Anda di halaman 1dari 25

“LEVINE’S THEORY

OF CONSERVATION“
KELOMPOK 3

NI NENGAH JUNIARTI (183222921)


NI KADEK YOPI ANITA (183222924)
NI LUH SUTAMIYANTI (183222933)
NI MADE SRI DAMAYANTI (183222936)
NI PUTU ITA MARTARIANI (183222941)
NI PUTU RITA LAKSMI (183222944)
NI WAYAN NIA ARDITYA SARI (183222948)
NI WAYAN SUMARNI (183222949)
Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar
terhadap manusia secara utuh yang menjadi kerangka dasar
praktik keperawatan sehingga dibutuhkan pemahaman mendalam
tentang falsafah dan paradigma yang sangat dibutuhkan dalam
peningkatan profesionalisme dalam dunia keperawatan.
Dunia keperawatan saat ini sangat berkembang dengan
pesatnya. Banyak teori-teori keperawatan yang hingga saat ini
masih digunakan dan diaplikasikan didalam praktik keperawatan
baik di lingkungan akademisi maupun lingkungan rumah sakit.
Salah satunya adalah pengaplikasian proses keperawatan
menurut konsep teori Levine’s di Rumah Sakit, namun belum
sepenuhnya dipahami dan diketahui oleh perawat.
Beberapa perawat melaksanakan asuhan keperawatan tanpa
menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien adalah
penerapan konsep teori Levine’s.
Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui dan mengkaji lebih
jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori
Levine’s diilapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui
apakah teori Levine’s dapat diaplikasikan dengan baik dalam
pelayanan keperawatan/ asuhan keperawatan.
MYRA ESTRIN LEVINE

Myra Estrin Levine lahir di Chicago pada tahun 1920. Latar


belakang pendidikannya adalah : tamat Diploma Keperawatan
tahun 1944, SB di Chicago University tahun 1949, kemudian
menyandang Master Ilmu Keperawatan dari Wayne State
Unversity, menjadi Professor dalam Keperawatan Medical Bedah
tahun 1987. Levine pensiun pada tahun 1987 dan meninggal pada
tanggal 20 Maret 1996, pada usia 75 tahun.
MODEL KONSERVASI TEORI LEVINE’S

Inti, atau konsep sentral, teori Levine adalah


konservasi. Konservasi dicapai melalui aktivasi jalur
sukses adaptif dan perilaku yang sesuai untuk berbagai
tanggapan yang dibutuhkan oleh fungsi manusia.
Levine mendefinisikan perawatan berdasarkan
pada ketergantungan/ hubungan manusia dengan orang
lain. Besarnya ketergantungan ini membuatnya
merencanakan empat prinsip konservasi yakni : kebutuhan
energi dan pemakaiannya, integritas sosial, integritas
struktur, integritas pribadi.
FILOSOFI TEORI LEVINE’S

Dalam mengembangkan teorinya Levine menggunakan


dasar pemikiran yaitu perjalanan penyakit dan pandangan individu
terhadap perubahan penyakit. Teori-teori yang dipakai sebagai
sumber teori Levine adalah :
• Teori Beland (1971) ; theory of spesifik causation and multiple
factors,
• Gibson’s (1966), definition of perceptual system,
• Erikson’s (1964); different between total and whole
• Selye’s (1956); stress theory
• Bate’s (1967); model of external environment
• Rogess (1970), dan nigtinggale
Teori keperawatan Levine dibangun atas dasar
humaniora dan ilmu pengetahuan. Teori ini terdiri dari
serangkaian intervensi mendukung dan terapi berdasarkan
pengetahuan ilmiah dan teknik kemampuan. Levine
memiliki pandangan holistik yang berasal dari
orang lain, yang tidak lain adalah pasien. Salah satu
teorinya yang sangat penting adalah konsep lingkungan.
KONSEP UTAMA TEORI LEVINE’S

Teori Myra Estrin Levine dikenal dengan Konservasi


Model yang berfokus dalam mempromosikan keseluruhan
adaptasi dan pemeliharaan dengan menggunakan prinsip-
prinsip konservasi. Model ini memandu perawat untuk
berfokus pada pengaruh-pengaruh dan respon-respon di
tingkatan yang organismik. Model Levine didasari 3 konsep
utama, yaitu Keutuhan (wholeness), adaptasi (adaptation),
dan konservasi (conservation) (Levine dalam Parker,
2001).
1. Keutuhan (Wholeness)
Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai
sebuah sistem terbuka, “interaksi terus-menerus dari organisme
individu dengan lingkungannya merupakan sistem yang ‘terbuka
dan cair’, dan kondisi kesehatan, keutuhan, terwujud ketika
interaksi atau adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan
kemudahan (jaminan integritas) di semua dimensi kehidupan”.
Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka antara lingkungan
internal dan eksternal menyediakan dasar untuk berpikir
holistik, memandang individu secara keseluruhan.
2. Adaptasi (Adaptation)
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan
mempertahankan integritas individu dalam menghadapi realitas
lingkungan internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari
adaptasi. Beberapa adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak
berhasil. Karakter adaptasi :
a. Historitas
b. Spesificity
c. Redundancy
3. Konservasi
Konservasi (conservation) memiliki arti “menjaga bersama-
sama”, yang menggambarkan suatu sistem yang kompleks
agar mampu melanjutkan fungsi ketika terdapat beberapa
ancaman. Konservasi membuat manusia mampu melawan
rintangan dan beradaptasi sesuai dengan pertahanan
mereka yang unik. Tujuannya adalah sehat dan kuat
melawan ketidakmampuan.
Peran perawat adalah mempertahankan konservasi dan
integritas pada semua situasi. Model interaksi dan
intervensi keperawatan ditujukan untuk peningkatan
kemampuan adaptasi dan mempertahankan kesehatan
secara keseluruhan (wholism) (Tomey & Alligood, 2006;
Alligood, 2010).
Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar
teorinya. Konservasi menjelaskan suatu system yang kompleks yang
mampu melanjutkan fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk.
Empat prinsip konservasi :
1. Konservasi Energy
2. Konservasi Integritas Struktural
3. Konservasi Integritas Personal
4. Konserasi Integritas Sosial
PARADIGMA TEORI KONSERVASI LEVINE’S

Teori Konservasi memiliki empat konsep pusat, yaitu mausia,


lingkungan, kesehatan, dan keperawatan.
1. Manusia
Manusia digambarkan sebagai sesuatu yang holistik, wholism
yang terintegritas. Manusia yang terintegrasi berarti bebas
dalam memilih dan bergerak, memiliki rasa identitas diri dan
memiliki harga diri. Levine juga menggambarkan manusia
sebagai sistem dari sistem yang secara keseluruhan
terorganisasi diantara semua bagian yang berkontribusi.
Pengalaman hidup manusia selalu berubah, kemudian
manusia berusaha untuk beradaptasi agar mampu
konservasi. Sesuai dengan ungkapan Levine bahwa proses
hidup adalah proses berubah
2. Lingkungan
Lingkungan melengkapi keutuhan suatu individu.
Lingkungan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a. Lingkungan Internal
b. Lingkungan Eksternal
1. Lingkungan Persepsi
2. Lingkungan Operasional
3. Lingkungan Konseptual
3. Kesehatan
Sehat dipengaruhi secara sosial dengan kemampuan untuk
berfungsi secara normal dengan cara yang layak. Sehat
tidak hanya bebas dari kondisi patologis. Sehat berarti juga
kembali pada diri sendiri, individu bebas dan mampu untuk
mengejar hal yang diinginkan dalam konteks yang
bersumber dari diri sendiri. Menurut Levine, hal penting
untuk diingat bahwa sehat juga dipengaruhi oleh kultural.
Secara individu, tingkat kesehatannya akan berubah
sepanjang waktu
3. Kesehatan
Levine mengungkapkan bahwa tugas perawat adalah
mengupayakan agar dapat mengambil keputusan pada
situasi yang tepat dalam menghadapi klien berdasarkan
ilmu dan pendekatan ilmiah, bersifat selektif dalam
mengobservasi dan menseleksi data yang relevan yang
didapatkan dari hasil pengkajian.
Perawat berpartisipasi secara aktif dan memberikan
dukungan dalam penyesuaian diri klien terhadap kondisi
yang sulit akibat penyakit. Intervensi keperawatan adalah
mendorong adaptasi yang baik dari klien atau menjadi
lebih baik secara sosial, kemudian perawat melakukan
tindakan terapeutik dan menyediakan dukungan bagi
klien ketika respon klien kurang baik.
KELEMAHAN TEORI LEVINE’S

Keterbatasan utama teori Levine’s adalah fokus yang


hanya ditujukan pada individu dalam keadaan sakit dan
pada ketergantungan pasien. Oleh karena itu, intervensi
keperawatan berdasarkan teori Levine hanya berfokus
pada saat ini dan jangka pendek, dan tidak mendukung
prinsip-prinsip promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari
praktek keperawatan saat ini.
KELEBIHAN TEORI LEVINE’S

Teori Levine’s akan terlihat lebih menguntungkan saat klien


mempunyai partner pengawas non perawat yang turut
membantu dalam penjadwalan keperawatan. Dan perawat
yang dapat mengerti keadaan dan integritas klien secara
penuh. Dengan didukung dari klien yang mampu
beradaptasi dan melakukan persepsi dengan normal.
PROSES KEPERAWATAN TEORI LEVINE’S

1. Pengkajian
Pada model teori konservasi Levine, pengkajian meliputi
empat konservasi yaitu konservasi energi, konservasi integritas
struktur, integritas personal dan integritas sosial (Tomey &
Alligood, 2006; Alligood, 2010).
2. Tropikognosis dan Justifikasi
Penegakan diagnosa keperawatan dalam konsep teori
konservasi Levine dirumuskan dalam rumusan pernyataan atau
justifikasi yang disebut tropikognosis (Tomey & Alligood, 2006 ;
Alligood, 2010). Tropikognosis merupakan rumusan masalah
keperawatan yang dibuat berdasarkan kemampuan klien
beradaptasi mempertahankan integritas dan konservasi.
3. Hipotesis
Hipotesis keperawatan didasarkan pada rumusan masalah yang
sudah ditentukan sebelumnya, perawat berusaha mencari
validasi pada klien tentang masalah yang diasuh. Perawat
melakukan hipotesis terhadap masalah dan solusi untuk
mengatasi masalah tersebut (Alligood, 2010). Hipotesis
merupakan inti dari rencana keperawatan
4. Intervensi dan Implemetasi
Rancangan intervensi dibuat berdasarkan pada prinsip
konservasi yaitu konservasi energi, integritas struktur,
integritas personal dan integritas sosial yang kemudian
diimplementasikan berdasarkan konsep yang sama.
5. Evaluasi
Evaluasi berdasarkan teori Konservasi Levine adalah
observasi pada respon organismik klien terhadap intervensi dan
implementasi keperawatan yang telah dilakukan. Tes hipotesa
dievaluasi dengan mengkaji respon organismik yang dapat
mendukung atau tidak mendukung hipotesis keperawatan.
Tindakan keperawatan yang dilakukan dapat bersifat terapeutik
maupun suportif.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai