Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI KEPERAWATAN

TENTANG MODEL KONSEVASI DAN MODEL


BEHAVIORAL SYSTEM

Kelompok 3
Bella Surya Cantika (1118003)
Frisca Triani Ivanka (1118008)
Dela Amelia (1118009)
Gita Rosalina (1118034)
S1 KEPERAWATAN ( A )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


RAJAWALI
Teori nursing model konservasi dan model behavioural oleh Myra Levine dan Dorothy
Johnson
beserta penerapan dalam keperawatan

Biografi Myra Levine


Myra Estrine Levine lahir di Chicago,ilionis pada
tahun 1920. Pada tahun 1944, ia memperoleh diploma
keperawatan dari Sekolah Keperawatan Daerah Cook,
kemudian melanjutkan untuk menyelesaikan Bachelor of
Science dalam Keperawatan dari University of Chicago pada
tahun 1949. Master of Science-nya dalam Keperawatan
diberikan kepadanya dari Wayne State University di Detroit
pada tahun 1962. Ia memperoleh gelar doktor kehormatan dari
Loyola University pada tahun 1992.Saat bekerja sebagai
perawat, Levine mendapatkan pengalaman dalam
keperawatan onkologi. Dia adalah perawat sipil di Rumah Sakit
Umum Gardiner, dan menjadi Direktur Keperawatan di Drexel Home di Chicago. Dia kemudian
menjadi instruktur klinis di Bryan Memorial Hospital di Lincoln,
Nebraska dan pengawas administrasi di Universitas Chicago. Dia menjabat sebagai ketua
keperawatan klinis di almamaternya, Sekolah Keperawatan Cook County, dan sebagai profesor
tamu di Universitas Tel Aviv di Israel. Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang
termasuk artikel “An Introduction to Clinical Nursing” yang dipublikasikan berulang kali pada
tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989. Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola
University pada tahun 1992. Dia dikenal karena publikasi, Pengantar Keperawatan Klinis, yang
pertama kali diterbitkan pada tahun 1969, dengan edisi tambahan dicetak pada tahun 1973 dan
1989.
1. Teori yang di kemukakan Levine
Model levine berfokus pada individual sebagai makhuk holistic dan area utama yang
menjadi konsem perawat dalam memelihara keutuhan seseorang (person’s
wholeness).modelkonsep myra Levine memandang klien sebagai makhuk hidup terintegrasi
yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkunganya.levine percaya bahwa
intervensi keperawatan merupakan aktifitas konservasi dengan konservasi energy sebagai
pertimbangan utama (faucet,1989) kemudian sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut
pandang konservasi energy sedangkan dalam keperawatan terdapat empat konservasi
diantaranya energy klien,stuktur integritas,integritas personal dan integritas social sehingga
pendekatan asuhan keperawatan ditunjukan pada penggunaan sumber-sumber kekuatan klien
secara optimal.
2. Konsep dasar model konsevasi Levine
Teori keperawatan mirel Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan di publikasikan pada
tahun 1973 model konsevasi Levine merupakan kepeawatan praktis denga konservasi model
dan prnsip yang brpokus pada pelestarian energy pasien untuk kesehatan dan penyembuhan.
Adapun prinsip konservasi tersebut adalah sbb:

 Konservasi energy
Merupakan keseimbangan dan perbaikan energi yang dibutuhkan individu untuk
melakukan aktivitas, termasuk keseimbangan energi input dan output untuk menghindari
kelemahan yang berlebihan.
Contohnya : proses penyembuhan dan proses penuaan, intervensi keperawatan
dilakukan untuk :
1. Mengurangi ketergantungan terhadap pemenuhan kebutuhan.
2. Mempertahankan Istirahat dan aktivitas serta nutrisi yang memadai.
 Konversi integritas struktur
Penyembuhan adalah proses perbaikan integritas struktur dan fungsi dalam
mempertahankan keutuhan diri seorang perawat harus membatasi jumlah jaringan yg
terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi keperawatan.
Contoh ; Bila menghadapi individu pasca amputasi, intervensi keperawatan :
1. Membantu individu tersebut untuk menuju tingkat adaptasi baru
2. Membantu pasien melakukan latihan ROM.
3. Mempertahankan personal hygiene pasien.
 Konservasi Integritas personal
Seorang perawat menyadari pentingnya harga diri dan identitas diri pasien serta
penghormatan terhadap privasi.hal ini bias terlihat ketika klain dipanggil dengan
namanya sikap menghargai tersebut trjadi karena adanya proses nilai personal yang
menyediakan privasi selama prosedur.
Dalam hal ini perawat dalam melakukan intervensi keperawatan harus menghargai
keberadaanya seperti :
1. Menghargai nilai dan norma yang dianut serta keinginannya
2. Menyapa dengan sopan
3. Meminta izin sebelum melakukan tindakan
4. Melakukan terminasi setelah melakukan tindakan dan sebelum meninggalkan
pasien.
 Konservasi integritas social
Keterlibatan anggota keluarga dalam pemenuhan kebutuhan keagamaan atau spiritual dan
penggunaan hubungan interpersonal. Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga
dan menggunakan hubungan interpersonal untuk menjaga integritas social.
TIGA KONSEP UTAMA DARI MODEL KONSERVASI
Wholeness (Keutuhan)
Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai sebuah sistem
terbuka: “Wholeness emphasizes a sound, organic, progressive mutuality between diversified
functions and parts within an entirety, the boundaries of which are open and fluent. (Keutuhan
menekankan pada suara, organik, mutualitas progresif antara fungsi yang beragam dan bagian-
bagian dalam keseluruhan, batas-batas yang terbuka)” Levine (1973, hal 11) menyataka
bahwa “interaksi terus-menerus dari organisme individu dengan lingkungannya merupakan
sistem yang ‘terbuka dan cair’, dan kondisi kesehatan, keutuhan, terwujud ketika interaksi atau
adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan kemudahan (jaminan integritas) di semua dimensi
kehidupan”. Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka antara lingkungan internal dan eksternal
menyediakan dasar untuk berpikir holistik, memandang individu secara keseluruhan.

1. Adaptasi
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan mempertahankan
integritas individu dalam menghadapi realitas lingkungan internal dan eksternal.
Konservasi adalah hasil dari adaptasi. Beberapa adaptasi dapat berhasil dan sebagian
tidak berhasil. Levine mengemukakan 3 karakter adaptasi yakni: historis, spesificity,
dan redundancy. Levin menyatakan bahwa setiap individu mempunyai pola respon
tertentu untuk menjamin keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang
menunjukkan adaptasi historis dan spesificity. Selanjutnya pola adaptasi dapat
disembunyikan dalam kode genetik individu. Redundancy menggambarkan pilihan
kegagalan yang terselamatkan dari individu untuk menjamin adaptasi. Kehilangan
redundancy memilih apakah melalui trauma, umur, penyakit, atau kondisi lingkungan
yang membuat individu sulit mempertahankan hidup.
a. Lingkungan
Levine memandang setiap individu memiliki lingkungannya sendiri baik
lingkungan internal maupun eksternal. Perawat dapat menghubungkan
lingkungan internal individu dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan
lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan konseptual. Level
perseptual melibatkan kemampuan menangkap dan menginterpretasi dunia
dengan organ indera. Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang
mempengaruhi individu secara fisiologis meskipun mereka tidak dapat
mempersepsikannya secara langsung, seperti mkroorganisme. Pada
konseptual level, lingkungan dibentuk dari pola budaya, dikarakteristikkan
dengan keberadaan spiritual, dan ditengahi oleh simbol bahasa, pikiran
danpengalaman.
b. Respons organisme
Respon organisme adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dengan
lingkungannya, yang bisa dibagi menjadi fight atau flight, respon inflamasi,
respon terhadap stress, dan kewaspadaan persepsi.

1. Fight-flight merupakan respon yang paling primitif dimana ancaman yang diterima individu
baik nyata maupun tidak, merupakan respon terhadap ketakutan melalui menyerang atau
menghindar hal ini bersifat reaksi yang tiba-tiba. Respon yang disampaikan adalah
kewaspadaan untuk mencari informasi untuk rasa aman dan sejahtera.

2. Respon peradangan atau inflamasi merupakan mekanisme pertahanan yang melindungi


diri dari lingkungan yang merusak, merupakan cara untuk menyembuhkan diri, respon
individu adalah menggunakan energi sistemik yang ada dalam dirinya untuk membuang
iritan atau patogen yang merugikan, untuk hal ini sangat dibutuhkan kontrol lingkungan.
3. Respon terhadap stress menghasilkan respon defensif dalam bentuk perubahan yang
tidak spesifik pada manusia, perubahan structural dan kehilangan energi untuk
beradaptasi secara bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi, dikarakteristikkan dengan
pengaruh yang menyebabkan pasien atau individu berespon terhadap pelayanan
keperawatan.
4. Kewaspadaan perceptual, respon sensori menghasilkan kesadaran persepsi, informasi
dan pengalaman dalam hidup hanya bermanfaat ketika diterima secara utuh oleh
individu, semua pertukaran energi terjadi dari individu ke lingkungan dan sebaliknya.
Hasilnya adalah aktivitas fisiologi atau tingkah laku. Respon ini sangat tergantung
kepada kewaspadaan perceptual individu, hanya terjadi saat individu menghadapi dunia
(lingkungan) baru disekitarnya dengan cara mencari dan mengumpulkan informasi
dimana hal ini bertujuan untuk mempertahankan keamanan dirinya.
C. Trophicognosis
Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai alternatif untuk diagnosa
keperawatan. Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan rencana
keperawatan.
Konservasi
Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya. Konservasi
menjelaskan suatu system yang kompleks yang mampu melanjutkan fungsi ketika terjadi
tantangan yang buruk. Dalam pengertian Konservasi juga, bahwa individu mampu untuk
berkonfrontasi dan beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka.
Contoh aplikasi dalam penerapan teori Levin
1. Kasus
Tn.A umur 45 tahun dirawat diruang perawatan bedah syaraf rumah sakit X dengan
kelemahan pada ektremitas kanan paska stroke NHS Tn.A sudah seminggu
dirawat didampingi oleh istri dan sorang anak perempuannya. Selama dirawat
pasien Tn.A tidak pernah di mandikan karena kelemahan yang diderita oleh pasien
dan adanya kepercayaan keluarga bahwa pasien yang sakit tidak boleh di
mandikan.
2. Analisa kasus
1). Pengkajian
a. konservasi energy
Tn.A usia 45, mengalami kelemahan pada ektremitas kanan.
b. Konservasi integritas struktual
Karena kelemahan yang di alami Tn.a sehingga hal inilah yang membuat
pasien tidak mampu untuk melakukan perawatan diri, badan pasien tanpa
kotor, kusam dan berbau.
c. Konservasi integritas personal
Pasien dan keluarga menganut kepercayaan jika sakit tidak boleh dimandikan.
d. Konservasi integritas pasien
Tidak mau dimandikan karena takut penyakit Tn.a bertambah berat bila banyak
bergerak.
2). Diagnosa keperawatan
Devicit perawat diri b/d kelemahan fisik
3). Intervensi / implementasi
a. terapetik
 bina hubungan saling percaya ;
 salam terapetik
 memperkenalkan diri perawat dan nama panggilan menanyakan nama
panggilan yang disukai menanyakan keadaan pasien hari ini.
b. Supportif
Memberikan motivasi, semangat dan support kepada pasien.
c. Intervensi
Konservasi energy :
 Membantu pasien dalam pemenuhan nutrisi yang kuat.
 Membantu mobilisasi pasien dengan posisi miring kri dan kanan
setiap 30 menit.
 Konservasi integritas structural
 Membantu pasien dalam latihan ROM
 Membantu oasien mempertahankan personal hijience.
 Konservasi integrits personal.
 Menjaga pripasi pasien.
 Menyapa pasien dengan sopan.
 Meminta ijin sebelum melakukan tindakan.
 Melakukan terminasi setelah melakukan tindakan dan sebeum
meninggalkan pasien.
 Melindungi kebutuhan akan jarak.
 Konservasi integritas social.
 Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga dalam
perawatan pasien termasuk menganjurkan, memanggil rohaniawan
untuk memberika support spiritual kepada pasien.

TEORI KEPERAWATAN MODEL BEHAVIORAL SYSTEM DAN PENERAPAN DOROTHY


JOHNSON
Biografi Dorothy Johnson
Dorothy E. Johnson lahir pada 21 Agustus 1919 di
Savannah, Georgia. Dia meraih gelar Bachelor of Science in
Nursing pada tahun 1942 dari Vanderbilt University di
Nashville, Tennessee. Pada 1948, ia menerima gelar Master
dari Harvard University. Selama kariernya, Johnson adalah
asisten professor keperawatan anak, seorang profesor
keperawatan, dan seorang profesor keperawatan di
University of California di Los Angeles. Dia pensiun pada
tahun 1978. Karya yang ditulis oleh Dorothy Johnson adalah
pengembangan teori (Apa,Mengapa,Bagaimana?) ,
hambatan dan bahaya dalam konseling , Dorothy Johnson
kontribusi model perilaku system. Johnson dikenal dengan
Model Perilaku Keperawatannya, yang pertama kali
diusulkan pada tahun 1968. Model ini mendukung
pembinaan fungsi perilaku yang efisien dan efektif pada pasien untuk mencegah penyakit.
Pasien didefinisikan sebagai sistem perilaku yang terdiri dari tujuh subsistem perilaku. Setiap
subsistem terdiri dari empat karakteristik struktural. Ketidakseimbangan dalam setiap sistem
menghasilkan ketidakseimbangan. Peran perawat adalah membantu pasien mempertahankan
keseimbangannya.
Teori keperawatan Johnson mendefinisikan keperawatan sebagai "kekuatan
pengaturan eksternal yang bertindak untuk melestarikan organisasi dan integrasi perilaku
pasien pada tingkat optimal di bawah kondisi-kondisi di mana perilaku merupakan ancaman
terhadap kesehatan fisik atau sosial, atau di mana penyakit adalah ditemukan." Teori Johnson
mendefinisikan kesehatan sebagai respons adaptif yang bertujuan untuk rangsangan internal
dan eksternal untuk menjaga stabilitas dan kenyamanan. Tujuan utama keperawatan adalah
untuk menumbuhkan keseimbangan dalam masing-masing pasien. Praktek keperawatan
berkaitan dengan keseluruhan yang terorganisir dan terintegrasi, tetapi menjaga
keseimbangan dalam sistem perilaku ketika penyakit terjadi adalah fokus utama dari karir.
1. Teori yang di kemukakan Dorothy Johnson
a. System perilaku (behavioral system).
System perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud
tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang
menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan
hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan lingkunganya . biasanya
sikap dapat digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk
mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada
beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. System biasanya cukup fleksibel
untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.
b. Subsistem.
Karena behavioral system memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian
system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem
merupakan “system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang
hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di
identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi
mengendalikan langsung aktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara kontinyu
dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran . system yang dijelaskan tampak ada
cross-culturally dan di control oleh factor biologis, psikologi dan sosiologi,
Tujuh elemen yang diidentifikasi adalah attachment-affiliative, dependency, ingestive, eliminative,
sexual, achievement dan aggressive.
1. Subsitem attachement-affiliative.
Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena subsistem
ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. Pada tingkatan umum, hal itu
memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan (security). Sebagai konsekuensinya
adalah inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan ikatan social
yang kuat.
2. Subsistem dependency
Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan perilaku
yang memerlukan respon pengasuhan . konsukuensinya adalah bantuan persetujuan,
perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku dependency
berubah dari hampir bergantung total kepada orang lain kearah bergantung total kepada
diri sendiri dengan derajat yang lebih besar jumlah interpedency tertentu adalah penting
untuk kelangsungan kelompok social
3. Subsistem biologis
Subsistem biologis ingestion dan eliminasi “ berkaitan dengan kapan, bagaimana apa,
berapa banyak dan dengan kondisi apa kita makan dan kapan, bagaimana dan dengan
kondisi apa kita makan dan dengan kondisi apa kita buang.” Respon-respon ini dikaitkan
dengan social dan psikologis seperti halnya pertimbangan biologis.
4. Subsistem seksual
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan kepuasan
(gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating, system respon ini
dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam cakupan
yang luas)perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis kelamin.
5. Subsistem agresif
adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis
pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan bantuan pemikiran
perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya di pelajari tapi memiliki maksud
utama membahayakan yang lain. Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan
tersebut diletakkan pada mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik
mereka dihormati dan dilindungi.
6. Subsistem achievement
Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya mengontrol atau
menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan .
cakupan perilaku prestasi termasuk kemampuan intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan
social.
Johnson kemudian mengidentifikasi konsep-konsep lain yang menggambarkan lebih jauh teori
manusia sebagai system perilaku(behavioral system).
MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN JOHNSON
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan
system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilakuyang selalu ingin mencapai
keseimgangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya. Sebagi suatu
system , didalamnya terdapat komponen sub system yang membentuka system tersebut,
diantaranya komponen sub system yang membentuk system perilaku menurut Johnson adalah
1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenagan
dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang
kreatif.
3 Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan
berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari sampah atau
barang yang tidak berguna secara biologis
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.
6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan
social, keamanan, dan kelangsungan hidup.
Ketergantungan, merupakna bagian yang membentuk system perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan
Penerapan mode behavioral system Dorothy johnson
Model ini hanya dapat diterapkan untuk individu yang sistem perilakunya terancam atau
potensial terus terancam oleh ketidakstabilan. Model ini sangat berguna dalam proses
keperawatan untuk individu yang sakit. Model mencakup aspek biopsikososial kesehatan;
namun demikian, model perkembangan juga dapat dibutuhkan untuk pengkajian dan analisis
keperawatan yang lengkap. Model dari Johnson tidak menguraikan dengan jelas pengaturan
lingkungan tempat keperawatan terjadi, tidak juga membahas kebutuhan pemeliharan dan
promosi kesehatan seseorang.
KESIMPULAN

Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang
saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.Model konservasi Levine terdiri
atas : konsevasi energi, konservasi integritas struktur , konservasi integritas personal,
konservasi integritas sosial. Berdasarkan sub system tersebut diatas, maka akan terbentuk
sebuah system perilaku individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan
dalam mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat
menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapat
bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak
seimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah
mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan
lingkungan.

Kepustakaan:

http://www.nursing-theory.org/nursing-theorists/Dorothy-E-Johnson.php

https://www.dictio.id/t/apa-saja-prinsip-prinsip-model-konservasi-levine-dan-bagaimana-
penerapannya/5876/2

Levine, M. E. (1973). Introduction to clinical nursing. F. A. Davis Company: Philadelphia, PA.


Tomey, A. M. & Alligood, M. R. (2006). Nursing theorists and their work. (6th ed.). Elsevier
Health Sciences.
http://wiryakora-kora.blogspot.com/2009/02/konsep-dorothy-e-jhonson.html
Hidayat,A.Aziz alimul.2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.
Gaffar,Ade jumadi. Pengantar Keperawatan Profesional
Hhtp://www.slideshare.net/mobile/chorunisarumadani/teori-levine.

Anda mungkin juga menyukai