KELOMPOK : VIII
begitu pesat, baik dibidang praktik, penelitian, maupun pendidikan keperawatan. Ilmu
keperawatan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, memiliki teori-teori yang
terbentuk dari filosofi dan paradigma yang berbeda dari para pencetus teori
keperawatan. Tidak semua teori dapat diaplikasikan secara langsung pada praktik
keperawatan sehari-hari, tergantung pada kondisi pasien dan situasi lingkungan yang
dialami pasien (Fawcett, 2005). Sehingga, perawat sebagai profesi yang menjalankan
praktik berdasarkan batang tubuh ilmu keperawatannya, harus dapat mengenali dan
ilmu pengetahuan keperawatan saat ini tidak terlepas dari upaya ahli keperawatan
yang dikembangkan oleh Myra Estrin Levine. Tiga konsep utama konservasi model
adalah holistik, adaptasi, dan konservasi (Tomey&Alligood, 2006). Tujuan dari model
prinsip-prinsip konservasi.
2
kerja dalam menganalisis teori konservasi ini mengacu pada buku yang ditulis oleh
Fawcett (2005).
I.2 Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan agar penyusun mampu memberikan gambaran tentang model
Myra E Levine dan makalah ini diharapkan menjadi referensi tambahan ilmu dalam
Levine.
3
BAB II
ANALISIS MODEL KEPERAWATAN MYRA E LEVINE
II.1 Riwayat Hidup
Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak tertua dari
tiga bersaudara. Levine sangat mengagumi ayahnya yang seorang pekerja keras. Awal
ketertarikan Levine pada keperawatan adalah saat ayahnya sering keluar masuk rumah
sakit karena masalah gastrointestinal. Ibunya adalah ibu rumah tangga yang
mendukung profesi Levine sebagai perawat (Parker & Smith, 2010). Levine
Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk
1944 dan mendapatkan gelar S-2 nya dari Wayne State University pada tahun 1962.
University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Levine menulis 77
Nursing” yang dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969, 1973 &
4
1989.Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun
1992(Tomey&Alligood, 2006).
Levine meninggal pada tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun. Levine pribadi
keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga ingin
dan kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien
(George, 2002).
perawat untuk fokus dalam pengaruh dan respon dari level organismik. Aligood
sejarah penyakit dan menyadari bahwa pemikiran manusia terhadap penyakit berubah
sepanjang waktu. Model konsep ini juga sangat dipengaruhi oleh defenisi sistem
perseptual dari Erikson dan juga teori model lingkungan Bates, (Aligood, 2003).
Kedua teori itu membuat Levine menyadari bahwa lingkungan ekternal memberi
manusia. Lebih khusus lagi, fokus model konservasi adalah adaptasi sebagai proses
5
dengan lingkunagn internal dan eksternal, yang juga menekankan tanggung jawab
perawat untuk konsevrasi energi pasien, serta integritas struktural, pribadi dan sosial.
Levine menganggap model konservasi adalah model interaksi, isi model konservasi
berkaitan dengan interaksi antara manusia dan lingkungan. Dengan kata lain “Model
adaptasi”.
dan pendirian batas – batas pribdai dan pertahanan mereka masing – masing
aliran stabil lebih akurat mnecerminkan realitas perubahan harian serta perubahan
perkembangan”.
Umpan balik: umpan balik adalah metode untuk mengendalikan sistem oleh
reinserting kedalamnya yang merupakan hasil dari masa lalu. Umpan balik yang
6
positif diwujudkan ketika proses patologis terjadi dan dapat bertanggungjawab
sama – tidak hanya paralel dan tidak hanya stimultan, tetapi merupakan bagian –
bagian penting dari kegiatan. Selain itu dia juga mengidentifikasi empat prinsip
Dalam model konsepnya, Myra Levine memandang manusia sebagai satu kesatuan
keunikan dan berharga. Lebih lanjut Levine mendefinikan manusia sebagai sistem
dari sebuah sistem dan masing-masing bagian menjadikan manusia sebagai satu
kesatuan. Dalam kehidupan manusia akan mengalami perubahan. Konsep utama dari
model konsep ini adalah bagaimana manusia menghadapi perubahan dengan adaptasi
(Aligood, 2004). Respon atau cara manudia menghadapi perubahan model konsep
tingkah laku atau perubahan pda level fungsi selama seseorang beradaptasi dengan
Respon ini merupakan respon paling primitif. Respon ini muncul apabila seseorang
2. Respon Inflamantori
7
Respon ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh dari hal-hal yang berbahaya di
Pada level ini, respon dibangun menurut waktu dan dipengaruhi oleh setiap
pengalaman stres yang dirasakan pasien. Jika stres terjadi dalam waktu lama, hal
4. Respon Perseptual
Respon ini terjadi berdasarkan kesadaran perceptual seseorang. Hal tersebut terjadi
dengan kata lain saat beradaptasi manusia menahan kebebasan dalam melakukan
Setiap Individu memiliki respon adaptasi yang berbeda bergantung pada suku, usia,
jenis kelamin, atau berat tidaknya sebuah penyakit (Parker, 2003). Lebih lanjut Parker
yang utuh. Manusia memiliki lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal
adalah lingkungan yang berasal dari dalam pasien. Lingkungan internal merupakan
kombinasi dari aspek psikologi dan dan patopsikologi individu yang secara konstan
8
1. Perseptual – Merupakan aspek dari lingkungan yang dapat diterima dan dirasakan
manusia secara fisik, walaupn manusia tidak dapat merasakan mereka. Misalnya
3. Konseptual – Pada level ini lingkunan dibangun atas dasar kebudayaan dan juga
agama yang dimediasi oleh bahasa, pemikiran dan sejarah. Misalnya Norma, nilai,
Levine mengemukan bahwa kondisi sehat adalah ketika seorang mampu beradaptasi
dengan efektif. Adaptasi efektif akan membawa pasien ke konservasi yang merupakan
suatu kondisi ketika pasien dapat mencapai level maksimum kesehatan dengan
konservasi sebagai cara sebuah sistem mampu untuk berfungsi walaupun menghadapi
tantangan yang berat. Tujuan dari konservasi adalah kesehatan dan kekuatan untuk
1. Konservasi energi
Pada konservasi ini seorang individu harus memiliki keseimbangan energi keluar dan
Konservasi ini berarti cara-cara yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi tubuh
Pada konservasi ini, seserang sebagai manusia yang memiliki identitas, harga diri, dan
kedudukan.
9
4. Konservasi integritas Sosial
Pada Konsevasi ini, manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan suprt
system untuk dapat menjalani kehidupan yaitu keluarga, kelompok masyarakat, dan
pemuka agama.
konservasi di atas tidak dapat dipenuhi. Secara sederhana, konsep sehat sakit dari
dalam memenuhi setiap konversi pasien dengan baik (Parker, 2011) Asuhan
konservasi. Peran perawat dalam model konsep Levine berdasarkan konservasi adalah
1. Konservasi energi
makan
Pada konservasi ini perawat membantu proses penyembuhan fungsi dan struktur
Contoh: Latihan ROM pada pasien dengan Struk, Pengobatan luka dekubitus pada
10
Perawat menghargai pasien dengan cara memanggil nama mereka, menghormati
kenyamanan pasien.
Perawat membantu pasien untuk melakukan komunikasi dengan keluarga, orang lain
Menurut model konsep Levine, perawat memiliki fungsi yang signifikan dalam
(Aligood, 2004)
kemungkinan masalah yang terjadi jika seseorang tidak dapat mencapai level
perawat itu sendiri. Tujuan dari perawat menggunakan model konsep ini untuk
tujuan dari asuhan keperawatan dengan menggunakan model konsep Levine adalah
aktifitas yang unik dan berkelompok. Selain itu seseorang akan selalu memperhatikan
intergritasnya dan tanggung jawab perawat adalah untuk membantu, membela dan
11
BAB III
EVALUASI MODEL KEPERAWATAN MYRA E LEVINE
itu berbasis konsep ilmiah. Filosofi klaim Levine yakni kesucian hidup dan
menyatakan bahwa manusia itu berbasis sistem moral yang dilihat secara utuh, yang
memandang hak – hak pasien sebagai manusia secara realistis. Teori model
antara praktisi dengan pasien, sehingga teori model Levine ini banyak mempengaruhi
sekolah keperawatan maupun disiplin ilmu lainnya. Hal ini dikarenakan Levine
Menurut Fawcett (2005) suatu teori keperawatan dikatakan mempunyai makna yang
dalam dan luas jika mengandung empat paradigma yaitu manusia/individu, kesehatan,
lingkungan, dan keperawatan. Hal ini perlu dimiliki karena setiap paradigma haruslah
keperawatan. Teori ini nantinya akan digunakan dalam bagian proses keperawatan
12
Konservasi mendeksripsikan sistem yang kompleks yang bisa dilanjutkan untuk
fungsi suatu tindakan meski sangat menantang dalam pengaplikasinnya. Tujuan dari
1) Manusia / Individu
Manusia/Individu dipandang memiliki pola diri yang pasti dan unik. Pola ini telah
dibentuk untuk menjamin kesuksesan dari pencapaian aktivitas dasar dalam hidup
individu itu sendiri. Melihat adanya pola diri yang adaptif, hal ini mendemonstrasikan
bahwa adaptasi adalah sesuatu yang historical dan spesifik pada diri seorang individu.
Selain itu pola adaptasi bisa tersembunyi di gen seorang individu. Pada pola adaptasi
yang melakukan adaptasi. Kehilangan segi redudansi yang didapat dipengaruhi oleh
2) Lingkungan
dan eksternal. Didalam lingkungan internal meliputi dua dimensi , Homeostatis dan
dasar yang penting yakni sinkskronasi antara fisiologis dan psikologis. Sedangkan
perubahan dari waktu- ke waktu dan lebih mendeskripsikan pola adaptasi yang luar
biasa atas individu dalam menanggapi perubahan yang luas dalam hidup.
13
Respon yang ada pada lingkungan internal akan berlanjut ke lingkungan eksternal.
3) Keperawatan
Model interaksi keperawatan tentang stress dan intervensi yang ada diperuntukkan
Interaksi-interaksi ini didasari oleh latar belakang keilmuan dari prinsip konservatif.
Fokus dari teori konservatif adalah mencapai keseimbangan penyaluran energi dan
permintaan didalam realitas bilogis yang unik bagi setiap individu. Asuhan
4) Kesehatan
Kesehatan secara sosial diartikan sebagai kemampuan dalam berfungsi secara wajar.
Kesehatan tidak hanya sebuah absensi dari kondisi patologis. Kesehatan adalah proses
kembali ke kehidupan, individu adalah hal yang bebas dan bisa untuk mengejar
mempunyai definisi sehat yang akan berubah-ubah sesuai dengan berubahnya waktu.
Keempat paradigma yang telah dijelaskan diatas dikataan kongruen jika memiliki
proporsi hubungan dalam teori model konseptual ini. Fawcett (2005) menyatakan
individu seutuhnya dengan lingkungannya. Hal ini juga sesuai dengan makna dari
menekankan akan tiga hal yakni historisitas, spesifikasi, dan redudansi. Lingkungan
14
baik internal dan eksternal. Perawat dapat mengaitkan lingkungan internal ke aspek
1) Konservasi Energi
mencapai proses keseimbangan energi. Hal ini juga didasarkan dari hukum kedua dari
Konservasi energi sudah lama digunakan di praktik keperawatan meski sebagian besar
mungkin.
kepada level baru adaptasi. Perawat bisa membatasi jumlah bagian tubuh yang
diserang oleh suatu penyakit dengan pengenalan dari perubahan fungsional dan
Harga diri dan perasaan terhadap identitas adalah penting. Hal yang paling rentan
pada pasien. Ini dimulai dengan pengikisan dari privasi dan tahapan munculnya
15
mereka. Tujuan dari seorang perawat adalah untuk memberi pengetahuan dan
kekuatan , jadi individu dapat melanjutkan menjadi seorang individu yang mandiri,
selama tidak menjadi pasien lagi maka mereka tidak akan tergantung lagi. Kesucian
orang. Konservasi dari integritas personal termasuk pengenalan dari konsep kesucian
tiap individu.
Pencapaian makna hidup didalam komunitas sosial dan kesehatan ditentukan secara
Panduan pendidikan keperawatan berdasar teori model konseptual Levine juga sudah
intuitif, kritis, dan kreatif. Hal yang tidak kalah penting lagi adalah mahasiswa harus
oral dan memvalidasi hipotesis akan praktik model konsep ini adalah sangat
dan mengkonsep hal dari kemanusiaan dan ilmu keperawatan, filosofi, teologi,
16
kemanusiaan, fisiologi, mikrobiologi, psikologi, sosiologi, sejarah pendidikan,
2014).
Menurut Fawcett (2005) teori model konservasi ini kongruen secara logical. Levine
mampu mentranslasikan ide mekanis dari reaksi kepada lingkungan dengan membawa
ide yang lebih holistic dan berespon integratif. Asuhan keperawatan didasari oleh
pengetahuan keilmuan dan keahlian keperawatan yang diikuti oleh 4 prinsip dasar
Konservasi mendeksripsikan sistem cara yang kompleks yang bisa dilanjutkan untuk
fungsi meski sangat menantang. Tujuan dari konservasi adalah kesehatan dan
keperawatan bisa berhadapan dengan 2 prinsip konservasi yang khas, perawat harus
bersifat abstrak dan umum dengan teori yang lebih spesifik dan konkrit. Konsep dan
teori yang dihasilkan dari model konseptual Levine (Fawcett, 2005; Alligood &
Intention dan Redundancy.
biologis dimana realitas tersebut harus dihadapi oleh perawat. Beberapa asumsi dari
17
teori tersebut diantaranya konservasi sebagai hasil dari proses adaptasi, perubahan
penerapan dari prinsip model konservasi adalah restorasi kesehatan fisik, serta
pemulihan optimal dari struktur dan fungsi tubuh sebagai respon alamiah terhadap
tubuh untuk menghasilkan tingkat energi yang lebih tinggi dari sebelumnya) sebagai
akibat dari kegagalan proses autoregulasi tubuh, regimen terapeutik berfokus pada
tidak dapat mengganti proses patologis akan ditujukan untuk meningkatkan kenyaman
ide atau konsep berasal dari model konsep konservasi. Levine menyatakan proses
berpikirnya memang cukup konsisten akan tetapi dicurahkan dalam banyak area, tidak
hanya pada satu area saja. Schaefer (1991) menyatakan bahwa penerapan
pemberian perawatan akan tetapi perawat harus memiliki informasi terkait respon
18
individu sehingga teori ini pun mengarah pada kualitas perawatan dan efektifitas
biaya.
mendefinisikan ulang mengenai penuaan dan hampir keseluruhan hal yang harus
dibutuhkan dalam rangka menjaga kesejahteraan fisik dan dan sosial. Selanjutnya ia
asumsi dan proposisi dalam teori tersebut. Teori redundansi berasumsi bahwa tidak
tersedianya kondisi baik dalam fisiologis, anatomi dan respon psikologis individu
yang digunakan dalam pengembangan upaya perawatan pasien. Proposisi dalam teori
tersebut adalah tubuh memiliki lebih dari satu cara untuk memenuhi fungsinya hal
konsultasi dari klien dan petugas kesehatan dan ketika pilihan redundansi tidak
tersedia maka mempertahankan diri menjadi hal yang sulit bagi klien (Schaefer,
2001).
Asumsi dari teori ini dikembangkan oleh Schaefer yang menyatakan bahwa seluruh
dalam ilmu pengetahuan dasar, tujuan dari konservasi adalah tetap dalam
19
kebersamaan menuju keseimbangan intervensi keperawatan dan partisipasi klien dan
proposisi yang dikembangkan adalah individu selalu terkait dengan lingkungan dan
teori lain seperti teori menjaga keseimbangan yang dikembangkan oleh Schaefer
(1996) dilakukan pada wanita dengan fibromyalgia, teori mengenai efek latihan
berjalan bagi wanita yang menderita kanker payudara yang dikembangkan oleh Mock
dalam model konseptual mana yang cocok diaplikasikan pada situasi dan populasi
tertentu. Evaluasi ini dilakukan dengan cara menghubungkan konsep dan proposisi
dalam model konseptual yang masih bersifat abstrak dan umum dengan konsep dan
pada tahap ini mencakup evaluasi pada aspek utilitas sosial, kongruensi sosial dan
menunjukkan upaya Levine yang berhati-hati dalam memilih diksi guna menghindari
20
adanya makna ganda dari teorinya. Conservation Model merupakan model konseptual
yang memungkinkan untuk diaplikasikan pada berbagai setting dan populasi klien.
penggunaan model konseptual Levine sebagai model yang mengkaji sumber daya
mengkaji mengenai konservasi pada struktur integritas meliputi insidensi dan prediksi
dari nyeri tekan pada populasi pasien di setting IGD rumah sakit, panti rehabilitasi
penelitian pada wanita dewasa yang sehat terkait konservasi energi dalam kapasitas
level magister keperawatan. Beberapa institusi yang menerapkan model konseptual ini
panduan pada setiap komponen dalam metodologi praktek model konseptual Levine
(Alligood, 2010).
21
2. Nursing Diagnosis Assessment Guide (Taylor, 1989), penelitian ini mengkaji
konservasi energi pada pasien dengan gangguan neurologis. Konservasi energi yang
dimaksud meliputi kebutuhan oksigen, nutrisi, aktivitas dan istirahat dan kondisi
sakit. Selain itu juga dilakukan pengkajian pada integritas struktural yaitu sistem
meliputi status mental, komunikasi, gambaran diri, dan adaptasi serta pengkajian pada
konservasi integritas sosial yaitu keluarga dan situasi sosial. Pengkajian ini dilakukan
3. Family Assessment Tool (Lynn Mc Hale & Smith, 1991). Penelitian ini meliputi
pengkajian pada anggota keluarga dari pasien di unit perawatan kritis (ICU) meliputi
etnis, agama, kebutuhan keluarga, informasi dan diskusi dengan tenaga kesehatan)
serta pengkajian konservasi integritas sosial meliputi dukungan keluarga, dan pola
kerja.
keperawatan berfokus pada seluruh aspek dalam individu klien. Beberapa penelitian
yang berlandaskan pada model ini adalah penelitian Taylor (1989) mengenai
wanita lansia dengan riwayat cedera serebrovaskular, penelitian Cooper (1990) dan
Neswick (1997) mengenai konservasi struktur integritas pada pasien dengan luka pada
22
jaringan lunak, serta penelitian Fawcett (1992) mengenai aplikasi model konservasi
3.5.2. Kongruensi Sosial
akan tetapi model konseptual ini selaras dengan topik perawatan kesehatan holistik
saat ini yang menitikberatkan pada perawatan individu sebagai makhluk yang
juga dilakukan dengan pendekatan empat dimensi dalam model tersebut. Model
konseptual ini dapat diaplikasikan oleh setiap petugas kesehatan dalam intervensi
3.5.3. Signifikansi Sosial
ranah dalam keperawatan. Hirschfeld (1976) menyatakan bahwa empat prinsip model
konservasi sangat mudah digunakan terutama pada klien dengan gangguan kognitif
pada lansia dimana pendekatan konservasi yang dimaksud meliputi aktifitas klien
dengan perawat maupun klien dengan keluarga. Cox (1991) menyatakan bahwa
23
tepat dan dapat diukur atau dinilai dengan mengkaji respon organisme (Schaefer,
2001).
24
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
Analisis, kritik, dan evaluasi adalah metode-metode yang digunakan untuk
mempelajari karya teoritis keperawatan secara kritis. Analisis teori dilakukan untuk
belajar tentang karya dan sangat penting bagi para ilmuwan perawat yang berniat
Menurut Fawcett (2005) teori model konservasi ini kongruen secara logis. Levine
mampu mentranslasikan ide mekanis dari reaksi kepada lingkungan dengan membawa
ide yang lebih holistic dan berespon integratif. Asuhan keperawatan didasari oleh
pengetahuan keilmuan dan keahlian keperawatan yang diikuti oleh 4 prinsip dasar
Konservasi mendeksripsikan sistem cara yang kompleks yang bisa dilanjutkan untuk
fungsi meski sangat menantang. Tujuan dari konservasi adalah kesehatan dan
keperawatan bisa berhadapan dengan 2 prinsip konservasi yang khas, perawat harus
VI. 2 Saran
25
Aplikasi Model Konservasi Myra E. Levine dalam Asuhan Keperawatan pada
Anak dengan Demam Di Ruang Rawat Infeksi Anak Rumah Sakit Umum Pusat
Nasional Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta xiv + 147 halaman + 3 tabel + 3
skema + 7 lampiran
Abstrak
Residensi Ners Spesialis Keperawatan Anak dalam bentuk kegiatan praktik Residensi
I dan II. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran aplikasi
Model Konservasi Myra E. Levine pada asuhan keperawatan anak dengan penyakit
infeksi dan pencapaian kompetensi baik sebagai pemberi asuhan, advocator, conselor,
educator, colaborator, dan agen perubah selama praktik residensi. Menurut model
integritas personal dan integritas sosial. Pada kondisi demam intervensi yang
nutrisi yang adekuat. Konsep lain yang diterapkan dalam asuhan keperawatan dengan
demam ini adalah konsep family centered care (FCC), kemudian melaksanakan ners
format dischar planning dan optimalisasi ruang bermain. Kata kunci: model
26
ABSTRACT
27
ABSTRAK
28
DAFTAR PUSTAKA
Cox, R.A., Sr. (1991). A tradition of caring: Use of Levine’s model in long term
Langemo, D.K., Olson, B., Hanson, D., Hunter, S., Silberberg, T. (1991) Incidence
and prediction of pressure ulcers in five patient care setting. Decubitus: 4(3), 25-26.
FA. Davis.
Schaefer, K.M. (2001). Myra Levine conservation model: A model for the future.
Lange.
29