Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

DI PUSKESMAS KURANJI PADANG

PROPOSAL

ISFARA FAUZIAH

18112186

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

DI PUSKESMAS KURANJI PADANG

PROPOSAL

ISFARA FAUZIAH

18112186

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021
PERSETUJUAN PROPOSAL STUDI KASUS

Proposal Studi Kasus berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN


HIPERTENSI DI PUSKESMAS KURANJI PADANG TAHUN 2021” ini telah diperiksa
dan disetujui untuk diseminarkan dihadapan Tim Penguji Seminar Proposal Studi Kasus
Program Studi DIII Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG.

Padang, Juni 2021

Ka. Prodi DIII Keperawatan Pembimbing

(Ns.Nova Fridalni S.Kep,M.Biomed) (Ns.Defrima Oka Surya M.Kep,Sp.Kep.Kom)

NIDN : 1010117203 NIDN : 1019108802

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-NYA, salawat beserta salam untuk nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KURANJI PADANG
TAHUN 2021”. Proposal Tugas Akhir ini diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan
untuk gelar Ahli Madya Keperawatan (A.Md, Kep) pada Program Studi DIII Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.

Dalam penulisan Proposal Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak dan penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Ns. Defrima Oka Surya M.Kep, Sp.Kep.Kom selaku pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, masukan dan saran sehingga penulis bisa
menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini.
2. Ibu Ns. Nova Fridalni S.Kep, M.Biomed selaku ketua prodi DIII Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang yang telah memberikan kesempatan untuk
menyusun Proposal Tugas Akhir ini.
3. Ibu Ises Reni S.KP, M.Kep sebagai Ketua STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
yang telah memberikan kesempatan menyusun Proposal Tugas Akhir.
4. Bapak Jasmarizal S.KP, MARS Ketua Yayasan STIKes MERCUBAKTIJAYA
Padang yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun Proposal Tugas
Akhir.
5. Teristimewa kepada kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan do’a,
dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Proposal
Tugas Akhir.
6. Teristimewa kepada teman-teman yang telah memberikan do’a, dukungan dan
semangat dalam penulisan Proposal Tugas Akhir.
Penulis sudah menyusun Proposal Tugas Akhir isi sesuai dengan arahan dari
pembimbing dan dari buku sumber yang ada. Namun, tidak ada yag sempurna
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang dapat
memperbaiki Proposal Tugas Akhir ini. Harapan penulis, semoga Proposal
Tugas Akhir dapat bermanfaat bagi semua pihak. Diharapkan Proposal Tugas
Akhir disetujui dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Padang, Mei
2021

Penulis

DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBIN………………………………………………………………i

KATA PENGANTA………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………....iii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………...iv

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………v

BAB I………………………………………………………………………………………....1

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………....1

A. Latar Belakang…………………………………………………………………....1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...4
C. Tujuan………………………………………………………………………….…4
D. Manfaat…………………………………………………………………………...5
BAB II………………………………………………………………………………………..6

TINJAUAN TEORITIS……………………………………………………………………...6

A. Konsep Lanjut Usia………………………………………………………………6


1. Defenisi…………………………………………………………………..6
2. Tipe-tipe Lansia………………………………………………………….7
3. Karakteristik Lansia……………………………………………………...8
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Lansia……………………………….9
5. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Lansia…………………………9
B. Konsep Diabetes Mellitus Tipe II………………………………………………10
1. Defenisi ………………………………………………………………...10
2. Anatomi dan Fisiologi…………………………………………………..11
3. Etiologi………………………………………………………………….12
4. Klasifikasi………………………………………………………………12
5. Patofisiologi…………………………………………………………….12
6. WOC...…………………………………………………………………13
7. Manifestasi klinis……………………………………………………….14
8. Komplikasi………...……………………………………………………14
9. Pemeriksaan penunjang / diagnostik……………………………………15
10. Penatalaksanaan ………………………………………………………..15
C. Konsep Asuhan Keperawatan Gerontik………………………………………...16
1. Pengkajian…...………………………………………………………….16
2. Diagnosa Keperawatan…………………………………………………28
3. Intervensi Keperawatan………………………………………………...29
4. Implementasi Keperawatan……………………………………………..46
5. Evaluasi…………………………………………………………………46
6. Dokumentasi……………………………………………………………47
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………48
LAMPIRAN SURAT………………………………………………………………49

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kadar Glukosa Darah Sewaktu…………………………………………………99
Tabel 2. Kadar Glukosa Darah Puasa……………………………………………………99

Tabel 3. Indeks Katz……………………………………………………………………..99

Tabel 4. SPMSQ…………………………………………………………………………99

Tabel 5. MMSE………………………………………………………………………….99

Table 6. Intervensi Keperawatan………………………………………………………..99

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi dan Fisiologi Pankreas……………………………………………..101

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Lanjut usia (lansia) merupakan masa dimana orang akan mengalami pada

akhirnya nanti, Penyakit degeneratif adalah penyakit yang terjadi seiring dengan

bertambahnya usia seseorang yang juga diakibatkan dengan menurunnya fungsi organ

tubuh manusia (Kusumaningrum, 2016).

Masalah lanjut usia (Lansia) perlu lebih memperhatikan kesehatannya secara

seksama. Karena usia tersebut sangat rawan dengan berbagai penyakit, penyakit yang

sering diderita lansia diantaranya penyakit sendi, hipertensi, stroke, jantung, lupa

ingatan. Pada lansia terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan yang dapat

berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik dan timbulnya berbagai macam

penyakit. (DKK, padang, 2017)

Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah

kesehatan yang sangat serius saat ini. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat

menyebabkan peluang 7 kali lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena

penyakit jantung kongestif dan 3 kali lebih besar terkena serangan jantung.

Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat dilakukuan pemeriksaan fisik

karena alasan penyakit tertentu, hipertensi merupakan penyakit yang mendapat

perhatian dari semua kalangan masyarakat, sehingga membutuhkan penanggulangan

jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. (Fitri, Y dkk.2018)

Data statistik WHO (word Hearld Organization) melaporkan hingga tahun

2018 terdapat satu milyar orang di dunia menderita hipertensi dan diperkirakan sekitar

7,5 juta orang atau 12,8% kematian dari seluruh total kematian yang disebabkan oleh

penyakit ini, tercatat 45% kematian akibat jantung koroner dan 51% akibat stroke

yang juga disebabkan oleh hipertensi. Menurut American Haert Association (2018)

tercatat sekitar 77,9 juta orang di amerika serikat dengan perbandingan 1 dari 3 orang
dewasa menderita hipertensi. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat pada tahun

2030 sekitar 83,2 juta orang atau 7,2%. sementara itu menurut National Health

Nutrition Examination Survey (NHNES), di amerika orang dewasa dengan hipertensi

pada tahun 2016-2018 tercatat sekitar 39-51% hal ini menunjukan terjadinya

peningkatan sekitar 15 juta orang dari total 58-65 juga menderita hipertensi (Triyanto,

2017)

Angka kejadian hipertensi di indonesia menurut riset Kesehatan Dasar Tahun

2017 menunjukan bahwa prevalensi hipertensi di indonesia berdasarkan pengukuran

tekanan darah mengalami peningkatan 5,9%, dari 25,8% menjadi 31,7% dari total

penduduk dewasa. Berdasarkan pengukuran sampel umur lebih dari 18 tahun

prevelansi hipertensi mengalami peningkatan yakni 7,6% pada tahun 2015 dan 9,5%

tahun 2017 dengan total presentase sebesar 25,8%. Prevelansi hipertensi tertinggi di

Bangka Belitung dengan presentase 25,8%, kalimantan selatan 30,8%, kalimantan

timur 29,6%, jawa barat 29,5% (Riskesdas, 2018)

Berdasarkan data dinas kesehatan Provinsi Sumatara Barat Tahun 2017 angga

kejadian hipertensi 53,6% dan jumlah kasus sebanyak 67.101 rata-rata kasus 9.800

kasus. Prevernsi hipertensi di padang mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan

data rekapitulasi tahun 2015 penderita hipertensi mencapai 30,218 jiwa (Sumbar,

2017).

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan Hipertensi antara lain kebiasaan

hidup atau perilaku kebiasaan mengkonsumsi natrium yang tinggi, kegemukan, stres,

merokok, Adapun tingginya prevalensi Hipertensi menurut dikarenakan gaya hidup

yang tidak sehat seperti kurangnya olahraga/aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan

mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar lemaknya (Ainun, Sidik, & Rismayanti,

2017).
Obesitas dapat memicu terjadinya hipertensi akibat terganggunya aliran darah.

Dalam hal ini orang dengan obesitas biasanya mengalami peningkatan kadar lemak

dalam darah(hyperlipidemia)sehingga berpotensi menimbulkan penyempitan

pembuluh darah (atersklerosis).penyempitan terjadi akibat penumpukan plak

ateromosa yang berasal dari lemak. Penyempitan tersebut memicu jantung untuk

bekerja memompa darah lebih kuat agar kebutuhan oksigen dan zat lain yang

dibutuhkan pleh tubuh dapat terpenuhi. Hal menebabkan tekanan darah meningkat

(sari,2017). Rokok mengandung berbagai zat kimia berbahaya seperti nikotin dan

karbon monoksida. Zat tersebut akan terisap melalui rokok sehingga mempercepat

anterosklerosis. Bagi penderita yang memiliki aterosklerosis atau penumpukan lemak

pada pembuluh darah, merokok dapat memperparah kejadian hipertensi (Sari, 2017)

Kegiatan fisik yang dilakukan secara teratur dapat menyebabkan perubahan-

perubahan misalnya jantung akan bertambah kuat pada otot polosnya sehingga daya

tamping besar dan konstruksi atau denyutannya kuat dan teratur, selain itu elastisitas

pembuluh darah akan bertambah karena adanya relaksasi dan vasodilatasi sehingga

timbunan lemak akan berkurang dan meningkatkan kontraksi otot dinding pembuluh

darah tersebut (marliani & tantan dalam karim,2018)

Proses penuaan berdampak pada berbagai aspek kehidupan jika tidak

dilakukan dengan baik secara sosial memasuki masa lanjut usia ditandai dengan

berkurangnya kontak sosial, baik dengan anggota keluarga atau dengan masyarakat.

Kurangnya kontak sosial dapat menimbulkan perasaan kesepian, terkadang muncul

perilaku regresi seperti mudah menangis, mengurung diri, serta merengek-rengek jika

bertemu dengan orang lain sehingga perilakunya kembali seperti anak kecil, secara

ekonomi usia lanjut ditandai dengan penurunan produktivitas kerja, memasuki masa

pensiun atau berhentinya pekerjaan utama. Disisi lain usia lanjut dihadapkan pada
berbagai kebutuhan yang semakin meningkat seperti kebutuhan akan makanan yang

bergizi seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, kebutuhan sosial dan rekreasi.

Lansia yang memiliki pension kondisi ekonominya lebih baik karena memiliki

penghasilan tetap setiap bulannya. Lansia yang tidak memiliki pension, akan

membawa kelompok lansia pada kondisi tergantung atau menjadi tanggungan anggota

keluarga. dan terutama kesehatan peningkatan usia lanjut akan diikuti dengan

meningkatnya masalah kesehatan. Usia lanjut ditandai dengan penurunan fungsi fisik

dan rentan terhadap penyakit. Hal ini disebabkan karena dengan semakin

bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor

proses alami yang dapat menyebabkan perubahan anatomi, fisiologis, dan biokimia

pada jaringan tubuh yang dapat mempengaruhi fungsi, kemampuan badan dan jiwa

(Perry & Potter, 2018).

Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan

hipertensi meliputi beberapa tahapan yakni perawat akan melakukan pengkajian,

menganalisa data, menentukan diagnosa keperawatan, melakukan intervensi,

implementasi serta evaluasi. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang

sederhana sampai dengan yang kompleks. Jika tidak dilakukan asuhan keperawatan

atau dalam melakukan asuhan keperawatan yang tidak tepat, akan terjadi komplikasi-

komplikasi dari hipertensi yaitu stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Prognosis

baik jika kelainan atau tanda komplikasi terdeteksi pada awal dan tata laksana asuhan

keperawatan sebaiknya dimulai sebelum terjadi komplikasi. Karena peningkatan

tekanan darah yang parah (krisis hipertensi) dapat berakibat fatal. (Izzo, 2017).

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan “bagaimana penerapan

Asuhan keperawatan hipertensi pada lansia”

C. Tujuan studi kasus

1. tujuan umum

Asuhan keperawatan ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan

penerapan Asuhan keperawatan hipertensi pada lansia

2. tujuan khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien dengan keperawatan

hipertensi pada lansia

b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan hipertensi pada

klien lansia

c. Mahasiswa mampu menyusun intervensi keperawatan hipertensi secara

menyeluruh pada klien lansia

d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi keperawatan hipertensi pada

klien lansia

e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan hipertensi

pada klien lansia.

f. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan hipertensi

pada klien lansia

D. Manfaat studi kasus

1. Penulis
Sebagai bahan pengembangan diri, kemampuan menambah wawasan ilmu

pengetahuan serta kemampuan penulis dalam menerapkan Asuhan

keperawatan hipertensi pada klien lansia

2. Institusi pendidikan

Studi kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dalam penerapan Asuhan keperawatan

hipertensi pada klien lansia

3. Bagi pasien

a. Membantu meningkatkan status kesehatan melalui pendekatan

Praktek keperawatan

b. Membantu mengurangi dampak dari hipertensi pd lansia

c. Membantu meningkatkan pengetahuan klien tentang hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai