Anda di halaman 1dari 18

COVER

Analisis Teori Levine Dalam Aspek Ontologi


ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Model konservasi yang dikemukakan oleh Myra Estrin Levine berfokus
pada pelayanan kesehatan dengan memandang pasien secara holistik dan
terintegrasi. Salah satu respon yang diberikan oleh manusia terhadap perubahan /
hambatan pada tubuhnya adalah dengan melakukan konservasi. Konservasi
menurut Levine adalah bagaimana individu dalam mempertahankan
keseimbangan energinya. Perawat sebagai pemberi asuhan berperan penting
dalam membantu individu untuk mempertahankan integritas personal,
mengedukasi, mempromosikan kesehatan pasien dan keluarga secara mandiri,
serta mempertimbangkan aspek sosial pasien yang dipercaya mampu
mempengaruhi kesehatan (Hartini, 2012).
Ontologi, epistemiologi, dan aksiologi merupakan perspektif utama yang
penting dari filosofis ilmu keperawatan (Aini, 2018). Hal ini dikarenakan ontologi
dapat menjelaskan dasar proses keperawatan, epistemiologi dapat menjelaskan
bagaimana proses keperawatan itu terjadi, dan aksiologi dapat menjelaskan terkait
kegunaan atau manfaat proses keperawatan tersebut (Silalahi dkk., 2021).
Ontologi mampu untuk mengidentifikasikan fenomena dasar dari suatu teori,
khususnya hakikat dari teori konservasi yang dikemukakan oleh Levine. Oleh
karena itu, penulis membuat Lembar Tugas Kelompok yang berjudul “Analisis
Teori Levine Dalam Aspek Ontologi”

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan Lembar Tugas Kelompok ini adalah untuk
menganalisis Teori Levine dalam aspek Ontologi
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari Lembar Tugas Kelompok ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui konsep dasar Teori Levine
b. Menganalisis Teori Levine dalam aspek Ontologi
1.3 Manfaat
a. Diharapkan dapat memberi kontribusi atau masukan bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan penerapannya tentang analisis teori Levine dalam
aspek Ontologi dalam keperawatan
b. Diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan dalam pembuatan
atau penyusunan program, penatalaksanaan, dan kebijakan sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam keperawatan.

1.4 Metode
BAB II
HASIL

2.1 Konsep Teori Levine


Berangkat dari tujuan untuk lebih menekankan pemahaman konsep pada
keperawatan medikal bedah dibandingkan peningkatan teori keperawatan, Myra
Esrin Levine mengemukakan pendekatan baru yaitu model konservasi. Model
Konservasi Levine berfokus pada adaptasi mempertahankan atau pelestarian
energi untuk kesehatan yang meliputi keutuhan (wholeness / holism), integritas,
dan kesatuan. Menurut Levine, lingkungan internal dan eksternal merupakan
gabungan dari proses adaptasi dan keutuhan individu dipandang sebagai fungsi
interaksi yang berlangsung secara harmonis. Model Levine bertujuan pada
konservasi kesehatan dan keutuhan dengan cara intervensi yang bersifat teraupetik
dan suportif. Intervensi tersebut berpedoman pada 4 prinsip konservasi yang
terdiri dari konservasi energi, integritas struktural, integritas personal, dan
integritas sosial (Elon dkk., 2021). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut terkait
tiga konsep utama dalam Model Levine (Hartini, 2012).
a. Konservasi
Levine mendefinisikan konservasi (conservatio / menjaga bersama-sama)
sebagai cara untuk melanjutkan fungsi meskipun terdapat hambatan dimana
individu mampu melawan rintangan, melakukan penyesuaian / adaptasi, dan
mempertahankan keunikannya selama konservasi berlangsung. Konservasi
memiliki tujuan agar kesehatan dan kekuatan mampu mengatasi ketidakmampuan
serta berfokus pada keseimbangan antara suplai dan kebutuhan energi yang terdiri
dari empat prinsip sebagai berikut.
1. Konservasi energi
Dalam mempertahankan aktivitas hidup manusia, diperlukan adanya
keseimbangan energi untuk meskipun timbul hambatan berupa proses
penuaan ataupun penyembuhan. Untuk menjaga keseimbangan input dan
output energi tersebut diperlukan konservasi energi agar terhindar dari
kelelahan yang berlebihan. Faktor internal dan ekternal berpengaruh pada
menipisnya energi, salah satu cara untuk menyeimbangkan energi adalah
dengan istirahat, olahraga, dan pemeliharaan gizi.
2. Konservasi integritas struktural
Dalam mencegah kerusakan fisik dan meningkatkan proses
penyembuhan, dibutuhkan konservasi integritas struktual untuk
mempertahankan atau memulihkan struktur tubuh, salah satu contoh dari
konservasi integritas struktural adalah dengan latihan ROM.
3. Konservasi integritas personal
Konservasi ini menekankan pada individu berhak untuk diakui,
dihormati, dan mendapatkan kesadaran diri serta menentukan nasibnya
sehingga individu dengan bantuan perawat mampu meringkas
kehidupannya sendiri agar tidak lama menjadi seorang pasien dan pada
kondisi ketergantungan. Contohnya adalah perawat mengakui dan
senantiasa melindungi kebutuhan ruang pasien dengan cara respek selama
prosedur, memberikan dukungan atas usahanya, dan memberikan edukasi.
4. Konservasi integritas sosial
Pada konservasi integritas sosial, perawat memegang peranan penting
untuk meningkatkan makna hidup pasien melalui komunikasi sosial yang
dapat membantu mempertahankan kesehatan individu sebagai bagian dari
keluarga, komunitas, kelompok agama, etnis, dan bangsa. Dalam hal ini
perawat dapat mensupport pasien untuk memperkuat interaksi sosial
dnegan keluarga, pasien lain, ataupun mempromosikan penggunaan media
sosial.
b. Keutuhan / Wholeness / Holism
Berlandaskan pada apa yang dikemukakan oleh Erikson, Levine
mendefinisikan keutuhan sebagai interaksi yang dilakukan serta terus menerus
antara individu dengan lingkungannya dimana individu secara meresponi
hambatan dari lingkungannya secara terintegrasi / terbuka. Adaptasi individu
dalam menghadapi hambatan lingkungannya disebut sebagai respon organisme
yang terdiri dari melawan, inflamasi, stress, dan perseptual.
c. Adaptasi
Upaya individu mempertahankan integritas terhadap realitas lingkungan
baik secara internal maupun eksternal adalah proses dari adaptasi dan
membuahkan hasil konservasi. Adaptasi sendiri menurut Levine memiliki tiga
karakteristik yaitu, historisitas, kekhususan, dan redundansi. Historisitas adalah
respon adaptif berdasarkan genetik dan sejarah masa lalu, kekhususan atau
spesifik adalah respon adaptif berdasarkan sistem stimulus respon unik yang
dimiliki individu, sedangkan redudansi adalah respon alternatif pada tubuh yang
berupa kompensasi yang diberikan oleh jalur lain untuk mengambil alih dan
menyelesaikan pekerjaan atau masalah.

Gambar 1. Model Konservasi Myra Estrin Levine

2.2 Analisa Teori Levine dalam Aspek Ontologi


Ontologi berasal dari bahasa yunani, Ontos: being dan Logos: logic.
Ontologi merupakan the theory of being qua being, teori sebagai keberadaan atau
teori tentang keberadaan. Ontologi didefinisikan sebagai suatu cabang metafisika,
mengkaji sesuai yang ada dan sepanjang sesuatu itu ada (Saihu, 2019). Ontologi
disebut sebagai ilmu pertama, studi mengenai yang ada sejauh ada dan berlaku
untuk semua entitas, Allah dan semua ciptaan-Nya. Ontologi mengkaji pertanyaan
mengenai obyek apa yang dikaji oleh suatu pengetahuan (Kristiawan, 2016).
Ontologi adalah kajian filsafat terkuno dari Yunani mengenai keberadaan
sesuatu secara konkrit. Tokoh yunani yang berpandangan ontologi adalah
Aristoteles, Plato dan Thales. Thales merenungi air yang terdapat di mana-mana,
kemudian menemukan bahwa air adalah substansi paling dalam sebagai asal mula
dari segala sesuatu. Yang terpenting bukanlah ajaran tentang air sebagai asal mula
dari segala sesuatu, namun segala sesuatu berasal dari substansi belaka
(Burhanuddin, 2018).
Prinsip dasar keperawatan adalah asuhan keperawatan yang bersifat holistik,
professional dan humanistik sesuai ilmu standar pelayanan keperawatan yang
berpegang teguh pada kode etik yang memberikan landasan bagi perawat untuk
bekerja professional, mandiri dan memulai upaya kolaborasi. Ilmu keperawatan
menitik beratkan pada pemberian pelayanan asuhan keperawatan terkait respon
manusia terhadap sakit dan sehat yang berfokus pada caring perawat terhadap
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar klien. Ontologi dalam teori keperawatan
menitikberatkan pada paradigm keperawatan yaitu: lingkungan, kesehatan,
manusia dan keperawatan (Sylvie & Roni, 2019).
Berdasarkan pendekatan ontologi pada teori Levine maka dapat diketahui
bahwa perawat harus mempertimbangkan pasien secara holistik dengan cara
memperhatikan keseimbangan energi dan pemeliharaan integritas pasien ditinjau
dari segi ketergantungan dan kemampuan terbatas pasien agar pasien dapat
beradaptasi pada ganguan kesehatannya dengan bantuan perawat. Levine
memandang intervensi keperawatan sebagai kegiatan yang memiliki sifat
konservasi yang dapat menjadi pertimbangan di masa yang akan datang (Risnah
& Irwan, 2021). Dapat diartikan bahwa dalam memberikan perawatan, perawat
harus mampu untuk mempertahankan integritas personal, mengedukasi,
mempromosikan kesehatan pasien dan keluarga secara mandiri, serta
mempertimbangkan aspek sosial pasien yang dipercaya mampu mempengaruhi
kesehatan (Hartini, 2012).

2.3 Temuan Artikel


No Judul Analisis Ontologi
.
1.
Application of Levine’s Model konservasi ini didasarkan pada
Model in Nursing Care of keyakinan merupakan salah satu model yang
Patient with Diabetic dapat menjadi pedoman bagi perawat dalam
Foot: A Case Study menentukan intervensi kepada pasien.
Dimana perawat menciptakan lingkungan
Author: Heri Kristianto
dengan prinsip pasien akan sembuh dengan

February 2020 melestarikan energy pasien melalui intervensi


keperawatan (konservasi energy),
melestarikan atau memulihkan struktur
integritas pasien dengan promosi
penyembuhan (konservasi integrasi
structural), melestarikan identitas pasien
(konservasi integritas personal), dan yang
terakhir adalah dengan cara melestarikan
social pasien (konservasi integritas social)
dengan memfasilitasi dan memelihara
hubungan. hal ini mendasari model
konservatif Levine ini dianggap sangat
aplikatif digunakan pada kasus medis
terutama pada proses asuhan keperawatan
kaki diabetic.

2.
Nursing Care in the Tindakan operasi yang akan dilakukan pada
Ovarian Cancer pasien dengan kanker ovarium stadium lanjut
According to Levine's dimana akan kehilangan organ reproduksinya
Conservation Model: A serta perawatan ekstensif yang akan diterima
Case Report setelahnya sangat beresiko dalam mengalami
masalah fisik dan psikososial dalam proses
Author: Sibel Peksoy
pengobatan dan perawatan dalam hal ini
Kaya et.all
dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita
secara negatif. Dalam jurnal ini memandang
2022 bahwa teori dan model keperawatan
diperlukan dalam proses untuk mendukung
adaptasi individu dan memastikan integritas
keperawatan yang diberikan. Asuhan
keperawatan dibangun berdasarkan model
teori keperawatan dengan tujuan perawatan
yang diberikan terpenuhi secara holistic dan
kualitasnya meningkat. Untuk mencapai
tujuan ini salah satu model teori yang cocok
digunakan adalah Levine conservation Model
(LCM).

3. Jurnal ini memilih pendekatan konservasi


Aplikasi Model
Levin atas dasar pertimbangan bahwa pasien
Konservasi Levin Pada
dengan masalah keganasan dan gangguan
Pasien Kanker Paru
system imun memiliki penurunan kapasitas
Dengan Efusi Pleura Di
pada aspek biopsikososial yang terjadi bukan
Rumah Sakit Kanker
hanya pada individu yang sakit tapi juga
Dharmais Jakarta
berpotensi terjadi pada keluarga yang

Penulis: Dewi Damayanti merupakan support system dalam


meningkatkan kesehatan pasien. Secara
April 2018 kesuluruhan dalam jurnal ini juga
menjabarkan keterkaitan proses keperawatan
dengan 4 unsur teori yang diusung dalam
proses keperawatan contohnya pada intervesi.

4. Efektivitas Asuhan Anak dengan kanker yang menjalani


Keperawatan Pada Anak kemoterapi sering mengalami anoreksia yang
Kanker Yang Mengalami terus menerus. Sebanyak 50-80% anak
Gangguan Nutrisi dengan kanker juga mengalami kaheksia yang
Dengan Menggunakan merupakan kondisi hilangnya cadangan
Teori Levine lemak dan protein secara masif sehingga
mengakibatkan atrofi, kelemahan fisik dan
gagal tumbuh. Kondisi-kondisi di atas
menyebabkan terganggunya pemenuhan
Penulis:
kebutuhan nutrisi anak yang dapat menjadi
Hakim., N, Allenidekania malnutrisi sehingga terjadi ketidakcukupan
& Hayati, H energi dalam melawan penyakit. Perawat

Oktober 2018 dapat berperan dalam meningkatkan adaptasi


anak melalui prinsip konservasi energi,
integritas stuktural, integritas personal dan
sosial. Pada prinsip konservasi energi,
perawat dapat mengkaji mengenai
keseimbangan nutrisi dan respon mual
muntah, menimbang berat badan, memantau
penurunan berat badan, menjelaskan
mengenai pentingnya asupan nutrisi,
menjelaskan mengenai makanan yang
diperbolehkan dan tidak dan menganjurkan
makan porsi sedikit tapo sering . Pada prinsip
integritas struktural, perawat dapat
mengidentifikasi respon nyeri, tanda-tanda
infeksi, gangguan mobilitas fisik dan resiko
jatuh pada anak. Dalam prinsip integritas
personal, perawat dapat memantau
kecemasan dan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada anak. Pada prinsip
integritas sosial, perawat dapat mendampingi
kemampuan anak dalam berpartisipasi dalam
kegiatan sosial di lingkungan sekitar serta
bagaimana peran anggota keluarga dalam
memenuhi kebutuhan anak.

5. The Application of Salah satu efek samping pada anak yang


Levine’s Conservation menjalani kemoterapi adalah mukositis.
Model on Nursing Care Perawat dapat memberikan asuhan
of Children with Cancer keperawatan untuk mencegah terjadinya
Experiencing mukositis berdasarkan pada teori konservasi.
Chemotheraphy-Induced Pada aspek konservasi energi perawat dapat
Mucositis in Indonesia mengidentifikasi masalah pasien terkait
dengan kegagalan dalam menghemat energi
dan melalukan intervensi seperti melakukan
Penulis: Nurhidayah, I., oral hygiene untuk menghemat pengeluaran
Pahria, T., Hidayati, N., energi pada anak. Dalam aspek konservasi
Nuraeni, A integritas struktural, perawat dapat menilai

September 2019 tanda-tanda infeksi dan mencegah terjadinya


infeksi untuk mempertahankan fungsi
struktural. Pada aspek konservasi integritas
personal dan sosial, perawat dapat
mendampingi anak dalam peningkatan harga
diri dan aktivitas sosial untuk
mempertahankan fungsi integritas personal
dan sosial.
BAB III
PEMBAHASAN

Sebuah jurnal dengan judul Application of Levine’s Model in Nursing Care of


Patient with Diabetic Foot: A Case Study yang ditulis oleh Heri kristianto pada
tahun 2020 ditinjau dari aspek ontolonginya memandang teori konservasi model
Levine berguna dalam mengidentifikasi aktivitas dalam setiap komponen
keperawatan. Model konservasi ini didasarkan pada keyakinan merupakan salah
satu model yang dapat menjadi pedoman bagi perawat dalam menentukan
intervensi kepada pasien. Dimana perawat menciptakan lingkungan dengan
prinsip pasien akan sembuh dengan melestarikan energy pasien melalui intervensi
keperawatan (konservasi energy), melestarikan atau memulihkan struktur
integritas pasien dengan promosi penyembuhan (konservasi integrasi structural),
melestarikan identitas pasien (konservasi integritas personal), dan yang terakhir
adalah dengan cara melestarikan social pasien (konservasi integritas social)
dengan memfasilitasi dan memelihara hubungan. hal ini mendasari model
konservatif Levine ini dianggap sangat aplikatif digunakan pada kasus medis
terutama pada proses asuhan keperawatan kaki diabetic.

Secara garis besar jurnal ini menginterpretasikan teori Levine dalam intervensi
keeperawatan yang dapat mempengaruhi adaptasi dan meningkatkan kondisi
kesejahteraan social dimana saat itu perawat mampu bertindak sebagi terapi.
Dalam jurnal ini juga proses asuhan keperawatan pada kasus pasien Ny.N dengan
kaki diabetic menggunakan 4 prinsip konservasi Levin. Adapun berdasarkan
jurnal ini intervensi keperawatan Levine berfokus pada kegiatan memelihara
keutuhan tubuh yang menjelaskan fungsi-fungsi suatu system yang kompleks.

Dalam sebuah jurnal Nursing Care in the Ovarian Cancer According toLevine's
Conservation Model: A Case Report oleh sibel peksoy kaya et.all tahun 2022
berdasarkan aspek ontologinya dimana memandang angka kematian yang tinggi
pada pasien dengan kanker ovarium dikaitkan dengan fakta bahwa umumnya
pasien yang terdiagnosa penyakit ini sudah berada pada tahap stadium lanjut.
Tindakan operasi yang akan dilakukan pada pasien dengan kanker ovarium
stadium lanjut dimana akan kehilangan organ reproduksinya serta perawatan
ekstensif yang akan diterima setelahnya sangat beresiko dalam mengalami
masalah fisik dan psikososial dalam proses pengobatan dan perawatan dalam hal
ini dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita secara negatif. Dalam jurnal ini
memandang bahwa teori dan model keperawatan diperlukan dalam proses untuk
mendukung adaptasi individu dan memastikan integritas keperawatan yang
diberikan. Asuhan keperawatan dibangun berdasarkan model teori keperawatan
dengan tujuan perawatan yang diberikan terpenuhi secara holistic dan kualitasnya
meningkat. Untuk mencapai tujuan ini salah satu model teori yang cocok
digunakan adalah Levine conservation Model (LCM). Menurut Levine tujuan
konservasi adalah untuk menjaga kesehatan dan kekuatan untuk menghadapi
disabilitas. 4 prinsip dasar teori Levine dijelaskan berdasarkan kasus yang
dilaporkan dalam penelitian ini. Dimana penelitian ini bertujuan untuk menilai
proses asuhan keperawatan berdasarkan LCM pada pasien yang terdiagnosa
dengan kanker ovarium stadium 4.

Prinsip konservasi energy dalam jurnal ini mengacu pada keseimbangan


yang diperlukan untuk melakukan aktivitas vital. Dimana intervensi keperawatan
berfokus pada penghematan energy individu. Aktivitas fisik, nutrisi dan suhu
tubuh terkait dengan prinsip LCM ini. Prinsip kedua yaitu konservasi integrasi
structural berfokus pada intervensi keperawatan untuk proses penyembuhan
seperti pencegahan luka, penyembuhan luka dan pencegahan komplikasi yang
berhubungan dengan konservasi integrasi structural. Selanjutnya prinsip ketiga
konservasi integritas personal berfokus pada keunikan individualitas. Sebagai
contoh inegritas pribadi dikaitkan dengan kesadaran diri individu, proses
pengambilan keputusan, nilai-nilai dan privasi. Serta prinsip keempat adalah
konservasi integritas social prinsip ini melibatkan lingkungan social kelompok
etnis, agama, komunitas dan system politik sebagai contoh perawat harus memilki
informasi yang cukup tentang likaran social individu dan meghormati
persayaratan untuk konservasi integritas socialnya.

Beberapa penerapan aspek ontologi dalam pelayanan keperawatan, diantaranya


untuk menjelaskan dasar dari keperawatan, analisa dan perkembangan teori,
mengkaji sifat keperawatan, kondisi klien, lingkungan, kesehatan dan penyakit,
memandu praktik dan penelitian dalam pencegahan penyakit, mempromosikan
dan mempertahankan kesehatan klien, mendasari konsep dimana klien sebagai
pelayanan praktik keperawatan. Sejalan dengan jurnal Damayanti pada tahun
2018 berjudul Aplikasi model konservasi Levin pada pasien kanker paru dengan
efusi pleura di rumah sakit kanker dharmais jakarta dimana memilih pendekatan
konservasi Levin atas dasar pertimbangan bahwa pasien dengan masalah
keganasan dan gangguan system imun memiliki penurunan kapasitas pada aspek
biopsikososial yang terjadi bukan hanya pada individu yang sakit tapi juga
berpotensi terjadi pada keluarga yang merupakan support system dalam
meningkatkan kesehatan pasien.

Secara kesuluruhan dalam jurnal ini juga menjabarkan keterkaitan proses


keperawatan dengan 4 unsur teori yang diusung dalam proses keperawatan
contohnya pada intervesi dalam sudut pandang konservasi energy yaitu perawat
terhadap pasien dalam mengatur mobilisasinya, mendiskusikan dengan ahli gizi,
diet yang tepat dalam mengontrol berat badan serta mencatat segala bentuk
perubahan dan perkembangan pasien. Berdasarkan konservasi integritas structural
yaitu menjaga lingkungan pasien yang aman baik dari segi internal maupun
eksternal contohnya adalah bagaimana perawat menjalankan intervensinya dengan
standart pasien safety sejalan dengan aplikasi tindakan perawat dalam jurnal ini.
Selain itu konservasi integritas personal yaitu peran keluarga sebagai support
system dimana perawat menajadi jembatan dalam membangun hubungan
keterbukaan antara pasien dan keluarga dalam menghadapi kondisi penyakitnya
saat ini serta konservasi integritas social yaitu mendorong lingkungan seperti
teman atau keluarga dalam memotivasi menghadapi rentan sehat-sakitnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hakim, Allenidekania, Hayati


(2018) didapatkan bahwa anak dengan diagnosis kanker yang menjalani
kemoterapi sering mengalami anoreksia yang terus menerus. Sebanyak 50%-80%
anak dengan kanker juga mengalami kaheksia dimana terjadi kehilangan cadangan
lemak dan protein yang dapat menyebabkan atrofi, kelemahan fisik dan gagal
tumbuh. Kondisi-kondisi di atas dapat menyebabkan terjadinya gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi yang dapat menjadi malnutrisi sehingga energi tidak
cukup untuk melawan penyakit. Perawat dapat memberikan asuhan keperawatan
yang dapat meningkatkan adaptasi anak berdasarkan pada prinsip konservasi
energi, integritasi struktural, personal dan sosial. Pada aspek konservasi energi,
perawat dapat mengkaji mengenai keseimbangan asupan nutrisi, menimbang berat
badan, memantau penurunan berat badan, mengkaji mual-muntah, menjelaskan
pentingnya asupan nutrisi, menjelaskan makanan dan minuman yang
diperbolehkan dan tidak boleh dikonsumsi serta menganjurkan makan porsi
sedikit tapi sering. Pada aspek konservasi struktural, perawat dapat memantau
nyeri dan mengajarkan teknik distraksi, memantau resiko infeksi dan gangguan
mobilitas fisik. Pada aspek integritas personal, perawat dapat mendampingi anak
dalam aktualisasi diri, misalnya apakah tidak malu bermain dengan teman sebaya.
Pada aspek integritas sosial meliputi bagaimana peran anggota keluarga dalam
mengurus kebutuhan anak dan tetap memberikan perhatian kepada saudara
kandung anak.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayah, et al (2019) menyatakan bahwa


anak-anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi merupakan individu yang
berhadapan dengan ancaman dari faktor internal dan faktor eksternal. Ancaman
dari lingkungan internal yaitu adanya sel kanker, sedangkan ancaman dari
lingkungan eksternal meliputi efek samping kemoterapi dan paparan lingkungan.
Salah efek samping pada anak penderita kanker yang menjalani kemoterapi adalah
mucositis. Perawat dapat memberikan asuhan keperawatan untuk mencegah
terjadinya mukositis berdasarkan pada teori konservasi. Pada aspek konservasi
energi perawat dapat mengidentifikasi masalah pasien terkait dengan kegagalan
dalam menghemat energi dan melalukan intervensi seperti melakukan oral
hygiene untuk menghemat pengeluaran energi pada anak. Dalam aspek konservasi
integritas struktural, perawat dapat menilai tanda-tanda infeksi dan mencegah
terjadinya infeksi untuk mempertahankan fungsi struktural. Pada aspek konservasi
integritas personal dan sosial, perawat dapat mendampingi anak dalam
peningkatan harga diri dan aktivitas sosial untuk mempertahankan fungsi
integritas personal dan sosial.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, N. (2018). Filsafat ilmu. Jakarta: Prenadamedia, hal. 49.

Elon, Y., Malinti, E., Sihombing, R. M., Rukmi, D. K., Tandilangi, A. A., Rahmi,

U., Damayanti, D., Manalu, N. V., Koerniawan, D., & Winahyu, K. M.

(2021). Teori dan Model Keperawatan. Yayasan Kita Menulis.

Hakim, N., Allenidekania, Hayati, H. (2018). Efektivitas Asuhan Keperawatan

Pada Anak Kanker Yang Mengalami Gangguan Nutrisi Dengan

Menggunakan Teori Levine. Jurnal Ilmiah Keperawatan Altrusitik, Vol.1,

No.1.

Hartini, S. (2012). Aplikasi Model Konservasi Myra E. Levine Dalam Asuhan

Keperawatan Pada Anak Dengan Demam Di Ruang Rawat Infeksi Anak

RSUP Dr. Cipto Mangunkusuma. [Karya Tulis Ilmiah]. Universitas

Indonesia. https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319047-T31576-Aplikasi

%20model.pdf Diakses pada tanggal 9 Novemver 2022 Pukul 15.51 WIB

Kristiawan, M. (2016). Filsafat Pendidikan; The Choice is yours. Yogyakarta:

Valia Pustaka, hal. 141.

Nurhidayah, I., Pahria, T., Hidayati, N., Nuraeni, A. (2019). The Application of

Levine’s Conservation Model on Nursing Care of Children with Cancer

Experiencing Chemotheraphy-Induced Mucositis in Indonesia. ICHT

2019. DOI 10.18502/kls.v4i13.5277.

Risnah, R., & Irwan, M. (2021). Falsafah dan teori keperawatan dalam integrasi

keilmuan.

Sylvie, P., & Roni, S. (2019). Modul Pembelajaran Falasafah Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai