A. TOPIK
Senam Hipertensi Pada Lansia
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hipertensi, klien dapat
mempraktekkan secara mandiri untuk mencegah peningkatan tekanan
darah.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hipertensi selama 15 menit
di Panti Werdha Darma Bakti bagian atas, maka klien mampu :
a. Memahami tentang penyakit hipertensi
b. Mampu mempraktekkan latihan senam lansia dengan hipertensi
secara mandiri.
C. LANDASAN TEORI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu contoh penyakit
degeneratif. Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan
abnormal tekanan darah dalam pembuluh arteri secara terus menerus lebih
dari suatu periode. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan
darah sistolik, sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya
90mmHg (Prise & Wilson, 2006 dalam Muliyasari, 2015). Hipertensi
merupakan penyakit multifaktorial yang disebabkan berbagai faktor.
Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis, pada
usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik.
Resistensi perifer merupakan tahanan pembuluh darah (terutama arteriol)
terhadap aliran darah. Resistensi ini terutama dipengaruhi oleh jari-jari
pembuluh darah dan viskositas darah. Sedangkan, peningkatan aktivitas
simpatik menimbulkan vasokontriksi arteriol, dimana serat-serat saraf ini
mempersarafi otot polos arteriol diseluruh tubuh kecuali di otak. Tekanan
darah akan meningkat setelah umur 45-55 tahun, dinding arteri akan
mengalami penebalan oleh adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot
sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit menjadi kaku
(Setiawan et all, 2014).
Lansia adalah sebuah proses normal menjadi tua tanpa suatu kriteria usia
tertentu dimana pada usia itu mengalami berbagai macam perubahan baik
perubahan molekul,sel dan perubahan kemampuan fungsi organ. Ditinjau dari
ilmu geriatri (Stanley dan Patricia, 2007). Usia lanjut dini (senescen) yaitu
kelompok yang mulai memasuki masa usia lanjut dini terdapat pada usia 60-
64 tahun, (3). Lansia berisiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit
degeneratif terdapat pada usia lebih dari 65 tahun. Tahun 2006 usia harapan
hidup meningkat menjadi 66,2 tahun dan jumlah lansia menjadi 19 juta orang,
diperkirakan pada tahun 2020 akan menjadi 29 juta orang atau 11,4%. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke
waktu ( Riskesdas, 2013)
D. KLIEN
1. Karakteristik/Kriteria Klien
Semua lansia di RT.14/RW.4 yang menderita hipertensi
2. Proses Seleksi
a. Klien yang berusia ≤ 60 th
b. Mengalami hipertensi
3. Jumlah Klien
3 orang
4. Daftar nama peserta TAK
a) Muryati
b) Animar
c) Siti
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu :
Hari/tanggal : Selasa/ 8 Desember 2020
Jam : 14.00 WIB
Tempat : Balai RT.14/RW.4
2. Tim Terapis :
a. Moderator & Penyaji materi : Sanabillah Yasmin
Tugas : Mengatur jalannya acara dan Menyampaikan materi
tentang penyakit hipertensi secara singkat.
b. Instruktur & Fasilitator : Nurhilaliyah Fathull Jannah
Tugas : Mengajarkan para lansia untuk senam lansia dengan
hipertensi dan membantu pasien dalam melakukan senam.
c. Observer & Notulen : Mitha Suci Pionita
Tugas : Mengamati dan Membuat notulen mulai dari perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
3. Denah ruang pertemuan
Keterangan :
= Terapis/ Perawat
= Peserta senam/lansia
F. PROSES PELAKSANAAN
No Langkah-langkah Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan
Sasaran
1. Pengertian
Menurut Hidayat (2002) senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh
yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan
terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran
jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental
spiritual. Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak
memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini dapat
membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap
kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan
radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
2. Jenis Senam Lansia
A. Senam kebugaran lansia
B. Senam otak
C. Senam osteoporosis
D. Senam hiepertensi
E. Senam diabetes militus
F. Olahraga rekreatif/jalan santai
3. Manfaat Olahraga Bagi Lansia
Sangat bermanfaat untuk menghambat proses penuaan/degenerative dan
sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia pralansia (45 tahun) dan
usia lansia (60 tahun keatas). Selain itu juga bermanfaat dalam meningkatkan
imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur (Poweell, 2000).
Dengan mengikuti senam lansia efek minimalnya adalah lansia mersa
berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap
segar.
Menurut Nugroho (1999:157) manfaat dari olahraga bagi lanjut usia antara
lain adalah memperlancar proses degenerasu kerana perubahan usia,
mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan
(adaptasi), fungsi melindungi yakni memperbaiki tenaga cadangan dalm
fungsinya terhadap bertambahnya tuntunan, misalnya sakit.
4. Tujuan Senam Lansia Dengan Hipertensi
a. Melebarkan pembuluh darah
b. Tahanan pembuluh darah menurun
c. Berkurangnya hormin yang memacu peningkatan tekanan darah
d. Menurunkan lemak/kolesterol yang tinggi
5. Indikasi Senam Lansia
Indikasi dilakukan senam lansia dengan hipertensi adalah klien yang
menderita hipertensi
6. Kontraindikasi
Klien dengan fraktur ekstremitas bawah dank lien dengan bedrest total
7. Langkah-langkah Senam Lansia Dengan Hipertensi
a. Tarik nafas, angkat tangan ke atas, hembuskan pelan-pelan dari mulut
tangan turunkan. Lakukan sebanyak 2x.
b. Ayunkan kaki kanan kedepan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
c. Ayunkan kaki kiri kedepan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
d. Ayunkan kaki kanan kedepan sebanyak 2x kemudian kaki kiri sebanyak
2x.
e. Jalan ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
f. Letakkan tangan kiri diperut dan tangan kanan ayunkan kesamping kanan
dan kaki kanan ayunkan ke kanan. Lakukan secara bersamaan 8 kali.
Lakukan 2x.
g. Letakkan tangan kanan diperut dan tangan kiri ayunkan ke samping kiri
dan kaki kiri ayunkan ke kiri. Lakukan secara bersamaan 8 kali. Lakukan
2x.
h. Letakkan tangan diperut kemudian ayunkan kedua tangan kesamping dan
kedua kaki kesamping sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
i. Jalan ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
j. Letakkan tangan diperut kemudian ayunkan ke dua tangan ke atas
bersamaan dengan kaki ayunkan kesamping sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
k. Jalan di tempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x.
l. Pada hitungan satu, ujung jari kaki menyentuh tanah pada hitungan ke dua
tumit menyentuh tanah, lakukan pada kaki kiri dan kanan sebanyak 8 kali.
Lakukan 2x.
m. Tarik nafas, angkat tangan ke atas, hembuskan pelan-pelan dari mulut
tangan turunkan. Lakukan sebanyak 3x.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Repubulik Indonesia. 2013 . Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Institusi.
World Health Organization (WHO). 2013.A global brief on
hypertension: silent killer, global public health crisis. Geneva: WHO.