Anda di halaman 1dari 12

TEORI KONSERVASI ENERGI

MYRAN ESTRIN LEVINE

Disusun oleh:
KELOMPOK 7
1. Ika Febriana (30901800081)
2. Intan Septiana Putri (30901800094)
3. Laili Ulin Ni’mah (30901800103)
4. Milla Ainur Rohmah (30901800115)
5. Nuris Futihatun Niamah (30901800132)
6. Patimah Azzahroh (30901800136)
7. Putri Ayu Dewiyanti (30901800140)

Fakultas Ilmu Keperawatan


Universitas Islam Sultan Agung Semarang
2019/2020
KATA PENGANTAR

        Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang mengangkat tentang Konsep
Grand Theory Myra Estrin Levine.
        Dalam proses penyusunan makalah ini, tentu saja kami mengalami banyak
permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada Koordinator Mata Perkuliahan Keperawatan
Anak yaitu ibu Ns. Nopi Nur Kh.,Sp.Kep.An yang telah membimbing kami dalam
proses penyusunan makalah ini.
        Penulis menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun
sistematika penulisannya, maka dari itu kelompok 7 berterima kasih apabila ada
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan nantinya.

Semarang, 15 Februari 2020

Penyusun

Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan 
suatu bentuk  pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu pengetahuan
keperawatan. Perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan saat ini tidak terlepas
dari upaya ahli keperawatan yang mengembangkan berbagai konsep model teori
keperawatan untuk memberikan arah bagi perawat dalam melaksanakan kegiatan
praktek keperawatan.
Salah satu grand theory keperawatan adalah model keperawatan
konservasi yang dikembangkan oleh Myra Estrin Levine. Tiga konsep utama
konservasi model adalah holistik, adaptasi, dan konservasi (Tomey&Alligood,
2006). Tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan adaptasi dan
mempertahankan keutuhan menggunakan prinsip-prinsip konservasi.
Berdasarkan uraian di atas kelompok ingin mencoba untuk menggali lebih
jauh mengenai model konservasi levine dalam penerapannya dalam pemberian
asuhan keperawatan.

1.2 Tujuan Penulisan


a) Tujuan Umum
Agar mahasiswa/i mampu mengaplikasikan teori grand keperawatan
menurut Myra Estrin Levine
b) Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini :
1. Menjelaskan biografi Myra Estrin Levine
2. Menjelaskan konsep teori keperawatan menurut Myra Estrin
Levine
3. Menjelaskan paradigma keperawatan menurut Myra Estrin Levine
4. Menjelaskan hubungan perawat dengan klien, perawat dengan
tim kesehatan lainnya menurut Myra Estrin Levine
5. Menjelaskan proses keperawatan menurut Myra Estrin Levine
6. Menjelaskan hubungan teori Myra Estrin Levine dengan teori lain
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Biografi Myra Estrin Levine

Myra Estrin Levine (1920 – 1996) lahir di Chicago, Illionis. Ia


adalah anak tertua dari tiga bersaudara. Levine mengembangkan minat
dalam perawatan karena ayahnya sering sekali sakit (mengalami masalah
pada GI/ gastrointestinal) dan memerlukan asuhan keperawatan. Levine
lulus dari Bachelor Science of Nursing (BSN) dari Universitas Chicago
pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk
US Army, sebagai supervisor perawat bedah, dan di Wayne State
University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai
lembaga. Seperti di University of Illionis di Chicago dan Tel Aviv
University di Israel. Levine menulis 77 artikel yang dipublikaskan yang
termasuk artikel: An Introduction to Clicical Nursing” yang dipublikasikan
berulang kali pada tahun 1969, 1973 dan 1989. Ia juga menerima gelar
doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun 1992. Myra Estrin
levine akhirnya meninggal dunia pada tahun 1996. (Alligood,2013 ;
McEwen&Wills , 2010)
Levine pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk
mengembangkan “teori keperawatan”, tetapi ingin menemukan cara untuk
mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan Medikal Bedah
dan berusaha untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah pendekatan
baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari
praktek keperawatan pendidikan yang menurutnya sangat prosedural dan
kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien.
(George, 2002).

2.2 Definisi Keperawatan Menurut Myra Estrin Levine


Levine mendefinisikan keperawatan berdasarkan pada
ketergantungan manusia pada orang lain atau hubungannya dengan orang.
Besarnya ketergantungan ini membuatnya merencanakan empat prinsip
konservasi yakni kebutuhan energi dan pemakaiannya, integritas sosial,
integritas struktur dan integritas personal. Inti definisi dari teori Levine
bahwa perawatan adalah interaksi antarmanusia, ia menggunakan konsep
adaptasi dan peningkatan respon tubuh melalui pendekatan sistem.
[ CITATION Mei98 \l 1033 ]

2.3 Model Keperawatan Myra Estrin Levine

Levine mengembangkan teori konservasi berdasarkan ide dari


Nightingale yang menyebutkan bahwa perawat harus menyediakan
lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses penyembuhan. Selain
itu Levine juga mengadopsi pemikiran dari Tillich dengan prinsip
kesatuan hidup, Bernard dengan lingkungan internal, Cannon pada teori
homeostasis dan Waddington pada konsep homeorhesis. Karya-karya
ilmuwan lain juga digunakan dalam pengembangan teori konservasi.
Terbentuklah empat prinsip konservasi yang membentuk dasar dari model
keperawatan Levine; teori ini disintesis dari penelitian ilmiah dan praktek
(Alligood, 2013; McEwen&Wills, 2010).
Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk
hidup terintgrasi yang berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya, dan intervensi keperawatan suatu aktifitas konservasi dan
konservasi energi adalah bagian yang menjadi pertimbangan kemudian
sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang keperawatan terdapat
empat konservasi diantaranya energi klien, struktur integritas, integritas
personal dan integritas sosial, sehingga pendekatan asuhan keperawatan
ditujukan pada penggunaan sumber-sumber kekuatan klien secara optimal.
(Bates, 1967)
Model konservasi Levine merupakan keperawatan praktis dengan
konservasi model dan prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien
untuk kesehatan dan penyembuhan. (levine, 1973).
Adapun prinsip konservasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Konservasi Energi
Individu memerlukan keseimbangan energi dan memperbaharui energi
secara konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup. Konservasi
energi dapat digunakan dalam praktek keperawatan.
b. Konservasi Integritas Struktur
Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari integritas struktur.
Seorang perawat harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat
dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi keperawatan.
c. Konservasi Integritas Personal
Seorang perawat dapat menghargai klien ketika klien dipanggil dengan
namanya. Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai
personal yang menyediakan privasi selama prosedur.
d. Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan berarti komunitas sosial dan kesehatan merupakan keadaan
social yang telah ditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan
menyediakan kebutuhan terhadap keluarga, membantu kehidupan
religius dan menggunakan hubungan interpersonal untuk konservasi
integritas social.

Terdapat tiga komponen utama dari model konservasi. (levine 1991) yaitu:
a. Wholeness (Keutuhan)
Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai sebuah
sistem terbuka:“Wholeness emphasizes a sound, organic, progressive
mutuality between diversified functions and parts within an entirety, the
boundaries of which are open and fluent. (Keutuhan menekankan pada
suara, organik, mutualitas progresif antara fungsi yang beragam dan
bagian-bagian dalam keseluruhan, batas-batas yang terbuka)”
Levine (1973, hal 11) menyatakan bahwa “Interaksi terus-menerus dari
organisme individu dengan lingkungannya merupakan sistem yang
‘terbuka dan cair’, dan kondisi kesehatan, keutuhan, terwujud ketika
interaksi atau adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan kemudahan
(jaminan integritas) di semua dimensi kehidupan”. Kondisi dinamis dalam
interaksi terbuka antara lingkungan internal dan eksternal menyediakan
dasar untuk berpikir holistik, memandang individu secara keseluruhan.
b. Adaptasi
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan
mempertahankanintegritas individu dalam menghadapi realitas lingkungan
internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari adaptasi. Beberapa
adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak berhasil. Levine mengemukakan
3 karakter adaptasi yakni: historis, spesificity, dan redundancy. Levin
menyatakan bahwa setiap individu mempunyai pola respon tertentu untuk
menjamin keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang menunjukkan
adaptasi historis dan spesificity.
c. Konservasi
Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya.
Konservasi menjelaskan suatu sistem yang kompleks yang mampu
melanjutkan fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk. Dalam pengertian
Konservasi juga, bahwa individu mampu untuk berkonfrontasi dan
beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka.

2.4 Paradigma Keperawatan Menurut Myra Estrin Levine


Teori tentang model konservasi ini dibagi dalam 4 (empat) asumsi
utama yaitu :
1. Manusia
Manusia digambarkan sebagai individu yang holistic yang terus-
menerus berusaha untuk mempertahankan keutuhan dan integritas sebagai
makhluk yang berfikir, berorientasi pada masa depan, dan masa lalu.
Manusia memliki kepekaan identitas dan harga diri. Berdasarkan Levine
(1989), proses kehidupan adalah proses perubahan.
2. Keperawatan
Keperawatan adalah interaksi manusia (Levine, 1973). Perawat
masuk ke dalam satu kemitraan dengan pasien dan berbagi pengalaman
dengan setiap pasien (Levine, 1977). Tujuan keperawatan adalah untuk
mempromosikan adaptasi dan mempertahankan keutuhan baik individu
maupun masyarakat. Keperawatan adalah untuk mempromosikan
kesehatan, menyadari bahwa setiap individu memiliki respon yang unik
sebagai individu dan anggota kelompok. Integritas individu yaitu keutuhan
individu (bio,psiko, sosial, dan spiritual) dan merupakan tanggung jawab
perawat untuk membantu pasien mempertahankan dan mencari
realisasinya. Tujuan keperawatan dicapai melalui penggunaan prinsip-
prinsip konservasi : energi, struktur, personal, dan sosial.
3. Sehat sakit
Kesehatan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan fungsi secara normal (Levine, 1969). Kesehatan bukan hanya
tidak adanya kondisi patologis. Kesehatan juga diartikan sebagai
terjaganya keutuhan tubuh dan keberhasilan adaptasi. Perubahan status
kesehatan tidak hanya perubahan fungsi fisiologis (konservasi integritas
struktural) tetapi dapat juga terjadi gangguan pada beberapa prinsip
konservasi yang lain.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah "di mana kita terus-menerus dan secara aktif
terlibat" dalam menjalani kehidupan. Levine juga memandang bahwa
setiap individu memiliki lingkungan sendiri, baik secara internal maupun
eksternal. Lingkungan internal meliputi fisiolosis dan pathofisiologis, dan
lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan konseptual.
Levine menggunakan definisi Bates (1967) dalam Tomey &
Alligood (2006)dalam mendefinisikan lingkungan eksternal yang terdiri
dari tiga level, yaitu :
a. Perseptual
Lingkungan perseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal
dimana individu berespon terhadap sumber sensori seperti cahaya,
suara, sentuhan, suhu, perubahan kimia yang dibau atau yang dirasa.
b. Operasional
Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan
eksternal yang berinteraksi dengan kehidupan yang mungkin secara
fisik mempengaruhi individu, tetapi tidak disadari oleh manusia karena
merupakan bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan
jaringan kehidupan seperti semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan
polutan. Dengan kata lain, elemen-elemen ini mempengaruhi manusia
secara fisik tetapi tidak bisa dirasakan.
c. Konseptual
Lingkungan konseptual merupakan lingkungan eksternal yang
terdiri dari bahasa, ide, simbol, spiritual, keyakinan, dan tradisi,
budaya dan etnis, pola psikologis individu yang diperoleh dari
pengalaman hidup.

2.5 Proses Keperawatan Menurut Myra Estrin Levine

Proses Keperawatan Levin dengan menggunakan pemikiran kritis


(Tomey, 2006)
Proses Pembuatan keputusan
Pengkajian Perawat mengkaji pengaruh lingkungan eksternal dan
  internal pasien dengan prinsip konservasi.
Perawat mengobservasi pasien dengan melihat
respon organisme teradap penyakit, membaca catatan
medis, evaluasi hasil diagnostik dan berdiskusi
dengan pasien tentang kebutuhannya 
Keputusan   Diagnosa keperawatan menyimpulkan fakta
provokatif. Fakta provokatif disusun sedemikian rupa
untuk menunjukkan kemungkinan dari kondisi
pasien. Sebuah keputusan mengenai bantuan yang
dibutuhkan pasien dibuat .
Keputusan ini disebut tropihicognosis
Hipotesis  Mengarahkan intervensi keperawatan dengan tujuan
  untuk keutuhan dan promosi adaptasi. Berdasarkan
keputusan, perawat memvalidasi masalah pasien, lalu
mengemukakan hipotesis tentang masalah dan
solusinya
Intervensi Uji hipotesis.
 Perawat menggunakan hipotesis untuk memberi arah
dalam melakukan perawatan.
Intervensi dilakukan berdasarkan prinsip konsevasi,
yaitu konservasi energi, struktur, personal dan sosial
Evaluasi  Observasi respon organisme terhadap intervensi.
Hasil dari uji hipotesa dievaluasi dengan mengkaji
respon klien apakah hipotesis membantu atau tidak

Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk beradaptasi dan


mencapai kondisi sehat. Dalam fase perencanaan, perawat harus menetapkan
tujuan :
a. Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan.
b. Menentukan tingkat perencanaan yang harus dikembangkan untuk
mencapai suatu tujuan
c. Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis,
kemudian tahapan dari perencanaan perawatan harus berdasar dari
prinsip, hukum, konsep, teori, dan pengetahuan tentang diri manusia.
Dalam mengembangkan perencanaan perawat harus meningkatkan
kemampuan partisipasi klien dalam perencanaan perawatan dan
mengidentifikasi tingkat partisipasi klien. Selama fase perencanaan
perawat boleh konsul dengan team kesehatan lain. Pelaksanaan dari
perawatan disebut implementasi. Perawat harus mengawasi respon klien.
Data dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase evaluasi. Selama fase
evaluasi perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan
kepada klien.
BAB III

PENUTUP
3.1   Kesimpulan
      Myra Estrin Levine adalah seorang ahli yang memberikan penjelasan
berbeda dari disiplin ilmu keperawatan.Dalam teori Levine ini terdapat empat
konsep konversi utama yaitu konversi energy,integritas struktur,integritas
personal dan integritas social.Semua teori ia bagi menjadi empat bagian utama
antara lain  orang, lingkungan , kesehatan, keperawatan.Selain itu, Levine juga
membahas orang dan lingkungan yang tergabung atau menjadi kongruen dari
waktu ke waktu.Menurutnya seorang perawat harus selalu mengobservasi,
memberikan intervensi yang tepat sesuai perencanaan dan mengevaluasi. Hal
tersebut untuk membantu klien,sehingga hubungan kerja sama antara perawat
dengan klien harus baik agar terwujudnya tujuan kedua belah pihak.
     
3.2 Saran
      Perawat harus mampu dalam  memenuhi tujuan dari asuhan keperawatan
yang dilakukan, agar proses keperawatan benar-benar mampu menunjang proses
pemulihan klien dan memenuhi tujuan dari keperawatan sesuai dengan teori
Levine yaitu klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi  yang saling berinteraksi 
dan beradaptasi terhadap lingkungannya.Lervine percaya bahwa intervensi
keperawatan merupakan aktivitas konservasi , dengan konservasi energy sebagai
pertimbangan utama.Dalam hal ini dituntut peranan perawat dalam mewujudkan
tindakan yang mencakup konversi-konversi tersebut dan  mengobservasi klien,
memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi.
Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai kesehatan
yang seutuhnya.
                                              
DAFTAR PUSTAKA

Dwidiyanti, M. (1998). Aplikasi Model Konseptual Keperawatan. Semarang:


Akademi Keperawatan Depkes Semarang.

Hidayat, A.Aziz Azimul.2007.Konsep dasar keperawatan edisi 2.Jakarta :


Salemba Medika

Potter, Patricia A. dan Anna G. Perry.2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4.


Jakarta : Buku Kedokteran.

Yanti, D. (2017). Model keperawatan menurut Myra E. Diakses pada 21 November 2017,
dari: https://www.academia.edu/11281547/Model _konsep_keperawatan_
menurut _Myra_E._Levine

Anda mungkin juga menyukai