Oleh
MAGDALENA KADEPA
501210127
PEMINATAN EPIDEMOLOGI
UNIVERSITAS GORONTALO
TAHUN 2023
i
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini telah disetujui untuk diajukan dan dinilai pada
Seminar Usulan Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Gorontalo dalam rangka penyempurnaan tulisan
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
USULAN PENELITIAN
Mengetahui
Ketua Program Studi Fakultas Kesehatan Masyarakat
DAFTAR ISTILAH
iii
Daftar Istilah Keterangan
DAFTAR SINGKATAN
iv
Daftar Istilah Keterangan
KATA PENGANTAR
v
Pujisyukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
segala nikmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyusun usulan penelitian
ini dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah memberikan dukungan, baik ide maupun materi.
Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan rasa terimakasih yang
terhingga kepada Ibu Yanti Hz. Hano, SKM.,M.Kes sebagai pembimbing I dan
ibu Lisa Djafar, SKM.,M.Kes selaku pembimbing II atas waktu, tenaga, dan
fikiran yang telah diberikannya dalam membimbing dan mengarahkan saya dalam
menyelesaikanUsulan penelitian ini.
Pada usulan penelitian ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
berbagai pihak dalam bentuk apapun. Oleh sebab itu pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dr.Sofyan Abdullah,SP.,MP selaku Rektor Universitas Gorontalo.
2. Bapak Dr. Roli Paramata,S.E.,MM selaku Ketua Yayasan DLP Gorontalo.
3. Ibu Dr.Rahmawati, SKM.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Gorontalo.
4. Ibu Yeni Paramata, SKM.,M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Gorontalo.
5. Ibu Wahyuni Hafid,SKM.,M.Epid selaku kepala prodi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Gorontalo.
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Gorontalo yang tidak bisa penulis sebut satu persatu yang telah
memberikan banyak pelajaran, ilmu, serta dukungan selama dibangku
perkuliahan.
7. Terkhusus Kepada orang tua saya, Papa Muliyadi Umahani Mama Nilda
Paputungan yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih sayang
sepanjang masa dan banyak membimbing saya dengan kasih sayang dan
cinta, memberikan dukungan dan dorongan semangat, serta selalu
memberikan do’a kepada saya tanpa henti, sehingga penulis dapat
menyelesaikan usulan penelitian ini.
vi
8. Serta untuk saudara- saudara kandung saya, warda Umahani, adek saya
Rahmawati Umahani yang bahkan sampai saat ini terus memberikan
semangat dan dukungan.
9. Sahabat ku tercinta dan tersayang triyadi Binolombangan, yang sudah
membantu dan terus memberikan dukungan dan semangat untuk saya.
10. Kepada teman-teman seperjuangan saya FKM UG, Nur Ellza Pakaya,
Tasya Korompot, Melisawati Saini, Fijria Lamatenggo. yang telah
memberikan semangat sehingga usulan penelitian ini dapat diselesaikan.
11. Kepada seluruh staf Puskesmas Limboto yang telah ikut mendukung
terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada usulan
penelitian ini, oleh sebab itu penulis berharap saran dan kritikan dari
pembaca, agar nantinya usulan peneltian ini dapat berkembang lebih baik
lagi dan semoga penulis dapat menambah ilmu dan wawancara serta
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
MAGDALENA KADEPA
ABSTRAK
vii
STUDI ENDEMISITAS DAN EPIDEMOLOGI DESKRIPTIF
PADA MALARIA DI PUSKESMAS KALIBOBO
KABUPATEN NABIRE
TAHUN 2023
Magdalena Kadepa
501210127
DAFTAR ISI
viii
HALAMAN SAMPUL DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
DAFTAR ISTILAH iv
DAFTAR SINGKATAN v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK viii
ABSTRACK ix
DAFTAR ISI viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 8
C. Tujuan Penelitian 8
D. Manfaat Penelitian 8
BAB II KAJIAN TEORITIS 5
A. Kajian Pustaka 5
B. Tabel Sintesa / Keaslian Penelitian 10
C. Kerangka Konsep 21
D. Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN 26
A. Jenis Penelitian 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 27
C. Populasi dan Sampel 27
D. Variabel Penelitian 28
E. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian 30
F. Pengolahan Dan Penyajian Data 31
G. Teknik Analisis Data 31
ix
A. Hasil Penelitian 34
B. Pembahasan 35
BAB V PENUTUP 51
A. Kesimpulan 51
B. Saran 52
DAFTAR PUSTAKA 36
LAMPIRAN 40
x
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
menjadi salah satu penyakit yang menjadi target eliminasi epidemi pada
tahun 2030, selain AIDS dan tuberkulosis, serta neglected tropical disease.
Target yang ditetapkan antara lain pada tahun 2030 mortalitas dan insidensi
kasus malaria dapat turun hingga 90,0% dibandingkan tahun 2015 serta
AMI) sebagai salah satu indikator yang dapat digunakan untuk evaluasi
terdapat 241 juta kasus malaria dan 627.000 kematian akibat malaria di
malaria pada tahun 2019 meningkat dibandingkan tahun 2018, yaitu dari
yang awalnya sebesar 0.84 menjadi 0.93 per 1.000 penduduk. Terdapat 39
1
timur Indonesia, yaitu NTT dan Papua (Lewinsca, Raharjo & Nurjazuli,
2021).
kasus atau sekitar 86% kasus. Kabupaten Nabire memiliki angkat kesakitan
malaria yang terbilang masih cukup tinggi, angka APl (Annual Parasite
tercatat sebanyak 228 juta kasus, tahun 2019 sebanyak 216,380 kasus,
hingga tahun 2021 sebanyak 9,99 kasus, Malaria di seluruh Indonesia masih
Nabire di tahun 2020 yaitu 2.359 kasus malaria. Distrik Nabire merupakan
kasus. Pada tahun 2021 terjadi kenaikan kasus malaria yaitu mencapai 2.248
kasus positif malaria yang dimana kasus terbanyak berada di Distrik Nabire
2
dengan jumlah kasus 2.456 kasus positif (Dinkes Kabupaten Nabire Tahun
2022).
kasus. Angka API nasional adalah 1/1000 yang artinya per 1000 orang
hanya satu yang positif terinfeksi malaria, tetapi angka API untuk
Puskesmas Kalibobo ini mencapai 27 yang artinya per 1000 orang terdapat
27 orang p ositif terinfeksi malaria. Hal ini menunjukkan bahwa angka API
untuk Puskesmas Kalibobo masih cukup jauh melebihi angka API yang
sebagai petani. Kasus malaria impor lebih banyak terjadi karena banyak
3
Hasil studi ini menunjukkan kasus malaria lebih banyak bertempat tinggal
sebagai alat bantu dalam mengetahui tren penyakit melalui pola persebaran
Raharjo, 2020).
kausal dan tidak ada uji hipotesis. Studi deskriptif sangat bermanfaat dalam
4
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
2023.
5
d. Untuk mengetahui gambaran penderita malaria Berdasarkan
Tahun 2023.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas
b. Bagi Peneliti
dan pengetahuan.
6
BAB II
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Malaria
a. Definisi Malaria
sel darah merah. Malaria terjadi bila eritrosit diinvasi oleh salah satu dari
2018)
b. Etiologi Malaria
7
Pada manusia hanya 4 (empat) spesies yang dapat berkembang
kehilangan nafsu makan, merasa mual, di ulu hati, atau muntah. Semua
menjadi khas pada jenis malaria tertentu. Gejala dari malaria falciparum
ginjal dan hati, ensefalopati akut, edema paru dan otak, koma, dan
beberapa hari serta diikuti dengan menggigil dan kenaikan suhu badan
8
yang cepat. Gejala lain yang timbul pada fase ini adalah sakit kepala,
seumur hidup dengan atau tanpa adanya episode serangan demam. Orang
d. Epidemologi Malaria
manusia.
Infeksi dapat ditimbulkan oleh adanya virus, bakteri, parasit, dan jamur
yang masuk ke dalam tubuh. Infeksi ini terjadi akibat dari adanya proses
seperti rantai yang saling terkait. Proses yang saling terkait ini terdiri dari
host/pejamu yang rentan. Faktor ini dapat terjadi pada penyakit menular
dan salah satunya malaria. Berikut dijelaskan secara detail tentang rantai
9
1) Agent Malaria
2018)
2) Reservoir Malaria
tanah, di mata air dan alirannya dan pada air di lubang batu-batu.
3) Portal of Exit
10
Darah yang dihisap oleh Anopheles berupa gamet jantan dan betina
b) Penularan Bawaan
11
Selain itu penularan terjadi melalui transfusi darah lewat
Selain itu penularan lewat oral terjadi pada burung, ayam (P.
knowlesi) (Arsin,2019).
4) Portal of Entry
12
beberapa bulan atau beberapa tahun yang menimbulkan relaps.
2018).
2017).
a) Plasmodium sp
13
dengan kontak yang efektif dengan manusia yang rentan akan
orde haemosporiidae. Sampai saat ini dikenal hampir 100 spesies dari
plasmodia yang terdapat pada burung, monyet, binatang melata, dan pada
Sifat parasit berbeda-beda untuk setiap spesies malaria dan hal ini
parasitemia paling tinggi, gejala yang paling berat dan masa inkubasi
(Arsin, 2019).
14
2. Faktor Kelompok dan Karakterstiknya
1) Umur.
15
2) Jenis kelamin. Infeksi malaria tidak membedakan jenis
b) Nyamuk
16
punctulatus, An. farauti). Selain itu, nyamuk Anopheles yang
c) Lingkungan
malaria.
17
4) Curah Hujan akan mempengaruhi naiknya kelembaban dan
dan mati.
menyukai aliran yang deras dan An. Letifer lebih menyukai air
yang tergenang.
3. Studi Endemisitas
darah.
18
Karena kasus malaria yang ditemukan baik melalui pencarian aktif (ACD)
4. Epidemologi Deskriptif
Winarni, 2017) :
c. Bagaimana terjadinya?
19
d. Di mana kejadian tersebut?
f. Bagaimana penyebarannya?
jumlah keluarga.
batas administratif.
20
pendek (ukurannya detik, menit, jam, hari, minggu) jangka
berbagai kelompok.
formulasi hipotesis).
21
b. Cara Mengukur Annual Parasite Incidence (API)
penyakit malaria. Akan tetapi, saat ini yang dipakai adalah API
= 1220 X 1000%
98.881
= 1233
= 1350 X 100 %
98881
= 1.365
5. Daerah Endemis berdasarkan Annual Parasite Incidence (API)
22
6. Tabel Sintesa / Keaslian Penelitian
1 Sukendar, G. E., Rejeki, D. S. S., & Penelitian ini bertujuan untuk Jenis penelitian yaitu Hasil penelitian menunjukan
Anandari, D. (2021). Studi mendeskripsikanendemisitas deskriptif kuantitatif jumlah kasus malaria selama
Endemisitas dan Epidemiologi dan menggambarkan dengan populasi yaitu periode 2010-2019 di
Deskriptif Malaria di Kabupaten kejadian malaria seluruh kasus malaria Kabupaten Purbalingga
Purbalingga Tahun 2010-2019. Jurnal berdasarkanvariabel orang, yang tercatat di dinas berjumlah 2.023 kasus. Trend
Epidemiologi Kesehatan tempat dan waktu dan upaya Kesehatan Kabupaten endemisitas API dari dari
Indonesia, 5(1). pengendalian yangsudah Purbalingga periode tahun 2010 sampai 2019
dilakukan periode tahun Januari 2010 sampai semakin baik, dengan jumlah
2010-2019 di Desember 2019. Sampel kecamatan kategori LCI
KabupatenPurbalingga. merupakan total semakin sedikit dan semakin
populasi. Variabel yang banyak kecamatan dalam
dikumpulkan meliputi kategori bebas malaria.
API tahunan per Penyebaran terbanyak di
kecamatan, jenis Kecamatan Rembang,
kelamin, umur, jenis Pengadegan, Kaligondang dan
plasmodium, jenis Karangmoncol. Karakteristik
kasus, wanita hamil, penderita malaria sebagian
jenis obat, waktu besar berusia 15-54 tahun,
kejadian malaria, tempat berjenis kelamin laki-
dan upaya pengendalian laki,jenis infeksi terbanyak
malaria. plasmodium falciparum dan
Sumber data sekunder sebagian besar merupakan
diperoleh dari laporan kasus indigenous. Upaya
bulanan malaria pencegahan dan
23
di Dinas Kesehatan penanggulangan malaria di
Kabupaten Purbalingga Kabupaten Purbalingga
dan data primer dilakukan
hasil wawancara dengan secara terus menerus, dengan
staf malaria di Dinas berbagai jenis upaya program
Kesehatan dan pengendalian.
Puskesmas. Analisis
data secara deskriptif
dan spasial untuk
menggambarkan
endemisitas malaria.
2 Ismanto, H., Ramadhani, T., & Tujuan penelitian ini adalah Jenis penelitian yaitu Hasil analisis penelitian
Sunaryo, S. (2006). Survei untuk mendapatkan deskriptif kuantitatif. ditemukan bahwa telah terjadi
Epidemiologi Peningkatan Kasus gambaran epidemologi peningkatan kasus malarian
Malaria Di Desa Jintung Kecamatan kejadian peningkatan Kecamatan Ayah, Kabupaten
Ayah Wilayah Puskesmas Ayah Ii penderita malarian di wilayah Kebumen.
Agustus 2006. Balaba: Jurnal Litbang kerja Puskesmas Ayah II
Pengendalian Penyakit Bersumber
Binatang Banjarnegara.
3 Yusuf Sabilu, I (2020). Kajian Kasus Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini Hasil penelitian diperoleh
Malaria Terkonfirmasi Positif Di menggambarkan kasus merupakan penelitian bahwa secara umum kasus
Sulawesi Tenggara Berdasarkan malaria di Sulawesi Tenggara deskriptif dengan desain malaria dari tahun 2016
Variabel Epidemiologi Case Study Of selama perode tahun 2016 fenomenalogi. Variabel sampai dengan tahun 2020
Positive Confirmed Malaria In sampai dengan 2020 orang yang dikaji dan menunjukkan penuruan yang
Southeast Sulawesi Based On dianalisis dalam signifikan, berdasarkan
Epidemiological. penelitian ini adalah tempat dapat dilihat bahwa
jenis kelamin penderita, wilayah kabupaten Muna
variabel tempat yang merupakan daerah dengan
dikaji dan dianalisis prevalensi malaria tertinggi
adalah wilayah sepanjang tahun pengamatan
berdasarkan dan Kabupaten Konawe Utara
24
kabupaten/kota dan sebagai daerah dengan
variabel waktu yang prevalensi Malaria yang
diakaji dan dianalisis paling rendah. Berdasarkan
dalam penelitian ini variabel orang, mayoritas
adalah durasi waktu (67%) kasus malaria adalah
dalam satu tahun selama laki – laki dan hanya sebesar
lima tahun dengan 33% perempuan. Sedangkan
maksud untuk melihat berdasarkan waktu dalam lima
trend malaria tahun pengamatan prevalensi
terkonfirmasi positif di malaria tertinggi terjadi pada
Sulawesi Tenggara. tahun 2016 dan terendah
tahun 2020. Program
pencegahan dan pengendalian
malaria perlu dilakukan secara
ketat untuk mendukung
tercapainya eliminasi malaria
di Seluruh Wilayah kabupaten
Kota di Sulawesi Tenggara.
25
B. KERANGKA KONSEP
Waktu kejadian
Tahun
Tempat
Batas Administrasi Wilaya
Jenis Plasmodium
Keterangan :
: Variabel Dependen
: Variabel Dependen
a. Waktu Kejadian
setiap bulan dan tahun tidaklah selalu sama. Hal ini disebabkan
yang lain.
26
b. Orang
terdiri dari :
1) Jenis Kelamin
2) Umur
c. Tempat
yang lainnya.
27
d. Jenis Pelasmodium
komplikasi.
2) API
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
penyakit yang berbeda pada dari suatu populasi pada periode waktu yang
sama dan kelompok yang sama pada periode waktu yang berbeda
Tahun 2023.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Februari 2023
29
C. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
2. Sampel
D. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
1. Klasifikasi Variabel
30
E. DEFINISI OPERASIONAL
31
Susu
c. Desa Morgo
d. Desa Karang
Tumaritis
e. Desa Bumi
Wonorejo
f. Desa
Grimulyo
g. Desa Karang
Mulia
h. Desa Oyehe
i. Desa
Kalibobo
2. Instrumen Penelitian
32
1. Editing
2. Coding
3. Entry Data/Processing
entry data atau memasukan data dari kuesioner ke dalam program komputer
4. Cleaning
a. Analisis univariat
distribusi.
33
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Responden
Waktu Kejadian
Total 15.168 100%
3969 3962
3722 3515
34
Tabel 4.1 Distribusi kasus malaria klinis menurut waktu
35
c. Distribusi Malaria Klinis Menurut Jenis Kelamin
36
Tabel 4.4 Distribusi Kasus Malaria Klinis Menurut
Wilayah di Puskesmas Kalibobo Kabupaten Nabire Tahun
2023.
Desa Kali 386 9.73 223 5.99 249 7.08 283 7.14 2,141 622,9
harapan
Desa Kali 143 3.60 153 4.11 153 4.35 230 5.81 679 17,87
susu
Desa Morgo 235 5.92 182 4.89 197 5.60 184 4.64 798 21.05
DesaKarang 372 9.37 191 5.13 184 5.23 203 5.12 950 531.7
3
Tumaritis
DesaBumi 441 11.11 344 9.24 340 9.67 303 7.65 1,428 37,67
Wonorojo
Desa 621 15.65 549 14.75 675 19.20 684 17.26 2,529 66.86
Grimulyo
Desa karang 263 6.63 229 6.15 190 5.41 279 7.04 961
25,23
Mulia
Desa Oyehe 499 12.57 393 10.56 340 9.67 544 13.73 1,776 46,53
Desa 1009 25.42 1458 39.17 1187 33.77 1252 31.60 4,906 129.9
6
Kalibobo
Jumlah 3969 100 3722 100 3515 100 3962 100 16168 100
37
Distribusi penderita malaria klinis menurut jenis
2023. (Tahunan)
Total 15.130
0%
7% Pf
Pv
Mix
93%
B. PEMBAHASAN
38
1. Distribusi Malaria Klinis Menurut Waktu Kejadian
fenomena lain.
dengan cuaca dan iklim serta morbilitas penduduk dari daerah yang
endemis malaria.
nyamuk. Suhu yang optimum berkisar 200 dan 300 C, makin tinggi
inkubasi ekstrinsik.
39
mempengaruhi kejadian malaria di suatu tempat pada waktu tertentu.
malaria.
pada jenis dan deras hujan, jenis vektor, dan jenis tempat
terjadi pada awal dan akhir tahun 2022. Pada kasus malaria klinis
harus lebih ditingkatkan pada awal dan akhir tahun yaitu sebulan
40
vivax yaitu 17 hari sehingga sampai munculnya gejala klinis
secara biologis hal ini tidak benar. Perbedaan atau variabilitas atas
penyakit anak, penyakit orang tua, dan penyakit akil balik, dan
kardio- vaskuler, syaraf, dan lain-lain. Tetapi ada juga penyakit yang
dan lain-lain.
41
bisa menginfeksi manusia, tetapi infeksinya secara alami sangat
jarang.
tahun dengan jumlah kasus 7, 614 (251.02), dan umur 1-4 tahun
(40.06 %), dan yang umur 54 tahun keatas sebanyak 429 (567.67%)
terjadi pada bayi yang berumur 0-11 bulan dan umur >54 tahun.
42
Mamuju pada 2008 yang mendapatkan jumlah penderita malaria
terbanyak pada orang dewasa usia 23-30 tahun (29,5%) dan juga
(29,7%).
pertahunan) tahun 2022, maka dapat dilihat tabel 4.2 di atas terlihat
pada kelompok umur 15-54 tahun ke atas yang mana mereka ini
malaria.
Tahun yaitu 5-14 tahun. Hal ini sangat berpengaruh pada angka
Sedangkan pada bayi dan balita yaitu bayi yang berumur 0-11
bulan dan balita yang berumur 1-4 tahun. Hal ini memberikan
dalam rumah pada malam hari. Situasi ini juga memberikan indikasi
43
kejadian Malaria Konginetal dari ibu ke janin melalui plasenta saat
sama atau kurang dari masa inkubasi maka dapat dicurigai bahwa
janinnya.
dampak yang sangat merugikan bagi masa depan bangsa. Hal ini
berbeda sesuai akibat perilaku dan fungsi sosial yang berbeda. Jenis
44
Misalnya resiko terhadap penyakit anak akan lebih tinggi diantara
sakit. Selain itu juga paparan terhadapnya akan lebih besar karena
berat, bayi lahir premature, dan BBLR bahkan pengobatan pada ibu
ada beberapa jenis obat yang tidak dapat diberikan pada ibu hamil
malaria klinis (tahunan) pada tahun 2022 adalah pria lebih banyak
laki sebanyak 8154 (100%) dan perempuan sebanyak 7283 (100 %),
45
Lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam
manusia, baik benda mati, nyata, atau abstrak, seperti suasana yang
dengan daerah yang lainnya. Hal ini sesuai dengan perindukan dari
pada daerah dataran rendah berair (rawa) dan pantai. Hal ini erat
rendah suatu tempat makin tinggi suhu maka makin pendek masa
yang lebih banyak di luar rumah pada malam hari sehingga waktu
46
kontak dengan vektor nyamuk lebih banyak.
pada tabel 4.3. bahwa pada tahun 2022 kasus malaria klinis yang
pada saat musim hujan yaitu beberapa kali mati yang bersifat
sementara, terdapat juga danau, rawa, dan hutan yang lebat juga
binatang (82 pada jenis burung dan reptil dan 22 pada binatang
47
plasmodiae; dan genus plasmodium.
maupun tua).
48
lebih rendah dibandingkan spesies lain. Plasmodium jenis ini
49
dkk 2003) pada anak-anak di Mozambik di dapatkan 52,4% sampel
BAB V
A. KESIMPULAN
klinis tahun 2023 lebih banyak terjadi pada kelompok umur 15-54
tahun dan paling sedikit terjadi pada kelompok umur 0-11 bulan dan
>54 tahun.
kejadiannya.
50
4. Kejadian kasus malaria di kabupaten Nabire cenderung lebih banyak
B. SARAN
pada bayi dan balita serta ibu hamil karena kelompok ini merupakan
kematian.
hari.
51
4. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi peningkatan kasus yang
52
DAFTAR PUSTAKA
Astin, N., & Alim, A. (2020). Studi Kualitatif Perilaku Masyarakat dalam
Pencegahan Malaria di Manokwari Barat , Papua Barat , Indonesia
Qualitative Study of Community Behavior in Malaria Prevention in West
Manokwari Sub-District , Manokwari District , West Papua Province. Studi
Kualitatif Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Malaria Di Manokwari
Barat , Papua Barat , Indonesia Qualitative Study of Community Behavior
in Malaria Prevention in West Manokwari Sub-District , Manokwari
District , West Papua Province, 8(2), 132–145.
https://doi.org/10.20473/jpk.V8.I2.2020.132-145
Badan Pusat Statitik Kabupaten Gorontalo (2019). Gorontalo Utara Dalam Angka,
Badan Pusat Statistik, Provinsi Gorontalo
53
Debora, J., Rinonce, H. T., Pudjohartono, M. F., Astari, P., Winata, M. G., &
Kasim, F. (2018). Prevalensi malaria di Asmat, Papua: Gambaran situasi
terkini di daerah endemik tinggi. Journal of Community Empowerment for
Health, 1(1), 11-19.
Dhaniasri, D., Rejeki, D. S. S., & Raharjo, S. (2020). Analisis Spasial Kasus
Malaria Di Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2018. Balaba: Jurnal
Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 169-
180.
Dhaniasri, D., Rejeki, D. S. S., & Raharjo, S. (2020). Analisis Spasial Kasus
Malaria Di Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2018. Balaba: Jurnal
Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 169-
180.
Isnaeni, L., Saraswati, L. D., Wuryanto, M. A., & Udiyono, A. (2019). Faktor
perilaku dan faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian malaria
di wilayah kerja Puskesmas Gebang Kabupaten Purworejo. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (Undip), 7(2), 31-38.
54
Kalsum, Pertiwi, Veronica, & Wulandari. (2021). Determinan yang Berkorelasi
dengan Kejadian Malaria di Indonesia Tahun 2016. Jurnal Kesmas Jambi
(JKMJ), 1(10), 12.
Lewinsca, M. Y., Raharjo, M., & Nurjazuli, N. (2021). Faktor risiko yang
mempengaruhi kejadian malaria di Indonesia: review literatur 2016-
2020. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(1), 16-28.
Nababan, R., & Umniyati, S. R. (2018). Faktor lingkungan dan malaria yang
memengaruhi kasus malaria di daerah endemis tertinggi di Jawa Tengah:
analisis sistem informasi geografis. Berita Kedokteran Masyarakat, 34(1),
11-18.
Najeral, J. A. (2021). Malaria and the work of WHO*. Malaria and the Work of
WHO*, 3, 229–243.
55
Nolcemia, F. E. (2021). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Tentang Malaria Di Desa Nebe
Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka Oleh: Fransiska Edelvin Nolcemia
1307. 13251. 113.
Purwat (2020). Komparasi Pendapatan Peternak Broiler Pada Kemitraan Cv. Intan
Sukses Abadi Dan Pt. Karya Mitra Kendari Di Kabupaten Konawe Selatan.
Skripsi. Jurusan Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Halu Oleo.
Kendari.
Sesanti, H., & Hastuty, B. (2021). Distribusi Spasial Penderita Malaria Di Distrik.
Distribusi Spasial Penderita Malaria Di Distrik, 25(1), 68–73.
Https://Doi.Org/10.46984/Sebatik.V25i1.1295
Sukendar, G. E., Rejeki, D. S. S., & Anandari, D. (2021). Studi Endemisitas dan
Epidemiologi Deskriptif Malaria di Kabupaten Purbalingga Tahun 2010-
2019. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 5(1).
56
Thamrin2, S. And S. A. (2020). Penentuan Faktor-Faktor Potensial Yang
Mempengaruhi Kejadian Malaria Di Provinsi Papua Dengan Epidemiologi
Spasial*. Penentuan Faktor-Faktor Potensial Yang Mempengaruhi
Kejadian Malaria Di Provinsi Papua Dengan Epidemiologi Spasial*, 498–
509.
Timmrect (2020). Epidemiologi : Suatu Pengantar. alih bahasa, Munayah Fauziah.
Jakarta: EGC.
57
Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian
58