Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Cendikia Muda

Volume 2, Nomor 2, Juni 2022


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN SENAM HIPERTENSI TERHADAP TEKANAN DARAH


PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PURWOSARI KEC. METRO UTARA
TAHUN 2021

IMPLEMENTATION OF HYPERTENSION EXERCISE ON BLOOD PRESSURE


PATIENTS WITH HYPERTENSION IN THE WORK AREA
PUSKESMAS PURWOSARI KEC. NORTH METRO
IN 2021

Geva Ayu Oktaviani1, Janu Purwono2, Ludiana3


1,2,3
Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
Email: gevaayuoktaviani@gmail.com

ABSTRAK

Penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk hipertensi telah menjadi penyakit yang mematikan banyak
penduduk di negara maju dan negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi sering
disebut sebagai “silent killer” (pembunuh siluman), karena seringkali penderita hipertensi bertahun-tahun
tanpa merasakan sesuatu gangguan atau gejala. Tanpa disadari penderita hipertensi mengalami komplikasi
pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
pencegahan hipertensi yaitu menjaga pola makan yang baik, perubahan gaya hidup dan mengurangi
kelebihan berat badan. Perubahan gaya hidup terdiri dari olahraga teratur, menghentikan rokok dan
membatasi konsumsi alkohol. Olahraga yang dapat dilakukan pada pasien hipertensi antara lain jogging,
renang, bersepeda dan senam. Penatalaksanaan yang akan diterapkan penulis pada karya tulis ilmiah ini yaitu
penerapan senam hipertensi. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus (case study).
Subyek yang digunakan yaitu dua pasien dengan hipertensi. Analisa data dilakukan menggunakan analisis
deskriptif. Hasil pemeriksaan tekanan darah sebelum dan setelah penerapan senam hipertensi pada subyek I
yaitu 150/95 mmHg menjadi 145/90 mmHg, sedangkan pada subyek II yaitu 157/86 mmHg menjadi 114/81
mmHg. Kesimpulan penerapan menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan senam hipertensi selama 3
hari, terjadi penurunan tekanan darah pada kedua subyek. Bagi pasien hipertensi hendaknya dapat melakukan
penerapan senam hipertensi secara mandiri untuk membantu menurunkan atau mengontrol tekanan darah dan
menjaga tubuh agar tetap bugar.

Kata Kunci : Hipertensi, Tekanan Darah, Senam Hipertensi.

ABSTRACT
Heart and blood vessel disease, including hypertension, has become a deadly disease for many people in
developed and developing countries over the last eight decades. Hypertension is often referred to as the
"silent killer", because often people with hypertension for years without feeling any disturbances or
symptoms. Without realizing it, people with hypertension experience complications in vital organs such as
the heart, brain or kidneys. Efforts that can be made in preventing hypertension are maintaining a good diet,
lifestyle changes and reducing excess weight. Lifestyle changes consist of regular exercise, quitting smoking
and limiting alcohol consumption. Sports that can be done in hypertensive patients include jogging,
swimming, cycling and gymnastics. The management that will be applied by the author in this scientific
paper is the application of hypertension exercise. The design of this scientific paper uses a case study design.
The subjects used were two patients with hypertension. Data analysis was carried out using descriptive
analysis. The results of the examination of blood pressure before and after the application of hypertension
exercise in subject I were 150/95 mmHg to 145/90 mmHg, while in subject II it was 157/86 mmHg to 114/81
mmHg. The conclusion of the application showed that after applying hypertension exercise for 3 days, there
was a decrease in blood pressure in both subjects. Hypertensive patients should be able to apply hypertension
exercise independently to help lower or control blood pressure and keep the body in shape.

Keywords : Hypertension, Blood Pressure, Hypertension Gymnastics.

Oktaviani, Penerapan senam hipertensi 186


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 2, Juni 2022

PENDAHULUAN Hipertensi adalah suatu keadaan dimana


Penyakit jantung dan pembuluh darah, terjadi peningkatan tekanan darah secara
termasuk hipertensi telah menjadi penyakit abnormal dan terus menerus pada beberapa
yang mematikan banyak penduduk di kali pemeriksaan tekanan darah yang
negara maju dan negara berkembang lebih disebabkan satu atau beberapa faktor
dari delapan dekade terakhir1. Menurut resiko yang tidak berjalan sebagaimana
World Health Organization (WHO) pada mestinya dalam mempertahankan tekanan
tanggal 13 September 2019 di Wilayah darah secara normal6.
Afrika memiliki prevalensi hipertensi
Hipertensi sering disebut sebagai “silent
tertinggi sebesar 27% sedangkan Wilayah
killer” (pembunuh siluman), karena
di Amerika memiliki prevalensi hipertensi
seringkali penderita hipertensi bertahun-
terendah 18%2.
tahun tanpa merasakan sesuatu gangguan
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar atau gejala. Tanpa disadari penderita
(Riskesdas) tahun 2018 prevalensi hipertensi mengalami komplikasi pada
hipertensi berdasarkan hasil pengukuran organ-organ vital seperti jantung, otak
pada penduduk usia >18 tahun di ataupun ginjal. Upaya-upaya yang dapat
Indonesia didapatkan 658.201 penderita dilakukan dalam pencegahan hipertensi
terdiagnosa hipertensi, angka tertinggi yaitu menjaga pola makan yang baik,
terjadi di Provinsi Jawa Barat dengan perubahan gaya hidup dan mengurangi
131.153 penderita dan angka terendah kelebihan berat badan. Perubahan gaya
berada di Provinsi Kalimantan Utara hidup terdiri dari olahraga teratur,
dengan 1.675 penderita. Sedangkan di menghentikan rokok dan membatasi
Provinsi Lampung hipertensi menempati konsumsi alkohol. Perubahan gaya hidup
urutan kedelapan dengan 20.484 yang dapat dilakukan dengan mudah dan
3
penderita . murah adalah olahraga. Olahraga yang
Sepuluh penyakit terbanyak pada pasien dapat dilakukan pada pasien hipertensi
rawat jalan di Puskesmas (terlapor Klinik antara lain jogging, renang, bersepeda dan
Utama dan Klinik Pratama) Kota Metro senam1.
Tahun 2018, hipertensi menempati urutan Salah satu senam yang dapat dilakukan
ke-1 dari 10 besar penyakit di Kota Metro yaitu senam hipertensi. Senam hipertensi
dengan jumlah 18.442 penderita atau merupakan olahraga yang ditunjukkan
4
24.01% . Berdasarkan data medical record untuk penderita hipertensi dan usia lanjut
di Puskesmas Purwosari Kec. Metro Utara untuk mengurangi berat badan dan
terdapat sepuluh penyakit terbanyak pada mengelola stres (faktor yang mempertinggi
tahun 2020 yaitu hipertensi berada di hipertensi). Senam hipertensi dapat
5
urutan pertama dengan 729 penderita . meningkatkan aliran darah dan pasokan

Oktaviani, Penerapan senam hipertensi 187


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 2, Juni 2022

oksigen ke dalam otot-otot dan rangka Pendidikan SD


Tanggal 22 Juni 2021
yang aktif khususnya terdapat otot jantung pengkajian
sehingga dapat menurunkan tekanan Riwayat Klien mengatakan
kesehatan mempunyai penyakit vertigo.
darah7. sebelumnya Klien mengatakan sering
pusing berputar dan muntah-
Tujuan penerapan senam hipertensi ini muntah.
adalah untuk membantu menurunkan Keluhan Klien mengatakan sering ke
tekanan darah pada pasien hipertensi. saat ini fasilitas kesehatan untuk
memeriksakan kondisi sering
pusing dan muntah-muntah,
METODE klien mengatakan rutin
mengkonsumsi obat vertigo
Desain karya tulis ilmiah ini menggunakan yaitu flurarizin 2x1 dan BHM
desain stadi kasus (case study). Subyek 2x1, tekanan darah saat ini
150/96 mmHg.
yang digunakan dalam studi kasus yaitu
TTV TD: 150/96 mmHg, RR: 18
pasien hipertensi terdiri dari 2 pasien.
x/m, Nadi: 102 x/m
Instrumen yang digunakan dalam karya
tulis ilmiah ini yaitu tensimeter digital, Tabel.2
lembar observasi dan SOP senam Gambaran Subyek II Penerapan
hipertensi. Penulis mengajarkan senam Data Keterangan
Nama Ny. K
hipertensi pada penderita hipertensi selama Usia 68 tahun
3 hari berturut-turut di Wilayah Kerja Jenis Perempuan
kelamin
Puskesmas Purwosari Kec. Metro Utara. Pekerjaan Ibu rumah tangga
Pendidikan SD
Tanggal 22 Juni 2021
HASIL pengkajian
Riwayat Klien mengatakan tidak
Penerapan ini dilakukan pada 2 pasien kesehatan mempunyai riwayat penyakit
hipertensi yaitu subyek I Tn. D dan subyek sebelumnya terdahulu.
Keluhan Klien mengatakan tidak
II Ny K. Subyek tersebut telah sesuai saat ini pernah kefasiltas kesehatan
untuk memeriksakan tekanan
dengan kriteria yang telah ditetapkan dan
darah. Tekanan darah saat ini
telah menyetujui untuk melakukan yaitu 157/86 mmHg.
TTV TD: 157/86 mmHg, RR: 18
penerapan senam hipertensi. Adapun hasil x/m, Nadi: 92 x/m
yang didapatkan pada saat pengkajian
Penerapan senam hipertensi pada kedua
adalah sebagai berikut:
subyek (Tn. D dan Ny. K) dilakukan pada
Tabel.1 tanggal 22 s.d 27 Juni 2021. Adapun hasil
Gambaran Subyek I Penerapan
pengukuran tekanan darah sebelum dan
Data Keterangan
Nama Tn. D setelah penerapan senam hipertensi pada
Usia 65 tahun
kedua subyek dapat dilihat pada tabel di
Jenis Laki-laki
kelamin bawah:
Pekerjaan Perkebunan

Oktaviani, Penerapan senam hipertensi 188


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 2, Juni 2022

Insiden hipertensi makin meningkat


dengan meningkatnya umur. Ini
Tabel.2
sering disebabkan oleh perubahan
Tekanan Darah Kedua Subyek Sebelum
dan Setelah Penerapan Senam alamiah didalam tubuh yang
Hipertensi mempengaruhi jantung, pembuluh
Pengukuran Tekanan Darah darah hormon. Selain itu semakin
Subyek Hari I Hari II bertambah umur, tekanan darah akan
Sebelum Setelah Setelah Setelah
semakin meningkat karena dinding
150/95 145/86 154/107 145/90m
Tn. D arteri akan mengalami penebalan
mmHg mmHg mmHg mHg
157/86 150/80 147/87 114/81 karena adanya penumpukan zat
Ny. K
mmHg mmHg mmHg mmHg
kolagen pada lapisan otot, sehingga
pembuluh darah akan berangsur-
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui
angsur menyempit dan menjadi
bahwa pada hari pertama sebelum
kaku11.
dilakukan penerapan, tekanan darah
subyek I (Tn. D) yaitu 150/95 dalam Berdasarkan penelitian yang

kategori hipertensi derajat I dan subyek II dilakukan oleh Maulidina, Harmani

(Ny. K) yaitu 157/86 kategori hipertensi dan Suraya (2018), tentang faktor-

derajat II. Setelah dilakukan senam faktor yang berhubungan dengan

hipertensi selama 3 hari, tekanan darah kejadian hipertensi di Wilayah Kerja

subyek I (Tn. D) mengalami penurunan Puskesmas Jati Luhur Bekasi Tahun

tekanan darah yaitu 145/90 mmHg tetapi 2018 didapatkan hasil perhitungan

masih dalam kategori hipertensi derajat I Prevalensi Rasio (PR)menunjukkan

dan subyek II (Ny. K) juga mengalami responden usia ≥ 40 tahun

penurunan tekanan darah yaitu 114/81 berpeluang 9,245 kali mengalami

mmHg dalam kategori pre hipertensi. hipertensi dibandingkan responden


usia < 40 tahun (95% CI 3,085 –
PEMBAHASAN 27,708)12.
1. Karakteristik Subyek
Berdasarkan uraian diatas menurut
a. Usia analisa penulis bahwa usia lebih dari
Subyek yang terlibat dalam 40 tahun beresiko terkena penyakit
penerapan ini yaitu subyek I (Tn. D) hipertensi. Kedua subyek dalam
berusia 65 tahun sedangkan subyek penerapan ini (Tn. D) berusia 65
II (Ny. S) berusia 68 tahun. tahun dan (Ny. K) berusia 68 tahun
Hipertensi primer biasanya muncul sehingga beresiko mengalami
10
antara usia 30-50 tahun . hipertensi karena semakin
Bertambahnya umur maka semakin bertambahnya usia maka semakin
tinggi mendapat resiko hipertensi. banyak penumpukan lemak didalam
pembuluh darah maka pembuluh

Oktaviani, Penerapan senam hipertensi 189


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 2, Juni 2022

darah sempit sehingga memacu nikotin, sehingga zat tersebut dapat


meningkatkan tekanan darah. merusak lapisan dinding arteri

b. Jenis Kelamin berupa plak, ini menyebabkan

Jenis kelamin kedua subyek dalam penyempitan pembuluh darah arteri


penerapan ini berbeda, subyek I (Tn. dapat meningkatkan tekanan darah9.
D) jenis kelamin laki-laki berusia 65 Berdasarkan penelitian yang
tahun dan subyek II (Ny. K) jenis dilakukan oleh Maulidina, Harmani
kelamin perempuan berusia 68 tahun dan Suraya (2018), tentang faktor-
sehingga beresiko mengalami faktor yang berhubungan dengan
hipertensi. Pada keseluruhan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja
insiden, hipertensi lebih banyak Puskesmas Jati Luhur Bekasi Tahun
terjadi pada pria dibandingkan 2018 didapatkan hasil perhitungan
wanita sampai kira-kira usia 55 Prevalensi Rasio (PR) menunjukkan
tahun. Resiko pada pria dan wanita responden berjenis kelamin
hampir sama antara usia 55 sampai perempuan berpeluang1,169 kali
74 tahun, kemudian setelah usia 74 mengalami hipertensi dibandingkan
tahun wanita berisiko lebih besar10. responden berjenis kelamin laki-
Perempuan akan mengalami laki12.
peningkatan resiko tekanan darah Berdasarkan uraian diatas menurut
tinggi (hipertensi) setelah analisa penulis kejadian hipertensi
menopouse yaitu usia diatas 45 dapat terjadi pada jenis kelamin laki-
tahun. Perempuan yang belum laki dan perempuan hampir sama
menopouse dilindungi oleh hormon pada usia diatas 55 tahun, sedangkan
estrogen yang berperan dalam pada usia lebih dari 75 tahun
meningkatkan kadar High Density perempuan lebih banyak

Lipoprotein (HDL). Kadar dibandingkan laki-laki karena pada


usia tersebut hormon esterogen pada
kolesterol HDL rendah dan
perempuan mulai menurun. Dalam
tingginya kolesterol LDL (Low
penelitian ini subyek I (Tn. D) jenis
Density Lipoprotein) mempengaruhi
kelamin laki-laki berusia 65 tahun
terjadinya proses aterosklerosis dan
tidak bereiko mengalami hipertensi
mengakibatkan tekanan darah
dan subyek II (Ny. K) jenis kelamin
tinggi13. perempuan berusia 68 tahun
Jenis kelamin laki-laki banyak beresiko mengalami hipertensi
hipertensi dejarat I dikarenakan dibandingkan subyek I, dikarena

faktor seperti merokok, rokok perempuan setelah monopouse


tekanan darah terus meningkat
mengandung karbon monoksida dan

Oktaviani, Penerapan senam hipertensi 190


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 2, Juni 2022

disebabkan oleh hormon estrogen pendidikan semakin banyak


mulai menurun. pengetahuan tentang tekanan darah
tinggi. Kedua subyek dalam
c. Pendidikan
penelitian ini (Tn. D dan Ny. K)
Kriteria kedua subyek dalam
pendidikan terakhir sama yaitu
penelitian ini subyek I (Tn. D dan
sekolah dasar beresiko mengalami
Ny. K) pendidikan terakhir sama
hipertensi dikarenakan pendidikan
yaitu sekolah dasar. Pendidikan
yang rendah sehingga
adalah upaya untuk memberikan
pengetahuannya kurang tentang
pengetahuan sehingga terjadi
hipertensi.
perubahan perilaku positif yang
meningkat. Pendidikan sangat 2. Hasil Penerapan
berpengaruh terhadap pengetahuan.
Tekanan darah merupakan kekuatan
Semakin tinggi pendidikan
lateral pada dinding arteri oleh darah
responden, diharapkan wawasan
yang didorong dengan tekanan dari
yang dimilikinya akan semakin luas
jantung. Aliran darah mengalir pada
sehingga pengetahuan pun juga akan
sistem sirkulasi karena perubahan
meningkat, termasuk pengetahuan
tekanan. Sistol, merupakan kontraksi
responden mengenai hipertensi dan
jantung mendorong darah dengan
dapat meningkatkan upaya
tekanan tinggi. Diastol, merupakan
pencegahan kekambuhan hipertensi
tekanan minimal yang mendesak
khususnya14.
dinding arteri setiap waktu14.
Berdasarkan penelitian yang
Pada saat melakukan pengkajian
dilakukan oleh Maulidina, Harmani
terhadap kedua subyek (Tn. D dan Ny.
dan Suraya (2018), tentang faktor-
K), didapatkan hasil pengukuran
faktor yang berhubungan dengan
tekanan darah sebelum dilakukan
kejadian hipertensi di Wilayah Kerja
penerapan senam hipertensi, tekanan
Puskesmas Jati Luhur Bekasi Tahun
darah subyek I (Tn. D) yaitu 150/95
2018 dari hasil Prevalensi Rasio
dalam kategori hipertensi derajat I dan
(PR) menunjukkan responden
subyek II (Ny. K) yaitu 157/86 kategori
dengan pendidikan rendah
hipertensi derajat II. Hipertensi dapat
berpeluang 2,188 kali mengalami
didefinisikan sebagai tekanan darah
hipertensi daripada responden
persisten dimana tekanan sistoliknya
dengan pendidikan tinggi12.
diatas 140 mmHg dan tekanan
Berdasarkan uraian diatas analisa diastoliknya diatas 90 mmHg16.
menurut penulis tentang tingkat
Hipertensi adalah suatu keadaan terjadi
pendidikan dapat mengalami
peningkatan tekanan darah secara
hipertensi karena semakin tinggi
abnormal dan terus menerus pada

Oktaviani, Penerapan senam hipertensi 191


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 2, Juni 2022

beberapa kali pemeriksaan tekanan tekanan darah yaitu 145/90 mmHg


darah yang disebabkan satu atau tetapi masih dalam kategori hipertensi
beberapa faktor resiko yang tidak derajat I dan subyek II (Ny. K) juga
berjalan sebagaimana mestinya dalam mengalami penurunan tekanan darah
mempertahankan tekanan darah secara yaitu 114/81 mmHg dalam kategori pre
normal. Penyakit hipertensi apabila hipertensi. Senam hipertensi merupakan
tidak diobati dan ditanggulangi akan salah satu cara pemeliharaan kesegaran
menyebabkan kerusakan pada jantung jasmani atau latihan fisik yang dapat
sehingga dapat mengakibatkan gagal dilakukan untuk mengurangi berat
jantung, penyakit ginjal hingga stroke6. badan dan mengelola stress sehingga
dapat meningkatkan aktivitas
Penatalaksanaan dalam mengatasi
metabolisme tubuh dan dapat
hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu
merangsang aktifitas kerja jantung dan
pengobatan farmakologis dan
dapat menguatkan otot-otot jantung.
nonfarmakologis. Salah satu
Dengan melakukan senam hipertensi
pengobatan hipertensi yang dapat
maka kebutuhan oksigen dalam sel
dilakukan yaitu dengan cara terapi non
akan meningkat dan pada fase istirahat
farmakologis. Terapi non farmakologis
pembuluh darah akan dilatasi, aliran
yang dapat dilakukan pada pasien
darah akan menurun sehingga
hipertensi yaitu terapi relaksasi
pembuluh darah akan lebih elastis dan
ototprogresif, terapi musik dan senam
melebarnya pembuluh darah maka
aerobik, terapi bekam dan yoga7,8
tekanan darah akan turun16.
Penatalaksanaan hipertensi non
Aktivitas senam sangat bermanfaat bagi
farmakologi yang tepat yaitu menjaga
penatalaksaan hipertensi. Permeabilitas
pola makan yang baik, mengurangi
membrane meningkat pada otot yang
kelebihan berat badan dan perubahan
berkontraksi, sehingga saat senam
gaya hidup. Perubahan gaya hidup
teratur dapat memperbaiki pengaturan
terdiri dari menghentikan rokok,
tekanan darah. Senam dapat membantu
membatasi konsumsi alkohol dan
memperbaiki profil lemak darah,
berolahraga teratur. Olahraga yang
menurunkan kolesterol total, Low
dapat dilakukan pada pasien hipertensi
Density Limpoprotein (LDL),
antara lain jogging, renang, bersepeda
trigleserida dan menaikan High Density
dan senam1. Salah satu senam yang
Lipoprotein (HDL) serta memperbaiki
dapat dilakukan yaitu senam
sistem hemostatik dan tekanan darah1.
hipertensi9.
Hasil penerapan ini relevan dengan
Setelah dilakukan penerapan senam
hasil penelitian yang dilakukan oleh
hipertensi selama 3 hari, tekanan darah
Hernawan dan Rosyid (2017) tentang
subyek I (Tn. D) mengalami penurunan
pengaruh senam hipertensi lansia

Oktaviani, Penerapan senam hipertensi 192


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 2, Juni 2022

terhadap penurunan tekanan darah Berdasarkan hasil penerapan diatas


lansia dengan hipertensi di Panti Wreda penulis dapat menyimpulkan bahwa
Darma Bhakti Kelurahan Pajang penerapan senam hipertensi dapat
Surakarta. Penelitian ini adalah membantu menurunkan tekanan darah
penelitian kuantitatif dengan rancangan pasien hipertensi. Sehingga pasien
preexperiment design One Group Pre hipertensi dapat melakukan
test-post test. Disimpulkan pemberian penatalaksanaan dalam mengontrol
intervensi senam hipertensi tekanan darah.
berpengaruh terhadap penurunan
KESIMPULAN
tekanan darah sistol responden17.
Tekanan darah setelah dilakukan penerapan
Penelitian yang sama dilakukan oleh
senam hipertensi selama 3 hari pada subyek I
Sianipar dan Putri (2018) tentang
yaitu 150/95 mmHg menjadi 145/90 mmHg,
pengaruh senam hipertensi terhadap
sedangkan pada subyek II yaitu 157/86 mmHg
tekanan darah penderita hipertensi di
Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya. menjadi 114/81 mmHg. Senam hipertensi

Hasil penelitian ini didapatkan nilai p dapat menurunkan tekanan darah pada
value adalah 0,000 yang berarti terdapat penderita hipertensi
pengaruh senam hipertensi terhadap
DAFTAR PUSTAKA
penurunan tekanan darah pada
1. Triyanto, E. (2014). Pelayanan
penderita hipertensi di Puskesmas
Keperawatan bagi Penderita
Kayon Kota Palangka Raya sebelum Hipertensi Secara Terpadu.
senam nilai rata-rata sebesar 158/96 Yogyakarta. Graha Ilmu.
mmHg dan setelah senam 146,88/88,75 2. WHO. (2019). Hypertension. diunduh
pada tanggal 09 Februari 2021 dalam
mmHg16. website: https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/hypertension
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh
Sumartini, Zulkifli dan Adhitya (2019) 3. Kemenkes RI. (2019). Hasil Utama
Riskesdas 2018. Kementrian
tentang pengaruh senam hipertensi Kesehatan RI Badan Penelitian dan
lansia terhadap tekanan darah lansia Pengembangan Kesehatan.
dengan hipertensi di Wilayah Kerja 4. Dinkes Kota Metro. (2019). Profil
Kesehatan Kota Metro. Kota Metro:
Puskesmas Cakranegara Kelurahan
Dinas Kesehatan Kota Metro.
Turida Tahun 2019. Hasil penelitian ini
5. Medical Record Puskesmas Purwosari
didapatkan ada pengaruh yang Kec. Metro Utara. (2021). Laporan
signifikan senam hipertensi lansia SP3 LB 1 Data Penyakit Puskesmas
Purwosari Kec. Metro Utara.
terhadap penurunan tekanan darah
6. Wijaya, S.A & Putri., M.Y. (2013).
lansia dengan hipertensi di wilayah KMB 1: Keperawatan Medikal Bedah.
kerja Puskesmas Cakranegara Yogyakarta: Nuha Medika.
Kelurahan Turida Tahun 20199. 7. Triyanto, E. (2014). Pelayan
Keperawatan Bagi Penderita

Oktaviani, Penerapan senam hipertensi 193


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 2, Juni 2022

Hipertensi. Yogyakarta: Graha 15. Mubarak, I. W, Indrawati, L. &


Ilmu. Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Dasar Buku 1. Jakarta.
8. Mukhlis, H., Hardono, N. S. A.H., Salemba Medika.
Purwono, J., & Wahyudi, D. A.
(2020). Cupping Therapy For 16. Sianipar, S. S., & Putri, D. K. F.
Hypertensive Patients: A Quasi- (2018). Pengaruh Senam Hipertensi
Experimental Research With Time terhadap Tekanan Darah Penderita
Series Design. Journal of Critical Hipertensi di Puskesmas Kayon Kota
Reviews, 7(14), 1437-1443. Palangka Raya. Dinamika Kesehatan:
Jurnal Kebidanan Dan
9. Sumartini, N. P., Zulkifli, Z., & Keperawatan, 9(2), 558-566.
Adhitya, M. A. P. (2019). Pengaruh
Senam Hipertensi Lansia Terhadap 17. Hernawan, T., & Rosyid, F. N.
Tekanan Darah Lansia Dengan (2017). Pengaruh senam hipertensi
Hipertensi di Wilayah Kerja lansia terhadap penurunan tekanan
Puskesmas Cakranegara Kelurahan darah lansia dengan hipertensi di panti
Turida Tahun 2019. Jurnal wreda Darma Bhakti Kelurahan
Keperawatan Terpadu (Integrated Pajang Surakarta. Jurnal
Nursing Journal), 1(2), 47-55. Kesehatan, 10(1), 26-31.
10. Black, J M & Hawks, J H. (2014).
Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
Buku 2. Jakarta : Salemba Medika.
11. Febrianti, V. (2020). Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Terjadinya
Hipertensi pada Penderita Hipertensi
Rawat Jalan di Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Morawa Kec. Tanjung
Morawa Tahun 2019. Jurnal
Keperawatan.
12. Maulidina, F., Harmani, N., & Suraya,
I. (2019). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Jati Luhur Bekasi Tahun
2018. ARKESMAS (Arsip Kesehatan
Masyarakat), 4(1), 149-155.
13. Novitaningtyas, T. (2014). Hubungan
karakteristik (umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan) dan aktivitas fisik
dengan tekanan darah pada lansia di
kelurahan makamhaji kecamatan
kartasura kabupaten
sukoharjo (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah
Surakarta).
14. Riamah, R. (2019). Faktor-Faktor
Penyebab Terjadinya Hipertensi Pada
Lansia Di UPT PSTW Khusnul
Khotimah. Menara Ilmu, 13(5).

Oktaviani, Penerapan senam hipertensi 194

Anda mungkin juga menyukai