Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIK KEPERAWATAN GERONTIK DAN KELUARGA

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“Penerapan Terapi Update Autogenik Pada pasien Lansia dengan Hipertensi Di RT 25
Tambak Sari”

Dosen Pembimbing :
NS. LORIZA SATIVA YAN, MNS
Di susun oleh:
Kelompok III
AGNES RAHAYU PUTRI PO71202220033
CUT ADE SYAFITRI PO71202220038
ERNI SUSANTI PO71202220039
FATLIANA PO71202220040
LASRO THERESIA S PO71202220041
M. FAJAR SUNARYA PO71202220042
REBECCA ULI SINAGA PO71202220045
PONIYEM PO71202220005

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Satuan Acara Penyuluhan

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Lansia
Berdasarkan Data hipertensi pada bulan April-Mei yang di dapatkan di RT 25
Tambak sari adalah 30 Orang. Hipertensi iadalah isuatu ikeadaan idimana
iseseorang imengalami ipeningkatan idarah idi iatas inormal iyang iditunjukkan
ioleh iangka isystolic i(bagian iatas)  i140 immHg idan iangka idiastolic i(bagian
ibawah)  i90 immHg ipada ipemeriksaan itensi idarah i menggunakan i alat
i pengukur i tekanan i i idarah.
Terapi autogenic adalah suatu latihan untuk menciptakan keadaan rileks dan
nyaman pada diri seseorang. Prinsip yang mendasari terjadinya penurnan
kecemasan dengan teknik terapi autogenic adalah melancarkan aliran darah dan
merangsang hormone endorphin yang berfungsi untuk mengatur kecemasan dan
sebagai obat penenang alami.
Pada saat ini untuk pengobatan suatu penyakit sudah banyak dimodifikasi seperti
pengobatan farmakologi dan pengobatan non farmakologi. Pengobatan non
farmakologi contohnya adalah teknik relaksasi autogenik. Lansia yang mengalami
dyspepsia mengalami kecemasan terhadap kondisinya terhadap gejala yang di
alami. Dengan pemberian teknik autogenik dapat membuat individu menurunkan
rasa stress dan kecemasannya.
2. Data yang Dikaji Lebih Lanjut
Berdasarkan data yang di dapatkan dari Wilayah Kerja Puskesma Pakuan Baru di
RT 25 Tambak Sari yang mengalami Hipertensi terdapat keluhan inyeri ikepala,
ipusing/ imigraine, irasa iberat iditengkuk, isulit iuntuk itidur, ilemah idan ilelah.
Lansia yang mengalami dyspepsia mendapatkan terapi obat meliputi

3. Masalah Keperawatan
a. Nyeri akut
b. Ansietas

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk di wilayah puskesmas pakuan baru kota jambi.
2. Tujuan Khusus
a. Peserta mampu memahami konsep Hipertensi
b. Peserta mampu memahami penyebab Hipertensi
c. Peserta mampu memahami tanda dan gejala Hipertensi
d. Peserta mampu memahami patofisiologi Hipertensi
e. Peserta mampu memahami pencegahan dan penanganan Hipertensi
f. Peserta mampu memahami Latihan Terapi Update Autogenik pada pasien
Hipertensi
g. Peserta mampu mendemonstarisikan kembali latihan Terapi Update Autogenik
C. Implementasi Keperawatan
1. Metode
Penyuluhan dan demonstrasi
2. Media dan Alat
LCD, laptop, Powerpoint, Leaflet, Kursi dan Alat tulis
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu/20 April 2023
Pukul : 09.00-09.40 wib
4. Sasaran
Lansia yang berkunjung ke puskesmas Pakuan Baru
5. Strategi Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Lansia
Pembukaan 5 menit 1. Memberi salam
2. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
3. Mengingatkan
kontrak waktu,
tempat dan topik
4. Memperkenalkan
kelompok dan CI
klinik dan
pembimbing
akademik
Pelaksanaan 35 menit 1. Menggali persepsi
peserta tentang
Hipertensi
2. Memberikan
reinforcement
positif pada peserta
3. Menjelaskan materi
penyuluhan tentang
:
- Pengertian
Hipertensi
- Penyebab
Hipertensi
- Tanda dan gejala
Hipertensi
- Patofisiologi
Hipertensi
- Teknik
farmakologi dan
nom farmakologi
Hipertensi
4. Menanyakan
kembali kepada
peserta mengenai
materi penyuluhan
5. Memberikan
reinforcement
positif setelah
dilakukannya
penyuluhan
B. Demonstrasi
1. Menjelaskan
definisi, tujuan,
manfaat, indikasi
dan kontraindikasi
latihan rentang
gerak sendi
2. Penampilan video
latihan rentang
gerak sendi
3. Memberikan
kesempatan kepada
perserta untuk
mendemonstrasikan
kembali latihan
rentang gerak sendi
4. Memberikan
kesempatan untuk
diskusi (3
pertanyaan)
Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan dari
konsep Hipertensi
dan demonstrasi
latihan Terapi
Update Autogenik
2. Menyampaikan
rencana tindak
lanjut pada pasien
Hipertensi seperti
latihan di rumah
3. Mengucapkan
terimakasih dan
salam penutup

6. Pengorganisasiaan
a. Penanggung Jawab : Cut Ade Syafitri
- Bertanggung jawab dari awal acara sampai akhir acara
- Berkoordinasi dengan ketua pelaksana
- Berkoordinasi dengan ci klinik
b. Ketua Pelaksana : Rebecca Uli Sinaga
- Melapor kepada ci klinik,dan dosen pembimbing
- Mengkoordinir seksi acara, seksi dokumentasi, seksi perlengkapan,
- Meminta data, file kop surat dengan tata usaha
c. Penyaji
1. M. Fajar Sunarya sebagai penyaji konsep
- Menyajikan atau menjelaskan materi secara berurutan dan terarah dengan
waktu yang sudah ditentukan
- Memahami dan mampu menjelaskan dengan luas konsep Dispepsia
2. Agnes Rahayu Putri sebagai penyaji demonstrasi
- Mendemonstrasikan Latihan Terapi Update Autogenik dengan peserta.
- Berkoordinasi dengan fasilitator untuk mendemonstrasikan Latihan Terapi
Update Autogenik
- Memahami materi tentang Latihan Terapi Update Autogenik
d. Moderator : Lasro Theresia S
- Memimpin acara dari awal hingga berakhirnya acara sesuai dengan susuan
acara
- Memimpin sesi tanya jawab
- Menyampaikan simpulan dari materi
- Menghubungkan penyaji konsep dengan penyaji dokumentasi.dengan
audiensi
e. Notulen dan Observer : Poniyem
- Mengobservasi jalannya acara, waktu dan mencatat jikalau ada yang tidak
sesuai dengan SAP
- Mencatat pertanyaan dari peserta dan mengkomunikasikan dengan penyaji
f. Seksi Acara : Fatliana
- Membuat draf absen dan berita acara
- Menyusun rundown acara
g. Seksi Konsumsi : Erni Susanti
- Mempersiapkan dan membagikan konsumsi untuk peserta penyuluhan
h. Seksi Perlengkapan : M. Fajar Sunarya
- Melengkapi peralatan seperti LCD, alat setting tempat dan kabel Panjang
i. Seksi Humas dan Dokumentasi : Cut Ade Syafitri dan Erni Susanti
- Mendokumentasikan kegiatan selama acara baik foto maupun video
dengan baik.
- Membuat link google drive untuk menyebarkan foto untuk membuat
lampiran
j. Fasilitator
1. Poniyem
- Mengingatkan waktu pembukaan dan jalannya acara seperti ke moderator,
penyaji konsep dan penyaji demonstrasi.
2. Fatliana
- Mendemonstrasikan Latihan rentang gerak sendi Bersama penyaji 2
- Mencari video terkait Latihan rentang gerak sendi dan menampilkan di
layer LCD

MATERI PENYULUHAN
A. DEFINISI
Hipertensi iadalah ifaktor iresiko iutama iuntuk ipenyakit ikardiovaskuler
iaterosklerotik, igagal ijantung, istroke, idan igagal iginjal. iHipertensi
imenimbulkan irisiko imordibitas iatau imortalitas idini, iyang imeningkat isaat
itekanan idarah isistolik idan idiastolic imeningkat. iPeningkatan itekanan idarah
iyang iberkepanjangan imerusakpembuluh idarah i di i organ itarget i (jantung,
iginjal, iotak, idan imata) i(Brunner i& iSuddarth, i2013).
B. ETIOLOGI

Menurut iAsikin i(2016) isejumlah ietiologi i yang i dapat imenyebabkan ihipertensi


iyaitu i usia, i jenis i kelamin, i ras i dan i pola i hidup.
a. Usia. iPengidap ihipertensi iyang iberusia ilebih idari i35 itahun imeningkatkan
insidensi ipenyakit iarteri idan ikematian iprematur.
b. Jenis ikelamin. iInsidensi iterjadinya ihipertensi ipada ipria iumumnya ilebih
itinggi idibandingkan idengan iwanita. iNamun, ikejadian ihipertensi ipada
iwanita imulai imeningkat ipada iusia iparuh ibaya, isehingga ipada iusia idiatas
i65 itahun i iinsidensi ipada iwanita ilebih itinggi.
c. Ras. Hipertensi ipada iorang iyang iberkulit ihitam ilebih sedikit dua ikalinya
idibandingkan idengan iorang iyang iberkulit i iputih.
d. Pola ihidup. iPenghasilan irendah, itingkat ipendidikan irendah, idan ikehidupan
iatau ipekerjaan iyang ipenuh iberhubungan idengan ikejadian ihipertensi iyang
ilebih itinggi. iObesitas ijuga idipandang isebagai ifaktor iresiko iutama.
iMerokok idipandang isebagai ifaktor iresiko itinggi ibagi ipengidap ihipertensi
idan ipenyakit iarteri icoroner. iHiperkolestrolemia idan ihiperglikemiz
imerupakan ifaktor iutama idalam iperkembangan iaterosklerosis iyang
iberhubungan idengan ihipertensi.
C. KLASIFIKASI
Berdasarkan ipenyebabnya, imenurut iWidyanto i(2013) ihipertensi dapat idibagi
idalam i2 igolongan yaitu:
a. Hipertensi i esensial i (hipertensi i primer)
Sekitar i90-95% ipenderita ihipertensi iadalah ihipertensi iprimer.
iHipertensi iprimer ibiasanya idimulai isebagai iproses ilabil i(interminan)
ipada iindividu ipada iakhir i30-an idan iawal i50-an iyang isecara ibertahap
iakan imenetap. iHipertensi iprimersecara ipasti ibelum idiketahui
ipenyebabnya. iBeberapa ipenelitian imembuktikan ibahwa ihipertensi iprimer
idini ididahului ioleh ipeningkatan icurah ijantung, ikemudian imenetap idan
imenyebabkan ipeningkatan itahanan itepi ipembuluh idarah itotal. iGangguan
iemosi, iobesitas, ikonsumsi ialcohol iyang iberlebih, irangsang ikopi iyang
iberlebih, irangsang ikonsumsi itembakau, iobat-obatan, idan iketurunan
iberpengaruh ipada i proses i iterjadinya ihipertensi i iprimer.

b. Hipertensi isekunder
Hipertensi isekunder imerupakan ihipertensi iyang idisebabkan ikarena
igangguan ipembuluh idarah iatau iorgan itertentu. iSecara isederhananya,
ihipertensi isekunder idisebabkan ikarena iadanya ipenyakit ilain. iBerbeda
idenganhipertensi iprimer, ihipertensi isekunder isudah idiketahui
ipenyebabnya iseperti idisebabkan ioleh ipenyakitginjal, ipenyakit iendokrin,
iobat i dan i ilain i isebagainya.

.
D. MANIFESTASI
Menurut iAsikin i(2016) ipengidap ihipertensi imenunjukkan iadanya Isejumlah
Itanda idan igejala, inamun iada ijuga iyang itanpa igejala. iHal iini imenyebabkan
ihipertensi idapat iterjadi isecara iberkelanjutan idan imengakibatkan isejumlah ikomplikasi.
iHipertensi ibiasanya itidak iakan imenimbulkan igejala. iNamun, iakan imenimbulkan
igejala isetelah iterjadi ikerusakan iorgan, imisalnya ijantung, iginjal, iotak, idan imata.
iGejala iyang isering ikali iterjadi ipada ipenderita ihipertensi iyaitu inyeri ikepala, ipusing/
imigraine, irasa iberat iditengkuk, isulit iuntuk itidur, ilemah idan ilelah.
Menurut i Brunner i & i Suddart i (2013) i manifestasi klinis i hipertensi
yaitu i :
a. Pemeriksaan ifisik idapat imengungkap ibahwa itidak iada i abnormalitas ilain
iselain itekanan idarah itinggi.
b. Perubahan ipada iretina idisertai idengan ihemoragi, ieksudat, ipenyempitan iartirol,
idan ibitnik ikatun-wol i(cotton-wool ispots) i(infarksio ikecil), idan ipapilledema idapat
iterlihat ipada i kasus ihipertensi iberat.
c. Gejala ibiasanya imengindikasikan ikerusakan ivascular iyang iberhubungan idengan
isistem iorgan iyang idialiri ioleh ipembuluh idarah iyang iterganggu.
d. Penyakit iarteri icoroner idengan iangina iatau infark i miokardium iadalah idampak
iyang ipaling iserin iterjadi.
e. Hipertrofi iventrikel ikiri idapat iterjadi, iberikutnya iakan iterjadi igagal ijantung.
f. Perubahan i patologis i dapat i terjadi i di i ginjal i (nokturia i dan ipeningkatan
iBUN idan ikadar ikraetinin).
g. Dapat iterjadi igangguan iserebrovaskular

E. PATOFISIOLOGI
Dimulai idengan iatherosclerosis, igangguan istruktur ianatomi ipembuluh
idarah iperipher iyang iberlanjut idengan ikekakuan ipembuluh idarah. iKekakuan
ipembuluh idarah idisertai idengan ipeyempitan idan ikemungkinan ipembesaran
iplaque iyang imenghambat igangguan iperedaran idarah iperipher. iKekakuan idan
ikelambanan ialiran idarah imenyebabkan ibeban ijantung ibertambah iberat iyang
iakhirnya idikompensasi idengan ipeningkatan iupaya ipemompaan ijantung iyang
imemberikan igambaran i peningkatan i tekanan idarah idalam isistem isirkulasi
i(Bustan, i2007).
Mekanisme ivasokontriksi idan irelaksasi ipembuluh idarah iterdapat ipada
ipusat ivasomotor iyang iterletak idi imedulla ipada iotak. iBerbagai ifaktor iseperti
ikecemasan idan iketakutan idapat imempengaruhi irespon ipembuluh idarah
iterhadap irangsang ivasokontriktor. iRangsangan ipusat ivasomotor idihantarkan
idalam ibentuk iimplus iyang ibergerak imelalui isistem isaraf isimpatis ike iganglia
isimpatis. iPada ititik iini ineuron ipreganglion iakan imelepeskan iasetilkolin iyang
iakan imerangsang iserabut isaraf ipasca iganglion ike ipembuluh idarah, idimana
idengan idilepaskannya i neuropinefrin, i maka iakan iterjadi ivasokontriksi iyang
iberakibat i pada i meningkatnya i tekanan idarah i(Corwin, i2012)..

F. PENATALAKSANAAN
Menurut iWidyanto i(2013) iprinsip ipenatalaksanaan iklien idengan
ihipertensi iadalah imenurunkan itekanan idarah isampai inormal iatau isampai inilai
i terendah i yang i masih i dapat i ditoleransi, i meningkatkan i kualitas i hidup.
dan i mencegah komplikasi. iPenatalaksanaan ihipertensi idapat idibedakan
imenjadi i2,yaitu:
1) Terapi iNon iFarmakologis
Terapi inon ifarmakologis idalam imengatasi ihipertensi iditekankan ipada
iberbagai iupaya iberikut:
a. Mengatasi iobesitas idengan imenurunkan iberat ibadan iberlebih.
b. Latihan ifisik i(olahraga) isecara iteratur.
c. Pemberian ikalium idalam ibentuk imakanan idengan ikonsumsi ibuah
idan isayur i(pisang iambon)
d. Mengurangi iasupaan igaram idan ilemak ijenuh.
e. Berhenti imerokok idan imengurangi ikonsumsi ialcohol.
f. Menciptakan ikeadaan irileks.
2) Terapi iFarmakologis
Terapi ifarmakologis idilakukan idengan imenggunakan iobat ianti
ihipertensi iyang isecara ikhusus idiharapkan i:
a. Mempunyai ibioavailabilitas iyang itinggi idanikonsisten isehingga
iefektivitasnya i dapat i idiperkirakan i i(predictable).
b. Mempunyai iwaktu iparuh i(plasma ielimination ihalf-life) iyang
ipanjang isehingga idiharapkan imempunyai iefek ipengendalian
itekanan idarah iyang i panjang i pula.
c. Smooth ionset iof iaction idengan ikadar ipuncak iplasma isetelah i6-12
ijam iuntuk i mengurangi ikemungkinan iefek imendadak iseperti
itakikardia.
d. Meningkatkan isurvival idengan imenurunkan irisiko igagal ijantung
idan imengurangi irecurrent i(serangan i balik) iinfark imiokard.
Jenis iobat ianti ihipertensi iyang ibiasa idigunakan iadalahisebagai
iberikut i:
a. Diuretik ithiazide
Diuretic ithiazide ibiasanya imerupakan iobat ipertama iyang
idiberikan iuntuk imengobati ihipertensi. iDiuretik imembantu iginjal
imembuang igaram idan iair, iyang iakan imengurangi ivolume
icairan idi iseluruh itubuh isehingga imenurunkan itekanan idarah.
iDiuretik ijuga imenyebabkan ipengeluaran ipelebaran ipembuluh
idarah. iDiuretik imenyebabkan ihilangnya ikalium imelalui iair
ikemih, isehingga ikadang idiberikan itambahan ikalium iatau iobat
ipenahan ikalium. iDiuretik isangat iefektif ipada iorang ikulit ihitam,
ilanjut iusia, ikegemukan, idan ipenderita igagal ijantung iatau
ipenyakit iginjal imenahun.

b. Penghambat iandrenergik
Penghambat iandrenergik imerupakan isekelompok iobat iyang
i terdiri idari ia-blocker,ᵝ-blocker idan ia-ᵝ-blocker ilabetalol. iObat
iini imenghambat iefek isystem isaraf isimpatis iyang imerupakan
isystem isaraf iyang idengan isegera iakan imemberikan irespon
iterhadap istress, idengan icara imeningkatkan itekanan idarah, iobat
ijenis iini i yang i sering idigunakan iadalah iᵝ-blocker, iyang
iefektif idiberikan ipada iklien iusia imuda, iklien idengan iriwayat
iserangan ijantung, iklien idengan idenyut ijantung iyang icepat,
iangina ipectoris i(nyeri idada), idan isakit ikepala imigren.
c. ACE-Inhibitor i(angiston-converting ienzyme)
ACE-Inhibitor imenyebabkan ipenurunan itekanan idarah
idengan icara imelebarkan i arteri. i Obat i ini i efektif i diberikan
i pada i orang i kulit i putih,
usia imuda, iklien igagal ijantung, iklien iproteinuria ikarena igagal
iginjal imenahun iatau ipenyakit iginjal idiabetik, idan iklien idengan
iimpotensi isebagai iefek isamping idari iobat iyang ilain.
d. Angiotensin-II-bloker
Angiotensin-II-bloker imenyebabkan ipenurunan itekanan idarah
idengan isuatu imekanisme iyang imirip idengan iACE-Inhibitor.
e. Antagonis ikalsium
Penggunaan iantagonis ikalsium imenyebabkan imelebarnya
ipembuluh idarah idengan imekanisme iyang iberbeda. iObat iini
i efektif idiberikan ipada iorang ikulit ihitam, ilansia, iklien iangina
ipectoris i(nyeri idada), itakikardi, idan isakit ikepala imigren.
iContoh igolongan iobat iantagonis ikalsium iadalah inifedipine
idengan ikerja icepet idan idapat idiberikan iper-oral i(ditelan). iObat
iini idapat imenyebabkan ihipotensi, isehingga ipemberiannya iharus
i idiawasi isecara iketat.
f. Vasodilator ilangsung
Vasodilator ilangsung imenyebabkan imelebarnya ipembuluh i darah.
iObat idari igolongan iini ihamper iselalu idigunakan isebagai
itambahan iterhadap iobat ianti-hipertensi ilainnya

G. KOMPLIKASI
Hipertensi iakan imenjadi imasalah ikesehatan iyang iserius ijika itidak
iterkendali. Hipertensi idapat imengakibatkan ikomplikasi iyang iberbahaya idan
iberakibat ifatal iseperti istroke, ipenyakit ijantung icoroner, idan igagal iginjal
i(Widyanto, i2013).
Menurut iArdiansyah i(2012) iterdapat ibeberapa ikomplikasi iyang imuncul ipada I
penyakit ihipertensi, iyaitu:
a. Stroke
Stroke idapat itimbul iakibat ipendarahan ikarena itekanan itinggi idi iotak iatau
iakibat iembolus iyang iterlepas idari ipembuluh inonotak. i Stroke i dapat iterjadi ipada
ihipertensi ikronis iapabila iarteri-arteri iyang i memperdarahi iotak imengalami
ihipertrofi idan imenebal, isehingga ialiran idarah ike idaerah- idaerah iyang
idiperdarahinya imenjadi iberkurang. iArteri-arteri iotak iyang imengalami
iarterosklerosis idapat imelemah, isehingga ismeningkatkan ikemungkinan iterbentuknya
ianeurisma.
b. Infark iMiokardium
Dapat ijuga iterjadi iinfark imiokardium iapabila iarteri icoroner iyang
imengalami iaterosklerotik itidak idapat imenyuplai icukup ioksigen ike imiokardium
iatau iapabila iterbentuk ithrombus iyang idapat imenghambat ialiran idarah imelalui
ipembuluh itersebut. iKarena iterjadi ihipertensi ikronik idan ihiperttrofi iventrikel, imaka
ikebutuhan ioksigen imiokardium i tidak idapat idipenuhi idan idapat iterjadi iiskemia
ijantung iyang imenyebabkan iinfark. iDemikian ijuga, ihipertrofi iventrikel idapat
imenimbulkan iperubahan-perubahan iwaktu ihantaran ilistrik isaat imelintasi iventrikel,
isehingga iterjadi idistritmia, ihipoksia ijantung, idan ipeningkatan irisiko ipembentukan
ibekuan idarah.
c. Gagal iGinjal
Dapat iterjadi igagal iginjal ikarena ikerusakan iprogresif iakibat
itekanan itinggi ipada ikapiler-kapiler iglomerulus. iDengan irusaknya iglomelurus,
idarah iakan imengalir ike iunit-unit ifungsional iginjal, ineuron iakan iterganggu, idan
idapat iberlanjut imenjadi ihipoksik idan ikematian. iDengan irusaknya imembrane
iglomerulus, iprotein iakan ikeluar imelalu iurine, isehingga itekanan iosmotic ikoloid
iplasma iberkurang. i Hal i ini imenyebabkan iedema iyang isering idijumpai ipada
ihipertensi ikronik.

H. TERAPI AUTOGENIK
1. PENGERTIAN LATIHAN AUTOGENIK
Relaksasi adalah situasi di mana seseorang merasa secara mental dan fisik terbebas dari
ketegangan dan stres, memungkinkan individu untuk mengendalikan diri ketika perasaan
ketegangan dan stres membuat seseorang merasakan ketidaknyamanan (Potter & Perry,
2005).
Autogenic training dimana merupakan suatu latihan yang diciptakan diri sendiri untuk
merasakan kehangatan dan sensasi tubuh yang memberat dengan cara menemukan tingkat
relaksasi fisik dan ketegangan pikiran sehingga melatih seseorang memasuki fase rileks,
yang dapat memberikan keseimbangan mental dan fisik (Endredy, 2016; Richmond.R.L,
2012).
Upaya untuk mencapai keadaan relaksasi, teknik tertentu diperlukan melalui berbagai
prosedur, baik aktif maupun pasif. Prosedur aktif berarti bahwa kegiatan dilakukan secara
independen dan prosedur pasif memungkinkan untuk mengontrol munculnya emosi
temporal atau latihan autogenik (Gunarsa, 2008).
2. MANFAAT LATIHAN AUTOGENIK
Teknik relaksasi dapat efektif ketika setiap individu dapat merasakan perubahan dalam
respon fisiologis tubuh, seperti penurunan tekanan darah, minimalisasi ketegangan otot,
perlambatan denyut nadi, perubahan kadar lemak tubuh. Tubuh dan mengurangi proses
inflamasi. Teknik relaksasi memiliki manfaat bagi pikiran kita. Salah satunya adalah untuk
meningkatkan gelombang alfa (α) di otak untuk bersantai, meningkatkan konsentrasi dan
meningkatkan kebugaran fisik (Potter & Perry, 2005).
Teknik relaksasi ini membantu individu secara tidak sengaja mengganggu perintah mereka
sendiri. Ini dapat membantu mengatasi efek stres pada tubuh. Teknik relaksasi autogenik
memiliki ide-ide dasar yang datang dari belajar untuk mengalihkan pikiran berdasarkan
rekomendasi sehingga individu dapat menghilangkan reaksi yang disebabkan stres
(Widyastuti, 2004).
3. PENGARUH TEKNIK RELAKSASI AUTOGENIK BAGI TUBUH
Alasan utama untuk istirahat autogenik adalah menyerah kepada tubuh sehingga beberapa
organ seperti lengan, dan kaki terasa berat dan hangat. Sensasi berat dan panas disebabkan
oleh perubahan aliran darah (dari pusat tubuh ke area tubuh yang diinginkan), yang
berfungsi sebagai pesan internal, mempertahankan dan merilekskan otot-otot (Widyastuti,
2004). Relaksasi autogenik dapat membantu tubuh untuk menyelesaikan perintah
autosugesti untuk mengontrol pernapasan, tekanan darah, detak jantung, dan suhu tubuh.
Perasaan lembut, tenang dan hangat dirasakan di seluruh tubuh, yang terlihat oleh relaksasi
autogenik. Tubuh terasa panas, mengakibatkan arteri perifer mengalami vasodilasi,
sementara penurunan ketegangan otot menyebabkan sedikit sensasi. Perubahan yang terjadi
selama dan setelah relaksasi mempengaruhi kerja saraf otonom. Respons emosional dan
efek relaksasi yang menenangkan ini mengubah fisiologi dominan sistem simpatis menjadi
sistem parasimpatetik yang dominan (Oberg, 2009).
SOP Relaksasi Autogenik
Langkah-langkah Latihan Relaksasi Autogenik menurut Asmadi (2008) dalam bukunya
berjudul Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep aplikasi Kebutuhan Dasar klien menulis
langkah-langkah pelaksanaan teknik relaksasi autogenik sebagai berikut:
a. Persiapan sebelum memulai latihan
1. Tubuh berbaring, kepala disanggah dengan bantal, dan mata terpejam
2. Atur napas hingga napas menjadi lebih lentur
3. Tarik napas sekuat-kuatnya lalu buang secara perlahan-lahan sambil katakan
dalam hati “ aku merasa damai dan tenang “
b. Langkah 1 : Merasakan berat
1. Fokuskan perhatian pada lengan dan bayangkan kedua lengan itu berat. Lalu
perlahan-lahan bayangkan bahwa kedua lengan longgar, ringan, sehingga
mereka sangat ringan sambil berkata: "Saya merasa benar-benar tenang dan
damai"
2. Lakukan hal yang sama pada bahu, punggung, leher dan kaki.
c. Langkah 2 : Merasakan kehangatan
1. Bayangkan darah mengalir ke seluruh tubuh dan rasakan hangatnya aliran
darah, seperti merasakan minuman yang hangat, sambil mengatakan dalam
diri “aku merasa tenang dan hangat”
d. Langkah 3 : Merasakan denyut jantung
1. Tempelkan tangan kanan pada dada kiri dan tangan kiri pada perut
2. Bayangkan dan rasakan jantung berdenyut dengan teratur dan tenang sambil
katakan“jantungku berdenyut dengan teratur dan tenang”
3. Ulangi 6 kali
4. Katakan dalam hati “aku merasa damai dan tenang
e. Langkah 4 : Latihan pernapasan
1. Posisi kedua tangan tidak berubah
2. Katakan dalam diri “napasku longgar dan tenang”
3. Ulangi 6 kali

Anda mungkin juga menyukai