Anda di halaman 1dari 29

ROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN MANAJEMEN DIRI


PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PONTAP PALOPO

DELLA PUSPITA KOMAR


K.20.01.007

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
TAHUN 2023/2024
PROPOSAL
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN MANAJEMEN
DIRIPADA PENDERITA HIPERTENSI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PONTAP PALOPO

DELLA PUSPITA KOMAR


K.20.01.007

Proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk


memperoleh gelar sarjana keperawatan

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan Rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “hubungan self efficacy dengan manajemen diri pada
penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas pontap palopo” tepat pada
waktunya.

Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan terimaksih kepada


semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga
penulisan proposal ini dapat selesai. Ucapan terimakasih ini penulis tunjukkan
kepeada:

1. Allah SWT dan Junjungan Nabi Muhammad SAW


2. Bapak H.Rahim Munir Said,SP.,MM selaku pembina Yayasan
Universitas Mega Buana Palopo
3. Ibu Prof.Dr.Hj.Nilawati Uly,S.Si.,Apt.,M.Kes.,CIPA selaku rektor
universitas mega buana palopo
4. Bapak Indra Amanah AN,SKM.,MPH selaku rektor I Bidang Akademik
Universitas Mega Buana Papopo.
5. Ibu Evawati Uly S.Farm.,Apt M.M M.KM selaku Wakil Rektor II Bidang
Keungan dan SDM
6. Bapak Suawandi N,SKM.,M.PH Selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Kerja Sama
7. Ibu Yuniar Dwi Yanti,S.ST.,M.Keb. Selaku Dekan Fakultas Kesehatan
8. Ibu Ratnasari Iskandar S.Kep.,Ns.,M.Kes Selaku Dosen Pembimbing I
9. Evawati Uly,S.Farm.,Apt.,M.M.,M.KM Selaku Dosen Pembimbing II
10. Ibu Dewi Hastuti,S.ST.,M.Keb Selaku Dosen Penguji
11. Bapak Seprinus Patoding S.Kep.,NS.,M.Kes Selaku Kaprodi ilmu
Keperwatan Universitas Mega Buana Palopo
12. Seluruh Dosen dan Staf Universitas Mega Buana Palopo
13. Orang tua saya ayahanda komar dan ibunda bahra,serta saudara-saudara
saya yang penuh kasih sayang dan keikhlasan dalam
mendoakan,memberikan nasehat,motivasi,serta dukungan baik secara
moril maupun materil kepada saya.Orang tua motivator terbesar saya
untuk terus melangkah meraih mimpi-mimpi akan masa depan dengan
orang tua yang luar biasa.
14. Sahabat saya Jamal Ahmadi terimakasi untuk perhatian,dukungan dan
bantuanya.
15. Teman-teman seperjuangan angkatan 2020 Universitas Mega Buana
Palopo

Akhir kata semogah ALLAH SWT senantiasa melimpahkan rahmat,berkat


dan karuni-nya kepada kita semua dan memberikan imbalan yang setimpal atas
semua jerih payah dari pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan
kepada penulis serta senantiasa menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat
dan menjadikan kita hamba-Nya yang selalu bersyukur.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...........................................................................4
DAFTAR TABEL................................................................................5
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................5
BAB I PENDAHULUAN....................................................................6
A. Latar belakang..........................................................................6
B. Rumusan masalah.....................................................................7
C. Tujuan penelitian......................................................................8
D. Manfaat penelitian ...................................................................9
BAB II TUNJAUAN PUSTAKA.....................................................10
A. Definisi hipertensi..................................................................11
B. Tinjauan Umum Self Efficacy................................................12
C. Tinjauan Umum Manajemen Diri..........................................14
D. Kerangka Konsep..................................................................15
E. Hipotesis Penelitian................................................................16
F. Definisi Oprasional.................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN..................................................20
A. Jenis penelitian........................................................................21
B. Lokasi dan waktu penelitian....................................................22
C. Populasi dan sampel................................................................23
D. Pengumpulan data..................................................................24
E. Instrumen penelitian................................................................25
F. Pengolahan data dan penyajian data........................................26
G. Analisis data............................................................................27
H. Etika penelitian........................................................................28
DAFTAR PUSTAKA........................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang

Menurut(Fauziah dan Romi, 2021) Salah satu penyakit yang menyita


perhatian global adalah penyakit hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit tidak
menular yang saat ini menjadi masalah kesehatan baik secara global, regional,
nasional dan bahkan local.Hipertensi merupakan salah satu penyakit cukup
berbahaya di seluruh dunia,penyakit hipertensi ini atau sering di sebut tekanan
darah tinggi adalah penyakit yang di tandai dengan meningkatnya tekanan darah
pada dinding pembuluh darah arteri yang biasa menunjukkan hasil dari 140
Mmhg sistol dan 90 Mmhg untuk diastol.

Berdasarkan data WHO (world health organization) 2019 menunjukkan


bahwa saat ini pravalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total
penduduk dunia.wilayah afrika memiliki prevelensi hipertensi tertinggi yaitu
sebesar 27% dan wilayah amerika memiliki prevelensi hipertensi terendah yakni
18%. Sedangkan di asia tenggara sendiri berada di posisi yang ke-3 tertinggi
dengan prevelensi sebesar 25% terhadap total penduduk dunia. WHO juga
memperkirakan 1 dari 5 orang perempuan di seluruh dunia memiliki
hipertensi.jumlah ini lebih banyak di antara laki-laki yaitu 1 diantaranya 4 orang
mereka memiliki hipertensi (kemenkes RI,2019). kematian akibat penyakit yang
tidak menular diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia,peningkatan
terbesar akan terjadi di negara-negara menengah dan miskin lebih dari dua
pertiganya (70%) dari populasi global akan meninggal dikarenakan penyakit
yang tidak menular.jumlah total pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta
jiwa yang akan mengalami kematian pertahun karena penyakit yang tidak
menular (kemenkes RI,2021).

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar di Indonesia pada tahun 2021


prevalensi penderita hipertensi di Indonesia mencapai sebanyak 55,3% dari
jumlah penduduk di Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan pada tahun
2022 yakni sebanyak 61,5% penduduk di Indonesia menderita hipertensi. Jumlah
ini menunjukkan sebanyak 45,6% penderita hipertensi di Indonesia menderita
hipertensi (Kementerian Kesehatan RI 2023).

Menurut data Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2020, kota
Makassar merupakan kota yang memiliki prevelensi hipertensi tertinggi pertama
yaitu sebanyak 290.247 kasus, prevelensi hipertensi tertinggi kedua terdapat di
kabupaten Bone dengan kasus sebanyak 158.516 kasus, dan prevelensi hipertensi
ketiga berada di kabupaten Bone sebanyak 157.221 kasus. Sedangkan prevelensi
hipertensi terendah berada di kabupten Barru sebanyak 1.500 kasus.

Menurut (Nildawati, dkk. 2020) Prevelensi hipertensi yang tinggi akan


menyebabkan penyakit yang biasa disebut dengan “the silent killer” yaitu seba-
gai penyakit yang tidak menular namun paling mematikan karena sering kali di-
jumpai tanpa gejala, penyakit prevelensi hipertensi merupakan penyakit yang de-
generative dan mempunyai tingakat mortalitas yang tinggi dalam mempengaruhi
kualitas hidup seseorang.

Berdasarkan data dinas kesehatan kota palopo hipertensi termasuk masalah


penyakit terbesar di kota palopo,pada tahun 2021 jumlah kasus hipertensi
sebanyak 1352 kasus dan pada tahun 2022 jumlah kasus sebanyak 5981
kasus.kemudian pada tahun 2023 kasus hipertensi sebanyak 1154 kasus,dan
berdasarkan data rekam medik puskesmas pontap pada tahun 2024 tercatat ada
777 kasus hipertensi(DINKES kota palopo,2024)

Kota palopo merupakan kota yang mempunyai 48 kelurahan salah satunya


adalah kelurahan pontap yang berada di jl. Yosudarso. Penyakit Prevalensi
hipertensi yang terdapat di kelurahan pontap merupakan penyakit yang sering
dikeluhkan oleh banyak masyarakat baik dalam interaksi antara keluarga sehari-
hari maupun dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak puskesmas. Ku-
rangnya pengetahuan masyarakat dalam menangani penyakit hipertensi menjadi
salah satu alasan meningkatnya jumlah masyarakat yang terkena
hipertensi,terutama pada usia 45-54 tahun ada 193 kasus yang terkena penyakit
hipertensi padahal ada banyak cara dalam menekan angka hipertensi yang terjadi
salah satunya adalah dengan mencoba menerapkan metode self efficacy dalam
manajemen diri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan
desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.sampel dalam
penelitian ini sebanyak 65 responden dengan kriteria sampel terdiagnosa
hipertensi,usia 45-54 tahun.

Hasil penelitian yang dilakuakan sebelumnya menunjukkan terdapat


pengaruh yang signifikan antara self efficacy dengan manajemen diri pada
penderita hipertensi,analisa bivariat menggunakan uji statistik chi-square dengan
nilai signifikan (0.05).diharapkan penderita hipertensi dapat melakukan
manajemen diri dengan baik dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
konsumsi obat secara rutin serta menerapkan hidup yang sehat.(Susi
Susanti,2022)

Berdasarkan uraian diatas karena self efficay merupakan faktor yang tinggi
dalam mempengaruhi manajemen diri hipertensi sedangakan self efficacy dengan
manajemen diri yang di miliki oleh penderita hipertensi masih kurang sehingga
peneliti tertarik akan penelitian dengan judul “Hubungan self efficay dengan
manajemen diri pada penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas pontapa
palopo”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan self efficacy dengan menajemen diri pada penderita
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Pontap Kota Palopo?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana hubungan self efficacy dengan menajemen
diri pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Pontap Kota
Palopo
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh hubungan self efficacy dengan
manajemen diri pada penderita hipertensi di wilayah kerja
puskesmas pontap palopo.
b. Untuk mengetahui gambaran self efficacy pada penderita
hipertensi di wilayah kerja puskesmas pontap palopo
c. Untuk mengetahui gambaran manajemen diri penderita hipertensi
di wilayah kerja puskesmas pontap palopo
d. Untuk mengetahui gambaran karakteristik demografis pada
penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas pontap palopo.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak puskesmas
Penelitian ini di harapkan dapat menjadi sumber informasi bagi para
tenaga kesehatan untuk melakukan upaya promotof maupun preventif
denganmemberikan wawasan terkait dengan manajemen diri pada
penderita hipertensi sehingga dapat menerapkan manajemen diri dengan
tepat
2. Bagi masyarakat atau responden
Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan sumber
pengetahuan bagi masyarakat tentang hubungan self efficacy dengan
manajemen diri pada penderita hipertensi
3. Bagi penulis
Penelitian ini dapat di jadikan pengetahuan,pengalaman selama
menimbah ilmu di jurusan keperawatan universitas mega buana palopo
4. Bagi institusi
Penelitian ini di harapkan menjadi tambahan informasi yang nantinya
akan digunakan sebagai referensi bagi peneliti dan juga menjadi sumber
informasi bagai masyarakat terhadap hubungan self efficacy dengan
manajemen diri pada penderita hipertensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Hipertensi


1. Pengertian Hipertensi
Menurut (Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan, 2020) Hipertensi
merupakan Istilah medis untuk tekanan darah tinggi yang terjadi secara
terus menerus sedangkan untuk tekanan darah rendah dalam istilah
medis disebut dengan hipotensi. Tekanan darah yang terjadi dalam
tubuh tidak selalu sama sepanjang waktu. Tekanan darah dalam tubuh
dapat berubah untuk menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan tubuh.
Tekanan darah dalam tubuh dapat berubah karena di pengaruhi oleh be-
berapa faktor diantanya adalah keadaan emosional, posisi tubuh,
olahraga, pernapasan dan bahkan pada saat tidur. Tekanan darah yang
tetap tinggi apabila tidak menyesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan
tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit serius diantarnya adalah
serangan jantung, gagal jantung, stroke dan penyakit pada ginjal (Su-
santi, 2022).
Menurut (Puspita, dkk. 2019) Hipertensi dapat dipicu oleh 2 faktor
yaitu faktor yang dapat dikontrol dan faktor yang tidak dapat dikontrol.
Faktor yang dapat di control dapat berupa obesitas, diet hipertensi,
stress, aktifitas fisik dan merokok. Sedangkan faktor yang tidak dapat di
control adalah faktor keturunan, jenis kelamin dan usia.
2. Faktor Resiko Hipertensi
Menurut (Puspita, dkk. 2019) Hipertensi dapat dipicu oleh 2 faktor
yaitu faktor yang dapat dikontrol dan faktor yang tidak dapat dikontrol.
Faktor yang dapat di control dapat berupa obesitas, diet hipertensi,
stress, aktifitas fisik dan merokok. Sedangkan faktor yang tidak dapat di
control adalah faktor keturunan, jenis kelamin dan usia. Hal yang sama
dikemukakan oleh (Nurul, 2020) Hipertensi dapat dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor yang dapat di control dan faktor yang tidak dapat di
control.
a. Faktor yang dapat di control
1) Berat Badan
Menurut (Susanti, 2020) berat badan dan indek massa tubuh
(IMT) berhubungan langsung dengan tekanan darah, terutama
pada tekanan darah sisttolik. Berat badan yang berlebih bukan
satu-satunya penyebab penyakit hipertensi. Namun, orang yang
memiliki berat badan lebih atau obesitas maka prevelensi
hipertensi pada orang tersebut jauh lebih besar sehingga resiko
orang dengan berat badan berlebih atau obesitas 5 kali lebih tinggi
jika dibandingakan dengan orang yang memiliki berat badan nor-
mal.
2) Konsumsi Alkohol
Mekanise dalam peningkatan tekanan darah akibat konsumsi
alcohol masih belum begitu jelas. Namun, peningkatan volume sel
darah merah, peningkatan kadar kartisol, dan penigkatan kekenta-
lah darah berperan dalam menigkatkan tekanan darah dalam
tubuh. Beberapa studi menunjukkan bahwa ada hubungan antara
asupan alcohol dengan tekanan darah (Susanti, 2020). Menurut
(Kemenkes Ri, 2013) efek mengkonsumsi alcohol pada tekanan
darah akan baru terlihat apabila mengkonsumsi alkohok sebanyak
2-3 gelas ukuran standar setiap hari.
3) Perilaku Merokok
Seperti yang diketahui bahwa dalam rokok terkandung zat-zat
berbahaya yang dapat merusak pembuluh darah seperti nikotin
dan karbon monoksida. Merokok juga dapat meningkatkan denyut
jantung sehingga kebutuhan oksigen oleh otot-otot jantung juga
meningkat (Susanti, 2020).
4) Aktivitas Fisik
Menurut (Susanti, 2020) olahraga yang teratur atau aktivitas
fisik yang dilakukan secara teratur dapat bermanfaat bagi pen-
derita yang terkena hipertensi ringan karena dapat menurunkan
tekanan darah. Aktivitas atau olahrga yang dilakukan dapat berupa
olahraga ringan maupun berat setiap hari dan dengan waktu yang
ditentukan menyesuaikan pada kemampuan setiap masing-masing
individu. Olahraga atau melakukan aktivitas secara rutin tekanan
darah dapat turun walaupun berat badan belum turun.
5) Pengetahuan
Menurut (Nurul, 2020) pasien pada umunya memiliki penge-
tahuan hanya sedikit tentang hipertensi. kurangnya pengetahuan
mengenai hipertensi pada pasien akan mempengaruhi bagaimana
cara pasien dalam mengatasi kambuhnya hipertensi dan
melakukan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi. Adapun be-
berapa upaya yang dapat dilakukan adalah mengurangi konsumsi
garam, mengontror berat badan, dan menjalani pola hidup sehat
serta banyak mengkonsumsi buah-buahan.
b. Faktor yang tidak dapat dikontrol
1) Umur
Elastisitas pembuluh darah akan semakin menurun apabila se-
makin bertambhnya juga umur seseorang sehingga dapat terjadi
kekakuan serta rapuhnya pembuluh darah yang mengakibatkan
aliran darah terutama yang menuju otak akan terganggu. Oleh
karena itu, terjadinya hipertensi disebabkan juga karena bertam-
bahnya usia seseorang (Nurul, 2020)
2) Jenis Kelamin
Menurut(Susanti, 2020) Salah satu yang berpengaruh pada
penyakit hipertensi adalah gender atau biasa disebut dengan jenis
kelamin. Laki-laki lebih berpeluang besar menderita hipertensi
jika dibandingkan dengan perempuan yaitu sebesar 2,29 kali pen-
ingkatan tekanan darah sistolik. Hal ini dapat disebabkan Karen
laki-laki diduga memiliki gaya hidup yang cenderung dapat
meningkatkan tekanan darah dalam tubuh jika dibandingkan den-
gan gaya hidup perempuan. Namun apabila perempuan telah
memasuki usia lanjut atau biasa dikenal dengan monepouse
makan prevelensi hiperteni pada perempuan akan mengalami
penigkatan. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh hormone yang
dimiliki oleh perempuan.
3) Keturunan
Apabila orang tua memiliki riwayat hipertensi maka akan
meningkatkan resiko terjadi hipertensi esensial terhada ketu-
runanya. Jika kedua orang tua memiliki penyakit hipertensi maka
terjadi kemungkinan keturunanya akan menderita hipertensi sebe-
sar 60% sedangkan apabila seorang dari orang tua menderita
penyakit hipertensi maka keturunanya akan menderita hipertensi
sebesar 25% Menurut (Susanti, 2020).
3. Komplikasi Hipertensi
Hipertensi adalah penyebab faktor resiko utama untuk penyakit arteri
koroner, stroke, gagal ginjal dan atrial fibrilasi. Komplikasi hipertensi
dapat menyebabkan rusaknya berbagai organ tubuh seperti otak, ginjal,
jantung dan mata (Nurul, 2020). Berikut ini merupakan beberapa
penyakit komplikasi hipertensi:
a. Stroke
Penyakit stroke meruapakan salah satu penyakit dimana terjadi
kematian sel pada suatu daerah otak. Hal ini disebabkan karena pu-
tusnya pasokan darah akibat penyumbatan atau pembuluh darah yang
pecah akibat berbagai kondisi seperti ateresklorosis dan tidak terkon-
trolnya hiperensi. Di Indonesia sendiri jumlah kematian akibat stroke
terbilang cukup tinggi yaitu sebesar 36% pada usia lansia atau lanjut
usia (Susanti, 2020).
b. Kerusakan mata
Tekanan darah yang mengalami gangguan akan menyebabkan
perubahan retina di bagian belakang mata. Penderita hipertensi apa-
bila dilakukan pemeriksaan akan ditemukan penyempitan pembuluh
darah kecil, kebocoran pada pembuluh darah kecil dan pem-
bengkakan pada bagaian retian mata (Susanti, 2020).
c. Infark miokard
Penyebab terjadinya infark miokad karena arteri koroner tidak
dapat menyuplai oksigen yang cukup ke miokardium atau terben-
tuknya thrombus yang dapat menghambat aliran darah. Hipertensi
yang kronis dapat menyebabkan miokardium kekurangan oksigen
sehingga dapat menyebabkan iskemia jantung dan memicu ter-
jadinya infark (Susanti, 2020).
d. Gagal ginjal
Kerusakan karena tekanan darah yang tinggi pada kapiler ginjal
dan glomerulu memicu terjadnya gagal ginjal. Penyakit hipertensi
menyebabkan ginjal harus bekerja lebih keras dan hal tersebut
membuat sel pada ginjal menjadi cepat masuk (Susanti, 2020).

B. Tinjauan Umum Self Efficacy


1. Pengertian Self Efficacy
Self efficacy adalah sebuah perepsi seseorang yang berkaitan dengan
kemampuannya dalam mencapai tujuan dan menyelesaikan tugasnya
yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang sehingga mendorong
seserang tersebut untuk bekerja lebih keras. Self efficacy yang dimiliki
setiap orang akan menetukan apakah menampilkan perilaku atau tidak
karena kinerja yang dicapai seseorang sangat berpengaruh pada tingkat
keyakinannya. Tanpa adanya self efficacy seseorang akan merasa enggan
melakukan sesuatu karena adanya rasa tidak yakin pada kemampuan yang
dimiliki oleh individu itu sendiri Menurut (Susanti, 2020)
2. Self Efficacy dengan hipertensi
Menurut (marasabessy, 2019) Self efficacy adalah sebuah konsep
yang berperan penting untuk digunakan dalam manajemen hipertensi.
Pasien hipertensi di anggap memiliki self efficacy yang baik apabila
pasien tersebut dapat beradaptasi dengan baik. Salah satu cara untuk
mengetahui seorang pasien memiliki self efficacy yang baik adalah den-
gan melihatsejauh mana hubungan baik antara seorang dokter dengan
pasien hipertensi.
Self care management merupakan suatu kemapuan seseorang dalam
melakukan sesuatu pekerjaan secara mandiri,dalam melakukan aktifitas
perawatan diri agar dapat mempertahankan kualitas hidup individu,dan
mampu meningkatkan pemeliharaan kesehatan sehingga tercapainya
kesejahteraan tingkat kesehatan yang optimal (mahfud et al.,2019) self
efficacy manajemen bertujuan untuk meningkatkan perilaku hidup yang
lebih sehat (mahfud et al.2019)
(Beuer & schiffaman 2020) menyebutkan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi self efficacy manajemen diantaranya adalah
pengetahuan,nilai,karakteristik peribadi,sumberdaya,status
kesehatan,lingkungan,perawatan kesehatan diri dan dukungan sosial.

C. Tinjauan Umum Manajemen Diri


1. Pengertian manajemen diri
Menurut (Susanti, 2020) Manajemen diri merupakan salah satu ben-
tuk perawatan diri yang dilakukan oleh seorang pasien hipertensi. Mana-
jemen diri memiliki arti yang cukup luas. Salah satu arti dari manajemen
diri adalah perawatan diri yang merupakan proses dalam merubah gaya
hidup dalam menjaga kesehatan, menghindari faktor resiko penyakit dan
patuh terhadap pengobatan atau terapi yang diberikan. Pasien penderita
hipertensi harus memiliki tanggung jawab yang besar untuk dirinya
sendiri dalam mengelola, menurunkan gejalan dan menurunkan resiko
komplikasi (Susanti, 2020). Menurut (Nurul, 2020) ada beberapa hal
yang haru dilakukan oleh penderita hipertensi, yaitu:
a. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur
b. Mampu mengatur porsi makan
c. Mampu mengurangi konsumsi garam berlebih
d. Mampu melakukan aktivitas fisik atau olaharaga minimal 30-60
menit setiap hari atau paling tidak 3 kali dalam seminggu.
e. Mampu mengurangi konsumsi alcohol dan rokok
f. Mampu menurunkan kolesterol atau lemak jenuh dalam tubuh

Menurut (Susanti, 2020) proses manajemen diri yang baik dan ter-
atur harus dilakukan oleh setiap orang untuk mencegah seutu penyakit,
seperti penyakit hipertensi. Penderita hipertensi harus melakukan pola
hidup dengan baik seperti pemantaun tekanan darah, mengontrol berat
badan, dan mematuhi setiap aturan yang diberikan oleh dokter atau
tenaga kesehatan. Semua proses tersebut harus dijalankan dengan baik,
teratur dan penuh keyakinan untuk mencapai hal yang diiinginkan.

Menurut penelitian (Fauziah dan Syaputra, 2021) terkait masalah


hubungan efikasi diri dengan manajemen perawatan diri pada penderita
hipertensi terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan
manajemen hipertensi.

2. Komponen Manajemen diri


Menurut (Nurul, 2020) ada beberpa komponen manajemen
diri,yaitu:
a. Regulasi diri
Regulasi diri merupakan salah satu kemampuan individu dalam
memonitor diri terhadap tanda-tanda atau gejala tubuh penyebab
terjadinya tekanan darah dan pola gaya hidup. Berikut beberapa
contoh dari regulasi diri, yaitu:
1) Mengenal gejala tekanan darah tinggi
2) Mengenal situasi yang dapat mempengaruhi tekanan darah
tinggi
3) Mengambil tindakan dalam menanggapi gejala
4) Mengetahui tanda-tanda gejala darah tinggi
5) Memahami penyebab perubahan tekanan darah.
b. Interaksi dengan tenaga kesehatan
Bentuk interaksi dengan tenaga kesehatan dapat berupa diskusi
tentang rencana pengobatan, meminta saran untuk pola hidup yang
sehat untuk pasien hipertensi dan mengudentifikasi alasan men-
gontrol tekanan darah.
c. Pemantauan tekanan darah
Pemantauan tekanan darah dapat dilakuna setiap bulan atau pada
saat terdapat gejala yang timbul yang berkaitan dengan penyakit
hipertensi.
d. Kepatuhan terhadap pengobatan
Kepatuhan terhadap pengobatan dapat berupa teratur dalam
mengonsumsi obat yang diberikan dan sering konsultasi ke dokter
atau tenaga kesehatan terkait.
.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen diri
Menurut (Simanullang, 2019) ada beberapa faktor yang mempen-
garuhi manajemen diri, diantaranya:
a.) Usia
Bertambahnya usia seseorang akan berdampak pada penurunan
kondisi tubuh sehingga berpengaruh pada tingkat manajemen diri
penderita.
b.) Jenis kelamin
Laki-laki lebih banyak melakukan penyimpangan kesehatan jika
dibandingkan dengan perempuan. Salah satu contohnya adalah ke-
biasaan merokok yang dilakukan oleh laki-laki.
c.) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang dapat menjadi sebuah frekuensi
dalam manajemen diri.
d.) Status perkawinan
Menurut (Ademe, 2019) Tingkat kepatuhan yang tinggi mengenai
manajemen diri dimiliki oleh penderita yang sudah menikah jika
dibandingkan dengan penderita yang lajang. Status lajang pada
seseorang akibat sebuah perceraian akan berdampak pada gaya
hidup sehingga akan mengalami penigkatan stress.
e.) Self effeccacy
Menurut (marasabessy, 2019) Self efficacy adalah sebuah konsep
yang berperan penting untuk digunakan dalam manajemen
hipertensi. Pasien hipertensi di anggap memiliki self efficacy yang
baik apabila pasien tersebut dapat beradaptasi dengan baik.

D. Kerangka Konsep

Manajemen diri hipertensi

1. Pemantauan diri
2. Integritas diri
3. Kepatuhan
Self Efficacy 4. Regulasi diri
5. Integritas dengan
tenaga kesehatan

:Variabel dependen

:variabel independen

:Memngaruhi
E. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Ha : Ada hubungan antara self efficacy dengan manajemen


diri pada penderita hipertensi
2. H0 : Tidak ada hubungan antara self efficacy dengan manaje-
men diri pada penderita hipertensis

F. Definisi Oprasional

Definisi operasional dan kriteria objektif

N variabel Definisi Alat ukur skala skor


o operasional
1. Self Kemapuan Kuesioner Likert 1.Tinggi,
efficacy seseorang dalam 1: Sangat apabila skor
melakukan tidak yangdi
sesuatu pekerjaan yakin dapatkan
secara 2: Tidak responden
mandiri,dalam Yakin 16-25.
melakukan 3: Ragu- 2.Rendah,ji
aktifitas ragu ka skor
perawatan diri 4: Yakin yang
agar dapat 5: Sangat didapatka
mempertahankan yakin n
kualitas hidup responden
individu,dan 5-15.
mampu
meningkatkan
pemeliharaan
kesehatan
sehingga
tercapainya
kesejahteraan
tingkat kesehatan
yang optimal.
(mahfud et
al.,2019)
2. Manajeme a.integritas diri Kuesioner Likert Nilai
n diri Tindakan Nilai: 1.baik jika
responden dalam 1:tidak skor yang di
mengenai pernah peroleh
kemampuan 2:sangat responden
untuk tidak 92-125
menerapkan pola pernah 2.sedang
hadup 3:tidak jika skor
sehat,seperti sering yang di
mengontrol 4:sering peroleh 59-
nutrisi,mengontro 5:sangat 91
l berat sering 3.kurang
badan,tidak jika skor
merokok,dan yang di
minum alkohol peroleh
b.regulasi diri responden
tindakan 25-58.
responden dalam
memantau serta
mengidentifikasi
penyebab
penurunan
tekanan darah dan
mampu mengatur
untuk mengontrol
tekanan darah.
c.kepatuhan
terhadap aturan
yang di
anjurkan oleh
tenaga
kesehatan.
Tindakan
responden
mengenai
kemampuan
untuk patuh
dalam aturan
yang telah
diberikan oleh
tenaga kesehatan.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif


dengan pendekatan analitik observasional dengan desain cross sectional
study. Cross sectional analitik merupakan jenis penelitian non-
eksperimental study ini berupaya untuk mengumpulkan data dari sabjek
hanya pada satu titik waktu (schmid dan brown 2019). Tujuan dari
pengukuran ini adalah untuk mengukur hubungan antara paparan dan
penyakit,kondisi atau hasil dalam populasi tertentu studi cross-sectional
saring kali menggunakan survai atau kuesioner untuk mangumpulkan data
dari partisipan (schmid dan brown,2019 hlm.206-207)

B. Lokasi dan waktu penelitian


1. Tempat penelitian
Penelitian akan di laksanakan di wilayah kerja puskemas pontap palopo
tahun 2024
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada april sampai juni 2024

C. Populasi dan sampel


1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di bulan januari-


april tahun 2024 di wilayah kerja puskesmas pontap palopo
2. Sampel

Penelitian ini mengambil sampel dengan teknik yang digunakan adalah


non-probability sampling dengan menggunakan pendekatan purposive
sampling. Jumlah sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus
slovin dengan presesi 10% sebagai berikut:

N
n¿ 2
1+ N ( e )

193
n= 2
1+ 193 ( 0 ,1 )

193
n= 2
1+ 193 ( 0 ,01 )

193
n= 1+ 1, 93

193
n= 2 ,93

n=65

keterangan:

N: Jumlah Populasi

n: Jumlah Sampel

e: Standar presisi

3. Kriteria dan eksklusi


a. Kriteria insklusi
Kriteria insklusi merupakan karakteristik umum pada subjek
penelitian dari satu populasi target yang akan diteliti
(Nursalam,2017 dalam marasabessy,2019)
1. Responden berusia 45-59 tahun
2. Dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik
3. Bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi merupaka n keriteria subjek yang tidak
memenuhi kriteria insklusi dihilangkan atau dikeluarkan dalam
penelitian (Nursalam,2017 dalam marasabessy,2019)
1. Pasien yang mengalai gangguan berat
2. Pasien yang menolak menjadi responden
D. Pengumpulan data

Metode terstruktuk berupa karakteristik responden


(jenis,kelamin,usia,pekerjaan,pendidikan,status pernikahan,riwayat
hipertensi keluarga,penyakit komplikasi,skor self efficacy dan skor
manajemen diri).pengolahan data pengumpulan data di lakukan dengan
menggunakan kuesioner dilakukan dengan menggunakan skoring dan
kategorisasi di tiap variabel yang kemudian di analisis melalui program
komputeriasasi yaitu SPSS (system paket sicial sciene) untuk menguji
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.analisa
data meliputi analisis univarat dan bivariat.

Secara garis besar penelitian ini menggunkan dua kelompok yaiti data
primer dan data sekunder

1. Data primer
Data primer diperoleh secara langsung oleh peneliti dengan
menggunakan kuesioner struktur
2. Data skunder
Data skunder diperoleh dari beberapa sumber seperti puskesmas (jumlah
penderita hipertensi) dinas kesehatan,jurnal,artikel dan beberapa sumber
lainya yang terkait.

E. Instrumen penelitian
Penelitian ini merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan
suatu fakta maupun data yang ada dilapangan dengan tujuan
mendapatkan informasi yang tepat dan nyata agar peneliti dapat berjalan
dengan baik.(priadana dan sunarsi,2021:24).peneliti dapat mengunakan
instrumen yang telah digunakan pada peneliti sebelumnya.
1. Instrumen self efficacy
Instrumen self efficacy khususnya pada penyakit hipertensi
digunakan sebagai alat ukur data dengan menggunakan kuesioner.
2. Instrumen manajemen diri
Kuesioner yang digunakan berdasarkan development of the persen
hypertension self-managenem questionnaire tahun 2019 yang terdiri
dari beberapa pertanyaan terkait kesehatan pemantauan diri dan
kepatuahan terhadap aturan yang di ajukan oleh tenaga kesehatan.

F. Pengolahan data dan penyajian data


1. Pengolahan data yang dilakukan untuk memperoleh data dengan
menggunakan SPSS berikut langkah-langkah pengolahan data
a. Editing
Setelah data terkumpul dari hasil pengisian koesioner maka
dilakukann pemeriksaan kelengkapan pada data
b. Coding
Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data dengan
merubah data dalam bentuk huruf dan memberikan simbol-simbol
tertentu dalam bentuk huruf atau angka untuk mempermudah
identitas pada data
c. Entry data
Data yang telah lengkap selanjutnya dimasukkan kedalam
program SPSS untuk dilakukan analisis data lebih lanjut
d. Tabulasi
Data yang telah diolah kemudian disajiakan dalam bentuk tabel
dan narasi

G. Analisis data
1. Analisis univariat
Analisis univariat digunakan sebagai menganalisis karakteristik
setiap variabel yang dilakukan dengan suatu penyajian data dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase setiap variabel
peneliti
2. Analisis bivariat
Dilakukan untuk menjawab tujuan dari penelitian dan menguji
hipotesis penelitian untuk mengetahui apakah ada tidaknya
hubungan antara variabel dependent dan variabel independen
yang diuji pada uji statistik

H. Etika penelitian

Etika penelitian akan membantu peneliti untuk melihat secara


kritis dari sisi sujek peneliti.dalam etika juda dapat membantu untuk
merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dalam norma-norma yang
baru dengan adanya perubahan-perubahan yang dinamis
(Nursalam,2020). Berikut beberapa prinsip dasar dalam penelitian.

1. Menghormati atau menghargai subjek (respect for person)


2. Manfaat (beneficence)
Setiap penelitian sebaiknya dapat meminimasir kerugian atau
resiko pada penelitian subjek.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Segala informasi yang berkaitan dnegan peneliti akan dijaga
kerahasiaanya oleh peneliti dan akan digunakan dalam hal
kepentingan saja.
4. Keadilan (justice)
Perilaku adil kepada responden dan tidak
membedakan,peneliti harus adil dan seimbang antara manfaat
maupun resikonya, resiko yang mencankup yakni kesehatan
fisik,mental,dan sosial. Peneliti juga harus menjamin semua
subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang
sama tanpa membedakan jender,agama,bahasa,dan lain
sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. Hipertensi Si Pembunuh Senyap [Internet]. Kementrian Kesehatan


RI. 2019. 1–5 p. Available from:
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/
infodatin-hipertensi-si-pembunuh-senyap.pdf

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi


Selatan. 2020.

Nildawati, Muh. Fajar Pahrir, Nur Rahma N. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bara-Barayya Kota
Makassar. Bina Gener J Kesehat. 2020;12(1):36–41.
https://ejurnal.biges.ac.id/kesehatan/article/view/158/110

Salami. Perilaku Self Care Management Penderita Hipertensi: Studi Kualitatif. J


Keperawatan ’Aisyiyah. 2021;8(1):87–99.
https://journal.unisa-bandung.ac.id/index.php/jka/article/download/
261/146/

Fauziah yeti dan romi syahputra. 2021. Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan
Manajemen Perawatan Diri Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas In-
drapura Kabupaten BatubaraTahun 2019. Journal Of Midwifery Seniore-
ISSN 2621-2627Volume 4 Nomor2.
http://midwifery.jurnalsenior.com/index.php/ms/article/view/68/69
Nursalam,2020.Metode dalam penyusunan etika penelitian,tahun 2020
http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/10402/4/BAB%20III
%20Kerangka%20Konsep%20Penelitian.pdf
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. (2020). Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan. Https://Dinkes.Sulselprov.Go.Id/Document/Profil
%20kesehatan/
Susanti Susi. 2020. Hubungan Self Efficacy Dengan Manajemen Diri
Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kassi-Kassi
Kota Makassar Tahun 2022. Skripsi. Universitas Negeri Alauddin Makassar.
Http://Repositori.Uin-Alauddin.Ac.Id/21999/
Puspita, T., Ernawati, & Rismawan Dadang. (2019).Hubungan Efikasi Diri Den-
gan Kepatuhan Diet Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan Indra
Husada, 7, 1.
Https://Ojs.Stikesindramayu.Ac.Id/Index.Php/Jkih/Article/View/159
Nurul M. (2021). Hubungan Manajemen Diri Terhadap Tekanan Darah Pasien
Hipertensi Di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Anwar Medika Sidoarjo.
Skripsi. Rumah Sakit Anwar Medika.
Https://Repository.Uam.Ac.Id/Id/Eprint/351/1/Skripsi%20-%20nurul
%20mufidah.Pdf
Kemenkes Ri. (2013). Pedoman Teknis Penemuan Dan Tatalaksana Hipertensi.
Marasabessy, N. (2019). Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Slef Care Pada
Lansia Dengan Hipertensi Di Kelurahan Tello Baru Puskesmas Batua Kota
Makassar. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.,
5–24.Https://Id.Scribd.Com/Document/588267725/Ndzhotzhodzimgeyzd
myyti2nzaxzguzzjuynjljotixmjewngywnq-Dikonversi
Fauziah, Y., & Syahputra, R. (2021). Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan
Manajemen Perawatan Diri Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas
Indrapura Kabupaten Batubara Tahun 2019. Journal Of Midwifery Se-
nior, 4, 2021.
Http://Midwifery.Jurnalsenior.Com/Index.Php/Ms/Article/View/68/69
Simanullang, S. M. P. (2019). Self Management Pasien Hipertensi Di Rsup H.
Adam Malik. Journal Hipertensi, 1–10.
Ademe, S., Aga, F., & Gela, D. (2019). Hypertension Self-Care Practice And
Associated Factors Among Patients In Public Health Facilities Of Dessie
Town, Ethiopia. Bmc Health Services Research, 19(1), 1–9.
Https://Doi.Org/10.1186/S12913-019-3880-0
priadana dan sunarsi,2021:24 metode penelitian isntrumen
https://repositori.unsil.ac.id/9919/11/Bab%203.pdf
Linggariyana et al., 2023 JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (PKM), P-ISSN: 26150921 E-ISSN: 2622-6030 VOL-
UME 6 NOMOR 2FEBRUARI 2023] HAL 646-651
Kemenkes RI,2021

Anda mungkin juga menyukai