Oleh:
Preseptor:
Dr. dr. Edison, MPH
Penulis
Tabel 3.5 Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Rawang Tahun 2021 .............. 29
Tabel 3.7 Pencapaian Program Skrining Kesehatan Lansia sesuai SPM Puskesmas
Rawang pada Janari-Juni 2022.............................................................................. 31
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lanjut usia berdasarkan World Health Organization (WHO) adalah
seseorang yang telah memasuki usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.1 Berdasarkan
Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Harapan Hidup (AHH) di Indonesia meningkat
dari 70,6 pada tahun 2014 menjadi 71,38 pada 2018. Pada tahun 2021, proporsi
lansia mencapai 10,82 persen atau sekitar 29,3 juta orang. Jumlah tersebut
menunjukkan bahwa Indonesia sudah memasuki fase struktur penduduk menua,
yang ditandai dengan proporsi penduduk lanjut usia di Indonesia yang sudah
melebihi 10 persen dari total penduduk. Selama lima puluh tahun terakhir,
persentase penduduk lanjut usia di Indonesia meningkat dari 4,5 persen pada tahun
1971 menjadi sekitar 10,7 persen pada tahun 2020. 3
TINJAUAN PUSTAKA
1. Ketua Posyandu
Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan posyandu
Bertanggung jawab terhadap kerjasama dengan semua stake holder dalam
rangka meningkatkan mutu pelaksanaan posyandu.
2. Sekretaris
Mencatat semua aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan serta
pengendalian posyandu.
3. Bendahara
Pencatatan pemasukan dan pengeluaran serta pelaporan keuangan posyandu
4. Kader
Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan pada kegiatan
posyandu.
Memobilisasi sasaran pada hari pelayanan posyandu.
Melakukan pendaftaran sasaran pada pelayanan posyandu lanjut usia.
Melaksanakan kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badanpara lanjut usia dan mencatatnya dalam KMS atau buku pencatatan
lainnya.
Membantu petugas dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan pelayanan
lainnya.
Melakukan penyuluhan (kesehatan, gizi, sosial, agama dan karya) sesuai
denganminatnya.5
Membuat lanjut usia tersebut tetap aktif dan akan meningkatkan kesehatan
dan mencegah kepikunan.
Meningkatnya rasa persaudaraan, terbangunnya ikatan emosi yang positif
antar generasi dan akan membuat lanjut usia rajin datang.
Pekerjaan menjadi ringan, efisien dan efektif, cepat selesai, sehingga akhirnya
tersedia waktu luang yang dapat digunakan untuk kegiatan lainnya.
d. Biaya kegiatan posyandu
Perencanaan biaya kegiatan posyandu harus dihitung dengan saksama agar
kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Yang harus di hitung adalah
biaya sebagai berikut:5
Alat tulis kantor (pulpen, pensil, kertas)
Penggandaan (fotocoy, penjilidan dll)
Makanan (PMT)
Transport nara sumber dan pelatih senam ( biasanya dari sektor terkait)
Obat diluar bantuan puskesmas
Pemeriksaan Laboratorium diluar bantuan Puskesma
Dokumentasi
Biaya tak terduga (10% dari keseluruhan kebutuhan biaya)
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan posyandu dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
yang telah disepakati. Namun dapat diuraikan berdasarkan pengelopokan kegiatan
sebagai berikut :5
Kegiatan pelayanan kesehatan, gizi
Kegiatan senibudaya, olahraga dan rekreasi
Kegiatan peningkatan spiritual
Kegiatan kesejahteraan/sosial
Kegiatan pendidikan ketrampilan Kegiatan tersebut di atas diatur sesuai
dengan ketenagaan dan waktu tersedia dan dapat dilakukan pada sebuah
gedung, dibawah tenda ataupun di tempat terbuka.
Pada prinsipnya kegiatan kesehatan harus dilakukan 1 bulan sekali agar
dapat memantau kondisi kesehatan. Kegiatan olahraga/senam bersama minimal
dilakukan 1 minggu sekali, selanjutnya senam dilakukan sendiri dirumah
masingmasing untuk menjaga kelenturan otot dan sendi. Dalam 48 jam otot akan
menjadi kaku kembali sehingga olah raga/senam yang paling baik adalah 3-5 kali
seminggu selama 30-60 menit.5
Secara terperinci sebagai berikut; senam aerobik seperti jalan, jogging,
berenangatau dansa minimal 30 menit 5 kali seminggu untuk kebugaran, senam
yang menggunakan tahanan (resistance exercise) untuk penguatan dan
ketahanan/endurance otot minimal 2 kali seminggu, untuk senam kelenturan
(flexibility excersice) 2 kali seminggu selama minimal 10 menit, sedangkan balance
exercise/ senam keseimbangan perlu dilakukan untuk mencegah resiko jatuh.
3. Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi.
Apapun bentuk kegiatan yang dilakukan, perlu dimonitoring dan dievaluasi untuk
mengetahui tingkat berhasilan ataupun perkembangan, serta hambatan dan peluang.
Demikian pula halnya dengan posyandu lanjut usia. Pengendalian dapat
dikelompokan menjadi pengendalian:5
- Internal
- Eksternal
Pengendalian Internal adalah pengendalian yang dilakukan oleh tenaga
posyandu, sedangkan pengendalian eksternal adalah pengendalian yang dilakukan
oleh pihak luar seperti lanjut usia, masyarakat sekitarnya, atau pihak luar lainnya.
Pengendalian eksternal ini penting dilakukan karena memberikan hasil yang lebih
objektif. Untuk melakukan evaluasi secara baik dan akurat diperlukan beberapa
indikator. Indikator yang yang diperlukan dalam pengendalian posyandu lanjut
usia adalah:5
Frekuensi pertemuan atau pelaksanaan kegiatan
Kehadiran kader
Pelayanan kesehatan
- cakupan penimbangan
- cakupan pemeriksaan laboratorium
- cakupan hasil pemeriksaan kesehatan
- cakupan penyuluhan kesehatan
1. Pernyataan Standar
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan
kesehatanusia lanjut sesuai standar. Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten/Kota
wajib memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining usia
lanjut sesuai standar pada Warga Negara usia 60 tahun ke atas di wilayah
5. Capaian Kinerja
Definisi Operasional
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 60 tahun atau lebih
dinilai dari cakupan warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.8
10 Perkantoran 10
11 Damiu 23
Prasarana
Dalam pelaksanakan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dalam
wilayahkerja, Puskesmas memiliki sarana dan prasarana yang cukup. Secara umum
sarana dan prasarana tersebut meliputi:9
1. Sarana fisik gedung
2. Sarana transportasi
3. Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan
4. Sarana penunjang administrasi dan sistem informasi
Puskesmas Rawang memiliki 1 buah puskesmas induk, dan 2 buah
Puskesmas Pembantu dan 3 buah Poskeskel yang tersebar di wilayah kerja
Puskesmas Rawang, yaitu:
1 Dokter Umum 4 0 0 0 4 0 0 0 0 0 4
2 Dokter Gigi 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
3 Kesmas (TU) 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
4 Bidan 14 0 2 1 0 1 14 0 0 0 16
5 Perawat 7 0 0 0 1 0 6 0 0 0 7
6 Perawat Gigi 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2
7 Sanitarian 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2
8 Nutrisionis 2 0 1 0 1 0 2 0 0 0 3
9 Pranata Labor Kes 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
10 Apoteker 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
11 Asisten Apoteker 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
12 Rekam Medis 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2
13 Sopir 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
14 Akuntan 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
15 Administrasi 2 0 2 0 2 0 0 0 2 0 4
16 Penjaga Malam 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
17 Cleaning service 0 0 2 0 0 0 0 0 1 1 2
Jumlah 42 0 10 1 13 1 30 0 5 1 52
5.1 Kesimpulan
1. Program Posyandu Lansia di Puskesmas Rawang telah memenuhi jumlah
minimal posyandu untuk setiap kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
Rawang.
2. Program Posyandu Lansia dilaksanakan satu kali setiap bulan sesuai
pedoman pengelolaan posyandu.
3. Program Posyandu Lansia belum berhasil mencapai target jumlah sasaran
program dan target pelayanan sesuai standar.
4. Program Posyandu Lansia di Puskesmas Rawang masih belum melibatkan
lansia dalam menjalankan kegiatan posyandu.
5. Faktor yang menyebabkan belum tercapainya target sasaran dan pelayanan
sesuai standar meliputi kurangnya kesadaran lansia, kegiatan posyandu
kurang menarik, sosialisasi posyandu tidak mencakup semua rumah,
jumlah kader yang belum memadai, serta pendanaanyang kurang.
5.2 Saran
1. Memanfaatkan media dan melakukan inovasi dalam promosi kegiatan
posyandu seperti melalui media pamflet, poster, visual dan audio.
2. Kader dan petugas posyandu hendaknya lebih aktif mengajak lansia untuk
mengunjungi posyandu dengan kunjungan ke rumah. Pemberian informasi
kegiatan posyandu memanfaatkan sms, media sosial atau telfon.
3. Menambah jumlah posyandu dan kader di wilayah kerja Puskesmas
Rawang.
4. Pemberian pelatihan kepada kader posyandu agar dapat meningkatkan
kinerja para kader.
5. Perlu adanya kebijakan dari DKK dan puskesmas dalam mengalokasikan
dana BOK(bantuan operasional kesehatan) yang dapat dimanfaatkan untuk
pembinaan melalui pelatihan maupun uang transport bagi kader serta
pengadaan sarana dan prasarana posyandu lansia.
1. World Health Organization (WHO). Ageing and health. WHO; 2021. Diakses
10 Juli 2022 melalui
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ageing-and-health
2. Badan Pusat Statistik (BPS). Angka Harapan Hidup (AHH) Menurut Provinsi
dan Jenis Kelamin (Tahun) 2018-2020. Jakarta; 2021.
3. Badan Pusat Statistik (BPS). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2020. Jakarta:
Badan PusatStatistik; 2020.
4. Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 67
Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut
Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Menteri Kesehatan
Republik Indonesia; 2019.
5. Komisi Nasional Lanjut Usia. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia.
Jakarta. 2010.
6. Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut
Usia. Jakarta: SekretarisNegara RI; 2004.
7. Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
25 Tahun2016 Tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun
2016-2019. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2019.
8. Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Jakarta: Sekretaris Negara RI; 2019.
9. Aprilla V, Afandi D, Nurlisis L. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kunjungan LansiaKe Posyandu Lansia Tahun 2019. Excellent Midwifery
Journal. 2019;2(2):79-87.
10. GoLantang BKKBN. Program Posyandu Lansia. Direktorat Bina ketahanan
keluarga Lansia dan Rentan. Jakarta; 2020.
11. Puskesmas Rawang. Laporan Tahunan Puskesmas Rawang Tahun 2021.
12. Puskesmas Rawang. Laporan Tahunan Puskesmas Rawang Tahun 2022.
13. Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
tahun 2016 tentang Pelaksanaan Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: 2016.