Anda di halaman 1dari 11

MYRA ESTRIN

LEVINE

KELOMPOK 4:
1.Lita Alfiah Zahira
2.Nur Sodiq Allathif
3. Putri Indah Sriwahyuni
4. Ratih Eka Widayanti
5. Rida Febriyanti
Biografi Myra Estrin Levine

Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara.

Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya sering sakit (mengalami masalah

gastrointestinal) dan memerlukan perawatan(George, 2002).

Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar Bachelor Science of Nursing (BSN)

dari University of Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai

supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN)

di Wayne State University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga seperti University of Illinois di

Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An

Introduction to Clinical Nursing” yang dipublikasikan berulang kali pada tahun 1969, 1973 & 1989. Ia juga menerima gelar

doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun 1992(Tomey&Alligood, 2006).


Biografi Myra Estrin Levine
Levine meninggal pada tanggal 20 Maret 1996 di
Lorem ipsum dolor sit amet,
usianya ke 75 tahun. Levine pribadi menyatakan bahwa
ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan “Teori consectetur adipisicing elit, sed do
keperawatan,” tetapi ingin menemukan cara untuk
eiusmod tempor incididunt ut labore
mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan
Medikal Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa et dolore magna aliqua. Ut enim ad
keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan
minim veniam, quis nostrud
keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek
keperawatan pendidikan yang menurutnya sangat exercitation ullamco laboris nisi ut
prosedural dan kembali fokus pada pemecahan masalah
aliquip ex ea commodo consequat.
secara aktif dan perawatan pasien (George, 2002).
Teori Levine

Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan,


sehingga kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam
pengumpulan data, perencanaan, implementasi atau semua fase dari
posisi ketergantungan. Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk
beradaptasi terhadap gangguan kesehatannya.

Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya kemampuan


partisipasi klien dalam perawatan. Dalam fase pengkajian, klien dikaji
melalui dua metode yaitu interview dan observasi. Dalam pengkajian
berfokus pada klien, keluarga, anggota lainnya, atau hanya
mempertimbangkan penjelasan dari mereka dalam membantu
memecahkan permasalahan kesehatan klien.
Teori Levine
Hal ini juga mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi lingkungan eksternal. Menurut Levine, jika
anggota keluarga membutuhkan suatu perjanjian maka keluarga harus menjadi sasaran pengkajian. Dalam
pengkajian menyeluruh, perawat menggunakan empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman
pengkajian.

Teori Levine menyatakan bahwa:


1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.
2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.
3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan
perawatan.
4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan
yaitu tentang pengobatan atau support.
Teori yang dikemukakan

Model Levine berfokus pada individual sebagai makhluk holistic dan


area utama yang menjadi konsern perawat dalam memelihara keutuhan
seseorang (person’s wholeness).
Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup
terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya. Dan intervensi keperawatan adalah suatu aktivitas
konservasi dan konservasi energy adalah bagian yang menjadi
pertimbangan. Kemudian sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut
pandang konservasi energi, sedangkan dalam keperawatan terdapa
tempat konservasi di antaranya energy klien, struktur integritas,
integritas personal dan integritas social, sehingga pendekatan asuhan
keperawatan di tunjukkan pada pengguanaan sumber-sumber kekuatan
klien secara optimal.
Paradigma Keperawatan Menurut Myra Levine
Teori tentang paradigma keperawatan ini dibagi dalam 4 asumsi utama yaitu:

• Manusia digambarkan sebagai individu yang holistic yang terus menerus


berusaha untuk mempertahankan keutuhan dan integritas sebagai makhluk
yang berpikir, berorientasi pada masa depan, dan masa lalu.
• Keperawatan adalah untuk mempromosikan adaptasi dan
mempertahankan keutuhan (bio, psiko, social, dan spiritual) yang baik untuk
individu maupun masyarakat.
• Sehat sakit secara umum didefinisikan sebagai kemampuan atau tidaknya
untuk melakukan fungsi secara normal (Levine, 1969).
• Lingkungan adalah dimana kita terus menerus dan secara aktif terlibat
dalam menjalani kehidupan. Levine juga memandang bahwa setiap individu
memiliki lingkungan sendiri, baik secara internal maupun exsternal.
Kelemahan Teori Myra Levine

Meskipun kelengkapan teori dan aplikasi Levine luas, model


ini bukan tanpa batasan. Sebagai contoh model konservasi
Levine berfokus pada penyakit yang bertentangan kesehatan
dengan kesehatan demikian juga intervensi keperawatan
dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi penyajian individu.
Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan teori
Levine adalah berfokus pada saat ini dan jangka pendek dan
tidak mendukung prinsip-prinsip promosi dan pencegahan
penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktik
keperawatan saat ini.
Kelebihan Teori Myra Levine

Pada teori akan terlihat lebih menguntungkan saat dimana keadaan


klien mempunyai partner pengawas non perawat yang turut membantu
dalam penjadwalan keperawatan. Dan perawat yang dapat mengerti
keadaan dan integritas klien secara penuh dengan didukung dari klien
yang mampu beradaptasi dan melakukan persepsi dengan normal.
Simpulan

Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus


mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk membantu
individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kemampuan sehingga dapat membantu memenuhi tekanan atau
memenuhi kebutuhan yang dihasilkan dari suatu kondisi, lingkungan,
situasi atau waktu yang bertujuan untuk melakukan konservasi kegiatan
yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki klien
secara optimal.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai