Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI KOMPLEMENTER DENGAN AKUPRESUR

“Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II”

Disusun Oleh:

Nur Hasanah (19100034)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Terapi Komplemeter pada lansia dengan hipertensi

Sub pokok bahasan : Terapi Akupresur

Sasaran : Kelompok Lansia dengan hipertensi

Hari/Tanggal : Kamis ,30 Juni 2022

Jam : 09.00- 09.15 WIB

Waktu : 15 menit

Tempat : Di Laboratorium Keperawatan Stikes Guna Bangsa

Yogyakarta

A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah kesehatan secara global yang berkontribusi
terhadap penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal serta kecacatan dan juga
kematian dini (WHO, 2013). Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg (Pikir et
al., 2015). Hipertensi juga sering dianggap dengan penyakit silent killer,
karena hipertensi sering tidak menimbulkan tanda dan gejala bahkan sampai
difase komplikasi sekalipun (Nuraeni et al., 2017). World Health
Organization (WHO) menjelaskan bahwa hipertensi terus meningkat setiap
tahunnya dan diperkerikan akan ada 1,5 miliar orang akan menderita
hipertensi di tahun 2025 dan juga diperkirakan 10,44 juta orang meninggal
karena hipertensi dan komplikasi hipertensi setiap tahunnya (Kemenkes RI,
2019).(Sunarti and Patimah, 2019)
Badan kesehatan dunia atau WHO menjelaskan bahwa hipertensi
menyerang 22% penduduk dunia (WHO, 2014), sedangkan di Asia Tenggara
kejadian hipertensi mencapai 36% (Tirtasari & Kodim, 2019). Indonesia
memiliki angka prevalensi hipertensi sebesar 34, 11% sedangkan untuk
prevalensi hipertensi di Yogyakarta adalah sebesar 32,86% lebih rendah dari
angka nasional (34,11%). Angka prevalensi tersebut menempatkan
Yogyakarta pada urutan ke-12 sebagai provinsi dengan hipertensi (Kemenkes
RI, 2019). Prevalensi hipertensi tertinggi di Yogyakarta adalah di Gunung
Kidul (39,25%), kedua Kulon Progo (34,70%), ketiga Sleman (32,01%),
keempat Bantul (29,89%), dan yang terakhir Kota Yogyakarta (29,28%)
(Kemenkes RI, 2019). Menurut data Dinkes Sleman (2020) hipertensi
merupakan salah satu penyakit yang masuk kedalam sepuluh besar penyakit
yang ada di Sleman dengan jumlah kasus 138,702. Salah satu Kecamatan di
Sleman dengan penderita hipertensi terbanyak berada di Kecamatan Kalasan
yaitu sebanyak 6.138 orang (Dinkes Sleman, 2020).
Penyakit hipertensi menurut Dinata (2015) dapat dicegah atau diobati. Ada
berbagai cara untuk mengobati hipertensi, antara lain dengan mengkonsumsi
obatobatan penurun tekanan darah, pengaturan pola makan, olahraga,
mengurangi stres, menghindari alkohol, dan tidak merokok. Tren pengobatan
hipertensi saat ini yaitu dengan menggunakan terapi alternatif dan
komplementer. Terapi alternatif dan komplementer yang saat ini dipercaya
masyarakat untuk mengobati hipertensi diantaranya akupuntur, akupresur,
bekam, terapi herbal, terapi listrik, dan lain-lain (Hasnah, 2016). Wirakhmi
(2018) menambahkan salah satu metode non farmakologik yang berpotensi
untuk menurunkan keluhan nyeri serta meningkatkan kenyamanan tubuh pada
penderita hipertensi adalah akupresur.
Akupresur merupakan salah satu cara pengobatan alternatif secara
nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk pengobatan hipertensi (Hasnah,
2016). Pengobatan tradisional Cina menggunakan titik akupresur untuk
menangani berbagai masalah kesehatan seperti stres, nyeri punggung (lower
back pain), tekanan darah tinggi, dismenore, nyeri tungkai, insomnia, dan
kecemasan. Akupresur titik taichong ini terletak pada punggung kaki yakni
dua jari di atas titik pertemuan antara ruas jempol dan jari kaki sebelahnya
menurut UCLA University California of Los Angeles, 2017). Titik akupresur
yang pada beberapa penelitian terbukti memiliki efek terapeutik adalah
taichong (Hasnah, 2016).

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan,dan pengetahua tentang terapi
komplementer akupresur dengan kelompok lansia dengan kelurga
hipertensi selama 15 menit diharapkan mampu memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari .
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x15 menit sekelompok lansia
stikes guna bangasa Yogyakarta mampu:
a. 85% sekolompok lansia memahami definisi dari terapi akupresur
b. 80% sekolompok lansia memahami tujuan dari terapi akupresur
c. 75% sekolompok lansia memahami manfaat dari terapi akupresur
d. 70% sekolompok lansia memahami langkah-langkah terapi akupresur

C. Materi
1. Definisi terapi akupresur
2. Tujuan terapi akupresur
3. Manfaat terapi akupresur
4. Langkah-langkah terapi akupresur

D. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi

E. Media
a. Krim lotion atau minyak
b. Baby oil
c. Handuk kecil / tisu
F. Pelaksanaan
No. Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta Waktu
1. Pembukaan 2 menit
a. Moderator memberi a. Menjawab salam `
Salam pembukaan
b. Moderator b. Mendengarkan dan
memperkenalkan semua memperhatikan
anggota penyuluh
c. Moderator membuka c. Mendengarkan dan
kontrak waktu memperhatikan
d. Moderator menjelaskan d. Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memperhatikan
e. Melakukan apersepsi e. Menyimak
2. Pelaksanaan Penyuluh 10 menit
a. Menjelaskan a. Mengemukakan
pengetahuan kelompok pendapat dan
tentang akupresur mendengarkan
b. Memperhatikan dan
b. Memberikan mendengarkan
reinforcement dan
meluruskan konsep c. Memperhatikan dan
c. Menjelaskan dan mendengarkan
menguraikan materi d. Mempraktekan dan
tentang mengikuti
1. Definisi akupresur e. Memperhatikan dan
2. Tujuan terapi mengajukan pertanyaan
akupresur f. Memperhatikan dan
3. Manfaat terapi mendengarkan
akupresur
4. Langkah-langkah
terapi akupresur
d. Mengajarkan dan
mempraktekan
e. Memberikan
kesempatan pada
sekelompok untuk
bertanya
f. Memberikan
reinforcement positif
dan menjawab
pertanyaan
3. Penutup 3 menit
a. Penyuluh bersama a.Penyuluh bersama
dengan sekelompok dengan sekelompok
menyimpulkan materi menyimpulkan materi
b. Penyuluh mengadakan akupresur
evaluasi b. Menjawab pertanyaan
c. Penyuluh memberi c. Menjawab salam
salam d.Mendengarkan dan
d. Penyuluh menyimpulkan memperhatikan
hasil diskusi e.Menjawab salam
e. Moderator memberi
salam
G. Setting Tempat

P M

L L P P

P P L L

Keterangan :
P : Penyuluh
M : Moderator
O : Observer
F : Fasilitator
LP : Laki-laki dan Perempuan

H. Pengorganisasian
1. Penyuluh : Nur Hasanah
2. Moderator : Nur Hasanah
3. Observer : Nur Hasanah
4. Fasilitator : Nur Hasanah

I. Evaluasi
1. Evalusi Struktur
a. Penyuluh sudah menyiapkan tempat penyuluhan materi alat dan bahan
yang digunakan
b. Peserta hadir ditempat penyuluhan
c. Penyelenggaaraan penyuluhan dilaksanakan di laboratorium
keperawatan stikes guna bangsa Yogyakarta
d. Setting tempat teratur
e. Suasana tenang dan kondusif

2. Evalusi Proses
a. Penyuluhan berjalan lancar dan tertib
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
d. Selama proses berlangsung diharapkan sekelompok dapat mengikuti
seluruh kegiatan hingga selesai

3. Evalusi Hasil
1. 90% sekelompok lansia memahami definisi dari terapi akupresur
2. 85% sekelompok lansia memahami tujuan dari terapi akupresur
3. 80% sekelompok lansia memahami manfaat dari terapi akupresur
4. 80% sekelompok lansia memahami langkah-langkah terapi akupresur

J. Daftar Pustaka
Dinata, (2015).Akupresur untuk Meningkatkan Kekuatan Otot dan Rentang
Gerak Ekstremitas Atas pada pasien stroke.Jurnal Keperawatan
Indonesia,17(3),81-87.https://doi.org/10.7454/jki.v17i3.452

Sunarti, N. and Patimah, I. (2019) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan


Upaya Pengendalian Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Karangmulya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten
Garut’, Journal Of Midwifery And Nursing e-ISSN2656-0739, 1(3), pp. 7–
11. Available at:
https://iocscience.org/ejournal/index.php/JMN/article/view/241/123.
K. Lampiran Materi
1. Definisi Akrupresur
Akupresur merupakan ilmu penyembuhan yang berasal dari
tionghoa sejak lebih dari 500 tahun yang lalu. Akupresur merupakan seni
dan ilmu penyembuhan berdasarkan teori keseimbangan yang bersumber
dari ajaran taoisme. Prinsip dari terapi ini dikenal sebagai aliran energi
tubuh dengan nama chi (china) atau qi (jepang), selain itu teknik ini juga
dikenal sebagai massage shiatshu (Mander 2003 dalam penelitian Daniel
2014).
Akupresur merupakan salah satu bentuk fisioterapi yang diberikan
dalam bentuk pijatan dan stimulasi pada titik-titik tubuh tertentu dengan
menggunakan ujung-ujung jari. Terapi akupresur ini dikembangkan dari
ilmu akupuntur hanya saja yang membedakan antara terapi akupuntur dan
terapi akpresur yaitu pada akupresur tidak menggunakan jarum dalam
proses pengobatanya. Pada terapi akupresur ini memfokuskan pada titik
tubuh tertentu. Terapi akupresur berguna untuk mengobati berbagai jenis
penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan kelelahan (Fengge,
2012).

2. Tujuan Akrupresur
Terapi Akupresur bertujuan untuk menyeimbangkan energi dalam
tubuh, sebagai relaksasi tubuh, menyeimbangkan hormon dalam tubuh,
meningkatkan sirkulasi darah dan mobilitas otot, meningkatkan sistem
imun, menurunkan stres, dan meningkatkan kesehatan fisikal
(Nurgiwiati, 2018).

3. Manfaat Akrupresur
Akupresur terbukti bermanfaat untuk pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi (pemulihan) dan meningkatkan daya
tahan tubuh. Untuk pencegahan penyakit, akupresur dipraktikan pada
saat-saat tertentu secara teratur sebelum sakit, tujuannya untuk mencegah
masuknya penyebab penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh.
Akupresur juga dapat bermanfaat sebagai rehabilitasi (pemulihan) dengan
cara meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit. Selain itu, akupresur
juga bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh (promotif) walaupun
tidak sedang dalam keadaan sakit (Fengge, 2012).

4. Langkah-langkah Akrupesur

1. Siapkan ruangan dalam keadaan nyaman dantenang


2. Jaga privasi klien dan keluarga
3. Cuci tangan
4. Lakukan observasi pada klien, meliputi:
a. Adanya pembengkakan, luka atau perubahan warna kulit
b. Adanya bau dan cek kondisi lidah
c. Palpasi abdomen
d. Titik tubuh yang akan dilakukan tindakan
e. Palpasi nadi radialis, catat
5. Lakukan konfirmasi dengan wawancara,meliputi:
a. Keluhan utama
b. Sebab dan riwayat penyakit
c. Riwayat pengobatan
d. Pola makan, kebiasaan BAB dan BAK
e. Pola tidur

6. Pilih area yang akan dipijat


a. Lakukan relaksasi diarea tangan dengan pijat ringan atau pijatan
bayi agar bagian yang akan ditekan nanti lebih rileks ,sampai
pasien nyaman
b. Pijat area titik antara jempol dan telunjuk jari tangan kanan dan kiri
searah jarum jam
c. Pijat bagian atas titik pergelangan tangan searah jarum jam
d. Pijat area titik nadi radialis searah jarum jam
e. Pijat tiga titik dibagian nadi radialis searah jarum jam
f. Pijat bagian titik siku atas searah jarum jam
g. Pijat bagian titik jari kelingking, jari manis, dan jari jempol dengan
penekanan searah jarum jam
h. Pijat bagian titik jari kelingking dengan penekanan searah jarum
jam
i. Pijat bagian titik jari telunjuk kaki dengan penekanan searah jarum
jam
j. Pijat bagian titik tulang tengah kaki dengan penekanan searah
jarum jam
k. Pijat diseberang mata kaki dengan penekanan searah jarum jam.
l. Pijat bagian titik mata kaki dengan penekanan searah jarum jam.
7. Lakukan relaksasi terlebih dahulu dengan cara memijat secara lembut
area tengkuk, bahu, lengan, tangan, pinggang, paha dan kaki
menggunakan jari-jari telapak tangan
8. Berikan penekanan pada titik tertentu (sesuai dengan kebutuhan)
9. Berikan tekanan searah jarum jam, jika membutuhkan penguatan.
Sedangkan tekanan berlawanan dengan arah jarum jam jika
membutuhkan pelemahan.
10. Lakukan minimal 30 kali penekanan pada setiap titik
11. Hentikan bila muncul tanda-tanda shock seperti keluar keringat
dingin, pucat, lemas, mual dan pusing, kejang otot (kram dan kaku
otot) dan bengkak
12. Tenangkan dan istirahatkan bila ada tanda- tanda shock
13. Rapikan klien kembali jika seluruh tindakan telah selesai
14. Cuci tangan
LAMPIRAN SOP
“PROSEDUR TERAPI AKRUPESUR”

AKUPRESUR

1 Pengertian Tindakan memberikan stimulasi pada titik


tertentu untuk memaksimalkan fungsi organ
tubuh.
2 Alat dan bahan Alat pijat yang memiliki ujung tumpul.
(PHN set)

Gambar 1. Stik pijat akupresur


3 Orientasi 1. Berikan salam
2. Klarifikasi kontrak waktu relaksasi
3. Jelaskan tujuan dan prosedur relaksasi
4. Beri kesempatan klien untuk bertanya
5. Persipan alat didekatkan klien
6. Libatkan keluarga dalam tindakan
4 Langkah Kerja 1. Siapkan ruangan dalam keadaan nyaman dan
tenang
2. Jaga privasi klien dan keluarga
3. Cuci tangan
4. Lakukan observasi pada klien, meliputi:
a. Adanya pembengkakan, luka atau
perubahan warna kulit
b. Adanya bau dan cek kondisi lidah
c. Palpasi abdomen
d. Titik tubuh yang akan dilakukan tindakan
e. Palpasi nadi radialis, catat
5. Lakukan konfirmasi dengan wawancara,
meliputi:
a. Keluhan utama
b. Sebab dan riwayat penyakit
c. Riwayat pengobatan
d. Pola makan, kebiasaan BAB dan BAK
e. Pola tidur
6. Pilih area yang akan dipijat
7. Lakukan relaksasi terlebih dahulu dengan cara
memijat secara lembut area tengkuk, bahu, lengan,
tangan, pinggang, paha dan kaki menggunakan
jari-jari telapak tangan
8. Berikan penekanan pada titik tertentu (sesuai
dengan kebutuhan)
Gambar 2. Titik Akupresur pada tangan dankaki
9. Berikan tekanan searah jarum jam, jika
membutuhkan penguatan. Sedangkan tekanan
berlawanan dengan arah jarum jam jika
membutuhkan pelemahan.
10. Lakukan minimal 30 kali penekanan pada setiap
titik
11. Hentikan bila muncul tanda-tanda shock seperti
keluar keringat dingin, pucat, lemas, mual dan
pusing, kejang otot (kram dan kaku otot) dan
bengkak
12. Tenangkan dan istirahatkan bila ada tanda- tanda
shock
13. Rapikan klien kembali jika seluruh tindakan
telah selesai
5 Terminasi dan Lakukan evaluasi subyektif dan obyektif
Dokumentasi 1. Berikan rencana tindak lanjut
2. Dokumentasikan kegiatan dengan gambardan
tulisan pada lembar kunjungan keluarga

Anda mungkin juga menyukai