungan gizi, dan konsistensi makanan yang akan diberikan dibuat
berdasarkan kondisi pasien (Handayani,2019)

Sedang untuk diet pada penyakit hati yang banyak terjadi adalah hepatitis. Pemberian
protein bermutu tinggi dan vitamin dapat mempercepat pemulihan penderita hepatitis. Namun
perlu diingat yaitu pemberian protein harus disesuaikan dengan toleransi tubuh penderita karena
billa berlebih dapat menyebabkan kadar ammonia dalam darah meningkat atau tidak seimbang
sehingga bisa menyebabkan berbagai gangguan dalam tubuh. ( Yuliati,2019)

Pengaturan diet yang tepat untuk pasien gangguan hati sangat penting agar diperoleh
pemulihan yang maksimal. Tujuan diet pada penderita penyakit hati adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati. Sebab, apabila terjadi
gangguan maka akan berdampak kompleks pada kesehatan tubuh. (Yuliati, 2019)

Selain itu pasien dengan gangguan ginjal dengan hemodialisa juga penting menjalani
terapi diet. Menurut estimasi WHO (2016), secara global lebih dari 500 juta orang dari sekitar
1,5 juta harus menjalani hemodialisa. Hemodialisa merupakan metode dialysis yang digunakan
untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu
melakukan proses tersebut. (Hikmawati, 2019)

Diet untuk pasien hemodialisa dianjurkan untuk membatasi makanan yang mengandung
kalium, air, dan garam. Buah-buahan dan sayur-sayuran biasanya mengandung kalium sehingga
pasien disarankan untuk tidak mengkonsumsi hamper semua jenis buah serta makanan yang
diolah dari buah. Membatasi konsumsi makanan yang mengandung garam dilakukan agar pasien
tidak merasa haus. Rasa haus mendorong pasien untuk minum sehingga dapat menimbulakn
kenaikan berat badan yang besar selama periode dialysis (Hikmawati, 2019)
Handayani,dkk. Amerta Nutr. (2019). Analisa Kesesuaian Antara Preskripsi Diet dengan
Kebutuhan Gizi Secara Individu Pada Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit X. DOI:
10.2473/amnt.v3i4 276-283

Hikmawati, K. (2019). Pengetahuan Pasien Tentang Diet Cairan dan Nutrisi pada Pasien
Gagal Ginjal Kronik (GGK) Di Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten Indramayu Tahun
2017. Jurnal keperawatan Profesional (JKP) Vol.7 No 2.

http://yankes.kemkes.go.id/read-terapi-diet-pada-penderita-hepatitis--6619.html

Anda mungkin juga menyukai